17 #Gelisah

"Baik tuan muda. Ini yang terakhir kalinya dan selebihnya tuan muda bisa menjalankan tugas dari tuan besar. Besok pagi saya akan menjemput tuan muda jam enam tepat gak lebih dan gak kurang juga. Perjalanan ditempuh sekitar dua jam menggunakan mobil. Saya yang akan mendampingi tuan muda sampai nanti pekerjaan selesai" papar Daniel membuat Arshan melongo. Sampai sedetail itu Daniel menjelaskan, bahkan tak ada yang terlewat sedikit pun.

"Aku bukan bocah yang harus kau jelaskan panjang lebar. Baguslah kalau pakai mobil, sekarang kamu pergi! Aku mau istirahat." jawab Arshan secara tidak langsung mengusir Daniel.

"Ohh iya hampir terlewat. Nanti mobil saya akan parkir didepan sana. Jadi tuan muda dari sini naik motor sama saya. Agar tidak menimbulkan kecurigaan dari orang sekitar dan ini adalah pakaian yang harus tuan muda pakai besok." jelasnya lagi sambil menyerahkan paper back, tingkah Daniel membuat Arshan memutar bola matanya malas, ia tetap menerima paper back tersebut.

"Hadeeh iya, gak perlu dijelasin juga aku sudah tau. Mending sekarang kamu pulang, aku mau istirahat. Kalau ingin menjelaskan lagi besok saja." sahut Arshan berdiri dari tempatnya agar Daniel segera kembali.

"Baiklah saya akan kembali. Selamat malam tuan muda" ucap Daniel menunduk hormat. Ia pun lantas pergi dari sana menggunakan motor yang tadi dibawanya. Motor itu tadi dibawa oleh bodyguard yang mengikuti Daniel.

Hingga pagi menjelang memancarkan sinar mentari yang membuat mata yang terlelap menjadi terbuka. Menyinari disela-sela jendela yang tertutup gorden. Si pemilik rumah sudah terbangun sejak tadi. Ia sudah siap dengan setelan jasnya. Sekarang dia sedang menunggu jemputan datang.

Tepat pukul enam pagi, Daniel datang untuk menjemput Arshan. Setelah melihat kedatangan Daniel, Arshan segera keluar tak lupa untuk mengunci pintu. Lalu mereka bergegas pergi menuju mobil yang terparkir diujung depan tugu. Disana sudah ada dua mobil yang terparkir. Satu mobil Arshan yang akan digunakannya bersama Daniel dan satu lagi adalah mobil yang akan dikendarai oleh bodyguard yang bertugas mengawal mereka.

Arshan segera berpindah ke dalam mobil. Sementara motor yang tadi dikendarai oleh Daniel langsung diserahkan kepada salah satu bodyguard. Mereka pun melaju menggunakan mobil ke tempat tujuan yaitu ke kota F. Daniel melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Lantaran jalanan yang sedikit ramai.

Mata Daniel melirik sekilas ke arah kaca spion depan. Lalu mengalihkan pandangannya ke arah jalanan lagi. "Tuan muda sudah sarapan?" tanya Daniel sambil fokus menyetir.

"Sudah tadi makan roti" jawab Arshan singkat.

"Apakah tuan muda sudah kenyang? Kalau belum saya bisa......." ucapan Daniel langsung terpotong dengan perkataan Arshan.

"Sudah, jalanin saja mobilnya sesuai arah jangan banyak bicara!!." sahut Arshan menyorotkan ketidaksukaan. Sehingga Daniel langsung terdiam melihat reaksi tuan mudanya yang tidak biasa. Terlihat cuek dan dingin, sampai mobil pun terasa panas. Padahal AC juga sudah menyala.

Sepanjang perjalanan tidak ada pembicaraan diantara mereka. Hanya ada derus suara kendaraan yang berlalu lalang dan suara klakson yang saling bersahutan. Sampai tak terasa dua jam perjalanan sudah mereka tempuh. Hingga mobil sampai di depan hotel yang sudah dipesan sebelumnya khusus untuk mereka.

Daniel segera masuk bersama dengan Arshan. Para pegawai hotel menyambut didepan pintu sambil menunduk hormat kepada Arshan, mereka tau yang datang adalah tamu penting dan pebisnis hebat. Sehingga mereka harus menunjukkan sopan santun dan pelayanan yang terbaik. Bahkan manajer hotel pun turut menyambut kedatangan Arshan. Ia juga yang mengantarkan Arshan dan Daniel ke kamar mereka. Tentunya kamar VVIP yang khusus untuk pejabat dan orang penting.

Arshan sejenak merebahkan tubuhnya sebelum nanti menghadiri pertemuan. Rapat akan dilaksanakan dihotel tersebut ada dua kolega bisnis yang akan turut hadir dalam rapat bersama Arshan.

Sampai waktu yang ditentukan tiba. Arshan sudah berpakaian rapi sehingga terpancarlah ketampanan dan wibawanya sebagai pemimpin. Didampingi oleh Daniel yang selalu siap dimana pun dan kapan pun. Selang lima menit rapat pun dimulai, pembahasan mereka tentu mengarah kepada kerjasama dan kemajuan bisnis kedepannya. Pertemuan diadakan dalam ruangan tersendiri untuk menjaga keamanan dan kenyamanan.

Hingga tak terasa rapat pun selesai dilaksanakan. Kedua partner bisnis Arshan sudah kembali ke tempat masing-masing, tinggal lah Arshan dan Daniel. Mereka juga akan kembali ke dalam kamar masing-masing. Saat sampai didepan kamarnya, Arshan menanyakan kepada Daniel tentang jadwal berikutnya.

"Setelah ini jadwalku apa lagi?" tanya Arshan sebelum masuk ke dalam kamarnya.

"Tidak ada tuan muda, semua sudah selesai" balas Daniel.

"Sudah selesai? Kemarin katamu dua hari disini kan? Artinya sekarang dan besok, lalu lusanya pulang. Terus besok gak ada kerjaan lain? Kenapa gak pulang besok saja" tanya Arshan menatap Daniel heran.

"Tuan besar Felix yang meminta saya agar menyewa hotel ini dua hari. Agar tuan muda bisa istirahat sejenak dari pekerjaan perusahaan. Jadi saya pesankan kamar ini dua hari dua malam sesuai permintaan tuan besar" jelas Daniel.

"Kenapa kamu gak bilang dulu ke aku Daniel! Ck, menyebalkan. Aku gak mau disini, besok kita balik. Toh pekerjaan sudah selesai" kata Arshan. Daniel hendak menjawab ucapan Arshan namun langsung disela olehnya. "Gak ada bantahan, titik!!" diberi perkataan seperti itu membuat Daniel mengurungkan niatnya untuk membantah. Sehingga ia pun menutup mulutnya lagi dan memilih diam.

Arshan berbalik arah saat pintu sudah mau ditutupnya. Ia meminta Daniel agar besok membawanya jalan-jalan ke daerah perbukitan. Arshan ingin merasakan kesejukan dari hawa pegunungan yang segar. Untuk menghilangkan rasa strees yang belakang ini menjera dikepalanya.

"Menyewa villa tuan muda?" tanya Daniel.

"Enggak perlu, cukup bawa saja aku jalan-jalan menikmati suasana sejuk untuk menghilangkan stress dikepalaku. Setelah itu kita kembali ke rumah." sebelum Arshan benar-benar masuk, ia meminta Daniel agar besok dirinya membawa mobil sendiri.

"Besok kamu tidak perlu menyetir untukku. Aku ingin membawa mobil sendiri, gak usah membantah perkataanku" ucap Arshan.

"Loh gak bisa gitu tuan muda. Saya kesini bersama tuan muda dan kemana pun anda pergi saya harus selalu ada disamping tuan muda untuk memastikan tuan muda aman" tolak Daniel, ia harus memastikan kalau Arshan benar-benar aman. Pergi pulang dengan selamat.

"Aku bukan anak kecil yang harus kamu ikuti kemana pun aku pergi. Lagian cuma untuk jalan-jalan diperbukitan, setelah itu kamu boleh membawa mobil lagi bersamaku." sahut Arshan mulai kesal.

"Saya hanya tidak mau tuan muda kenapa-napa. Nanti malah saya yang akan dimarahi oleh tuan besar. Apa tuan muda gak kasihan sama saya" ujar Daniel.

"Aku gak akan kenapa-napa. Aku ini bisa menyetir bukan yang baru belajar. Kalau pun terjadi sesuatu denganku, kamu kan enak gak perlu menjadi asistenku lagi. Dan kamu bisa menjari bos lain yang jauh lebih baik, tidak sepertiku" sahit Arshan asal bicara.

"Kok tuan muda bicaranya begitu. Lagian saya sudah gak mau mencari bos lain. Saya sudah nyaman bersama tuan muda, kalau pun saya mencari atasan lain belum tentu bisa seperti tuan muda" jawab Daniel.

"Tersetah kau saja. Intinya besok aku mau pakai mobil sendiri. Sekarang mana kuncinya serahkan padaku" pinta Arshan.

Awalnya Daniel enggan untuk memberikan kunci mobil tersebut. Namun karna tatapan tajam dari Arshan juga gertakan darinya membuat Daniel dengan terpaksa memberikan kunci mobil kepada Arshan. Lalu dengan cepat Arshan menutup pintu kamar setelah mendapatkan apa yang diinginkan. Sementara Daniel dengan tubuh yang lemas juga kembali ke dalam kamarnya. Ada rasa yang mengganjal hati. Entah apa, yang jelas membuat perasaan Daniel tidak enak dan menjadi gelisah.

"Aah mungkin hanya perasaanku saja karna capek. Mendingan aku istirahat, biar besok bisa fress lagi untuk menemani tuan muda." gumam Daniel untuk mengusir rasa gelisahnya.

Terpopuler

Comments

Hadimulya Mulya

Hadimulya Mulya

bukan ank kecil tapi gk berani keluar dari zona keluarga

2024-01-16

2

lihat semua
Episodes
1 1 #Permulaan
2 2 #Kehidupan Zulfa
3 3 #Misi Dari Kakek
4 4 #Kekesalan Arshana
5 5 #Gak Sengaja
6 6 #Kedatangan Rey
7 7 #Motor
8 8 #Salah Gak Mau Ngaku
9 9 #Menyelidiki
10 10 #Senjata Makan Tuan
11 11 #Tampan Yang Asli
12 12 #Kedatangan Firsi
13 13 #Membuat Emosi
14 14 #Rencana Apa?
15 15 #Dimana Zulfa
16 16 #Perintah
17 17 #Gelisah
18 18 #Menegangkan
19 19 #Kabar Buruk
20 20 #Hasilnya Nihil
21 21 #Ditemukan
22 22 #Move On
23 23 #Pulang
24 24 #Hal yang Menajubkan
25 25 #Berteman Bukan dari Penampilan
26 26 #Merendahkan Harga Diri
27 27 #Merasa Aneh
28 28 #Miris
29 29 #Menolong
30 30 #Membalas Dendam
31 31 #Menyimpan Rasa
32 32 #Rencana Awal
33 33 #Curhat
34 34 #Serba Salah
35 35 #Permintaan
36 36 #Saling Memendam Rasa
37 37 #Aku Cinta Kamu
38 38 #Mimpi Indah
39 39 #Hinaan dan Cacian
40 40 #Kemarahan Firsi
41 41 #Mencari Bukti
42 42 #Diretas
43 43 #Ketemu Lagi
44 44 #Memo untuk Daniel
45 45 #Haru dan Bahagia
46 46 #Makan Malam Bersama
47 47 #Harus Tanggung Jawab
48 48 #Pelukan
49 49 #Hari Bahagia
50 50 #Pesan Brima
51 51 #Pengganti Arshana
52 52 #Belanja
53 53 #Jujurlah
54 54 #Kamu Milikku dan Aku Milikmu
55 55 #Dendam
56 56 #Beralih Tangan
57 57 #Kenyataan
58 58 #Kaget
59 59 #Kembali Sadar
60 60 #Memaafkan
61 61 #Hidup Lagi?
62 62 #Canggung
63 63 #Membalas Budi
64 64 #Ketahuan
65 65 #Gagal
66 66 #Cemas
67 67 #Menyakitkan
68 68 #Penampilan Berbeda
69 69 #Kejutan Menanti
70 70 #Kamu Kebahagiaanku
71 71 #Benarkah itu Kamu?
72 72 #Aneh
73 73 #Manisan
74 74 # Makin Kesal
75 75 #Pesan Ancaman
76 76 #Berkeliling
77 77 #Kemarahan Arshana
78 78 #Dia Berbeda
79 79 #Risih
80 80 #Secangkir Kopi
81 81 #Positif
82 82 #Apa yang Disembunyikan?
83 83 #Video
84 84 #Teror
85 85 #Ketakutan dan Syok
86 86 #Penasaran
87 87 #Viral
88 88 #Kecewa
89 89 #Rindu
90 90 #Nostalgia
91 91 #Menjelaskan
92 92 #Kacau
93 93 #Gagal
94 94 #Masa Sulit
95 95 #Masih Kecewa
96 96 #Mr. Ex
97 97 #Belajar Menerima
98 98 #Aneh
99 99 #Dikepung
100 100 #Lembek
101 101 #Meyakinkan Hati
102 102 #Tuduhan
103 103 #Orang Tak Dikenal
104 104 #Tak Punya Hati
105 105 #Dimusuhi
106 106 #Menentukan Nama
107 107 #Tertangkap
108 108 #Yang Dinanti
109 109 #Tak Adil
110 110 #Mengalihkan Kesedihan
111 111 #Kenyamanan yang Hilang
112 112 #Mendamaikan
113 113 #Mulai Terbuka
114 114 #Hilang
115 115 #Cemas
116 116 #Kabar Buruk
117 117 #Meremehkan
118 118 #Menata Strategi
119 119 #Mengembalikan
120 120 #Peluru Beracun
121 121 #Rindu Suami
122 122 #Kenyataan Pahit
123 123 #Bahagia
124 124# Lahiran
125 125 #Berkunjung
126 126 #Akhir Yang Bahagia
127 Karya Baru
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1 #Permulaan
2
2 #Kehidupan Zulfa
3
3 #Misi Dari Kakek
4
4 #Kekesalan Arshana
5
5 #Gak Sengaja
6
6 #Kedatangan Rey
7
7 #Motor
8
8 #Salah Gak Mau Ngaku
9
9 #Menyelidiki
10
10 #Senjata Makan Tuan
11
11 #Tampan Yang Asli
12
12 #Kedatangan Firsi
13
13 #Membuat Emosi
14
14 #Rencana Apa?
15
15 #Dimana Zulfa
16
16 #Perintah
17
17 #Gelisah
18
18 #Menegangkan
19
19 #Kabar Buruk
20
20 #Hasilnya Nihil
21
21 #Ditemukan
22
22 #Move On
23
23 #Pulang
24
24 #Hal yang Menajubkan
25
25 #Berteman Bukan dari Penampilan
26
26 #Merendahkan Harga Diri
27
27 #Merasa Aneh
28
28 #Miris
29
29 #Menolong
30
30 #Membalas Dendam
31
31 #Menyimpan Rasa
32
32 #Rencana Awal
33
33 #Curhat
34
34 #Serba Salah
35
35 #Permintaan
36
36 #Saling Memendam Rasa
37
37 #Aku Cinta Kamu
38
38 #Mimpi Indah
39
39 #Hinaan dan Cacian
40
40 #Kemarahan Firsi
41
41 #Mencari Bukti
42
42 #Diretas
43
43 #Ketemu Lagi
44
44 #Memo untuk Daniel
45
45 #Haru dan Bahagia
46
46 #Makan Malam Bersama
47
47 #Harus Tanggung Jawab
48
48 #Pelukan
49
49 #Hari Bahagia
50
50 #Pesan Brima
51
51 #Pengganti Arshana
52
52 #Belanja
53
53 #Jujurlah
54
54 #Kamu Milikku dan Aku Milikmu
55
55 #Dendam
56
56 #Beralih Tangan
57
57 #Kenyataan
58
58 #Kaget
59
59 #Kembali Sadar
60
60 #Memaafkan
61
61 #Hidup Lagi?
62
62 #Canggung
63
63 #Membalas Budi
64
64 #Ketahuan
65
65 #Gagal
66
66 #Cemas
67
67 #Menyakitkan
68
68 #Penampilan Berbeda
69
69 #Kejutan Menanti
70
70 #Kamu Kebahagiaanku
71
71 #Benarkah itu Kamu?
72
72 #Aneh
73
73 #Manisan
74
74 # Makin Kesal
75
75 #Pesan Ancaman
76
76 #Berkeliling
77
77 #Kemarahan Arshana
78
78 #Dia Berbeda
79
79 #Risih
80
80 #Secangkir Kopi
81
81 #Positif
82
82 #Apa yang Disembunyikan?
83
83 #Video
84
84 #Teror
85
85 #Ketakutan dan Syok
86
86 #Penasaran
87
87 #Viral
88
88 #Kecewa
89
89 #Rindu
90
90 #Nostalgia
91
91 #Menjelaskan
92
92 #Kacau
93
93 #Gagal
94
94 #Masa Sulit
95
95 #Masih Kecewa
96
96 #Mr. Ex
97
97 #Belajar Menerima
98
98 #Aneh
99
99 #Dikepung
100
100 #Lembek
101
101 #Meyakinkan Hati
102
102 #Tuduhan
103
103 #Orang Tak Dikenal
104
104 #Tak Punya Hati
105
105 #Dimusuhi
106
106 #Menentukan Nama
107
107 #Tertangkap
108
108 #Yang Dinanti
109
109 #Tak Adil
110
110 #Mengalihkan Kesedihan
111
111 #Kenyamanan yang Hilang
112
112 #Mendamaikan
113
113 #Mulai Terbuka
114
114 #Hilang
115
115 #Cemas
116
116 #Kabar Buruk
117
117 #Meremehkan
118
118 #Menata Strategi
119
119 #Mengembalikan
120
120 #Peluru Beracun
121
121 #Rindu Suami
122
122 #Kenyataan Pahit
123
123 #Bahagia
124
124# Lahiran
125
125 #Berkunjung
126
126 #Akhir Yang Bahagia
127
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!