4 #Kekesalan Arshana

"Eeh papa kalau ngomong enteng banget. Capeklah, kapan aku istirahatnyan pa. Terus gimana kek dengan pekerjaanku?" tanya Arshan pada kakeknya yang terlihat diam saja.

"Kamu bisa mengerjakannya saat pulang. Suruh Daniel untuk mengaturnya dan selama menjalankan misi kamu harus tinggal dikontrakan layaknya rakyat biasa. Gak usah protes" tegas kakek saat melihat Arshan ingin menolaknya..

"Biar kamu juga belajar dan merasakan kerasnya hidup diluar sana. Agar kamu tidak semena-mena merendahkan orang. Ini ambil lah, didalam situ sudah lengkap pakaian dan aksesoris untuk penyamaran. Pakailah nanti untuk datang ke perusahaan. Misimu dimulai hari ini" kakek menyerahkan paper back berwarna abu yang ukurannya tidak terlalu besar, ia berikan kepada Arshan.

"Huufh......Baiklah aku terima misi dari kakek. Perlu waktu berapa bulan untuk aku menyelesaikannya?" tanya Arshan pasrah dengan keadaan. Ia kalau menolak pun juga percuma, sekali kakekny memgatakan A gak akan bisa berbelok ke yang lain.

"Kakek gak memberi batasan waktu untukmu. Jadi silahkan lakukan semua ini dengan baik. Kamu boleh pulang kalau weekend saja, selama hari kerja kamu gak boleh pulang. Kecuali saat pekerjaanmu selesai" kata kakek.

"Baiklah, terus aku ke kantor berangkat sendiri atu sama Daniel?" tanya lagi Arshan, ia belum menghubungi Daniel sejak tadi.

"Kakek sudah panggilkan Daniel kesini."

Tok.....Tok...

"Masuk!"

Ceklek.

"Permisi tuan besar, tadi anda memanggil saya?" ternyata yang masuk ruangan adalah Daniel asistennya Arshan.

"Iya, kamu antarkan Arshan sekarang untuk melihat rumah yang akan dia huni. Dan sesuai yang saya katakan sama kamu sebelumnya Daniel. Kamu gak lupa kan?" kakek mengingatkan kembali kepada Daniel tentang perkataannya sebelum mengatakan semua ini kepada Arshan. Ternyata kakek sudah menyusun sebelumnya dengan Daniel.

"Tidak tuan besar, saya tidak lupa. Setelah ini saya akan mengatarkan tuan muda sekaligus menjelskannya nanti disana" kata Daniel.

"Bagus, sekarang ajaklah Arshan pergi. Semoga misimu sukses, kalau enggak jangan berharap untuk bisa pulang Arshan!!" ancam kakek penuh penekanan.

"Issh apa-apa mengancam, gak ada perkataan lain kah? Kalau misiku belum selesai gak bakal aku balik pulang" tegas Arshan, apakah dia tadi gak mikir dengan ucapannya barusan?.

"Ohh baiklah, semoga berhasil"

Arshan bersama Daniel keluar dari ruangan tersebut. Untuk segera pergi ke kontrakan yang akan menjadk tempat tinggal Arshan nanti. Memang susah merubah gaya hidup seseorang kalau dari kecil sudah dikelilingi dengan kemewahan. Apapun yang diminta sudah pasti akan terpenuhi dengan mudah. Jika sudah seperti itu, akan susah untuk merubahnya. Sama persis dengan Arshan, hidup serba ada dan berkecukupan. Sekarang dia harus menerima misi dari kakeknya yang sangat sulit.

Diperjalanan Arshan terus mengumpat kesal. Ia tak habis pikir dengan kakeknya. Sampai Daniel pun harus kena amukan Arshan didalam mobil.

"Kenapa kamu gak bilang Daniel kalau kakek menyuruhku melakukan ini semua. Kalau gitu semalam gak bakal aku nurut omongan kakek" gerutu Arshan.

"Maaf tuan muda, saya gak bisa berbuat apapun. Tuan besar menyuruh saya untuk tidak mengatakan apapun kepada anda. Saya gak bisa melawan tuan besar. Maafkan saya tuan muda" Daniel bingung juga harus berbuat apa. Ia lebih takut dengan tuan Abhimarta kakeknya Arshan. Dari pada tuannya sendiri.

"Aah ya sudah lah" Arshan sudah gak bisa berbuat apapun selain pasrah menerima kenyataan. Walau pun begitu ia masih bisa menggunakan fasilitas keluarganya, dari pada harus diusir dari rumah dan menjadi gembel diluar sana.

Tak terasa mereka sudah sampai didepan kontrakan yang sudah disewa oleh Daniel. Entah kapan dia menyewanya. Daniel mengambil kunci disakunya dan membukakan pintu. Arshan nampak ragu untuk masuk, ia tak biasa dengan lingkungan rumah yang kecil. Melihat Daniel sudah masuk duluan, akhirnya Arshan pun ikut masuk.

Kontrakan tersebut hanya ada dua kamar, dapur, kamar mandi diluar kamar dan ruang tamu. Berbeda jauh dengan rumah Arshan yang mewahnya bak istana dinegeri dongeng. Kamar utama yang ada di bagian depan, hanya ada ranjang dengan kasur yang sudah diganti lebih empuk. Karna kasur sebelumnya sudah rusak dan terasa sakit kalau ditempati. Jadi Daniel menyuruh orang untuk menggantinya.

"Daniel!! Kau gak salah mencarikan kontrakan yang begini. Gak ada kontrakan lain apa, yang lebih bagus dikit gitu loh. Jangan kontrakan seperti ini kau suruh aku tinggal." gerutu Arshan merasa tak nyaman lama-lama berada kontrakan tersebut.

"Maaf tuan muda, kontrakan ini pilihan dari tuan besar sendiri. Bukan saya yang memilih, kalau pun saya yang memilihkan, gak bakalan saya cari kontrakan begini untuk tuan muda." jelas Daniel.

"Hah!! Kapan kakek menyewa rumah ini untukku? Bukannya baru semalam kakek memintaku untuk menemuinya hari ini dan pasti baru salam lah kakek memikirkan ide ini. Kok kamu bilang rumah ini pilihan kakek, Daniel" Arshan merasa ada yang aneh, baru hari ini kakeknya berbicara. Mana mungkin bisa memillihkan kontrakan dengan cepat. Arshan juga gak melihat kakeknya keluar sama sekali tadi pagi.

"Hmm anu tuan, itu tuan besar......." Daniel ragu untuk mengatakannya dengan jujur, takut nanti tuannya akan marah.

"Katakan Daniel!! Jangan buat saya memecatmu" ancam Arshan.

"Maaf tuan, jangan pecat saya. Tuan besar sudah menyewa rumah ini dari satu hari yang lalu. Dan saya memang disuruh untuk mencarikan kontrakan. Tetapi bukan saya memilih dan saya juga yang mengganti kasur dikamar depan. Maafkan saya tuan muda." Jelas Daniel, membuat Arshan terkejut.

'Jadi kakek sudah merencanakan ini sebelum aku membawa Firsi datang ke rumah. Apa sih yang ada dalam pikiran kakek sampai membuatku jadi begini. Kalau tau gitu gak akan aku menuruti ucapannya. Sudahku bawa kabur saja Firsi kalau tau ujung-ujungnya begini. Arrgh sial!!' umpat Arshan dalam hati merututi kebodohannya yang mau saja diakalin sama kakeknya.

Arshan tak menjawab ucapan Daniel. Ia berjalan ke arah kursi kayu yang ada diruang tamu. Ia juga menaruh paper back yang dibawanya diatas meja. Sekarang mau gak mau Arshan harus menyelesaikan semua kemauan kakek dan setelah itu beres. Biar dia gak perlu tinggal dirumah jelek.

Arshan mengeluarkan isi yang ada didalam paper back tersebut. Didalamnya sudah ada baju OB perusahannya dan ada kaca mata serta ada rambut palsu. Arshan menyerngit melihat isi didalamnya. Sementara Daniel tak berani berbicara lagi kalau gak Arshan yang bertanya.

"Semua ini diapakan Daniel?" tanya Arshan mulai dengan nada normalnya kembali.

Daniel pun mendekat dan menjelaskan apa-apa yang harus dilakukan Arshana. "Hari ini tuan muda sudah harus bekerja diperusahaan sebagai OB. Ini kacamata untuk tuan muda pakai. Ada rambut palsu agar tidak ada yang mengenali tuan muda." jelas Daniel.

"Lalu semir sepatu ini untuk apa?"

"Buat tompel tuan muda" Daniel ingin ketawa mengatakannya, tetapi ditahannya agar tak membuat tuan mudanya semakin marah.

"What!! Tompel? No Daniel, saya gak mau" tolak Arshan, ia sedikit terkejut.

"Tapi tuan muda, kalau tuan besar tau semua yang ada disini gak digunakan. Pasti tuan besar akan marah. Sudah lah tuan muda, menurut saja apa yang diinginkan tuan besar. Kalau misinya selesaikan tuan muda juga gak perlu tinggal disini lagi. Kalau tuan muda terus membantah, pasti tuan besar akan semakin marah dan mengusir tuan muda."

'Benar juga apa kata Daniel. Kakek gak akan berhenti untuk dengan kemauannya sebelum didapatkan. Kalau aku membantah terus, semua ini gak bakalan selesai. Sudah lah aku mengalah saja untuk sekarang' batin Arshan membenarkan ucapan Daniel.

"Ya sudah bantu saya untuk menggunakan semua ini. Saya mau ganti baju dulu" Arshan segera pergi ke kamar sambil membawa baju gantinya.

Tak lama Arshan keluar dengan setelan barunya, yaitu menggunakan baju OB. Ditambah rambut palsu yang sudah dipakai dan juga kacamata. Arshan merasa gak nyaman dengan semua itu. Tapi mau gak mau ya dia harus tetap memakainya.

"Gimana? Sudah benar belum" tanya Arshan kepada Daniel.

Daniel sangat terkejut melihat penampilan baru Arshan. Ia ingin tertawa tetapi ditahan olehnya. Daniel pun hanya tersenyum dan memberikan jempol duanya kepada Arshan.

"Sudah bagus tuan muda. Sekarang tinggal satu lagi dan baru sempurna" Daniel mengambil semir sepatu lalu mendekati Arshan dan membuat bulatan kecil dibagian pipi kiri Arshan.

"Nah sempurna" ucap Daniel. "Coba lihat tuan muda" Daniel memberikan kaca kepada Arshan.

"Ck...Aku seperti pria culun kalau begini Daniel. Ketampananku jadi hilang total" gerutu Arshan tidak suka dengan penampilan barunya.

"Harap bersabar tuan muda. Dengan tuan muda berpenampilan begini perempuan yang ingin mendekati tuan muda pasti tidak akan melihat dari harymta dan kekayaan. Mereka lebih melihat dari ketulusan hati dna juga cinta. Gak ada tuh mereka akan meminta ini itu sama tuan muda. Percaya deh tuan muda sama saya." ucap Daniel sambik tersenyum nyengir.

"Mana tau kamu soal cinta. Kekasih saya kamu gak punya. Cinta saya hanya untuk Firsi gak ada yang lainnya." pungkas Arshan.

'Ck tuan muda percayanya sama perempuan kotir itu. Emang ya kalau orang sudah dibutakam oleh cinta, apapun saran yang masuk gak bakak didengerin. Pantas saja ada pepatah cinta mrmang buta. Sama seperti tuan muda' ucap Daniel dalam hatinya.

"Tuan muda cari tau sendiri deh tentang Firsi kekasih tuan muda itu. Kalau sudah tau faktanya jangan menyesal ya tuan muda sudah membela dia." saran dari Daniel.

"Terserah kau! Sudah kita pergi ke perusahaan" kata Arshan hendak keluar.

"Eh tunggu tuan muda, anda jangan bareng saya ke perusahaan. Tadi taun besar sudah berpesan agar tuan muda cari taxi untuk ke sana. Kalau tuan muda bareng saya nanti ketahuan dong. Masak OB naik mobil mewah sih" ujar Daniel, padahal yang dibawanya juga mobil Arshan.

Episodes
1 1 #Permulaan
2 2 #Kehidupan Zulfa
3 3 #Misi Dari Kakek
4 4 #Kekesalan Arshana
5 5 #Gak Sengaja
6 6 #Kedatangan Rey
7 7 #Motor
8 8 #Salah Gak Mau Ngaku
9 9 #Menyelidiki
10 10 #Senjata Makan Tuan
11 11 #Tampan Yang Asli
12 12 #Kedatangan Firsi
13 13 #Membuat Emosi
14 14 #Rencana Apa?
15 15 #Dimana Zulfa
16 16 #Perintah
17 17 #Gelisah
18 18 #Menegangkan
19 19 #Kabar Buruk
20 20 #Hasilnya Nihil
21 21 #Ditemukan
22 22 #Move On
23 23 #Pulang
24 24 #Hal yang Menajubkan
25 25 #Berteman Bukan dari Penampilan
26 26 #Merendahkan Harga Diri
27 27 #Merasa Aneh
28 28 #Miris
29 29 #Menolong
30 30 #Membalas Dendam
31 31 #Menyimpan Rasa
32 32 #Rencana Awal
33 33 #Curhat
34 34 #Serba Salah
35 35 #Permintaan
36 36 #Saling Memendam Rasa
37 37 #Aku Cinta Kamu
38 38 #Mimpi Indah
39 39 #Hinaan dan Cacian
40 40 #Kemarahan Firsi
41 41 #Mencari Bukti
42 42 #Diretas
43 43 #Ketemu Lagi
44 44 #Memo untuk Daniel
45 45 #Haru dan Bahagia
46 46 #Makan Malam Bersama
47 47 #Harus Tanggung Jawab
48 48 #Pelukan
49 49 #Hari Bahagia
50 50 #Pesan Brima
51 51 #Pengganti Arshana
52 52 #Belanja
53 53 #Jujurlah
54 54 #Kamu Milikku dan Aku Milikmu
55 55 #Dendam
56 56 #Beralih Tangan
57 57 #Kenyataan
58 58 #Kaget
59 59 #Kembali Sadar
60 60 #Memaafkan
61 61 #Hidup Lagi?
62 62 #Canggung
63 63 #Membalas Budi
64 64 #Ketahuan
65 65 #Gagal
66 66 #Cemas
67 67 #Menyakitkan
68 68 #Penampilan Berbeda
69 69 #Kejutan Menanti
70 70 #Kamu Kebahagiaanku
71 71 #Benarkah itu Kamu?
72 72 #Aneh
73 73 #Manisan
74 74 # Makin Kesal
75 75 #Pesan Ancaman
76 76 #Berkeliling
77 77 #Kemarahan Arshana
78 78 #Dia Berbeda
79 79 #Risih
80 80 #Secangkir Kopi
81 81 #Positif
82 82 #Apa yang Disembunyikan?
83 83 #Video
84 84 #Teror
85 85 #Ketakutan dan Syok
86 86 #Penasaran
87 87 #Viral
88 88 #Kecewa
89 89 #Rindu
90 90 #Nostalgia
91 91 #Menjelaskan
92 92 #Kacau
93 93 #Gagal
94 94 #Masa Sulit
95 95 #Masih Kecewa
96 96 #Mr. Ex
97 97 #Belajar Menerima
98 98 #Aneh
99 99 #Dikepung
100 100 #Lembek
101 101 #Meyakinkan Hati
102 102 #Tuduhan
103 103 #Orang Tak Dikenal
104 104 #Tak Punya Hati
105 105 #Dimusuhi
106 106 #Menentukan Nama
107 107 #Tertangkap
108 108 #Yang Dinanti
109 109 #Tak Adil
110 110 #Mengalihkan Kesedihan
111 111 #Kenyamanan yang Hilang
112 112 #Mendamaikan
113 113 #Mulai Terbuka
114 114 #Hilang
115 115 #Cemas
116 116 #Kabar Buruk
117 117 #Meremehkan
118 118 #Menata Strategi
119 119 #Mengembalikan
120 120 #Peluru Beracun
121 121 #Rindu Suami
122 122 #Kenyataan Pahit
123 123 #Bahagia
124 124# Lahiran
125 125 #Berkunjung
126 126 #Akhir Yang Bahagia
127 Karya Baru
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1 #Permulaan
2
2 #Kehidupan Zulfa
3
3 #Misi Dari Kakek
4
4 #Kekesalan Arshana
5
5 #Gak Sengaja
6
6 #Kedatangan Rey
7
7 #Motor
8
8 #Salah Gak Mau Ngaku
9
9 #Menyelidiki
10
10 #Senjata Makan Tuan
11
11 #Tampan Yang Asli
12
12 #Kedatangan Firsi
13
13 #Membuat Emosi
14
14 #Rencana Apa?
15
15 #Dimana Zulfa
16
16 #Perintah
17
17 #Gelisah
18
18 #Menegangkan
19
19 #Kabar Buruk
20
20 #Hasilnya Nihil
21
21 #Ditemukan
22
22 #Move On
23
23 #Pulang
24
24 #Hal yang Menajubkan
25
25 #Berteman Bukan dari Penampilan
26
26 #Merendahkan Harga Diri
27
27 #Merasa Aneh
28
28 #Miris
29
29 #Menolong
30
30 #Membalas Dendam
31
31 #Menyimpan Rasa
32
32 #Rencana Awal
33
33 #Curhat
34
34 #Serba Salah
35
35 #Permintaan
36
36 #Saling Memendam Rasa
37
37 #Aku Cinta Kamu
38
38 #Mimpi Indah
39
39 #Hinaan dan Cacian
40
40 #Kemarahan Firsi
41
41 #Mencari Bukti
42
42 #Diretas
43
43 #Ketemu Lagi
44
44 #Memo untuk Daniel
45
45 #Haru dan Bahagia
46
46 #Makan Malam Bersama
47
47 #Harus Tanggung Jawab
48
48 #Pelukan
49
49 #Hari Bahagia
50
50 #Pesan Brima
51
51 #Pengganti Arshana
52
52 #Belanja
53
53 #Jujurlah
54
54 #Kamu Milikku dan Aku Milikmu
55
55 #Dendam
56
56 #Beralih Tangan
57
57 #Kenyataan
58
58 #Kaget
59
59 #Kembali Sadar
60
60 #Memaafkan
61
61 #Hidup Lagi?
62
62 #Canggung
63
63 #Membalas Budi
64
64 #Ketahuan
65
65 #Gagal
66
66 #Cemas
67
67 #Menyakitkan
68
68 #Penampilan Berbeda
69
69 #Kejutan Menanti
70
70 #Kamu Kebahagiaanku
71
71 #Benarkah itu Kamu?
72
72 #Aneh
73
73 #Manisan
74
74 # Makin Kesal
75
75 #Pesan Ancaman
76
76 #Berkeliling
77
77 #Kemarahan Arshana
78
78 #Dia Berbeda
79
79 #Risih
80
80 #Secangkir Kopi
81
81 #Positif
82
82 #Apa yang Disembunyikan?
83
83 #Video
84
84 #Teror
85
85 #Ketakutan dan Syok
86
86 #Penasaran
87
87 #Viral
88
88 #Kecewa
89
89 #Rindu
90
90 #Nostalgia
91
91 #Menjelaskan
92
92 #Kacau
93
93 #Gagal
94
94 #Masa Sulit
95
95 #Masih Kecewa
96
96 #Mr. Ex
97
97 #Belajar Menerima
98
98 #Aneh
99
99 #Dikepung
100
100 #Lembek
101
101 #Meyakinkan Hati
102
102 #Tuduhan
103
103 #Orang Tak Dikenal
104
104 #Tak Punya Hati
105
105 #Dimusuhi
106
106 #Menentukan Nama
107
107 #Tertangkap
108
108 #Yang Dinanti
109
109 #Tak Adil
110
110 #Mengalihkan Kesedihan
111
111 #Kenyamanan yang Hilang
112
112 #Mendamaikan
113
113 #Mulai Terbuka
114
114 #Hilang
115
115 #Cemas
116
116 #Kabar Buruk
117
117 #Meremehkan
118
118 #Menata Strategi
119
119 #Mengembalikan
120
120 #Peluru Beracun
121
121 #Rindu Suami
122
122 #Kenyataan Pahit
123
123 #Bahagia
124
124# Lahiran
125
125 #Berkunjung
126
126 #Akhir Yang Bahagia
127
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!