MENJADI ISTRI SANG KAKAK IPAR

MENJADI ISTRI SANG KAKAK IPAR

BAB 1. PESTA PERNIKAHAN

Sebuah gedung yang cukup besar di salah satu hotel ternama di pelataran ibu kota, hari ini terlihat sangat ramai. Berbagai hiasan mulai dari yang memiliki ukuran kecil hingga ukuran besar, semua tampak ada di sana. Di pelataran halaman gedung, berjejer rapi puluhan rangkaian bunga yang bertuliskan “Selamat Menikah” atau juga “Turut Berbahagia”.

Banyak orang berlalu-lalang di sana. Semua yang hadir ke gedung itu menggunakan pakaian yang mewah menandakan jika sang pemilik acara bukanlah orang sembarangan. Dan itu memanglah benar. Di dalam gedung yang sangat luas itu sedang diadakan sebuah pesta pernikahan seorang eksekutif muda nan tampan bernama Rama.

Rama adalah cucu dari seorang pengusaha paruh baya yang kaya raya bernama Bimo. Keluarga ini adalah pemilik dari salah satu perusahaan ternama di dalam negeri maupun luar negeri. Jumlah aset kekayaan mereka sudah tidak bisa lagi dihitung jumlahnya. Sudah banyak wanita yang mencoba berusaha mendekati Rama akan tetapi tidak ada yang lolos seleksi dari sang kakek untuk menjadi cucu menantunya. Hal itu membuat Rama yang sampai kini berusia 26 tahun masih belum juga menikah. Akan tetapi saat bertemu dengan cucu dari sahabatnya, Kakek Bimo pun akhirnya memutuskan untuk menikahkan Rama dengan wanita ini.

“Pak Lukman, selamat ya. Akhirnya salah satu putri kembarmu Lian menikah juga. Dan tidak tanggung-tanggung bisa langsung mendapatkan ikan kakap yang sangat besar, hahaha,” ucap salah satu tamu undangan.

“Terima kasih. Iya bagaimana pun juga jodoh setiap orang, tidak akan ada yang tahu bukan?” jawab Pak Lukman yang merupakan ayah dari mempelai pengantin wanita.

“Tapi  bukannya Lian itu sudah punya kekasih ya?” tanya tamu undangan lain.

“Tidak. Baik Lian ataupun Kian masih sama-sama sendiri. Mereka berdua belum memiliki seorang kekasih,” jawab Pak Lukman.

Agar tidak memperpanjang perbincangan yang Ayah Lukman tahu pasti akan menjurus ke arah mana, akhirnya Ayah Lukman pun berpamitan untuk menemui tamu undangan yang lainnya lagi.

“Lian, Ayah harap pernikahan ini dapat menjauhkanmu dari laki-laki beradalan itu,” gumam Ayah Lukman sambil berjalan pergi meninggalkan para tamu undangan.  

Di lain tempat, Rama yang baru saja resmi menjadi seorang suami dari seorang wanita, tampak sedang duduk di salah satu sofa sambil meminum segelas wine di tangannya. Pandangan matanya kosong, tak ada sama sekali raut bahagia di wajahnya. Dia tidak bersemangat atau juga tidak berniat untuk menemui para tamu undangan walaupun sebenarnya dialah tuan rumah dari acara ini.

“Sungguh acara yang membosankan,” gumam Rama di dalam hatinya.

Sembari duduk, kedua mata Rama terus memperhatikan sosok seorang laki-laki yang sudah tua yang tampak tersenyum sangat bahagia mengobrol dengan para tamu undangan.

“Pesta ini terjadi memang semua karena kehendak kakek jadi biarkan kakek saja yang menikmati pesta ini,” gumam Rama lagi.

Sebenarnya pesta itu tidaklah membosankan. Malah pesta itu terlihat sangat meriah, bahkan beberapa stasiun televisi ada yang sengaja meliputnya secara langsung. Semua wartawan pun diberikan kebebasan untuk mengambil gambar akan tetapi hanya di tempat yang sudah disiapkan oleh panitia dan tidak bisa masuk ke dalam ruangan pesta secara langsung agar tidak menganggu kelancaran acara tersebut.

***

“Aaaaarrggghhhh”

Terdengar suara teriakan dari seorang wanita dan disusul oleh suara beberapa barang yang berjatuhan. Suara itu nyaring terdengar dari ruang ganti pengantin wanita. Untungnya suara musik di ruang bawah sangat besar sehingga suara teriakan itu tidak terdengar sampai ke dalam acara.

“Lian, hentikan semua ini. Apa yang kamu lakukan?” teriak seorang gadis yang sedang berdiri di dalam ruangan itu bersama sang pengantin.

“Kenapa semua ini terjadi kepadaku? Kenapa?” teriak Lian sang pengantin wanita.

Lian menatap wajahnya yang sudah cantik berhiaskan rias pengantin di depan kaca. Tak ada sedikitpun air mata yang terlihat akan tetapi kedua matanya berubah menjadi sangat merah. Lian sangat marah dengan kejadian hari ini.

Seorang wanita yang memiliki wajah yang sama dengan Lian, berjalan mendekatinya dan memegang bahunya.

“Lian tenangkan dirimu,” ucap wanita itu.

“Bagaimana aku bisa tenang, Kian? Ayah sudah menghancurkan hidupku. Ayah sudah menghancurkan masa depanku,” jawab Lian dengan sangat emosi.

“Tidak Lian, kamu salah. Ayah melakukan semua ini, hanya demi kebaikanmu. Tidak ada satu orang pun ayah di dunia ini yang ingin menjerumuskan anaknya sendiri ke dalam kehancuran,” ucap Kian lembut.

“Kamu tidak akan mengerti Kian. Karena kamu tidak sedang berada di posisiku sekarang,” teriak Lian lagi.

Lian dan Kian adalah sepasang gadis kembar identik. Jika dilihat dari fisiknya, mereka benar-benar bagaikan pinang di belah dua. Tidak ada pebedaan sama sekali. Akan tetapi jika dilihat dari sifatnya, kedua gadis kembar ini benar-benar sangat jauh berbeda. Kian yang memiliki watak yang lembut, penurut dan juga penyayang, berbanding terbalik dengan Lian yang keras, pembangkang, dan juga arogan.

“Lian, aku mengerti. Walaupun aku tidak sedang berada di posisimu saat ini tapi aku mengerti perasaanmu. Tapi kamu juga harus mengerti bagaimana perasaan dan juga ketakutan ayah jika kamu sampai melanjutkan hubungan dengan Vicky. Vicky itu bukan laki-laki yang baik,” jelas Kian. Lian berbalik menatap adik kembarnya itu. Tatapan matanya benar-benar sangat tajam bahkan sampai membuat Kian menunduk karena takut.

“Lalu kamu pikir laki-laki yang sekarang sudah menjadi suamiku itu adalah orang yang baik? Aku kenal dengannya saja tidak, lalu bagaimana aku bisa hidup bahagia dengannya?” ucap Lian. Saking emosinya, kedua tangannya sampai mencengkram bahu sang adik dengan sangat keras hingga membuat Kian pun meringis kesakitan.

“Aw.. Lian lepas.. Sakit,” ucap Kian dengan kedua matanya yang sudah mulai berkaca-kaca karena menahan rasa sakit.

Lian pun dengan keras melepaskan cengkramannya dan mendorong Kian, sehingga sang adik pun termundur beberapa langkah dan hampir saja terjatuh. Untungnya dia bisa berpegangan ke ujung meja yang ada di sana.

Kian terdiam sejenak. Dia tahu kalau kakaknya memang sangat keras akan tetapi baru kali ini dia melihat sang kakak kembarnya itu bisa berbuat kasar kepadanya. Setelah terasa agak tenang, Kian pun mulai berjalan perlahan kembali mendekati Lian yang sedang duduk sambil memegang kepalanya dengan kedua tangannya.

“Lian, tenangkan dirimu dulu. Semua masalah tidak akan pernah selesai dan tidak akan pernah menemukan jalan keluarnya jika dibarengi dengan emosi. Kamu tahu sendiri kan kalau Ayah sangat mengenal keluarga itu. Keluarga itu adalah keluarga baik-baik. Bahkan Kakek Bimo adalah sahabat baik kakek kita. Lalu apa yang mesti kita takutkan?” tanya Kian.

"Ayah memang mengenal keluarga itu tapi ayah tidak mengenal kan siapa itu Rama? Bagaimana sifatnya? Kebaikan sebuah keluarga tidak bisa menjamin cerminan bahwa keturunannya juga ikut baik.”

“Lalu apa yang kamu inginkan sekarang? Pernikahan ini sudah terjadi dan tidak bisa dibatalkan begitu saja? Apa yang akan kamu lakukan?”

****

****

****

 

Terpopuler

Comments

han bi

han bi

👻👻 holaaaa ...
intip rumtang sapa tau ketularan 🤣 biar bisa alih genre wkwkwkwk

2023-08-12

1

NA_SaRi

NA_SaRi

Tanya Bu author, Nak🥺

2023-07-11

1

NA_SaRi

NA_SaRi

Hey, handsome!
Look at me!

2023-07-11

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. PESTA PERNIKAHAN
2 BAB 2. BERTUKAR IDENTITAS
3 BAB 3. RESEPSI
4 BAB 4. GADIS KEMBAR
5 BAB 5. PERMINTAAN KAKEK
6 BAB 6. BERBICARA
7 BAB 7. BERPAMITAN
8 BAB 8. HARI PERTAMA DI RUMAH KAKEK BIMO
9 BAB 9. UNGKAPAN KENYATAAN
10 BAB 10. BERTEMU VICKY
11 BAB 11. JANGAN LUPA STATUSMU
12 BAB 12. HAMPIR SAJA
13 BAB 13. MEMINTA IZIN
14 BAB 14. AKAN PERGI
15 BAB 15. TAWARAN BEKERJA
16 BAB 16. BERTEMU TEMAN LAMA
17 BAB 17. SAMIR
18 BAB 18. KEBERUNTUNGAN BERUNTUN
19 BAB 19. MENGENANG MASA LALU
20 BAB 20. TERENGGUT
21 BAB 21. MEMINTA IZIN PADA KAKEK
22 BAB 22. MENGAJAK JALAN-JALAN
23 BAB 23. JALAN-JALAN KE KEBUN BINATANG
24 BAB 24. BANDARA
25 BAB 25. SAFIRA
26 BAB 26. KAMU DIMANA MAS?
27 BAB 27. DIGANGGU PREMAN
28 BAB 28. TAK INGIN JUJUR
29 BAB 29. PENASARAN
30 BAB 30. KEMBALILAH SEPERTI DULU
31 BAB 31. LEBIH MENYAYANGI KAKEK
32 BAB 32. BERTOLAK BELAKANG
33 BAB 33. BERTENGKAR
34 BAB 34. CANTIK SEKALI
35 BAB 35. ULANG TAHUN AMARTA'S GROUP
36 BAB 36. MEMINTA PENJELASAN
37 BAB 37. SAFIRA MARAH
38 BAB 38. KECEWA
39 BAB 39. MULAI MENYELIDIKI
40 BAB 40. BERBICARA DENGAN SAMIR
41 BAB 41. PLAN B
42 BAB 42. TIDAK BISA FOKUS
43 BAB 43. SIAPA ITU SAFIRA
44 BAB 44. MENGAMBIL HAK
45 BAB 45. KAKEK PULANG
46 BAB 46. SADAR
47 BAB 47. CEMBURU
48 BAB 48. JATUH CINTA
49 BAB 49. UNDANGAN REUNI
50 BAB 50. REUNI
51 BAB 51. JANGAN SENTUH ISTRIKU
52 BAB 52. AKU AKAN MELINDUNGIMU
53 BAB 53. TIDAK PEDULI LAGI
54 BAB 54. TIDAK SUKA
55 BAB 55. MEMINTA UANG
56 BAB 56. INGIN MAKAN MASAKANMU
57 BAB 57. HAMIL
58 BAB 58. MEMERAS
59 BAB 59. JANGAN BERIKAN APAPUN
60 BAB 60. IKUTLAH DENGANKU
61 BAB 61. TOLONG AKU
62 BAB 62. RUMAH SAKIT
63 BAB 63. INGIN BERTANYA
64 BAB 64. MENGAMBIL KEPUTUSAN
65 BAB 65. MENINGGAL
66 BAB 66. CURIGA
67 BAB 67. JUJUR PADA IBU
68 BAB 68. MEMBERIKAN UANG
69 BAB 69. DATANG KE KANTOR
70 BAB 70. AMBIL ALIH
71 BAB 71. LAPAR
72 BAB 72. BERTEMU INDRA
73 BAB 73. PENULIS
74 BAB 74. BERJANJILAH
75 BAB 75. IZIN KEMBALI
76 BAB 76. BERTENGKAR
77 BAB 77. MENGAMBIL SEMUANYA
78 BAB 78. MENJUAL PERHIASAN
79 BAB 79. BERKELAHI DENGAN VICKY
80 BAB 80. BERCANDA
81 BAB 81. TAK INGIN JUJUR
82 BAB 82. BERLARI
83 BAB 83. MENGIDAM SOP BUAH
84 BAB 84. TIDAK MENGERTI
85 BAB 85. KAKAK TIRI
86 BAB 86. TOLONG AKU MAS
87 BAB 87. MENGAMUK
88 BAB 88. TERGUNCANG
89 BAB 89. GELISAH
90 BAB 90. KASMARAN
91 BAB 91. INGIN BERTEMU
92 BAB 92. PANIK
93 BAB 93. SUDAH TAHU
94 BAB 94. TERLAMBAT
95 BAB 95. SIAPA KAMU
96 BAB 96. KECEWA
97 BAB 97. MENUNGGU
98 BAB 98. MENJELASKAN
99 BAB 99. KARENA CINTA
100 BAB 100. MENGANCAM
101 BAB 101. TIDAK BISA
102 BAB 102. CINTA TERLARANG
103 BAB 103. PULANG
104 BAB 104. PERTENGKARAN DI RUMAH SAKIT
105 BAB 105. RENCANA
106 BAB 106. PESTA ULANG TAHUN
107 BAB 107. KEGUGURAN
108 BAB 108. MEMERIKSA CCTV
109 BAB 109. MENYELIDIKI
110 BAB 110. RAGU
111 BAB 111. SUDAH TAHU
112 BAB 112. DITANGKAP
113 BAB 113. MENIKAHLAH DENGANKU (Tamat)
Episodes

Updated 113 Episodes

1
BAB 1. PESTA PERNIKAHAN
2
BAB 2. BERTUKAR IDENTITAS
3
BAB 3. RESEPSI
4
BAB 4. GADIS KEMBAR
5
BAB 5. PERMINTAAN KAKEK
6
BAB 6. BERBICARA
7
BAB 7. BERPAMITAN
8
BAB 8. HARI PERTAMA DI RUMAH KAKEK BIMO
9
BAB 9. UNGKAPAN KENYATAAN
10
BAB 10. BERTEMU VICKY
11
BAB 11. JANGAN LUPA STATUSMU
12
BAB 12. HAMPIR SAJA
13
BAB 13. MEMINTA IZIN
14
BAB 14. AKAN PERGI
15
BAB 15. TAWARAN BEKERJA
16
BAB 16. BERTEMU TEMAN LAMA
17
BAB 17. SAMIR
18
BAB 18. KEBERUNTUNGAN BERUNTUN
19
BAB 19. MENGENANG MASA LALU
20
BAB 20. TERENGGUT
21
BAB 21. MEMINTA IZIN PADA KAKEK
22
BAB 22. MENGAJAK JALAN-JALAN
23
BAB 23. JALAN-JALAN KE KEBUN BINATANG
24
BAB 24. BANDARA
25
BAB 25. SAFIRA
26
BAB 26. KAMU DIMANA MAS?
27
BAB 27. DIGANGGU PREMAN
28
BAB 28. TAK INGIN JUJUR
29
BAB 29. PENASARAN
30
BAB 30. KEMBALILAH SEPERTI DULU
31
BAB 31. LEBIH MENYAYANGI KAKEK
32
BAB 32. BERTOLAK BELAKANG
33
BAB 33. BERTENGKAR
34
BAB 34. CANTIK SEKALI
35
BAB 35. ULANG TAHUN AMARTA'S GROUP
36
BAB 36. MEMINTA PENJELASAN
37
BAB 37. SAFIRA MARAH
38
BAB 38. KECEWA
39
BAB 39. MULAI MENYELIDIKI
40
BAB 40. BERBICARA DENGAN SAMIR
41
BAB 41. PLAN B
42
BAB 42. TIDAK BISA FOKUS
43
BAB 43. SIAPA ITU SAFIRA
44
BAB 44. MENGAMBIL HAK
45
BAB 45. KAKEK PULANG
46
BAB 46. SADAR
47
BAB 47. CEMBURU
48
BAB 48. JATUH CINTA
49
BAB 49. UNDANGAN REUNI
50
BAB 50. REUNI
51
BAB 51. JANGAN SENTUH ISTRIKU
52
BAB 52. AKU AKAN MELINDUNGIMU
53
BAB 53. TIDAK PEDULI LAGI
54
BAB 54. TIDAK SUKA
55
BAB 55. MEMINTA UANG
56
BAB 56. INGIN MAKAN MASAKANMU
57
BAB 57. HAMIL
58
BAB 58. MEMERAS
59
BAB 59. JANGAN BERIKAN APAPUN
60
BAB 60. IKUTLAH DENGANKU
61
BAB 61. TOLONG AKU
62
BAB 62. RUMAH SAKIT
63
BAB 63. INGIN BERTANYA
64
BAB 64. MENGAMBIL KEPUTUSAN
65
BAB 65. MENINGGAL
66
BAB 66. CURIGA
67
BAB 67. JUJUR PADA IBU
68
BAB 68. MEMBERIKAN UANG
69
BAB 69. DATANG KE KANTOR
70
BAB 70. AMBIL ALIH
71
BAB 71. LAPAR
72
BAB 72. BERTEMU INDRA
73
BAB 73. PENULIS
74
BAB 74. BERJANJILAH
75
BAB 75. IZIN KEMBALI
76
BAB 76. BERTENGKAR
77
BAB 77. MENGAMBIL SEMUANYA
78
BAB 78. MENJUAL PERHIASAN
79
BAB 79. BERKELAHI DENGAN VICKY
80
BAB 80. BERCANDA
81
BAB 81. TAK INGIN JUJUR
82
BAB 82. BERLARI
83
BAB 83. MENGIDAM SOP BUAH
84
BAB 84. TIDAK MENGERTI
85
BAB 85. KAKAK TIRI
86
BAB 86. TOLONG AKU MAS
87
BAB 87. MENGAMUK
88
BAB 88. TERGUNCANG
89
BAB 89. GELISAH
90
BAB 90. KASMARAN
91
BAB 91. INGIN BERTEMU
92
BAB 92. PANIK
93
BAB 93. SUDAH TAHU
94
BAB 94. TERLAMBAT
95
BAB 95. SIAPA KAMU
96
BAB 96. KECEWA
97
BAB 97. MENUNGGU
98
BAB 98. MENJELASKAN
99
BAB 99. KARENA CINTA
100
BAB 100. MENGANCAM
101
BAB 101. TIDAK BISA
102
BAB 102. CINTA TERLARANG
103
BAB 103. PULANG
104
BAB 104. PERTENGKARAN DI RUMAH SAKIT
105
BAB 105. RENCANA
106
BAB 106. PESTA ULANG TAHUN
107
BAB 107. KEGUGURAN
108
BAB 108. MEMERIKSA CCTV
109
BAB 109. MENYELIDIKI
110
BAB 110. RAGU
111
BAB 111. SUDAH TAHU
112
BAB 112. DITANGKAP
113
BAB 113. MENIKAHLAH DENGANKU (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!