BAB 12. HAMPIR SAJA

Setelah kepergian Kakek Bimo ke kamarnya, tinggalah Rama dan juga Kian di sana. Rama menatap sekilas ke arah Kian yang terus menunduk tanpa berani menatap wajah laki-laki itu. Melihat tingkah sang istri, Rama pun mencebik dan dengan santainya berjalan melewati Kian begitu saja menuju ke arah kamarnya. 

Kian menarik nafas pelan. Dia tau jika laki-laki itu pasti akan bersikap demikian. Akan tetapi dia bersyukur karena Rama sudah pulang dan dalam keadaan baik-baik saja. Selang beberapa saat, Kian pun berjalan mengikuti Rama masuk ke dalam kamar.

Dengan perlahan dan ragu, Kian membuka pintu kamarnya dan mulai berjalan masuk. Langkahnya terhenti saat kedua matanya melihat Rama yang sedang berganti pakaian. Dengan acuhnya laki-laki itu membuka kemejanya hingga Kian bisa melihat jelas setiap lekuk tubuh yang ada di badannya. Dada bidangnya, serta ototnya, benar-benar membuat Kian kehilangan kesadarannya untuk beberapa saat. Gadis ini bahkan sampai menelan ludahnya dengan kasar.

Kian menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menyadarkan dirinya dari lamunan gilanya. Melihat sang istri yang bersikap aneh, Rama pun berbalik dan menatap wajah Kian yang memerah.

"Kenapa kamu?" tanya Rama.

"Eh.. gak apa-apa. Iya, gak apa-apa," jawab Kian tersenyum kikuk.

"Dasar aneh," gerutu Rama dan kembali memakai pakaian santainya.

Dengan segera Kian meraih pakaian kerja sang suami dan berniat akan menggantungnya di lemari akan tetapi pergerakan tangannya terhenti saat dia mencium sesuatu dari balik kemeja tersebut. Kian pun mulai mengendus-endus pakaian laki-laki itu dan membuat Rama risih melihatnya.

"Kamu kenapa lagi?" tanya Rama, kakinya mundur beberapa langkah untuk menciptakan jarak diantara mereka.

"Mas barusan dari mana? Kenapa baju kemeja Mas bau alkohol?" tanya Kian yang masih mengendus-endus pakaian Rama.

Rama tak menjawab. Dia hanya memutarkan badannya dan berjalan ke arah tempat tidur.

"Mas kamu minum?" tanya Kian lagi.

"Iya. Kenapa?" ucap Rama yang sudah mulai duduk di samping tempat tidur.

"Kenapa Mas? Sejak kapan kamu suka minum?" tanya Kian lagi.

"Bukan urusanmu."

"Tapi…"

Rama bangkit dari tempat tidur dan kembali menatap Kian.

"Aku sudah mengatakannya kepadamu, bukan? Berhentilah bersikap seperti seorang istri di depanku!" bentak Rama.

"Tapi aku memang istrimu, Mas. Suka atau tidak suka, Mas mau terima atau tidak, tapi kenyataannya kita memang sudah menikah," ucap Kian lirih.

Jawaban lirih dari Kian nyatanya memiliki arti lain bagi Rama. Laki-laki itu menganggap jika ucapan dari Kian itu merupakan bantahan dari wanita itu. Emosi Rama tiba-tiba saja meningkat. Dengan cepat dia berjalan mendekati Kian. Membuat Kian menelan nafas kasar saking takutnya dengan tatapan tajam Rama. Rama mencengkram salah satu lengan Kian dengan kuat.

"Jadi sekarang kamu sudah berani melawanku, hah!" teriak Rama.

"Sakit Mas. Lepaskan Mas!" rintih Kian. Kedua sudut matanya sudah basah. Namun Rama tidak melepaskan cengkramannya sedikitpun. Dia terus berteriak dengan emosi di samping telinga Kian.

"Iya… Memang secara hukum dan agama kita memang sudah menikah. Kita memang sudah sah sebagai suami istri. Lalu sekarang apa maumu? Apa kamu ingin mendapatkan hak mu sebagai seorang istri di atas ranjang?" ucap Rama lagi dan kali ini berhasil membuat Kian mendongak terkejut.

"A… apa??" ucap Kian terbata. Dia tidak pernah berpikir kalau perbincangan mereka menjurus ke arah tersebut. 

"Apa mungkin karena Mas Rama sedang mabuk?" pikir Kian dalam hati.

"Baik, jika itu yang kamu inginkan. Aku akan memberikan hak mu sebagai sebagai seorang istri malam ini juga."

Kian menggeleng. Air mata sudah tidak bisa dia bendung lagi. Dengan kasar Rama mengangkat Kian ke dalam gendongannya dan melemparkan tubuh mungil itu dengan kasar ke atas tempat tidur.

"Mas bukan ini maksud aku.. Mas…" Kian terus merangkak mundur menjauhi laki-laki di hadapannya yang sudah mulai membuka pakaiannya.

"Kenapa? Bukankah sejak tadi kamu tertarik melihat tubuhku? Aku bahkan bisa melihat dengan jelas kamu menelan ludah saat melihat tubuh tanpa pakaian ini. Lalu kenapa tidak kamu cicipi saja?" 

Dengan kasar Rama menarik kedua kaki Kian lalu menindihnya. Dengan sekuat tenaga Kian mencoba untuk melepaskan diri dari kungkungan laki-laki itu.

"Mas, jangan lakukan ini, Mas," racau Kian sambil memukul-mukul dada Rama dengan keras.

Rama menarik kedua tangan Kian dan menyatukannya di atas kepala gadis itu dengan satu tangannya. Dia mulai menciumi leher Kian dengan kasar.

"Mas, hentikan Mas. Aku mohon," rintih Kian disertai air mata yang jatuh begitu deras. 

Rama menghentikan aksinya sesaat lalu menatap wajah Kian yang sudah kacau.

"Hmm dasar wanita munafik. Katakan saja kalau kamu menyukainya dan selalu menginginkan hal seperti ini dariku, bukan?" ucap Rama. Kian menggeleng.

"Bahkan adikmu saja sangat menikmati cumbuan yang diberikan oleh kekasihnya di club malam tadi."

DEG

Kian sejenak mematung. Dia mencoba menyadarkan pikirannya akan kata-kata yang keluar dari mulut Rama. Adiknya? Bercumbu dengan kekasihnya? Di club malam? Dan Kian yakin jika wanita yang dilihat oleh Rama adalah Lian dan juga Vicky.

"Jika adikmu yang belum menikah saja menikmati ciuman dan sentuhan yang dilakukan oleh kekasihnya bahkan di tempat umum, lalu kenapa kamu menolak disentuh oleh suamimu sendiri, iya kan?"

Rama melepaskan cengkraman tangannya di tangan Kian dan berniat merobek baju yang dipakai wanita itu. Wajahnya bahkan semakin intens berada di leher Kian. Dia bersiap untuk kembali mencumbu Kian saat salah satu tangan Kian meraih gelas di nakas dan memukulkannya ke kepala Rama.

BUGH

PRANG

Gelas itu pecah di kepala Rama. Laki-laki itu terjatuh ke samping dan darah mulai mengucur. Tangan kanan Rama meraba kepalanya dan melihat darah di telapak tangannya.

"Kamu…"

Kian menutup mulut dengan kedua tangannya. Dia tidak menyangka akan membuat laki-laki itu terluka. Dengan segera Kian merayap mendekati Rama.

"Mas.. Mas.. Maafkan aku, Mas.. Maafkan Aku.. Aku tidak sengaja."

Rama mendorong tubuh Kian agar menjauh.

"Pergi!!!"

"Aku.. aku.. aku akan menelepon dokter…"

Dengan tubuh yang masih bergetar, Kian berusaha lari secepat yang dia bisa. Suara hentakan kakinya saat menuruni anak tangga, berhasil membuat sang kakek keluar dari dalam kamarnya.

"Ada apa Lian?" tanya sang kakek.

"Mas.. Mas Rama.. Mas Rama terluka, Kek. Kepalanya berdarah. Aku harus segera mencari dokter," ucap Kian dengan terbata-bata dan air mata yang masih mengalir.

Kakek Bimo mengernyit, saat melihat kondisi sang cucu menantu yang tampak sangat berantakan. Rambutnya yang acak-acakan, bajunya yang sudah sobek sebagian dan tentu saja yang paling mencolok adalah air mata yang terus mengalir. Sang kakek pun berpikir apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka.

"Kembalilah ke kamarmu, biar Kakek yang menghubungi dokter!"

****

****

****

Terpopuler

Comments

Ika Ika

Ika Ika

🙈

2023-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. PESTA PERNIKAHAN
2 BAB 2. BERTUKAR IDENTITAS
3 BAB 3. RESEPSI
4 BAB 4. GADIS KEMBAR
5 BAB 5. PERMINTAAN KAKEK
6 BAB 6. BERBICARA
7 BAB 7. BERPAMITAN
8 BAB 8. HARI PERTAMA DI RUMAH KAKEK BIMO
9 BAB 9. UNGKAPAN KENYATAAN
10 BAB 10. BERTEMU VICKY
11 BAB 11. JANGAN LUPA STATUSMU
12 BAB 12. HAMPIR SAJA
13 BAB 13. MEMINTA IZIN
14 BAB 14. AKAN PERGI
15 BAB 15. TAWARAN BEKERJA
16 BAB 16. BERTEMU TEMAN LAMA
17 BAB 17. SAMIR
18 BAB 18. KEBERUNTUNGAN BERUNTUN
19 BAB 19. MENGENANG MASA LALU
20 BAB 20. TERENGGUT
21 BAB 21. MEMINTA IZIN PADA KAKEK
22 BAB 22. MENGAJAK JALAN-JALAN
23 BAB 23. JALAN-JALAN KE KEBUN BINATANG
24 BAB 24. BANDARA
25 BAB 25. SAFIRA
26 BAB 26. KAMU DIMANA MAS?
27 BAB 27. DIGANGGU PREMAN
28 BAB 28. TAK INGIN JUJUR
29 BAB 29. PENASARAN
30 BAB 30. KEMBALILAH SEPERTI DULU
31 BAB 31. LEBIH MENYAYANGI KAKEK
32 BAB 32. BERTOLAK BELAKANG
33 BAB 33. BERTENGKAR
34 BAB 34. CANTIK SEKALI
35 BAB 35. ULANG TAHUN AMARTA'S GROUP
36 BAB 36. MEMINTA PENJELASAN
37 BAB 37. SAFIRA MARAH
38 BAB 38. KECEWA
39 BAB 39. MULAI MENYELIDIKI
40 BAB 40. BERBICARA DENGAN SAMIR
41 BAB 41. PLAN B
42 BAB 42. TIDAK BISA FOKUS
43 BAB 43. SIAPA ITU SAFIRA
44 BAB 44. MENGAMBIL HAK
45 BAB 45. KAKEK PULANG
46 BAB 46. SADAR
47 BAB 47. CEMBURU
48 BAB 48. JATUH CINTA
49 BAB 49. UNDANGAN REUNI
50 BAB 50. REUNI
51 BAB 51. JANGAN SENTUH ISTRIKU
52 BAB 52. AKU AKAN MELINDUNGIMU
53 BAB 53. TIDAK PEDULI LAGI
54 BAB 54. TIDAK SUKA
55 BAB 55. MEMINTA UANG
56 BAB 56. INGIN MAKAN MASAKANMU
57 BAB 57. HAMIL
58 BAB 58. MEMERAS
59 BAB 59. JANGAN BERIKAN APAPUN
60 BAB 60. IKUTLAH DENGANKU
61 BAB 61. TOLONG AKU
62 BAB 62. RUMAH SAKIT
63 BAB 63. INGIN BERTANYA
64 BAB 64. MENGAMBIL KEPUTUSAN
65 BAB 65. MENINGGAL
66 BAB 66. CURIGA
67 BAB 67. JUJUR PADA IBU
68 BAB 68. MEMBERIKAN UANG
69 BAB 69. DATANG KE KANTOR
70 BAB 70. AMBIL ALIH
71 BAB 71. LAPAR
72 BAB 72. BERTEMU INDRA
73 BAB 73. PENULIS
74 BAB 74. BERJANJILAH
75 BAB 75. IZIN KEMBALI
76 BAB 76. BERTENGKAR
77 BAB 77. MENGAMBIL SEMUANYA
78 BAB 78. MENJUAL PERHIASAN
79 BAB 79. BERKELAHI DENGAN VICKY
80 BAB 80. BERCANDA
81 BAB 81. TAK INGIN JUJUR
82 BAB 82. BERLARI
83 BAB 83. MENGIDAM SOP BUAH
84 BAB 84. TIDAK MENGERTI
85 BAB 85. KAKAK TIRI
86 BAB 86. TOLONG AKU MAS
87 BAB 87. MENGAMUK
88 BAB 88. TERGUNCANG
89 BAB 89. GELISAH
90 BAB 90. KASMARAN
91 BAB 91. INGIN BERTEMU
92 BAB 92. PANIK
93 BAB 93. SUDAH TAHU
94 BAB 94. TERLAMBAT
95 BAB 95. SIAPA KAMU
96 BAB 96. KECEWA
97 BAB 97. MENUNGGU
98 BAB 98. MENJELASKAN
99 BAB 99. KARENA CINTA
100 BAB 100. MENGANCAM
101 BAB 101. TIDAK BISA
102 BAB 102. CINTA TERLARANG
103 BAB 103. PULANG
104 BAB 104. PERTENGKARAN DI RUMAH SAKIT
105 BAB 105. RENCANA
106 BAB 106. PESTA ULANG TAHUN
107 BAB 107. KEGUGURAN
108 BAB 108. MEMERIKSA CCTV
109 BAB 109. MENYELIDIKI
110 BAB 110. RAGU
111 BAB 111. SUDAH TAHU
112 BAB 112. DITANGKAP
113 BAB 113. MENIKAHLAH DENGANKU (Tamat)
Episodes

Updated 113 Episodes

1
BAB 1. PESTA PERNIKAHAN
2
BAB 2. BERTUKAR IDENTITAS
3
BAB 3. RESEPSI
4
BAB 4. GADIS KEMBAR
5
BAB 5. PERMINTAAN KAKEK
6
BAB 6. BERBICARA
7
BAB 7. BERPAMITAN
8
BAB 8. HARI PERTAMA DI RUMAH KAKEK BIMO
9
BAB 9. UNGKAPAN KENYATAAN
10
BAB 10. BERTEMU VICKY
11
BAB 11. JANGAN LUPA STATUSMU
12
BAB 12. HAMPIR SAJA
13
BAB 13. MEMINTA IZIN
14
BAB 14. AKAN PERGI
15
BAB 15. TAWARAN BEKERJA
16
BAB 16. BERTEMU TEMAN LAMA
17
BAB 17. SAMIR
18
BAB 18. KEBERUNTUNGAN BERUNTUN
19
BAB 19. MENGENANG MASA LALU
20
BAB 20. TERENGGUT
21
BAB 21. MEMINTA IZIN PADA KAKEK
22
BAB 22. MENGAJAK JALAN-JALAN
23
BAB 23. JALAN-JALAN KE KEBUN BINATANG
24
BAB 24. BANDARA
25
BAB 25. SAFIRA
26
BAB 26. KAMU DIMANA MAS?
27
BAB 27. DIGANGGU PREMAN
28
BAB 28. TAK INGIN JUJUR
29
BAB 29. PENASARAN
30
BAB 30. KEMBALILAH SEPERTI DULU
31
BAB 31. LEBIH MENYAYANGI KAKEK
32
BAB 32. BERTOLAK BELAKANG
33
BAB 33. BERTENGKAR
34
BAB 34. CANTIK SEKALI
35
BAB 35. ULANG TAHUN AMARTA'S GROUP
36
BAB 36. MEMINTA PENJELASAN
37
BAB 37. SAFIRA MARAH
38
BAB 38. KECEWA
39
BAB 39. MULAI MENYELIDIKI
40
BAB 40. BERBICARA DENGAN SAMIR
41
BAB 41. PLAN B
42
BAB 42. TIDAK BISA FOKUS
43
BAB 43. SIAPA ITU SAFIRA
44
BAB 44. MENGAMBIL HAK
45
BAB 45. KAKEK PULANG
46
BAB 46. SADAR
47
BAB 47. CEMBURU
48
BAB 48. JATUH CINTA
49
BAB 49. UNDANGAN REUNI
50
BAB 50. REUNI
51
BAB 51. JANGAN SENTUH ISTRIKU
52
BAB 52. AKU AKAN MELINDUNGIMU
53
BAB 53. TIDAK PEDULI LAGI
54
BAB 54. TIDAK SUKA
55
BAB 55. MEMINTA UANG
56
BAB 56. INGIN MAKAN MASAKANMU
57
BAB 57. HAMIL
58
BAB 58. MEMERAS
59
BAB 59. JANGAN BERIKAN APAPUN
60
BAB 60. IKUTLAH DENGANKU
61
BAB 61. TOLONG AKU
62
BAB 62. RUMAH SAKIT
63
BAB 63. INGIN BERTANYA
64
BAB 64. MENGAMBIL KEPUTUSAN
65
BAB 65. MENINGGAL
66
BAB 66. CURIGA
67
BAB 67. JUJUR PADA IBU
68
BAB 68. MEMBERIKAN UANG
69
BAB 69. DATANG KE KANTOR
70
BAB 70. AMBIL ALIH
71
BAB 71. LAPAR
72
BAB 72. BERTEMU INDRA
73
BAB 73. PENULIS
74
BAB 74. BERJANJILAH
75
BAB 75. IZIN KEMBALI
76
BAB 76. BERTENGKAR
77
BAB 77. MENGAMBIL SEMUANYA
78
BAB 78. MENJUAL PERHIASAN
79
BAB 79. BERKELAHI DENGAN VICKY
80
BAB 80. BERCANDA
81
BAB 81. TAK INGIN JUJUR
82
BAB 82. BERLARI
83
BAB 83. MENGIDAM SOP BUAH
84
BAB 84. TIDAK MENGERTI
85
BAB 85. KAKAK TIRI
86
BAB 86. TOLONG AKU MAS
87
BAB 87. MENGAMUK
88
BAB 88. TERGUNCANG
89
BAB 89. GELISAH
90
BAB 90. KASMARAN
91
BAB 91. INGIN BERTEMU
92
BAB 92. PANIK
93
BAB 93. SUDAH TAHU
94
BAB 94. TERLAMBAT
95
BAB 95. SIAPA KAMU
96
BAB 96. KECEWA
97
BAB 97. MENUNGGU
98
BAB 98. MENJELASKAN
99
BAB 99. KARENA CINTA
100
BAB 100. MENGANCAM
101
BAB 101. TIDAK BISA
102
BAB 102. CINTA TERLARANG
103
BAB 103. PULANG
104
BAB 104. PERTENGKARAN DI RUMAH SAKIT
105
BAB 105. RENCANA
106
BAB 106. PESTA ULANG TAHUN
107
BAB 107. KEGUGURAN
108
BAB 108. MEMERIKSA CCTV
109
BAB 109. MENYELIDIKI
110
BAB 110. RAGU
111
BAB 111. SUDAH TAHU
112
BAB 112. DITANGKAP
113
BAB 113. MENIKAHLAH DENGANKU (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!