BAB 18. KEBERUNTUNGAN BERUNTUN

Rama mengajak Samir untuk minum kopi sejenak di kafe yang tak jauh dari kantor Amarta's Group. Sejujurnya Samir masih kenyang setelah minum bersama Kian tapi dia merasa tidak enak juga jika harus mengatakan yang sebenarnya. Apalagi mengatakan kepada Rama kalau dia baru saja minum dengan adik ipar sang bos. Samir masih merasa malu.

Dua cangkir kopi kini sudah tersaji di meja di depan mereka. Perlahan mereka menyeruputnya sedikit demi sedikit. Secangkir kopi cappucino milik Rama dan secangkir kopi hitam milik Samir.

"Masih suka minum kopi hitam?" tanya Rama. Samir mengangguk.

"Kopi hitam bisa menenangkan hati yang sedang gelisah," jawab Samir seenaknya.

"Iya kah?" tanya Rama namun Samir malah tertawa. Dan Rama sadar kalau laki-laki yang sedang duduk di depannya ini sedang mengerjainya. 

"Kurang ajar." Rama melempar tisu yang ada di atas meja ke arah Samir sambil tersenyum.

"Jadi sejak kapan kamu bekerja di Amarta's Group?" tanya Rama memulai perbincangan serius.

"Sudah hampir satu tahun, Pak."

Rama tertawa saat mendengar sang sahabat memanggilnya dengan sebutan "Pak"

"Maaf apa ada yang lucu, Pak?" tanya Samir kembali.

"Iya.. Kamu yang lucu?" jawab Rama di sela tawanya. Samir mengerutkan kening bingung.

"Saya?" tanya Samir sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iya. Kamu. Sejak kapan kamu memanggilku dengan sebutan "Pak"?

"Hmm… sejak anda menjadi bos saya," jawab Samir.

"Hey, biasanya aku selalu suka dengan gaya bercandamu tapi untuk yang satu ini, aku tidak suka."

"Tapi kamu memang atasanku bukan? Tak baik seorang bawahan memanggil nama kepada atasannya sendiri. Apa bapak tidak melihat bagaimana mata sekretaris bapak tadi saat saya memanggil anda dengan sebutan nama?" jelas Samir. Rama membuang nafas kasar.

"Baiklah begini saja. Jika masih jam kerja, apalagi posisi kita sedang di kantor dan banyak orang, kamu boleh memanggilku dengan sebutan "pak", tapi jika kita sedang di luar jam kerja atau sedang di dalam kantor tapi hanya kita berdua, kamu bisa menganggap aku layaknya teman kuliahmu dulu. Dan kamu bisa memanggilku nama saja. Bagaimana?" Ucap Rama mengulurkan tangannya ke arah Samir untuk meminta persetujuan.

Samir nampak berpikir sejenak. Lalu sesaat kemudian dia pun mengulurkan tangannya untuk menyambut tangan Rama.

"Deal!!" ucapnya dan mereka pun tertawa bersama.

Perbincangan santai pun terjadi diantara mereka berdua. Pembicaraan tentang masa lalu. Mengingat banyak sekali kenangan indah dan lucu saat mereka masih kuliah bersama. Siapa yang menyangka jika sosok Rama yang cool dan terkesan cuek kepada siapa saja, bisa bersahabat dengan Samir yang pecicilan. Dan siapa sangka juga dengan mengenal Samir, bisa merubah sedikit sifat Rama yang terkesan kaku itu menjadi lebih hangat. Iya walaupun saat itu Rama hanya bisa terbuka kepada Samir saja. Akan tetapi itu masih bisa dibilang hal yang baik, kan?

"Ram, aku minta maaf karena waktu itu aku gak hadir di pesta pernikahanmu," ucap Samir yang langsung membuat Rama terdiam. 

"Ada apa?" tanya Samir lagi. Dia tau jika telah terjadi sesuatu pada sahabatnya itu. Rama menarik nafas panjang dan tersenyum.

"Iya kamu sangat kejam. Padahal jika dilihat dari waktu bukankah saat itu kamu sudah bekerja di Amarta's Group? Kenapa sampai tidak datang? Padahal semua karyawan utama dan karyawan cabang mendapat undangan," ucap Rama. Samir tersenyum.

"Iya, aku memang menerima undangannya. Dan dari sana aku juga tau kalau kamu menikah dengan salah satu sahabat masa kecilku."

"Oh iya?"

"Iya. Aku, Kian dan juga Lian adalah sahabat dari kecil. Kami berpisah saat aku melanjutkan kuliahku," jelas Samir.

"Waw…"

"Iya. Jadi aku tekankan padamu dari sekarang. Jangan pernah berani menyakiti mereka atau kamu akan berhadapan denganku," ancam Samir sambil tersenyum. Mereka berdua pun tertawa lagi.

Samir pun meminta maaf lagi kepada Rama karena dia tidak bisa hadir di pesta pernikahan mereka. Dia menjelaskan segalanya secara gamblang sebab dan juga akibatnya. Rama yang mendengar hal itu mengerti. 

"Samir," panggil Rama.

"Iya," jawab Samir.

"Bersiaplah karena mulai besok lusa kamu akan dipindah tugaskan ke kantor pusat Amarta's Group," ucap Rama tegas. Dan itu membuat laki-laki di depannya mematung.

"Hey, jangan bercanda kawan. Atasanku di kantor cabang sangat tegas dan juga killer. Apa yang akan dia lakukan padaku jika aku tiba-tiba mengajukan diri untuk pindah ke pusat? Yang ada aku malah akan dipecat" jawab Samir bergidik ngeri. Rama menghembuskan nafas pelan.

"Apa kamu lupa kamu sedang bicara dengan siapa? Dan apa kamu lupa jika aku bisa melakukan apa saja di Amarta's Group?" tanya Rama sambil tersenyum.

Samir terdiam. Dia tidak pernah menyangka jika niatnya ingin bertemu dengan sang sahabat malah membuat dirinya mendapatkan promosi di dalam pekerjaannya. Siapa sih yang tidak mau bekerja di kantor pusat? Selain image nya yang baik, jangan lupakan juga gaji nya yang jauh di atas kantor cabang. Iya walaupun jika dilihat dari segi pekerjaan mungkin memang lebih berat. Akan tetapi itu sepadan, kan?

"Hey bagaimana? Kalau kamu mau, aku akan menghubungi ketua cabang dimana kamu bekerja sekarang. Besok kamu bisa bereskan semua barang-barangmu disana dan lusa kamu sudah bisa masuk bekerja di kantor pusat?" ucap Rama lagi. Samir masih terdiam. Apakah semudah itu seorang CEO merubah-rubah posisi pegawai? Apa dia tidak memikirkan sebab akibat yang akan terjadi setelahnya? Samir tidak mengerti. Akan tetapi untuk bisa bekerja di kantor pusat adalah impiannya sejak dulu. Apalagi di sana ada sang sahabat, Rama. Lalu keputusan apa yang harus dia ambil?

"Ya sudah kalau kamu tidak mau, aku…" ucapan Rama terpotong oleh jawaban Samir yang cepat.

"Aku mau," jawab Samir bersemangat. Dan Rama pun tersenyum.

"Baiklah. Kalau begitu semuanya beres. Kamu bersiaplah."

"Terima kasih Ram."

"Its ok. Oh iya, selain kamu pindah tugas ke pusat, posisimu juga akan aku ubah," ucap Rama lagi.

"Maksudnya?" tanya Samir tidak mengerti.

"Aku akan menjadikanmu sebagai asisten pribadiku."

"Apa? Tapi…." Samir tergagap. Dia benar-benar tidak menyangka jika keberuntungannya datang secara serempak seperti ini. Terkadang dia berpikir apa dia sedang bermimpi atau dirinya sedang berkhayal atau mungkin juga dirinya salah mendengar? Tapi tidak! Semuanya nyata dan pendengarannya juga sangat baik.

"Dari sejak kuliah denganmu sebenarnya aku sudah bisa melihat potensi yang ada pada dirimu. Dan satu hal yang kamu miliki tapi jarang dimiliki oleh orang lain. Kamu tau apa itu?" tanya Rama. Samir menggeleng.

"Kejujuran. Aku selalu percaya dengan kejujuranmu. Itu sebabnya aku yakin dan tak ragu sedikitpun untuk mengangkatmu menjadi asisten pribadiku," jelas Rama.

Samir benar-benar sudah kehilangan kata-kata. Dia sangat bahagia. Samir berpikir seandainya disana sedang ada Kian, mungkin dirinya akan memeluk gadis itu sekarang juga. Mengingat tentang Kian, membuat Samir menyadari sesuatu.

"Kenapa aku tidak meminta nomor ponsel Kian tadi, ya?" pikir Samir.

****

****

****

Terpopuler

Comments

Bayangan Ilusi

Bayangan Ilusi

minta aja sama akak Autornya, pasti tau tuh.. 😅

2023-06-03

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. PESTA PERNIKAHAN
2 BAB 2. BERTUKAR IDENTITAS
3 BAB 3. RESEPSI
4 BAB 4. GADIS KEMBAR
5 BAB 5. PERMINTAAN KAKEK
6 BAB 6. BERBICARA
7 BAB 7. BERPAMITAN
8 BAB 8. HARI PERTAMA DI RUMAH KAKEK BIMO
9 BAB 9. UNGKAPAN KENYATAAN
10 BAB 10. BERTEMU VICKY
11 BAB 11. JANGAN LUPA STATUSMU
12 BAB 12. HAMPIR SAJA
13 BAB 13. MEMINTA IZIN
14 BAB 14. AKAN PERGI
15 BAB 15. TAWARAN BEKERJA
16 BAB 16. BERTEMU TEMAN LAMA
17 BAB 17. SAMIR
18 BAB 18. KEBERUNTUNGAN BERUNTUN
19 BAB 19. MENGENANG MASA LALU
20 BAB 20. TERENGGUT
21 BAB 21. MEMINTA IZIN PADA KAKEK
22 BAB 22. MENGAJAK JALAN-JALAN
23 BAB 23. JALAN-JALAN KE KEBUN BINATANG
24 BAB 24. BANDARA
25 BAB 25. SAFIRA
26 BAB 26. KAMU DIMANA MAS?
27 BAB 27. DIGANGGU PREMAN
28 BAB 28. TAK INGIN JUJUR
29 BAB 29. PENASARAN
30 BAB 30. KEMBALILAH SEPERTI DULU
31 BAB 31. LEBIH MENYAYANGI KAKEK
32 BAB 32. BERTOLAK BELAKANG
33 BAB 33. BERTENGKAR
34 BAB 34. CANTIK SEKALI
35 BAB 35. ULANG TAHUN AMARTA'S GROUP
36 BAB 36. MEMINTA PENJELASAN
37 BAB 37. SAFIRA MARAH
38 BAB 38. KECEWA
39 BAB 39. MULAI MENYELIDIKI
40 BAB 40. BERBICARA DENGAN SAMIR
41 BAB 41. PLAN B
42 BAB 42. TIDAK BISA FOKUS
43 BAB 43. SIAPA ITU SAFIRA
44 BAB 44. MENGAMBIL HAK
45 BAB 45. KAKEK PULANG
46 BAB 46. SADAR
47 BAB 47. CEMBURU
48 BAB 48. JATUH CINTA
49 BAB 49. UNDANGAN REUNI
50 BAB 50. REUNI
51 BAB 51. JANGAN SENTUH ISTRIKU
52 BAB 52. AKU AKAN MELINDUNGIMU
53 BAB 53. TIDAK PEDULI LAGI
54 BAB 54. TIDAK SUKA
55 BAB 55. MEMINTA UANG
56 BAB 56. INGIN MAKAN MASAKANMU
57 BAB 57. HAMIL
58 BAB 58. MEMERAS
59 BAB 59. JANGAN BERIKAN APAPUN
60 BAB 60. IKUTLAH DENGANKU
61 BAB 61. TOLONG AKU
62 BAB 62. RUMAH SAKIT
63 BAB 63. INGIN BERTANYA
64 BAB 64. MENGAMBIL KEPUTUSAN
65 BAB 65. MENINGGAL
66 BAB 66. CURIGA
67 BAB 67. JUJUR PADA IBU
68 BAB 68. MEMBERIKAN UANG
69 BAB 69. DATANG KE KANTOR
70 BAB 70. AMBIL ALIH
71 BAB 71. LAPAR
72 BAB 72. BERTEMU INDRA
73 BAB 73. PENULIS
74 BAB 74. BERJANJILAH
75 BAB 75. IZIN KEMBALI
76 BAB 76. BERTENGKAR
77 BAB 77. MENGAMBIL SEMUANYA
78 BAB 78. MENJUAL PERHIASAN
79 BAB 79. BERKELAHI DENGAN VICKY
80 BAB 80. BERCANDA
81 BAB 81. TAK INGIN JUJUR
82 BAB 82. BERLARI
83 BAB 83. MENGIDAM SOP BUAH
84 BAB 84. TIDAK MENGERTI
85 BAB 85. KAKAK TIRI
86 BAB 86. TOLONG AKU MAS
87 BAB 87. MENGAMUK
88 BAB 88. TERGUNCANG
89 BAB 89. GELISAH
90 BAB 90. KASMARAN
91 BAB 91. INGIN BERTEMU
92 BAB 92. PANIK
93 BAB 93. SUDAH TAHU
94 BAB 94. TERLAMBAT
95 BAB 95. SIAPA KAMU
96 BAB 96. KECEWA
97 BAB 97. MENUNGGU
98 BAB 98. MENJELASKAN
99 BAB 99. KARENA CINTA
100 BAB 100. MENGANCAM
101 BAB 101. TIDAK BISA
102 BAB 102. CINTA TERLARANG
103 BAB 103. PULANG
104 BAB 104. PERTENGKARAN DI RUMAH SAKIT
105 BAB 105. RENCANA
106 BAB 106. PESTA ULANG TAHUN
107 BAB 107. KEGUGURAN
108 BAB 108. MEMERIKSA CCTV
109 BAB 109. MENYELIDIKI
110 BAB 110. RAGU
111 BAB 111. SUDAH TAHU
112 BAB 112. DITANGKAP
113 BAB 113. MENIKAHLAH DENGANKU (Tamat)
Episodes

Updated 113 Episodes

1
BAB 1. PESTA PERNIKAHAN
2
BAB 2. BERTUKAR IDENTITAS
3
BAB 3. RESEPSI
4
BAB 4. GADIS KEMBAR
5
BAB 5. PERMINTAAN KAKEK
6
BAB 6. BERBICARA
7
BAB 7. BERPAMITAN
8
BAB 8. HARI PERTAMA DI RUMAH KAKEK BIMO
9
BAB 9. UNGKAPAN KENYATAAN
10
BAB 10. BERTEMU VICKY
11
BAB 11. JANGAN LUPA STATUSMU
12
BAB 12. HAMPIR SAJA
13
BAB 13. MEMINTA IZIN
14
BAB 14. AKAN PERGI
15
BAB 15. TAWARAN BEKERJA
16
BAB 16. BERTEMU TEMAN LAMA
17
BAB 17. SAMIR
18
BAB 18. KEBERUNTUNGAN BERUNTUN
19
BAB 19. MENGENANG MASA LALU
20
BAB 20. TERENGGUT
21
BAB 21. MEMINTA IZIN PADA KAKEK
22
BAB 22. MENGAJAK JALAN-JALAN
23
BAB 23. JALAN-JALAN KE KEBUN BINATANG
24
BAB 24. BANDARA
25
BAB 25. SAFIRA
26
BAB 26. KAMU DIMANA MAS?
27
BAB 27. DIGANGGU PREMAN
28
BAB 28. TAK INGIN JUJUR
29
BAB 29. PENASARAN
30
BAB 30. KEMBALILAH SEPERTI DULU
31
BAB 31. LEBIH MENYAYANGI KAKEK
32
BAB 32. BERTOLAK BELAKANG
33
BAB 33. BERTENGKAR
34
BAB 34. CANTIK SEKALI
35
BAB 35. ULANG TAHUN AMARTA'S GROUP
36
BAB 36. MEMINTA PENJELASAN
37
BAB 37. SAFIRA MARAH
38
BAB 38. KECEWA
39
BAB 39. MULAI MENYELIDIKI
40
BAB 40. BERBICARA DENGAN SAMIR
41
BAB 41. PLAN B
42
BAB 42. TIDAK BISA FOKUS
43
BAB 43. SIAPA ITU SAFIRA
44
BAB 44. MENGAMBIL HAK
45
BAB 45. KAKEK PULANG
46
BAB 46. SADAR
47
BAB 47. CEMBURU
48
BAB 48. JATUH CINTA
49
BAB 49. UNDANGAN REUNI
50
BAB 50. REUNI
51
BAB 51. JANGAN SENTUH ISTRIKU
52
BAB 52. AKU AKAN MELINDUNGIMU
53
BAB 53. TIDAK PEDULI LAGI
54
BAB 54. TIDAK SUKA
55
BAB 55. MEMINTA UANG
56
BAB 56. INGIN MAKAN MASAKANMU
57
BAB 57. HAMIL
58
BAB 58. MEMERAS
59
BAB 59. JANGAN BERIKAN APAPUN
60
BAB 60. IKUTLAH DENGANKU
61
BAB 61. TOLONG AKU
62
BAB 62. RUMAH SAKIT
63
BAB 63. INGIN BERTANYA
64
BAB 64. MENGAMBIL KEPUTUSAN
65
BAB 65. MENINGGAL
66
BAB 66. CURIGA
67
BAB 67. JUJUR PADA IBU
68
BAB 68. MEMBERIKAN UANG
69
BAB 69. DATANG KE KANTOR
70
BAB 70. AMBIL ALIH
71
BAB 71. LAPAR
72
BAB 72. BERTEMU INDRA
73
BAB 73. PENULIS
74
BAB 74. BERJANJILAH
75
BAB 75. IZIN KEMBALI
76
BAB 76. BERTENGKAR
77
BAB 77. MENGAMBIL SEMUANYA
78
BAB 78. MENJUAL PERHIASAN
79
BAB 79. BERKELAHI DENGAN VICKY
80
BAB 80. BERCANDA
81
BAB 81. TAK INGIN JUJUR
82
BAB 82. BERLARI
83
BAB 83. MENGIDAM SOP BUAH
84
BAB 84. TIDAK MENGERTI
85
BAB 85. KAKAK TIRI
86
BAB 86. TOLONG AKU MAS
87
BAB 87. MENGAMUK
88
BAB 88. TERGUNCANG
89
BAB 89. GELISAH
90
BAB 90. KASMARAN
91
BAB 91. INGIN BERTEMU
92
BAB 92. PANIK
93
BAB 93. SUDAH TAHU
94
BAB 94. TERLAMBAT
95
BAB 95. SIAPA KAMU
96
BAB 96. KECEWA
97
BAB 97. MENUNGGU
98
BAB 98. MENJELASKAN
99
BAB 99. KARENA CINTA
100
BAB 100. MENGANCAM
101
BAB 101. TIDAK BISA
102
BAB 102. CINTA TERLARANG
103
BAB 103. PULANG
104
BAB 104. PERTENGKARAN DI RUMAH SAKIT
105
BAB 105. RENCANA
106
BAB 106. PESTA ULANG TAHUN
107
BAB 107. KEGUGURAN
108
BAB 108. MEMERIKSA CCTV
109
BAB 109. MENYELIDIKI
110
BAB 110. RAGU
111
BAB 111. SUDAH TAHU
112
BAB 112. DITANGKAP
113
BAB 113. MENIKAHLAH DENGANKU (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!