Terpaksa Menjadi Istri Kedua
" Bibi mohon sekali ini saja Nak,kabul kan permintaan Bibi."
Permintaan dari bibir wanita paruh baya yang sudah membesar kan nya selalu saja terngiang-ngiang di kepala Bila.seorang gadis yang memiliki tinggi badan yang cukup ideal,manis dan memakai tutup kepala berupa hijab warna hijau daun itu sedang berdiri di pintu jendela kamar yang sudah lapuk di makan oleh rayap itu.
Setelah pulang bekerja dari toko sembako yang ada di tepi jalan besar itu,Bila mendapat kabar tentang masalah perjodohan nya yang akan segera di resmikan menjadi sebuah pernikahan.tanpa dia ketahui siapa dan bagaimana wajah dari orang yang akan menjadi calon suami nya. dia hanya tau akan menikah dengan seorang pria yang memiliki latar keluarga yang kaya raya.dan pernikahan itu akan di laksanakan di kediaman calon suami nya.
Ketukan pintu dari arah luar kamar nya, mengagetkan Bila dan langsung menyeka satu tetes air mata yang lolos begitu saja.
" Bibi !" seru Bila kala mendapati sosok wanita yang sudah dia anggap seperti ibu kandung nya sendiri. tengah berdiri di depan pintu kamar nya dengan mata teduh penuh kasih sayang.
Sang Bibi yang tau jika keponakan nya sedang tidak baik - baik saja langsung mengelus pucuk kepala Bila yang tertutup oleh hijab segitiga nya.
" Keputusan sepihak ini terpaksa Bibi iyakan demi kehidupan kamu dan wujud terimakasih kita kepada keluarga mereka Nak.kamu tentu ingat kan Nak, berkat kebaikan mereka jasad kedua orang tua mu begitu mudah kita temukan,dan pelaku nya juga dengan cepat di tangkap dan di proses oleh pihak kepolisian."
ucap Bibi Siti selaku adik kandung dari mendiang ibu nya.
Kedua orang tua Bila sudah meninggal ketika gadis itu berusia 11 tahun dan waktu itu dia masih duduk di kelas 5 SD,akibat dari sebuah kecelakaan mobil yang menabrak motor yang di kendarai oleh kedua orang tua nya.semenjak peristiwa itu Bila di asuh oleh sang Bibi yang kebetulan tinggal seorang diri karena belum pernah berumah tangga sama sekali.
Tragedi pilu itu kembali menari-nari di kepala Bila,air mata yang tadi sudah kering kini kembali mengucur deras.Ucapan dari mulut sang Bibi benar adanya, sepasang suami istri waktu itu datang menawarkan bantuan dengan suka rela, meskipun harus menguras isi saldo ATM mereka.Bila dan Bibi Siti yang tidak memiliki keluarga lain lagi selain mereka berdua.demi menghukum pelaku yang sudah merenggut paksa nyawa sang kakak,Bibi Siti tanpa berpikir panjang menerima bala bantuan dari kedua orang baik itu yang tidak lain adalah majikan tempat beliau bekerja sehari-hari.
Bibi Siti bekerja sebagai asisten rumah tangga di tempat keluarga calon suami Bila,sejak memasuki umur 18 tahun Bibi Siti memutuskan untuk merantau ke kota mencari pekerjaan yang bisa menghasil kan uang demi membantu perekonomian keluarga mereka yang ada di kampung.
Keluarga calon suami Bila adalah majikan yang kesekian dari beberapa tempat yang pernah menjadi tempat Bibi Siti mencari nafkah demi bisa membantu kedua orang tua nya yang ada di kampung.Di keluarga ini juga lah,Bibi Siti bertahan cukup lama,selain karena baik hati,mereka juga tidak pernah kasar atau pun memandang rendah para asisten yang bekerja kepada mereka,oleh sebab itu lah Bibi Siti sangat betah bekerja dengan keluarga mereka.
" Bibi berharap kamu bisa mengerti dan mau menerima semua ini,kita tidak bisa menggantikan jumlah uang yang begitu besar yang sudah mereka keluar kan demi membantu mengusut kasus yang kemarin,dengan kamu mau menjadi calon istri anak mereka itu sudah cukup untuk membalas jasa mereka terhadap kita." ucap Bibi Siti berusaha membuka pikiran keponakan nya.
" Pikirkan lah." imbuh beliau lagi sebelum pergi meninggalkan kamar Bila.
Setelah kepergian Bibi nya,Bila memilih merebahkan tubuh lelah nya di atas ranjang usang yang sudah tidak empuk lagi.bahkan
kan deritan dari ranjang itu terdengar cukup nyaring ketika tubuh Bila terhempas begitu kuat nya.Bila merasa pusing dan sedikit frustasi dengan keadaan yang dia hadapi saat ini.di sisi lain Bila tidak ingin mengecewakan Bibi nya yang sudah berjasa membesarkan dia hingga bisa sebesar ini.tapi di sisi lain dia juga tidak ingin di anggap kacang lupa kulit nya.oleh keluarga yang sudah menjadi dewa penolong untuk keadilan yang mereka perjuangkan.
" Kenapa harus ada kata perjodohan dan pernikahan.bagaimana mungkin aku bisa mengikuti jalan seperti ini?"ucap Bila mendesah kesal.
Tanpa sadar, setelah lelah bekerja di tambah lagi dengan lelah berpikir.membuat Bila tertidur sampai lupa dengan waktu.bahkan Bila yang biasa nya rajin membantu sang Bibi untuk menyiap kan makanan untuk mereka, kini dia memilih absen mengerjakan nya akibat badan dan pikiran nya terlalu capek menghadapi kenyataan hidup yang begitu pelik bagi nya.
Semenjak Bila sudah bekerja,dia meminta khusus kepada Bibi nya untuk berhenti bekerja sebagai Asisten rumah tangga di rumah majikan nya.bukan nya apa-apa, tubuh renta dan tulang keropos sang Bibi membuat dia tidak tega membiarkan Bibi nya untuk tetap bekerja.setelah melalui negosiasi yang cukup panjang, akhir nya Bibi Siti mau menerima permintaan dari sang keponakan yang sudah dia anggap seperti darah daging nya sendiri.
Tepat nya 2 tahun yang lalu,Bi Siti mulai vakum dari dunia yang sudah menolong kehidupan mereka.
Dengan sedikit terburu-buru,Bila berlari menuju ke kamar mandi yang ada di samping dapur, mengingat kamar mandi di rumah mereka hanya ada satu dan di pakai untuk bersama.
" Nak,kamu kenapa lari-lari seperti itu?" tanya Bi Siti yang sedang menghidangkan beberapa macam makanan yang sudah beliau masak.
" Bila belum sholat magrib Bi." jawab Bila masuk ke dalam kamar mandi.
Dari dalam sana terdengar suara gemericik air yang saling bersahutan beradu dengan lantai.acara mandi kali ini dipersingkat oleh Bila menjadi secepat kilat.mengingat waktu yang dia miliki sudah tidak banyak lagi.
Hrr....
Bibir Bila bergetar merasakan hawa dingin yang menyerang tubuh nya.
Walaupun hidup serba pas-pasan tetapi Bi Siti tidak pernah lupa mengajarkan keponakan nya untuk mengaji dan tetap melaksanakan ibadah sholat mereka.apapun keadaan nya,ibadah tidak boleh di tinggalkan.begitu lah pesan yang sering di ucap kan Bi Siti ketika meninggal kan keponakan nya untuk pergi bekerja dengan waktu yang cukup lama.
Di atas meja makan sudah tersaji menu yang begitu menggugah selera Bila,ada tumis kangkung,ikan asin +tahu goreng dan tidak lupa telur dadar kesukaan Bila.
Suasana hati yang sedang kacau membuat selera makan Bila menguap begitu saja, padahal yang berada di hadapan nya adalah menu favorit yang paling dia nikmati.
" Makan lah dulu Nak,jangan terlalu di pikirkan.jalani dan berdoa lah,semoga semua nya lancar." ucap Bibi Siti menenangkan keponakan nya.
Jangan lupa Like.Vote dan pencet Tombol Favorit nya ya..
Tinggalkan jejak nya di Kolom Komentar walaupun hanya satu kata..
Dan jangan lupa Berikan Hadiah sebanyak mungkin ya guys..
Mampir juga di novel aku " Mahkota yang di renggut paksa"
Terimakasih semua nya 😍🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Mamah Kekey
mampir kk
2023-10-26
0
Sha
sore kk, boleh izin saya baca novel nya di live saya
2023-10-26
4
guntur 1609
mampit ya thor. moga ceritanya bagus
2023-10-25
1