" Kamu cantik sekali sayang." ucap Ibu Yolan yang baru masuk dari luar.
Mereka bertiga yang sedang sibuk curhat langsung terdiam tanpa suara.
" Mama sampai pangling melihat kamu sayang,tanpa make up saja kamu sudah cantik, apalagi di tambah dengan sentuhan make up seperti ini." sambung beliau lagi yang langsung duduk di samping sang calon menantu.
" Terimakasih Ma." jawab Bila merendah.
"Aku ngga tau,apakah ini awal kebahagiaan atau awal penderitaan bagi Aku." gumam Bila yang merasa sesak di dada nya.
Melihat begitu lembut dan indah nya kasih sayang yang di berikan oleh calon mertua nya membuat Bila sedikit bingung dan penasaran bagaimana rupa dan sikap yang di miliki oleh calon suami nya.
" Apa sifat nya akan sama seperti Mama nya? Atau malah sebalik nya?" gumam Bila lagi.
Saat mereka tengah berbincang-bincang,Bibi Siti datang menghampiri mereka.
"Kamu tidak usah gugup seperti ini Nak,santai dan jangan lupa berdoa demi kelancaran pernikahan kalian." ucap Bibi Siti menenangkan putri nya yang terlihat begitu tegang.
" Iya sayang,tarik nafas dalam-dalam lalu keluar kan supaya kamu lebih rileks lagi." tambah Ibu Yolan memberi solusi supaya calon menantu nya keluar dari suasana menegangkan ini.
Bila yang tanpa membantah pun langsung mengikuti saran yang di berikan oleh Calon Mama mertua nya.
" Huft..Huft..Huft.."
Berulang kali dia mengatur ritme nafas nya demi menetralkan detak jantung nya yang seperti nya akan meledak di dalam dada nya.
Sedang kan di lantai bawah, Arif sudah duduk di depan penghulu menunggu calon istri kedua nya datang, walaupun ini merupakan pernikahan kedua nya tetapi tetap terdaftar layak nya pernikahan pertama nya.berkat kekuasaan yang keluarga Ahmad miliki,semua bisa teratasi dan tidak perlu di ragukan lagi.
" Ayok kita turun sayang, calon suami kamu sudah menunggu di bawah." ajak Ibu Yolan sambil membantu Bila untuk berdiri dari kursi nya.
Bila hanya mengangguk saja,tanpa bisa protes atau pun lari dari tempat nya.
Mereka bertiga kemudian turun ke lantai bawah,dengan Bibi Siti dan Ibu Yolan yang memegang lengan Bila menuntun dia menuruni anak tangga yang sangat banyak itu.
Deg...
Mata Arif tidak sengaja melihat ke arah tangga itu,dan langsung berpapasan dengan wajah cantik milik Bila dengan kepala yang tertutup hijab,kebaya yang di gunakan Bila juga kebaya muslimah hasil pilihan Mama mertua nya.
Kedua nya yang sama sekali belum pernah bertemu ataupun bertatap muka secara langsung,sama-sama canggung berada di situasi seperti ini.Arif begitu terpesona dengan wanita yang duduk di samping nya,namun tidak bagi Bila yang terlihat santai dan biasa saja.
Ponsel milik Arif bahkan dengan
sengaja dia matikan supaya tidak ada orang yang menganggu acara sakral nya, terlebih lagi jika istri pertama nya yang menelpon nya bisa ketahuan semua nya sebelum pernikahan ini terlaksana.
" Bos, Nona Naima sejak tadi terus menghubungi saya."bisik Reno yang merupakan Asisten pribadi Arif.
" Jangan di angkat,kalau perlu matikan juga ponsel milik kamu itu." jawab Arif dingin,mata nya menatap lurus ke depan.
Saat ini dia belum siap memberitahu istri nya tentang pernikahan kedua ini.biar lah nanti dia akan memikirkan bagaimana cara menyampaikan nya supaya tidak terjadi perang dunia ke 10.
" Reno! Jangan membahas pekerjaan di waktu yang tidak tepat,awas sana." tegur Ibu Yolan sedikit nyolot.
" Maaf Buk." ucap Reno patuh lalu menggeser kan posisi nya ke arah belakang.
" Apa acara nya sudah bisa kita mulai sekarang juga?" tanya Pak penghulu menatap ke arah Arif dan Bila secara bergantian.
Arif lalu mengangguk kan kepala nya, sedang kan Bila tengah sibuk dengan lamunan kosong nya.apa yang terjadi di depan nya bahkan tidak masuk sama sekali ke dalam ingatan nya.
Rasa sesak yang menyelimuti hati nya lebih besar menghantui nya ketimbang fokus dengan acara yang tidak dia kehendaki ini.
Pandangan mata Bila terus menunduk ke bawah,tangan nya sibuk meremas ujung kebaya yang dia gunakan,hingga kata sah terdengar menggema dari para saksi baru lah dia mengangkat wajah nya.air mata yang hampir tumpah dia tahan sekuat tenaga nya supaya tidak mengundang kecurigaan dari para kerabat dan tamu undangan yang datang.
" Apa ini hanya mimpi buruk aku di siang bolong?" gumam Bila pelan sambil mencubit kecil tangan nya.
" Awww." rintih Bila setelah merasakan sakit di tangan nya.
" Dasar aneh." sahut Arif yang melihat kelakuan Bila.
Wajah tampan dari pria yang berada di samping nya dan telah sah menjadi suami nya sama sekali tidak membuat Bila tertarik,entah karena belum ada nya rasa suka dan cinta sehingga membuat dia mengabaikan begitu saja pria yang duduk di samping nya.
" Silahkan di cium punggung tangan suami anda, sekarang kalian sudah sah menjadi pasangan suami istri ." ucap Bapak penghulu memberi nasehat kepada Bila yang masih terlihat enggan untuk bersentuhan dengan Arif yang notabene nya sudah sah untuk dia sentuh dan dia cium sesuka hati nya.
Bila yang sedang tidak fokus hanya mengangguk lalu melakukan apa yang di minta oleh Bapak penghulu itu, pandangan mata nya tidak pernah bersitatap langsung dengan mata biru milik Arif.setelah Bila selesai,Arif langsung mencium kening Bila cukup lama hingga dia bisa mencium wangi nya aroma tubuh milik Bila yang khas seperti bunga mawar.membuat Arif merasakan ketenangan yang selama ini tidak pernah dia temui pada istri pertama nya.
Setelah selesai acara ijab qobul,dan menandatangani semua dokumen pernikahan mereka,kini semua anggota keluarga sedang menikmati santapan yang sudah di sediakan oleh keluarga Ahmad.
Bila yang baru mengetahui jika acara pernikahan nya di adakan cukup sederhana membuat dia bisa bernafas lega,setidak nya dia tidak perlu berakting dengan tersenyum lebar di hadapan sejumlah tamu undangan dan kolega bisnis mertua nya.
" Nak." sapa Bibi Siti setelah duduk di samping Bila.
Bila yang tengah melamun kembali di buat kaget oleh panggilan dari sang Bibi.
" Iy-iya Bi." jawab Bila gugup.
" Setelah ini kamu akan langsung tinggal di sini,tidak perlu ikut Bibi pulang ke rumah kita lagi,karena tempat kamu adalah di sini.jangan khawatir kan tentang keadaan Bibi,semua nya akan baik-baik saja."tutur Bibi Siti lembut yang langsung mengundang tangis dari Bila.
Air mata yang susah payah dia tahan sejak tadi,akhir nya luluh lantak begitu saja.bahkan tangisan nya terdengar sangat pilu dan menyayat hati bagi siapa saja yang mendengar nya.
" Siapa yang akan merawat Bibi,jika Bila tidak tinggal bersama Bibi lagi?" tanya Bila di sela tangis nya.
Bibi Siti yang sudah membesar kan dia dengan suka rela dan penuh kasih sayang,membuat Bila tidak tega meninggalkan Bibi nya hidup sendirian begitu saja di rumah sederhana milik mereka, sementara dia tinggal di rumah mewah dengan fasilitas yang sudah pasti serba kecukupan.
Bila langsung berhambur memeluk erat Bibi nya, pertumpahan air mata semakin tidak bisa terelakkan lagi.
" Sayang." panggil Ibu Yolan dari arah belakang.
Jangan lupa Like .Vote dan berikan Hadiah sebanyak mungkin ya guys.
Tinggalkan jejak sayang nya di Kolom Komentar walaupun hanya satu kata.
Dukungan dan support dari kalian sangat berarti bagi Author.
Pencet Tombol Favorit nya ya guys.
Jangan lupa Mampir di Novel pertama saya ya.
" Mahkota yang di renggut paksa"
Terimakasih semua nya 😍🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Julia Juliawati
bagus bila jgn cinta dluan sm arif. biar arif yg bucin dluan sm. kamu
2025-04-11
0
Mamah Kekey
bikin Arif bucin ke bila thor
2023-10-26
2
Sonya Noya Sonya
untung mertuanya baik
2023-09-20
3