Balada kompor listrik

Bila dengan begitu khusyuk nya mengerjakan ibadah sholat subuh nya, semua nya tidak terlepas dari pandangan mata tajam suami nya, Arif yang sejak tadi sudah terbangun ketika merasakan guling hidup nya sudah pergi dari samping nya mendadak menjadi tenang dan dan bahagia ketika melihat Bila sholat dan begitu rajin dalam beribadah.

Sebenar nya Arif sangat ingin menjadi imam shalat bagi Bila,namun hati nya terlalu malu untuk mengakui itu semua, mulut nya terasa berat untuk mengucapkan permintaan baik itu.

Dia yang selama ini lalai dalam beribadah, Mendadak ingin sekali menjalankan kewajiban nya setelah melihat istri kedua nya yang begitu taat dalam ibadah nya.

Diri nya yang merupakan seorang pendosa merasa sangat malu dan gagal menjadi kepala rumah tangga.

Selama masa pernikahan nya bersama Naima saja,tidak pernah sekali pun mereka sholat berjamaah berdua,dunia mereka hanya di isi dengan kesenangan semu belaka.

Untaian doa yang keluar dari mulut Bila, tiba-tiba saja mengubah suasana hati Arif mendadak menjadi gelisah dan resah.

" Ya Allah jika memang ini jalan takdir terbaik yang engkau pilih kan untuk hamba,hamba mohon lapangkan lah hati hamba untuk menerima nya,ringan kan lah langkah kaki hamba untuk melangkah melewati nya,hamba cukup sadar siapa diri hamba ini,ridhoi lah setiap jalan hamba ya Allah, berkahi keluarga kecil kami ini,buka kan pintu keberkahan mu untuk kami semua,jangan biarkan ada hati yang terluka karena pernikahan kami ini." setiap kalimat yang keluar dari mulut Bila benar-benar menganggu pikiran Arif.

Tangisan pilu Bila pecah begitu saja,wajah nya yang sudah basah oleh Air mata di tutup rapat menggunakan kedua telapak tangan nya.bahu nya terlihat berguncang tatkala isakan tangis itu semakin menyayat hati setiap pendengar nya.

Arif yang tidak tega melihat semua itu, memilih masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri nya,karena kebetulan pagi ini dia sudah mulai masuk bekerja seperti hari biasa nya.

Setelah merasa tenang dan tidak ada beban yang menggantung di kepala nya,Bila menyudahi semua kegiatan nya lalu membereskan peralatan sholat nya.

Bila yang tahu jika suami nya sudah bangun.

Dengan penuh perhatian dia menyiapkan semua pakaian yang akan di gunakan oleh suami nya untuk ke kantor.

Setelah menemukan pakaian yang menurut nya cocok untuk suami nya,Bila lalu meletakkan nya di atas ranjang.sementara dia memilih untuk turun ke lantai bawah demi menyiapkan sarapan untuk seluruh anggota keluarga baru nya.

" Selamat pagi Nona muda." sapa Bi Marni dan asisten rumah tangga lain nya.

" Pagi Bi." jawab Bila ramah.

Semua asisten rumah tangga yang bekerja bersama keluarga Ahmad sudah mengetahui dari mana asal usul Bila,tidak ada yang berani julid kepada nya,semua asisten itu terlihat begitu menghargai dan menghormati posisi Bila di rumah mewah ini.

" Nona muda duduk saja di sana.biar kami yang memasak untuk sarapan pagi ini."

"Ngga papa Bi,biar Bila aja." jawab Bila sambil membuka lemari pendingin untuk mencari sesuatu yang bisa dia olah menjadi sebuah santapan lezat.

Bila tengah memotong sejumlah bahan makanan yang dia butuhkan,dari arah belakang nya datang lah Mama mertua beserta Bibi Siti yang baru pulang dari pasar.

Begini lah kehidupan Ibu mertua Bila, meskipun hidup bergelimang harta, tetapi beliau tidak pernah malu untuk berbelanja ke pasar yang terkenal begitu kotor dan tidak ramah lingkungan untuk kalangan elit.

Tidak jarang beliau sering merengek kepada asisten rumah tangga nya meminta untuk di ajak serta jika mereka pergi berbelanja bahan makanan,dunia pasar yang sangat ramai membawakan sebuah hiburan tersendiri bagi Ibu Yolan yang sejak kecil terbiasa berbelanja di supermarket besar.

" Kamu sudah bangun sayang?" tanya Ibu Yolan ketika melihat Bila sudah berdiri di dapur.

" Eh Mama,sudah Ma." jawab Bila tersenyum.

" Kalau masih capek,kamu tidak usah memasak dulu sayang,nanti kamu kelelahan." ucap Ibu Yolan penuh perhatian.

" Tidak apa-apa Ma, Bila sudah terbiasa kok membantu Bibi jika di rumah lama." jawab Bila sambil melanjutkan memotong daun bawang yang akan dia gunakan.

Pagi ini dia berniat membuat kan nasi goreng spesial sebagai pengganjal perut semua anggota keluarga baru nya.

Ibu Yolan dan Bibi Siti dan di bantu oleh BI Aminah sedang menyusun semua belanjaan mereka ke dalam lemari pendingin yang berukuran besar.

Hati Ibu Yolan begitu terharu melihat menantu nya begitu pintar dalam memainkan peran nya ketika berada di dapur.

Bila yang belum mengetahui cara menyalakan kompor listrik yang berada di samping nya, Akhirnya memutuskan menggunakan kompor yang berada di dapur bagian belakang.

" Bi tolong bantuin Bila bawa semua bumbu itu ke belakang ya ." ucap Bila ramah.

Bi Marni mengangguk lalu menjalankan perintah yang di berikan oleh Bila tanpa berani bertanya lagi.

" Sayang ! Kamu kok masak di sini?" tanya Ibu Yolan sambil mengernyitkan dahi nya.

" Bila ngga bisa pakai kompor yang ada di dalam sana Ma,jadi masak nya di sini saja." jawab Bila jujur.

" Ya ampun sayang,kenapa kamu ngga minta ajarin Mama atau Bibi kamu saja,atau minta ajarin Bi Marni dan Bi Aminah juga bisa."ingin sekali Ibu Yolan tertawa melihat tingkah polos dan lugu dari menantu kesayangan nya,karena tidak ingin membuat menantu nya merasa malu

Ibu Yolan memilih menyembunyikan tawa nya dari semua orang.

" Di sini kotor sayang,masak nya di dalam saja." pinta Ibu Yolan sambil membawa semua peralatan Bila kembali masuk ke dalam.

Alat penggorengan yang sedang panas itu di pindah kan oleh Bi Marni ke atas kompor listrik canggih.

Satu kali Bi Marni mengajarkan cara menghidupkan kompor listrik itu,Bila begitu cepat memahami nya,bahkan berulang kali dia mencoba menghidup mati kan nya supaya tidak lupa cara yang di ajarkan oleh BI Marni tadi kepada nya.

Bi Siti hanya tersenyum melihat tingkah Bila yang sama persis seperti nya waktu pertama kali bekerja dengan keluarga Ahmad ini.beda nya sekarang Bila datang ke rumah ini sebagai menantu keluarga Ahmad bukan sebagai asisten rumah tangga.

Di rumah kecil mereka yang terletak di bagian pelosok kota ini, memang tidak memiliki jenis kompor canggih seperti ini, sehingga butuh waktu bagi mereka untuk belajar menggunakan segala bentuk barang canggih yang ada di dalam rumah ini.

" Bi, cobain." ucap Bila sambil menyendok kan satu sendok nasi goreng kepada Bibi Siti yang berada di samping nya.

" Sudah pas." jawab Bi Siti sambil mengacungkan jempol nya kepada Bila.

Sejak kecil Bila sudah terbiasa hidup mandiri tanpa ada dampingan penuh dari sang Bibi yang harus bekerja mencari nafkah di kota,dia belajar memasak dari Bibi dan juga Nenek angkat nya yang berada di samping rumah mereka, Bersama nenek ini lah Bila sering di titipkan oleh Bibi jika beliau harus kembali bekerja dalam waktu yang cukup lama.dan dari beliau juga lah dia belajar memasak berbagai jenis masakan enak.

" Nak,naik lah ke kamar kalian dan bangunkan suami kamu,supaya dia tidak terlambat berangkat ke kantor." ucap Bibi Siti menasehati putri nya.

" Sebentar Bi,Bila sajikan dulu nasi nya ke dalam piring."

" Biar Bibi saja,cepat kamu naik sana." ucap Bibi Siti lagi.

Bila mengangguk lalu naik ke lantai atas untuk melihat suami nya di kamar mereka.

Ceklek..

Pintu kamar yang berwarna putih itu di buka lebar-lebar oleh Bila,dan nampak Arif yang sudah berpakaian rapi sesuai yang dia pilih kan tadi.

" Mas." panggil Bila lembut.

Jangan lupa Like.Vote dan Berikan Hadiah sebanyak mungkin ya guys.

Tinggalkan jejak sayang nya di Kolom Komentar walaupun hanya satu kata.

Dan jangan lupa pencet Tombol Favorit nya.

Dukungan dan support dari kalian sangat berarti bagi Author.

Jangan lupa mampir juga di Novel pertama saya ya.

" Mahkota Yang Di Renggut Paksa."

Terimakasih semua nya 😍🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Fitrian Delli

Fitrian Delli

apakah lmnyo iklan

2023-10-06

1

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

kalo mantu pilihan yang sudah dikenal dari dulu mah beda ya dan Bila juga bukan tipe cewe aji mumpung🤩🤩

2023-09-19

1

Yani

Yani

Semangat Bila

2023-06-27

0

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Ancaman
3 Awal mula
4 Pernikahan
5 Kamar pengantin
6 Istri pertama
7 Istri kedua
8 Fakta yang menyakitkan
9 Terluka
10 Hampir saja
11 Perkara ponsel
12 Ciuman pertama
13 Balada kompor listrik
14 Semut Besar
15 Tanggung jawab sebagai suami
16 Nenek Lampir Beraksi
17 Amarah Arif
18 Kesedihan Nabila
19 Efek kamera
20 Belut jinak
21 Bermain solo
22 Naima mengamuk
23 Dunia Malam Naima
24 Nona muda
25 Nutrisi pagi
26 Naima kembali berulah
27 Adu mulut
28 Kejujuran Reno
29 Kejujuran Mertua
30 Ikut Arisan
31 Sesakit inikah rasanya berbagi
32 Arif datang
33 Talak
34 Menyelesaikan masalah
35 Menyelesaikan masalah 2
36 Kembali pulang
37 Pengakuan Arif
38 Teka-teki perasaan Arif
39 Bermain solo
40 Malapetaka Naima
41 Lelaki Tua
42 Telat Bangun
43 Nabila AZ-zahra
44 Naura Vs Naima
45 Awal penderitaan Naima
46 Rahasia Pak Rizal
47 Sisi manja Arif
48 Gedoran pintu
49 Bisa panas ular Piton
50 Sisi gelap Arif
51 Dinner romantis
52 Menginap di Hotel suami
53 Naima mengetahui keberadaan Bila
54 Rahasia besar Pak Rizal
55 Hijrah nya Ahmad Arif Hidayat
56 Hari pertama
57 Keusilan Arif
58 Skandal Naima
59 Pemanasan
60 Candu berat
61 Perkara sakit atau nggak.
62 Mengulang kembali
63 Gigit -gigitan
64 Kampung sakti
65 Nabila Terluka
66 Firasat buruk
67 Pulang ke rumah
68 Hari buruk Naima
69 Arif tertuduh
70 Naima tersiksa
71 Perhatian Arif
72 Bergadang
73 Ancaman Reno
74 Kesiangan lagi
75 Malu-malu meong
76 Berkunjung ke kantor suami.
77 Tuan posesif
78 Naima kepergok
79 Tuan muda cemburu
80 Naik ojol
81 Balasan Mama Yolan
82 Salah paham
83 Drama pagi
84 Gagal bercocok tanam
85 Bucin Vs mesum
86 Ulah sekretaris nakal
87 Menemui Obat Penawar nya
88 Perubahan sikap
89 Ronde berikutnya
90 Dilema Reno
91 Bila Kelelahan
92 Sebuah petunjuk
93 Menanti sebuah hasil
94 Pembalasan yang setimpal
95 Dua hama penganggu
96 Gagal total
97 Menangis haru
98 Antara Posesif dan juga Protektif
99 Berita kematian Naima
100 Mendadak insaf
101 Wangi tubuh suami
102 Kepulangan Seno
103 Arif Vs Seno
104 Rencana balas dendam Seno
105 Mencari Cimol enak
106 Kebaikan hati kakak beradik
107 Cimol dingin
108 Pengantar tidur
109 Kondisi Naura memburuk
110 Shopping online
111 Reno kepergok aneh-aneh
112 Kedatangan Bibi Siti
113 Gaun tipis
114 Menuju Rumah Sakit
115 Baby Boy
116 Ahmad Ghafi Hidayat
117 Saingan
118 Syukuran kelahiran Baby Boy
119 pengumuman
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Perjodohan
2
Ancaman
3
Awal mula
4
Pernikahan
5
Kamar pengantin
6
Istri pertama
7
Istri kedua
8
Fakta yang menyakitkan
9
Terluka
10
Hampir saja
11
Perkara ponsel
12
Ciuman pertama
13
Balada kompor listrik
14
Semut Besar
15
Tanggung jawab sebagai suami
16
Nenek Lampir Beraksi
17
Amarah Arif
18
Kesedihan Nabila
19
Efek kamera
20
Belut jinak
21
Bermain solo
22
Naima mengamuk
23
Dunia Malam Naima
24
Nona muda
25
Nutrisi pagi
26
Naima kembali berulah
27
Adu mulut
28
Kejujuran Reno
29
Kejujuran Mertua
30
Ikut Arisan
31
Sesakit inikah rasanya berbagi
32
Arif datang
33
Talak
34
Menyelesaikan masalah
35
Menyelesaikan masalah 2
36
Kembali pulang
37
Pengakuan Arif
38
Teka-teki perasaan Arif
39
Bermain solo
40
Malapetaka Naima
41
Lelaki Tua
42
Telat Bangun
43
Nabila AZ-zahra
44
Naura Vs Naima
45
Awal penderitaan Naima
46
Rahasia Pak Rizal
47
Sisi manja Arif
48
Gedoran pintu
49
Bisa panas ular Piton
50
Sisi gelap Arif
51
Dinner romantis
52
Menginap di Hotel suami
53
Naima mengetahui keberadaan Bila
54
Rahasia besar Pak Rizal
55
Hijrah nya Ahmad Arif Hidayat
56
Hari pertama
57
Keusilan Arif
58
Skandal Naima
59
Pemanasan
60
Candu berat
61
Perkara sakit atau nggak.
62
Mengulang kembali
63
Gigit -gigitan
64
Kampung sakti
65
Nabila Terluka
66
Firasat buruk
67
Pulang ke rumah
68
Hari buruk Naima
69
Arif tertuduh
70
Naima tersiksa
71
Perhatian Arif
72
Bergadang
73
Ancaman Reno
74
Kesiangan lagi
75
Malu-malu meong
76
Berkunjung ke kantor suami.
77
Tuan posesif
78
Naima kepergok
79
Tuan muda cemburu
80
Naik ojol
81
Balasan Mama Yolan
82
Salah paham
83
Drama pagi
84
Gagal bercocok tanam
85
Bucin Vs mesum
86
Ulah sekretaris nakal
87
Menemui Obat Penawar nya
88
Perubahan sikap
89
Ronde berikutnya
90
Dilema Reno
91
Bila Kelelahan
92
Sebuah petunjuk
93
Menanti sebuah hasil
94
Pembalasan yang setimpal
95
Dua hama penganggu
96
Gagal total
97
Menangis haru
98
Antara Posesif dan juga Protektif
99
Berita kematian Naima
100
Mendadak insaf
101
Wangi tubuh suami
102
Kepulangan Seno
103
Arif Vs Seno
104
Rencana balas dendam Seno
105
Mencari Cimol enak
106
Kebaikan hati kakak beradik
107
Cimol dingin
108
Pengantar tidur
109
Kondisi Naura memburuk
110
Shopping online
111
Reno kepergok aneh-aneh
112
Kedatangan Bibi Siti
113
Gaun tipis
114
Menuju Rumah Sakit
115
Baby Boy
116
Ahmad Ghafi Hidayat
117
Saingan
118
Syukuran kelahiran Baby Boy
119
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!