Cukup lama dia memandang Bila dalam diam nya.Arif memutuskan untuk turun ke lantai bawah untuk sekedar mengambil minuman.
" Istri kamu di mana Nak?" tanya Ibu Yolan saat melihat putra nya turun hanya sendirian.
" Dia lagi tidur Ma." jawab Arif dan berlalu menuju ke arah dapur.
Ibu Yolan yang sedang duduk berdua bersama besan nya yang merupakan mantan Asisten rumah tangga nya tampak sedang berbincang hangat.sesekali mereka tertawa karena merasa ada yang lucu dan aneh.Bibi Siti yang sudah terbiasa bekerja sebenarnya sejak tadi sudah meminta untuk masuk ke dalam dapur.namun Ibu Yolan melarang keras beliau dengan sejumlah alasan yang membuat Bibi Siti tidak bisa berkutik lagi.
Sedang kan Pak Rizal sedang berada di ruang kerja menyelesaikan sejumlah pekerjaan nya yang belum sempat dia kerjakan.
" Papa kemana Ma?" tanya Arif mengambil posisi duduk di samping sofa kedua wanita paruh baya itu.
" Lagi di ruang kerja nya,kamu seperti ngga kenal Papa kamu saja." jawab Ibu Yolan.
"Sudah lama Bila tidur nya Nak?" tanya Bibi Siti lagi.
" Baru aja kok Bi,mungkin dia masih capek." jawab Arif sopan, meskipun Bibi Siti adalah mantan pekerja nya, tetapi sekarang beliau adalah mertua nya yang harus di hormati juga.
Bibi Siti hanya mengangguk sambil tersenyum.
" Kamu jangan pernah sakiti hati menantu Mama,awas saja jika sampai Mama melihat mata Bila mengeluarkan air mata,Mama jamin kamu akan jatuh miskin hari itu juga." ancam Ibu Yolan penuh ketegasan.
" Iya Ma." jawab Arif paham, telinga nya sudah terlalu kebal mendengar ancaman dari sang Mama nya menyangkut tentang Bila.
" Arif ke atas dulu ya Ma,Bi." ucap Arif karena merasa tidak ada yang perlu di bicarakan lagi.
Sesampai nya dia di kamar, Arif yang juga sudah merasa lelah langsung merebahkan tubuh nya di samping Bila yang masih terlelap begitu nyenyak nya dengan wajah imut nya yang enak di pandang mata.
" Aku akan melakukan semua kewajiban ku, biarlah semua nya berjalan seperti air yang mengalir,sejauh manakah rumah tangga ini akan berlayar." gumam Arif di samping Bila.
Tanpa tersadar kedua nya tertidur dengan saling berpelukan tanpa ada jarak yang memisahkan lagi.
Bila yang terbangun lebih dulu karena mendengar suara adzan ashar berkumandang langsung membuka mata nya secara perlahan.
Di saat dia ingin membalikkan badan nya, tubuh Bila terasa berat seperti di tindih oleh sebuah beban berat.
Betapa terkejut nya Bila saat melihat sebuah tangan besar sedang memeluk pinggang nya dengan begitu erat.jarak wajah mereka berdua saat tidur juga sangat dekat.ingin rasa nya dia berteriak sekuat tenaga nya,namun kesadaran nya jauh lebih besar dari rasa ketakutan nya.
" Berat banget sih!" gerutu Bila sambil mencoba memindahkan tangan Arif yang berada di pinggang nya.
" Huft..." nafas Bila terlihat ngos-ngosan karena terlalu lelah melakukan pergerakan tanpa suara.
"Pasti dia sengaja meluk-meluk aku yang lagi tidur." batin Bila.
" Ganteng sih! Tapi sayang jutek di tambah dingin." ucap Bila pelan.
Setelah berhasil melepaskan pelukan Arif di pinggang nya,Bila berlalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membasuh muka dan mengambil air wudhu.
Ceklek
Bila keluar dengan wajah yang masih basah oleh air,lalu dia menggelar sajadah dan memakai mukena nya.
Ingin rasa nya dia membangun kan suami nya untuk mengajak sholat ashar berjamaah,namun nyali Bila tidak seberani itu untuk lebih lancang lagi.
Bila mulai menunaikan sholat 4 rakaat nya, Arif terlihat membuka kedua kelopak mata nya menatap Bila yang tengah khusyuk melaksanakan ibadah nya.senyuman simpul tercetak jelas di bibir tipis nya ketika mendengar gerutuan Bila, sebenarnya Arif sudah bangun sejak merasakan ada nya pergerakan dari Bila,namun Arif tetap memilih menutup kedua mata nya demi mendengar semua ucapan istri nya.
"Sungguh gadis yang lucu." batin Arif lalu kembali melanjutkan tidur nya.
Bila yang sudah selesai dengan sholat nya lalu melipat mukena dan sajadah nya seperti sedia kala.
Bingung mau ngapain,Bila memutuskan untuk duduk di sofa yang terletak di balkon kamar mereka.tangan nya terbuka sempurna menerima setiap hembusan angin yang datang menerpa tubuh nya.
" Pernikahan tanpa cinta yang aku jalani ini ternyata tidak semudah itu." batin nya dengan mata yang terpejam.
Arif yang juga sudah terbangun dari tidur nya lalu berjalan menuju ke arah balkon saat menyadari pintu kamar nya terbuka.
" Ternyata dia lagi di sini!" gumam nya lirih.
Bila yang menyadari akan kehadiran seseorang di sekitar nya langsung membuka cepat kedua kelopak mata nya.
Tatapan kedua nya beradu,namun tidak ada yang membuka suara.
" Boleh kah aku tau alasan di balik Mas mau menerima perjodohan ini?" tanya Bila, pandangan mata nya tertuju lurus ke depan.
" Apa kamu sungguh ingin tau alasan di balik pernikahan mendadak ini?"tanya Arif balik,yang langsung di jawab anggukan kepala oleh Bila yang masih penasaran.
" Ini semua atas perintah kedua orang ku,dan ini semua adalah keinginan mereka berdua."jawab Arif jujur.
Bles...
Hati bila terasa berdenyut nyeri hebat,tangan nya memegang dada nya yang terasa sesak minta keluar dari tempat nya.
Air mata bening itu mengalir begitu saja tanpa bisa dia tampung lagi.
" Siap tidak siap aku harus siap menerima semua ini,bukan kah ini adalah sebuah resiko dari pernikahan karena perjodohan paksa, walaupun tak pernah terbayangkan jika aku akan menikah dengan pria yang tidak pernah mencintai aku." batin nya memberikan semangat pada dirinya sendiri.
" Dan pernikahan ini merupakan pernikahan kedua bagi ku,itu artinya kamu adalah istri kedua aku,maka nya mereka memilih kamu yang berasal dari keluarga tidak terpandang."ucap Arif dingin yang kembali sukses membuat jantung Bila berdetak lebih cepat lagi,darah nya terasa berhenti mengalir di setiap persendian nya.
Tangan Bila dengan cepat memegang pagar balkon,tubuh nya terasa lemas mendengar pengakuan mengejutkan itu.
Pengakuan yang Arif berikan membuat Bila tersadar,jika semua adalah kenyataan yang harus dia hadapi.
" Ist-ri kedua?" Ulang Bila dengan terbata-bata.
Arif hanya menjawab dengan anggukan kepala nya.
" Kenapa harus ada pernikahan kedua? Ceraikan saja aku karena kita juga menikah tanpa ada perasaan di dalam nya." tangis Bila semakin pecah berhamburan.
" Apa Bi Siti tidak pernah mengatakan kepada kamu jika pernikahan ini adalah pernikahan kedua bagi aku,dan kamu akan menjadi istri kedua aku." tanya Arif kembali dengan wajah dingin nya.
" Tidak." jawab Bila singkat.
Hati nya terlalu lelah menerima kenyataan yang terjadi hari ini.pandangan mata nya menatap kosong kepada tubuh nya yang sungguh malang ini.
Dia menerima permintaan Bibi nya hanya demi membalas Budi mereka kepada keluarga ini, namun betapa kaget nya dia jika tau dirinya hanya di jadikan istri kedua dari putra keluarga Ahmad ini.
Jangan lupa Like.Vote dan Berikan Hadiah sebanyak mungkin ya guys.
Tinggalkan jejak sayang nya di Kolom Komentar walaupun hanya satu kata.Dan jangan lupa pencet Tombol Favorit nya.
Dukungan dan support dari kalian sangat berarti bagi Author.
Terimakasih semua nya..
Mampir di Novel pertama aku juga ya guys..
" Mahkota yang di renggut paksa"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Sonya Noya Sonya
lanjutkan dsaja dulu
2023-09-20
2
Chiia Gerenn
lanjut
2023-09-18
3
Yani
Kamu yang kuat Nabila menghadipi suami yang dingin dan jutek
2023-06-25
1