Efek kamera

" Mama cuman mau ngingetin kamu aja,jangan lupa jalan pulang.jika tidak ingin Mama marah."sindiran pedas keluar dari mulut Ibu Yolan, kepulangan Naima istri pertama Arif sudah sampai ke telinga beliau.siapa lagi pelaku nya jika bukan suami beliau sendiri yaitu Pak Rizal.

" Iya Ma." jawab Arif malas.

" Baiklah.. Mama tunggu kamu di rumah." ucap Ibu Yolan langsung mematikan sambungan telepon begitu saja.

Arif yang sedang sibuk pun langsung mengantongi kembali ponsel nya lalu berjalan menghampiri meja yang menjadi tempat meeting mereka.

Satu jam lama nya acara meeting itu berlangsung,hingga jarum jam tepat pada pukul 3 menjelang sore baru lah meeting itu selesai,Arif yang merasa kan perut nya yang sudah terasa sangat perih langsung bergegas memesan makanan sebelum mereka berpindah ke tempat berikut nya.

Hanya dalam waktu 10 menit saja Arif sudah menyelesaikan acara makan nya .Reno hanya bisa melongo dengan mulut menganga lebar melihat tingkah laku Bos nya.

" Cepat habiskan makanan kamu,jangan terlalu sering melamun jika masih ingin di katakan waras." ucap Arif sambil mengelap mulutnya yang kotor.

" Eh iya Bos." jawab Reno gelapan.

Setelah Reno menghabiskan makanan nya,kedua makhluk dingin itu pergi meninggalkan restoran itu menuju ke restoran berikut nya.

Akibat libur satu hari kemarin, membuat semua pekerjaan nya menjadi menumpuk.

Dengan sangat terpaksa dia harus menyelesaikan semua nya hari ini juga.

Di tempat yang berbeda, tepat nya di rumah kedua orang tua Arif, Bila tengah asyik mencoba ponsel baru pemberian suami nya,dengan bantuan Mama mertua nya yang baik hati, akhir nya dia berhasil menguasai cara menggunakan ponsel mahal itu dalam hitungan menit saja.

Cekreekk.

Cekreekk.

Bunyi jepretan kamera mulus punya Bila terdengar memekakan kamar nya.

" Wah...Wajah aku di bikin kayak Barbie sama kamera ponsel ini.pantasan saja para selebgram selalu terlihat cantik,ternyata ponsel nya yang terlalu canggih." tawa kecil keluar dari mulut Bila,ketika mengetahui sebuah fakta yang membangongkan.

" Lama-lama foto aku di ponsel ini sudah tidak mirip lagi dengan wajah asli nya." imbuh nya lagi.

Tidak pernah terbesit sedikit pun di benak Bila bisa memiliki ponsel secanggih yang dia pegang,dengan memiliki ponsel jadul saja sudah membuat hati nya senang.kehidupan yang dia jalani hari ini benar - benar berubah 180 derajat dari sebelumnya.dia bagaikan seorang putri di sebuah kerajaan,untuk melakukan pekerjaan rumah saja dia sangat di larang oleh keluarga suami nya dan para asisten yang bekerja di sana.

" Seperti di sinetron saja." gumam Bila pelan.

Tubuh nya dengan sengaja dia gulingkan ke sana kemari di atas ranjang empuk yang berukuran lebar.

Pikiran nya tiba-tiba saja teringat akan sosok kedua orang tua nya.

" Ibu..Ayah.. Doain Bila ya,semoga saja Bila bisa menjadi istri yang baik untuk suami Bila.semoga rumah tangga ini sakinah mawadah warahmah hingga akhir hayat." batin Bila sambil memejamkan kedua mata nya.

Air mata Bila jatuh begitu saja mengenang setiap kenangan manis yang tercipta antara diri nya dan kedua orang tuanya.

" Ibu sama ayah tidak perlu khawatir,Bibi membesarkan Bila dengan begitu baik Bu, Yah." sambung nya lagi.

" Bibi.." kaget Bila karena belum mendapatkan kabar juga dari Bibi nya.

Karena merasa khawatir Bila langsung menghubungi nomor ponsel milik sang Bibi,ponsel yang mereka miliki berdua memiliki jenis dan tipe yang sama,sudah mendengar kan suara saja sudah sangat canggih menurut mereka berdua.

" Bibi! Kenapa tidak ada kabar dari Bibi.Bila khawatir."cerocos Nabila ketika sambungan telepon mereka telah tersambung.

Bibi Siti langsung tersenyum mendengar ucapan putri nya.

" Assalamualaikum Nak." sebuah kata tapi mampu membuat Bila malu dan merasa berdosa.

Akibat rasa khawatirnya yang berlebihan membuat dia lupa mengucapkan kata salam saat telepon mereka baru saja tersambung.

" Lupa Bi." jawab Bila sambil nyegir.

" Wa alaikum salam Bi." ujar nya lagi.

Terdengar suara tawa milik Bibi Siti dari seberang sana.

" Jangan ketawain Bila dong Bi, malu!" ucap Bila manja.

" Kamu kenapa selalu saja pelupa,sudah menjadi seorang istri sifat pelupa nya harus di hilangkan pada kepala kamu itu." seloroh Bibi Siti.

" Sesekali aja lupa nya Bi, ngga tiap hari kok. Bibi lagi apa di sana?"

" Lagi duduk di belakang rumah, nungguin nenek Romlah kamu datang."

" Nenek Romlah memang nya lagi kemana Bi? Bila jadi rindu sama Nenek deh."

" Lagi ke pasar, sebentar lagi juga pulang.kapan- kapan kamu masih bisa bertemu dengan beliau."

" Iya Bi, semoga kita semua di beri kesehatan dan umur yang panjang supaya bisa berkumpul bersama suatu hari nanti."

" Amin." ucap Bibi Siti membenarkan ucapan putri nya.

Tidak terasa hampir satu jam lebih mereka bercengkrama melalui sambungan telepon.melepas rasa rindu yang menyerang walaupun baru berpisah dalam hitungan jam saja. mata Bila tidak sengaja melirik ke arah jarum jam yang sedang berputar.

" Masya Allah Bi,sudah jam 5 aja, perasaan tadi masih jam 3 an deh, kenapa waktu begitu cepat berlalu yah?"ucap Bila kaget ketika mengetahui hari sudah sore dan sang Surya sebentar lagi akan terbenam.

" Iya Nak, sebentar lagi jam pulang kerja nya suami kamu,siap kan semua keperluan nya dan sambut lah dia dengan sebuah senyuman, walaupun di antara kalian belum tumbuh rasa cinta dan peduli, kewajiban kamu adalah melayani suami kamu."

" Baik Bi, Bila tutup dulu sambungan telepon nya,Bila mau sholat dulu Bi."

" Iya Nak, assalamualaikum."

" Wa alaikum salam Bi." jawab Bila.

Dengan sangat terburu-buru Bila masuk ke dalam kamar mandi,karena terlalu asyik mengobrol dengan Bi Siti, membuat Bila lupa akan waktu.

" Tadi kata Bibi sebentar lagi Mas Arif pulang,aku harus cepat - cepat nih." gumam Bila pelan.

Bila keluar dari kamar mandi setelah mempersingkat acara mandi nya menjadi 3 menit, lalu bergegas melaksanakan ibadah nya.

" Sayang, boleh Mama masuk." ucap Ibu Yolan dari depan pintu.

" Masuk aja Ma, pintu nya ngga di kunci." jawab Bila sambil merapikan kembali jilbab yang sedikit berantakan.

Selama berada di rumah mertua nya,Bila sama sekali belum pernah melepas kan hijab yang menutupi kepala nya.

Bagaimana bentuk kepala dan kondisi rambut Bila tidak ada yang mengetahui nya.

" Kamu lagi ngapain sayang?"tanya Ibu Yolan ketika melangkah masuk ke dalam kamar.

" Ngga ada kok Ma,tadi habis mandi sama sholat, Mama mau kemana?"

" Baru pulang Arisan sama mall. ini Mama ada sedikit Hadiah untuk kamu,semoga saja kamu menyukai nya."

Sebuah kotak berwarna emas terlihat begitu indah di beri kan oleh Ibu Yolan kepada menantu nya sebagai bentuk kasih sayang Ibu Yolan kepada menantu pilihan nya.

" Ini apa Ma?" tanya Bila bingung.

" Buka lah,itu untuk kamu." jawab Ibu Yolan sambil tersenyum manis.

Wajah anggun milik menantu kedua nya membuat Ibu Yolan terpana dengan keindahan yang di miliki oleh Nabila.

" Wah... Ini bagus sekali Ma." ujar Bila kaget.

"Harga nya pasti sangat mahal." ucap Nabila lagi tetapi hanya dalam hati nya.

Tangan Nabila bergetar hebat menerima sejumlah perhiasan yang begitu lengkap,selama hidup nya Bila sama sekali belum pernah memegang perhiasan jenis manapun.untuk makan saja mereka pas-pasan dan tidak akan cukup untuk membeli perhiasan dan aksesoris lain nya.

" Sini biar Mama bantuin." tawar Ibu Yolan.

" Bagus sekali Ma." ucap Bila ketika satu set perhiasan tadi sudah melekat sempurna di tubuh nya.

Rasa bahagia yang terpancar dari wajah Bila membuat Ibu Yolan tersenyum sumringah.

" Apa ini tidak berlebihan Ma? Bila merasa belum pantas mendapatkan ini semua!"

" Semua orang berhak untuk mendapatkan nya sayang, termasuk kamu yang merupakan menantu kesayangan Mama." ujar Ibu Yolan lembut.

" Terimakasih sudah menerima kehadiran Bila di rumah ini Ma,Bila sangat bersyukur bisa merasakan bagaimana rasanya berada di tengah-tengah keluarga yang utuh." ucap Bila dengan mata yang sudah berembun.

" Harus nya Mama yang berterima kasih kepada kamu, karena telah sudi menjadi menantu di rumah ini." Ibu Yolan langsung memeluk tubuh Bila.

Kedua wanita itu berpelukan erat melampiaskan rasa sayang yang tidak bisa mereka jelas kan,bagaikan seorang ibu dengan anak kandung nya sendiri.

Jangan lupa Like.Vote dan Komen..

Butuh perjuangan untuk bisa menyelesaikan setiap karya, dukungan dan support dari kalian mampu membuat author bersemangat lagi.

Jangan lupa mampir juga di Novel saya yang lain.

" Mahkota Yang Di Renggut Paksa."

" Terhalang Restu Orang Tua."

Terimakasih semua nya 😍🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Nia Nara

Nia Nara

Ibu mertua ku. Saat lamaran aku dikasih kalung. Saat seserahan aku dikasih 1 set perhiasan lengkap. Dan yah, ibu mertuaku baik sekali. Sehat2 selalu ya mami 🥰🥰

2023-10-14

4

M Raihan Afif Siahaan

M Raihan Afif Siahaan

beruntung nya bila punya ibu mertua baik

2023-09-27

2

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

ada lagi ga yah ibu mertua model mama Yolan, pasti banyak yang daftar😁😁😉

2023-09-19

1

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Ancaman
3 Awal mula
4 Pernikahan
5 Kamar pengantin
6 Istri pertama
7 Istri kedua
8 Fakta yang menyakitkan
9 Terluka
10 Hampir saja
11 Perkara ponsel
12 Ciuman pertama
13 Balada kompor listrik
14 Semut Besar
15 Tanggung jawab sebagai suami
16 Nenek Lampir Beraksi
17 Amarah Arif
18 Kesedihan Nabila
19 Efek kamera
20 Belut jinak
21 Bermain solo
22 Naima mengamuk
23 Dunia Malam Naima
24 Nona muda
25 Nutrisi pagi
26 Naima kembali berulah
27 Adu mulut
28 Kejujuran Reno
29 Kejujuran Mertua
30 Ikut Arisan
31 Sesakit inikah rasanya berbagi
32 Arif datang
33 Talak
34 Menyelesaikan masalah
35 Menyelesaikan masalah 2
36 Kembali pulang
37 Pengakuan Arif
38 Teka-teki perasaan Arif
39 Bermain solo
40 Malapetaka Naima
41 Lelaki Tua
42 Telat Bangun
43 Nabila AZ-zahra
44 Naura Vs Naima
45 Awal penderitaan Naima
46 Rahasia Pak Rizal
47 Sisi manja Arif
48 Gedoran pintu
49 Bisa panas ular Piton
50 Sisi gelap Arif
51 Dinner romantis
52 Menginap di Hotel suami
53 Naima mengetahui keberadaan Bila
54 Rahasia besar Pak Rizal
55 Hijrah nya Ahmad Arif Hidayat
56 Hari pertama
57 Keusilan Arif
58 Skandal Naima
59 Pemanasan
60 Candu berat
61 Perkara sakit atau nggak.
62 Mengulang kembali
63 Gigit -gigitan
64 Kampung sakti
65 Nabila Terluka
66 Firasat buruk
67 Pulang ke rumah
68 Hari buruk Naima
69 Arif tertuduh
70 Naima tersiksa
71 Perhatian Arif
72 Bergadang
73 Ancaman Reno
74 Kesiangan lagi
75 Malu-malu meong
76 Berkunjung ke kantor suami.
77 Tuan posesif
78 Naima kepergok
79 Tuan muda cemburu
80 Naik ojol
81 Balasan Mama Yolan
82 Salah paham
83 Drama pagi
84 Gagal bercocok tanam
85 Bucin Vs mesum
86 Ulah sekretaris nakal
87 Menemui Obat Penawar nya
88 Perubahan sikap
89 Ronde berikutnya
90 Dilema Reno
91 Bila Kelelahan
92 Sebuah petunjuk
93 Menanti sebuah hasil
94 Pembalasan yang setimpal
95 Dua hama penganggu
96 Gagal total
97 Menangis haru
98 Antara Posesif dan juga Protektif
99 Berita kematian Naima
100 Mendadak insaf
101 Wangi tubuh suami
102 Kepulangan Seno
103 Arif Vs Seno
104 Rencana balas dendam Seno
105 Mencari Cimol enak
106 Kebaikan hati kakak beradik
107 Cimol dingin
108 Pengantar tidur
109 Kondisi Naura memburuk
110 Shopping online
111 Reno kepergok aneh-aneh
112 Kedatangan Bibi Siti
113 Gaun tipis
114 Menuju Rumah Sakit
115 Baby Boy
116 Ahmad Ghafi Hidayat
117 Saingan
118 Syukuran kelahiran Baby Boy
119 pengumuman
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Perjodohan
2
Ancaman
3
Awal mula
4
Pernikahan
5
Kamar pengantin
6
Istri pertama
7
Istri kedua
8
Fakta yang menyakitkan
9
Terluka
10
Hampir saja
11
Perkara ponsel
12
Ciuman pertama
13
Balada kompor listrik
14
Semut Besar
15
Tanggung jawab sebagai suami
16
Nenek Lampir Beraksi
17
Amarah Arif
18
Kesedihan Nabila
19
Efek kamera
20
Belut jinak
21
Bermain solo
22
Naima mengamuk
23
Dunia Malam Naima
24
Nona muda
25
Nutrisi pagi
26
Naima kembali berulah
27
Adu mulut
28
Kejujuran Reno
29
Kejujuran Mertua
30
Ikut Arisan
31
Sesakit inikah rasanya berbagi
32
Arif datang
33
Talak
34
Menyelesaikan masalah
35
Menyelesaikan masalah 2
36
Kembali pulang
37
Pengakuan Arif
38
Teka-teki perasaan Arif
39
Bermain solo
40
Malapetaka Naima
41
Lelaki Tua
42
Telat Bangun
43
Nabila AZ-zahra
44
Naura Vs Naima
45
Awal penderitaan Naima
46
Rahasia Pak Rizal
47
Sisi manja Arif
48
Gedoran pintu
49
Bisa panas ular Piton
50
Sisi gelap Arif
51
Dinner romantis
52
Menginap di Hotel suami
53
Naima mengetahui keberadaan Bila
54
Rahasia besar Pak Rizal
55
Hijrah nya Ahmad Arif Hidayat
56
Hari pertama
57
Keusilan Arif
58
Skandal Naima
59
Pemanasan
60
Candu berat
61
Perkara sakit atau nggak.
62
Mengulang kembali
63
Gigit -gigitan
64
Kampung sakti
65
Nabila Terluka
66
Firasat buruk
67
Pulang ke rumah
68
Hari buruk Naima
69
Arif tertuduh
70
Naima tersiksa
71
Perhatian Arif
72
Bergadang
73
Ancaman Reno
74
Kesiangan lagi
75
Malu-malu meong
76
Berkunjung ke kantor suami.
77
Tuan posesif
78
Naima kepergok
79
Tuan muda cemburu
80
Naik ojol
81
Balasan Mama Yolan
82
Salah paham
83
Drama pagi
84
Gagal bercocok tanam
85
Bucin Vs mesum
86
Ulah sekretaris nakal
87
Menemui Obat Penawar nya
88
Perubahan sikap
89
Ronde berikutnya
90
Dilema Reno
91
Bila Kelelahan
92
Sebuah petunjuk
93
Menanti sebuah hasil
94
Pembalasan yang setimpal
95
Dua hama penganggu
96
Gagal total
97
Menangis haru
98
Antara Posesif dan juga Protektif
99
Berita kematian Naima
100
Mendadak insaf
101
Wangi tubuh suami
102
Kepulangan Seno
103
Arif Vs Seno
104
Rencana balas dendam Seno
105
Mencari Cimol enak
106
Kebaikan hati kakak beradik
107
Cimol dingin
108
Pengantar tidur
109
Kondisi Naura memburuk
110
Shopping online
111
Reno kepergok aneh-aneh
112
Kedatangan Bibi Siti
113
Gaun tipis
114
Menuju Rumah Sakit
115
Baby Boy
116
Ahmad Ghafi Hidayat
117
Saingan
118
Syukuran kelahiran Baby Boy
119
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!