Kamar pengantin

" Kamu tidak perlu mengkhawatirkan tentang Bi Siti, semua nya sudah Mama persiapkan." Ibu Yolan datang dan langsung mengelus lembut punggung Bila yang bergetar hebat.

" Akan ada orang yang membantu dan menemani Bi Siti di rumah sana,biaya hidup Bibi juga akan menjadi tanggung jawab suami kamu,jangan risaukan masalah itu,semua nya sudah Mama atur sebaik mungkin." imbuh beliau lagi.

Hati Bila menjadi sedikit lega, kekhawatiran nya tentang nasib sang Bibi akhir nya terjawab sudah.ternyata benar,semua sudah mereka persiapkan dari jauh hari.bukti nya saja tentang apa dan siapa yang akan menemani Bibi Siti juga termasuk dalam perencanaan mereka.

Ada apa di balik semua ini?

Entah sejak kapan mereka merencanakan semua ini.yang jelas semua berjalan di luar nalar Bila.

" Terimakasih Ma." ucap Bila yang berpindah memeluk sang mertua.

Arif yang melihat itu hanya bisa terdiam ditempatnya,tidak banyak yang bisa dia lakukan karena mereka belum sedekat itu.

" Kamu tidak perlu berterima kasih,harus nya Mama lah yang berterima kasih kepada kamu karena telah sudi menjadi menantu Mama."jawab Ibu Yolan lembut.

Air mata Bila yang tadi nya sempat mengalir deras,kini perlahan mulai surut terkendali kan.

" Dan malam ini,Bibi Siti akan menginap di sini bersama kita semua." sambung beliau lagi sambil tersenyum.

Ketiga wanita beda usia itu saling berpelukan.

Pak Rizal dan Arif hanya mengamati dari tempat mereka duduk, hati kedua nya juga ikut tersentuh melihat kejadian yang terjadi di depan mata mereka.

Kedekatan yang terjadi di antara Bila dan sang Bibi tidak bisa di ragukan lagi, meskipun hanya sebatas keponakan dan sang Bibi, tetapi ikatan batin itu terlalu kuat terjalin di antara mereka berdua.

Pernikahan kedua Arif yang di laksanakan secara mendadak,sehingga membuat sang adik satu-satu nya yang dia miliki kembali tidak bisa hadir di acara penting sang kakak.dulu di pernikahan pertama nya alasan ketidakhadiran nya karena mendapat larangan dari kedua orang tua nya, namun kini di pernikahan sang kakak yang kedua dengan alasan terlalu mendadak sedang kan jadwal kuliah nya begitu padat-padatnya.

Adik Arif yang bernama Ahmad Rangga Farid kebetulan sedang menempuh studi S1 nya di universitas ternama yang ada di Turki.

" Istirahat lah,kamu pasti capek 'kan sayang?" Tutur Ibu Yolan selalu dengan nada lembut nya, Berbeda sekali jika beliau berhadapan dengan menantu pertama yang tidak pernah dia anggap ada di dalam hidup nya.

Bahkan untuk memandang nya saja,kedua mata beliau terasa sakit melihat dandanan nya yang terlalu menor dan terbuka di berbagai sudut.

" Ajak istri kamu ke kamar kalian Arif." titah Ibu Yolan kepada sang putra.

Arif yang juga sudah lelah hanya mengangguk lalu menggandeng tangan Bila menuju ke kamar mereka tanpa berbicara sepatah kata pun.

Bila yang tidak pernah bersentuhan langsung dengan pria mana pun cukup kaget dengan aksi yang di lakukan oleh Arif terhadap nya,mau menjerit atau pun menolak dia tidak bisa karena di sekitar mereka masih ada sang Bibi dan kedua mertua nya.

Malu rasa nya jika dia harus berteriak sedang kan yang memegang tangan nya adalah pasangan halal nya baik di mata agama maupun negara.

Ibu Yolan dan Pak Rizal tersenyum tipis melihat sikap Arif terhadap istri nya.

Ternyata ancaman yang mereka berikan hari kemarin cukup ampuh juga untuk melunakkan keras nya kepala sang putra.

" Semoga keputusan yang aku ambil ini benar dan Bila bisa bahagia di hari berikutnya nya."

" Gusti Allah berkahi lah pernikahan putri hamba, lindungi dan jaga lah dia di mana pun dia berada." Gumam Bibi Siti sambil menatap nanar kepergian sang putri.

" Semoga pernikahan Arif dan Bila kekal abadi dan di lancar kan sampai seterusnya." gumam Ibu Yolan sambil menyeka air mata nya yang tiba-tiba saja menetes tanpa mendapatkan undangan.

Bukan mau nya beliau untuk bersikap jahat seperti ini kepada menantu pertama nya, Namun karena gaya dan tabiat nya lah beliau terpaksa harus mengambil langkah seribu seperti ini.

Ini adalah cara Ibu Yolan dan Pak Rizal menyelamatkan putra mereka dari kata kehancuran.jika suatu hari nanti sang putra menyadari kekeliruannya selama ini.

Dan mengetahui fakta yang selama ini terjadi namun dia anggap angin lalu ketika banyak nya orang yang menginformasikan bagaimana buruk nya tingkah laku sang istri di luar sana.

Saat ini Bila sudah sampai di kamar pengantin nya.rasanya tidak percaya jika dia sudah menikah dan tidur sekamar dengan pria yang baru saja menjadi suami nya dan baru dia kenal beberapa jam yang lalu.

" Mandi lah,kamar mandi nya ada di sebelah sana." ucap Arif dengan nada dingin yang sudah duduk manis di atas ranjang dengan bersandar di ujung ranjang nya.

Bila yang masih berdiri di jendela kamar nya,hanya diam tanpa menjawab perintah suami nya.

" Apa kamu tidak mendengar apa yang aku bilang? Atau kamu tidak bisa berbicara lagi?" tanya Arif yang sukses membuat Bila kaget mendengar nada suara yang tinggi milik Arif.

Beruntung nya kamar yang mereka tempati sudah terpasang alat peredam suara.sehingga sekuat apapun Arif berteriak tidak akan sampai ke telinga kedua orang tua nya.

Dengan perlahan Bila memutar kan badan nya menghadap ke arah suami nya yang sedang fokus dengan laptop di pangkuan nya.

Namun siapa sangka pandangan mata kedua nya beradu sehingga nampak lah mata tajam milik Arif yang sedang mengintimidasi diri nya.

Tubuh Bila bergetar hebat,dada nya bahkan terasa sesak melihat tatapan menakutkan dari Arif yang baru beberapa jam saja menjadi suami nya.

" Bersih kan tubuh kamu terlebih dahulu,apa kamu tidak gerah memakai baju seperti itu seharian ini?" Arif mengulang perkataan nya lagi.

" I- iya." jawab Bila terbata-bata.

Sekujur tubuh nya mendadak mati rasa,semua yang terjadi hari ini cukup melelah kan jantung nya.entah umur nya bisa lebih lama lagi atau kah akan berakhir di hari ini.

Bila langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya,namun saat ingin membuka kancing resleting kebaya nya yang terdapat di bagian belakang,Bila sedikit menemui kendala,kancing yang tadi nya begitu gampang di geserkan mendadak nyangkut tanpa bisa dia jangkau menggunakan tangan nya.untuk menarik paksa resleting itu dia sungguh merasa berdosa sekali,karena sudah pasti harga kebaya pemberian Mama mertua sangat mahal dan fantastis.

Setengah jam gadis itu berusaha membuka resleting yang menyangkut itu,namun masih belum menemukan hasil juga.

"Apa aku minta tolong dia saja ya?" ucap Bila lirih.

Mulut nya sibuk menggigit kuku nya, Sedangkan kaki nya sibuk berjalan mengitari kamar mandi yang luas itu.rasa takut dan grogi nya terlalu kuat menguasai diri nya.

" Ah..Bodoh amat lah kalau dia marah,yang penting baju nya bisa terbuka." putus nya lagi.

Mental yang kuat sudah dia persiapkan sebelum meminta bantuan kepada pria yang berstatus suami nya itu.

Jilbab yang tadi sudah terlanjur dia lepas,kini kembali di pasang asal oleh Bila sebelum meminta bala bantuan kepada Arif.

Meski sudah sah menjadi pasangan suami istri,Bila masih belum siap memperlihat kan aurat nya kepada pria yang berstatus suami nya,entah karena mereka menikah dengan terpaksa atau belum ada nya rasa cinta terhadap kedua nya.

Ceklek

" Mas!" panggil Bila pelan.

Ini adalah kali pertama nya dia memanggil suami nya setelah sah menjadi pasangan halal.

Tidak sopan rasa nya jika harus memanggil nama atau kamu kepada suami nya yang memiliki umur di atas nya.

Jangan lupa Like.Vote dan Berikan Hadiah sebanyak mungkin ya guys.

Tinggalkan jejak sayang nya di Kolom Komentar walaupun hanya satu kata.

Pencet Tombol Favorit nya.

Dukungan dan support dari kalian sangat berarti bagi Author.

Jangan lupa mampir di Novel pertama saya ya.

" Mahkota yang di renggut paksa"

Terimakasih semua nya 😍🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Julia Juliawati

Julia Juliawati

udh di butakan sm cinta smpe istri kelakuan g benar tutup mata tutup telinga. dia yg nanggung dosanya g bisa bw istri ke jln yg benar

2025-04-11

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

apakah nantinya si Arif jadi pasangan sebenarnya Bila atau cuma di awal aja yah

2023-09-19

1

Yani

Yani

Semoga Nabila lebih sabar dan ikhlas menghadapi ujian ini

2023-06-25

1

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Ancaman
3 Awal mula
4 Pernikahan
5 Kamar pengantin
6 Istri pertama
7 Istri kedua
8 Fakta yang menyakitkan
9 Terluka
10 Hampir saja
11 Perkara ponsel
12 Ciuman pertama
13 Balada kompor listrik
14 Semut Besar
15 Tanggung jawab sebagai suami
16 Nenek Lampir Beraksi
17 Amarah Arif
18 Kesedihan Nabila
19 Efek kamera
20 Belut jinak
21 Bermain solo
22 Naima mengamuk
23 Dunia Malam Naima
24 Nona muda
25 Nutrisi pagi
26 Naima kembali berulah
27 Adu mulut
28 Kejujuran Reno
29 Kejujuran Mertua
30 Ikut Arisan
31 Sesakit inikah rasanya berbagi
32 Arif datang
33 Talak
34 Menyelesaikan masalah
35 Menyelesaikan masalah 2
36 Kembali pulang
37 Pengakuan Arif
38 Teka-teki perasaan Arif
39 Bermain solo
40 Malapetaka Naima
41 Lelaki Tua
42 Telat Bangun
43 Nabila AZ-zahra
44 Naura Vs Naima
45 Awal penderitaan Naima
46 Rahasia Pak Rizal
47 Sisi manja Arif
48 Gedoran pintu
49 Bisa panas ular Piton
50 Sisi gelap Arif
51 Dinner romantis
52 Menginap di Hotel suami
53 Naima mengetahui keberadaan Bila
54 Rahasia besar Pak Rizal
55 Hijrah nya Ahmad Arif Hidayat
56 Hari pertama
57 Keusilan Arif
58 Skandal Naima
59 Pemanasan
60 Candu berat
61 Perkara sakit atau nggak.
62 Mengulang kembali
63 Gigit -gigitan
64 Kampung sakti
65 Nabila Terluka
66 Firasat buruk
67 Pulang ke rumah
68 Hari buruk Naima
69 Arif tertuduh
70 Naima tersiksa
71 Perhatian Arif
72 Bergadang
73 Ancaman Reno
74 Kesiangan lagi
75 Malu-malu meong
76 Berkunjung ke kantor suami.
77 Tuan posesif
78 Naima kepergok
79 Tuan muda cemburu
80 Naik ojol
81 Balasan Mama Yolan
82 Salah paham
83 Drama pagi
84 Gagal bercocok tanam
85 Bucin Vs mesum
86 Ulah sekretaris nakal
87 Menemui Obat Penawar nya
88 Perubahan sikap
89 Ronde berikutnya
90 Dilema Reno
91 Bila Kelelahan
92 Sebuah petunjuk
93 Menanti sebuah hasil
94 Pembalasan yang setimpal
95 Dua hama penganggu
96 Gagal total
97 Menangis haru
98 Antara Posesif dan juga Protektif
99 Berita kematian Naima
100 Mendadak insaf
101 Wangi tubuh suami
102 Kepulangan Seno
103 Arif Vs Seno
104 Rencana balas dendam Seno
105 Mencari Cimol enak
106 Kebaikan hati kakak beradik
107 Cimol dingin
108 Pengantar tidur
109 Kondisi Naura memburuk
110 Shopping online
111 Reno kepergok aneh-aneh
112 Kedatangan Bibi Siti
113 Gaun tipis
114 Menuju Rumah Sakit
115 Baby Boy
116 Ahmad Ghafi Hidayat
117 Saingan
118 Syukuran kelahiran Baby Boy
119 pengumuman
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Perjodohan
2
Ancaman
3
Awal mula
4
Pernikahan
5
Kamar pengantin
6
Istri pertama
7
Istri kedua
8
Fakta yang menyakitkan
9
Terluka
10
Hampir saja
11
Perkara ponsel
12
Ciuman pertama
13
Balada kompor listrik
14
Semut Besar
15
Tanggung jawab sebagai suami
16
Nenek Lampir Beraksi
17
Amarah Arif
18
Kesedihan Nabila
19
Efek kamera
20
Belut jinak
21
Bermain solo
22
Naima mengamuk
23
Dunia Malam Naima
24
Nona muda
25
Nutrisi pagi
26
Naima kembali berulah
27
Adu mulut
28
Kejujuran Reno
29
Kejujuran Mertua
30
Ikut Arisan
31
Sesakit inikah rasanya berbagi
32
Arif datang
33
Talak
34
Menyelesaikan masalah
35
Menyelesaikan masalah 2
36
Kembali pulang
37
Pengakuan Arif
38
Teka-teki perasaan Arif
39
Bermain solo
40
Malapetaka Naima
41
Lelaki Tua
42
Telat Bangun
43
Nabila AZ-zahra
44
Naura Vs Naima
45
Awal penderitaan Naima
46
Rahasia Pak Rizal
47
Sisi manja Arif
48
Gedoran pintu
49
Bisa panas ular Piton
50
Sisi gelap Arif
51
Dinner romantis
52
Menginap di Hotel suami
53
Naima mengetahui keberadaan Bila
54
Rahasia besar Pak Rizal
55
Hijrah nya Ahmad Arif Hidayat
56
Hari pertama
57
Keusilan Arif
58
Skandal Naima
59
Pemanasan
60
Candu berat
61
Perkara sakit atau nggak.
62
Mengulang kembali
63
Gigit -gigitan
64
Kampung sakti
65
Nabila Terluka
66
Firasat buruk
67
Pulang ke rumah
68
Hari buruk Naima
69
Arif tertuduh
70
Naima tersiksa
71
Perhatian Arif
72
Bergadang
73
Ancaman Reno
74
Kesiangan lagi
75
Malu-malu meong
76
Berkunjung ke kantor suami.
77
Tuan posesif
78
Naima kepergok
79
Tuan muda cemburu
80
Naik ojol
81
Balasan Mama Yolan
82
Salah paham
83
Drama pagi
84
Gagal bercocok tanam
85
Bucin Vs mesum
86
Ulah sekretaris nakal
87
Menemui Obat Penawar nya
88
Perubahan sikap
89
Ronde berikutnya
90
Dilema Reno
91
Bila Kelelahan
92
Sebuah petunjuk
93
Menanti sebuah hasil
94
Pembalasan yang setimpal
95
Dua hama penganggu
96
Gagal total
97
Menangis haru
98
Antara Posesif dan juga Protektif
99
Berita kematian Naima
100
Mendadak insaf
101
Wangi tubuh suami
102
Kepulangan Seno
103
Arif Vs Seno
104
Rencana balas dendam Seno
105
Mencari Cimol enak
106
Kebaikan hati kakak beradik
107
Cimol dingin
108
Pengantar tidur
109
Kondisi Naura memburuk
110
Shopping online
111
Reno kepergok aneh-aneh
112
Kedatangan Bibi Siti
113
Gaun tipis
114
Menuju Rumah Sakit
115
Baby Boy
116
Ahmad Ghafi Hidayat
117
Saingan
118
Syukuran kelahiran Baby Boy
119
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!