Ancaman

Setelah selesai makan malam, Bibi langsung mengajak Bila untuk duduk sejenak di teras depan.

Bila mengangguk,lalu dengan pandangan tertunduk dia mengekori langkah sang Bibi menuju ke arah luar.

Dingin nya udara malam akan semakin menyejukkan suasana hati Bila yang sedang gersang.

" Bagaimana keputusan kamu Nak?" tanya Bibi Siti.

Pandangan Bila dan sang Bibi sama-sama menatap lurus ke depan.bukan karena tidak sudi memandang wajah satu sama lain,akan tetapi kedua nya sama-sama larut dalam sebuah kecanggungan.

" Apa hanya dengan Bila menikah.kita bisa membalas Budi kepada mereka? Kenapa tidak dengan cara lain Bi?" tanya Bila kepada sang Bibi.

Mata bulat milik Bibi Siti mulai berkaca-kaca menatap nanar kepada keponakan kesayangan nya,tidak pernah terlintas secuil pun di benak nya untuk menikah kan putri nya dengan cara seperti ini.

" Bibi minta maaf telah menjerumuskan kamu ke dalam lubang besar ini, tetapi hanya kamu yang mampu melakukan ini semua.maaf kan Bibi Nak." jawab Bibi Siti dengan suara serak menahan tangis.

Bila yang masih menatap lurus kedepan hanya mampu menghela nafas berat nya.

" Baiklah Bi,jika menikah adalah jalan terbaik menurut Bibi,Bila siap melakukan nya." jawab Bila dengan air mata yang sudah mengalir deras membasahi wajah nya.

Huft....

Nafas yang tadi terasa sesak,kini mulai sedikit longgar.mata Bibi yang berkaca-kaca juga ikut mengeluarkan air mata bening nya.

Jauh di dalam lubuk hati beliau,sebenar nya beliau juga tidak sampai hati mengambil keputusan ini,namun demi mengingat masa depan sang putri, terpaksa beliau mengambil langkah pintas seperti ini.

" Terimakasih Nak." jawab Bibi sambil menggenggam erat jemari putri nya yang terasa begitu dingin.

" Semua nya telah mereka persiapkan,besok kita hanya tinggal datang saja ke sana." imbuh sang Bibi lagi,yang sukses membuat Bila terpaku di tempat nya.

" Besok?" tanya Bila tidak percaya.

" Iya besok Nak." jawab Bibi mengangguk.

" Maksud nya apa Bi?" tanya Bila dengan suara bergetar.

"Pernikahan kalian akan di laksanakan pagi besok,di rumah calon mertua kamu." jawab Bibi lugas.

" Istirahat lah Nak, besok pagi,kita harus berangkat menuju ke tempat acara nya." sambung Bi Siti lagi lalu berdiri masuk menuju ke kamar nya.

Bila hanya mampu mengangguk tanpa mengeluarkan suara nya.

Deraian air mata pilu kembali meluncur bebas,menyesakkan rongga dada nya.

Hingga pukul 11 malam lebih sedikit,Bila masih terpaku di kursi rotan yang ada di teras depan.

" Ayah, Ibu...Jika dengan pernikahan ini bisa membalas semua nya,Bila terima Yah,Bu...Tapi...Maaf kan hati Bila yang belum ikhlas." gumam Bila dalam hati,sambil memejamkan mata dengan tangan yang di genggam berada di depan dada nya.

Bila memang tidak bisa menolak lagi dengan fakta yang berada di depan mata nya, gaji nya yang merupakan seorang kasir tokoh sembako tidak akan sanggup untuk menggantikan jumlah pundi-pundi yang telah orang baik itu keluar kan demi keadilan untuk kedua almarhum orang tua nya.

Sedang kan di sebuah rumah megah bak istana dongeng.seorang pria mapan,ganteng,tinggi,kaya dan rupawan kini tengah mendapat santapan rohani dari kedua orang tua nya.

" Papa tidak mau tau,pagi besok kamu harus menikahi gadis yang merupakan pilihan Papa dan Mama untuk menjadi istri kamu." titah tegas dari Pak Rizal.

" Tapi Pa.." bantah pria mapan itu.

" Sttt..."ucapan dari putra nya langsung di cegat keras oleh Pak Rizal yang sudah terlanjur murka.

" Papa tidak sedang meminta pendapat kamu,bantahan apapun yang keluar dari mulut kamu itu, tidak akan mampu merubah prinsip dan kemauan Papa." ucap Pak Rizal dingin namun terdengar menakutkan.

" Nikahi saja gadis itu Nak, atau kamu harus angkat kaki dan keluar dari daftar ahli waris keluarga Ahmad." ancam Ibu Yolan kepada putra nya.

Pria yang tertunduk sambil meremas kuat sofa yang di duduki nya itu hanya mampu mengumpat dalam hati nya.rahang nya mengeras dan tidak berani memberi perlawanan karena takut jatuh miskin jika nama nya benar- benar hilang dari daftar ahli waris keluarga Ahmad yang terkenal kaya raya sejagad raya.

Pria yang tertunduk itu bernama Ahmad Arif Hidayat yang merupakan putra pertama dari pengusaha sukses yang memiliki darah campuran Indonesia dan Turki Bapak Ahmad Rizaldi.

" Tinggalkan wanita gila harta itu!" Bentak Ibu Yolan yang memang tidak menyukai istri pertama dari putra nya.

" Arif janji akan menerima pernikahan ini,tapi Arif mohon jangan paksa Arif untuk menceraikan Naima Ma." pinta Arif memohon.

Ya, pernikahan yang direncanakan oleh kedua orang tua nya, merupakan pernikahan kedua bagi Arif.Bila saja bahkan belum tau jika dia akan di jadikan yang kedua,namun tidak bagi Bibi Siti yang sudah mengetahui semua sebab dan alasan kedua majikan nya meminta keponakan untuk menjadi pendamping anak mereka.

" Terserah kamu,tapi ingat! Jangan sampai kamu menyakiti menantu pilihan Mama, sedikit saja dia terluka..Angkat kaki kamu dari keluarga Ahmad." Ancaman kedua keluar lagi dari mulut Ibu Yolan.

"Baik Ma." jawab Arif lesu.

Pandangan mata nya tertunduk ke bawah, memikirkan bagaimana perasaan istri pertama nya jika dia mengetahui suami nya telah menikah dengan wanita lain dan menduakan janji suci yang pernah mereka ikrar kan sehidup semati.

Dulu pernikahan Arif dan istri pertama nya yang bernama Naima itu tidak mendapatkan restu dari kedua orang tua Arif.pernikahan mereka saja di langsung secara sederhana tanpa ada pesta mewah dan megah dengan jutaan tamu undangan.latar belakang hidup Naima yang menjadi alasan dari penolakan keras Pak Rizal maupun Ibu Yolan.terlebih lagi sudah 3 tahun mereka menjalani biduk rumah tangga tetapi mereka belum juga kunjung memiliki momongan.

Naima yang merupakan seorang model terkenal terus saja bekerja di dunia nya tanpa perduli dengan status nya.bahkan dengan Berani nya dia tampil di majalah dewasa tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh indah nya.

Pak Rizal dan Ibu Yolan yang mengetahui kejadian itu semakin marah dan murka melihat menantu dengan jalur paksa itu bertindak bebas di luar sana,dan bodoh nya lagi putra mereka malah membiarkan begitu saja istri nya berpose seperti itu tanpa mengeluarkan protes.

Arif dan Naima memang sudah menjalani masa pacaran selama 2 tahun lama nya, mendengar Arif yang ingin mengakhiri hubungan mereka,membuat Naima mengambil langkah cepat sebelum kehilangan aset berharga nya hingga terjadi lah pernikahan tanpa restu ini.

Bahkan selama masa pernikahan mereka, kaki Naima saja tidak di izin kan oleh kedua orang tua Arif untuk datang berkunjung ke istana megah ini walaupun hanya satu langkah saja.

Setelah merenung dan memikirkan tentang nasib sang putra, kedua pasangan paruh baya itu mengambil keputusan untuk menyelamatkan hidup sang putra dari bencana dahsyat.

Gadis kecil yang dulu pernah mereka tolong dan merupakan keponakan dari asisten rumah tangga mereka yang bernama Nabila Az-Zahra menjadi jalan terakhir dari rencana nya yang mereka susun.

" Besok pagi kamu jangan lupa." ingat Pak Rizal sedikit berteriak kepada sang putra yang sudah terlanjur berjalan naik ke lantai atas.

Malam ini Arif menginap di rumah masa kecil sekaligus rumah di mana dia mendapat seluruh kasih sayang dari kedua orang tua nya.bukan karena ada niat,tetapi mengingat pagi besok di ruangan besar rumah ini akan di adakan acara besar, dan dari pada dia harus bolak- balik,lebih baik menginap saja di kamar masa bujang nya dulu.

Sang istri yang berprofesi sebagai model kebetulan sedang berada di luar negeri sehingga Arif tidak harus mencari alasan untuk berbohong menutupi semua nya.

Jangan lupa Like.Vote dan Beri Hadiah sebanyak mungkin ya guys..

Tinggalkan jejak nya di kolom komentar walaupun hanya satu kata.

Terimakasih 🥰😍🥰

Mampir di novel pertama aku juga ya guys.

" Mahkota yang di renggut paksa."

Terpopuler

Comments

Julia Juliawati

Julia Juliawati

bpknya Ahmad anak nya jg Ahmad. cm beda nama belakangnya aj. biasa yg sama nama belakang ini beda dr yg lain ya Thor🤣🤣

2025-04-11

0

Julia Juliawati

Julia Juliawati

suami bego klo biarkan istrinya telanjang di depan umum

2025-04-11

0

Ariyani Ariyani

Ariyani Ariyani

hadir menyimak 🙏

2023-11-13

1

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Ancaman
3 Awal mula
4 Pernikahan
5 Kamar pengantin
6 Istri pertama
7 Istri kedua
8 Fakta yang menyakitkan
9 Terluka
10 Hampir saja
11 Perkara ponsel
12 Ciuman pertama
13 Balada kompor listrik
14 Semut Besar
15 Tanggung jawab sebagai suami
16 Nenek Lampir Beraksi
17 Amarah Arif
18 Kesedihan Nabila
19 Efek kamera
20 Belut jinak
21 Bermain solo
22 Naima mengamuk
23 Dunia Malam Naima
24 Nona muda
25 Nutrisi pagi
26 Naima kembali berulah
27 Adu mulut
28 Kejujuran Reno
29 Kejujuran Mertua
30 Ikut Arisan
31 Sesakit inikah rasanya berbagi
32 Arif datang
33 Talak
34 Menyelesaikan masalah
35 Menyelesaikan masalah 2
36 Kembali pulang
37 Pengakuan Arif
38 Teka-teki perasaan Arif
39 Bermain solo
40 Malapetaka Naima
41 Lelaki Tua
42 Telat Bangun
43 Nabila AZ-zahra
44 Naura Vs Naima
45 Awal penderitaan Naima
46 Rahasia Pak Rizal
47 Sisi manja Arif
48 Gedoran pintu
49 Bisa panas ular Piton
50 Sisi gelap Arif
51 Dinner romantis
52 Menginap di Hotel suami
53 Naima mengetahui keberadaan Bila
54 Rahasia besar Pak Rizal
55 Hijrah nya Ahmad Arif Hidayat
56 Hari pertama
57 Keusilan Arif
58 Skandal Naima
59 Pemanasan
60 Candu berat
61 Perkara sakit atau nggak.
62 Mengulang kembali
63 Gigit -gigitan
64 Kampung sakti
65 Nabila Terluka
66 Firasat buruk
67 Pulang ke rumah
68 Hari buruk Naima
69 Arif tertuduh
70 Naima tersiksa
71 Perhatian Arif
72 Bergadang
73 Ancaman Reno
74 Kesiangan lagi
75 Malu-malu meong
76 Berkunjung ke kantor suami.
77 Tuan posesif
78 Naima kepergok
79 Tuan muda cemburu
80 Naik ojol
81 Balasan Mama Yolan
82 Salah paham
83 Drama pagi
84 Gagal bercocok tanam
85 Bucin Vs mesum
86 Ulah sekretaris nakal
87 Menemui Obat Penawar nya
88 Perubahan sikap
89 Ronde berikutnya
90 Dilema Reno
91 Bila Kelelahan
92 Sebuah petunjuk
93 Menanti sebuah hasil
94 Pembalasan yang setimpal
95 Dua hama penganggu
96 Gagal total
97 Menangis haru
98 Antara Posesif dan juga Protektif
99 Berita kematian Naima
100 Mendadak insaf
101 Wangi tubuh suami
102 Kepulangan Seno
103 Arif Vs Seno
104 Rencana balas dendam Seno
105 Mencari Cimol enak
106 Kebaikan hati kakak beradik
107 Cimol dingin
108 Pengantar tidur
109 Kondisi Naura memburuk
110 Shopping online
111 Reno kepergok aneh-aneh
112 Kedatangan Bibi Siti
113 Gaun tipis
114 Menuju Rumah Sakit
115 Baby Boy
116 Ahmad Ghafi Hidayat
117 Saingan
118 Syukuran kelahiran Baby Boy
119 pengumuman
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Perjodohan
2
Ancaman
3
Awal mula
4
Pernikahan
5
Kamar pengantin
6
Istri pertama
7
Istri kedua
8
Fakta yang menyakitkan
9
Terluka
10
Hampir saja
11
Perkara ponsel
12
Ciuman pertama
13
Balada kompor listrik
14
Semut Besar
15
Tanggung jawab sebagai suami
16
Nenek Lampir Beraksi
17
Amarah Arif
18
Kesedihan Nabila
19
Efek kamera
20
Belut jinak
21
Bermain solo
22
Naima mengamuk
23
Dunia Malam Naima
24
Nona muda
25
Nutrisi pagi
26
Naima kembali berulah
27
Adu mulut
28
Kejujuran Reno
29
Kejujuran Mertua
30
Ikut Arisan
31
Sesakit inikah rasanya berbagi
32
Arif datang
33
Talak
34
Menyelesaikan masalah
35
Menyelesaikan masalah 2
36
Kembali pulang
37
Pengakuan Arif
38
Teka-teki perasaan Arif
39
Bermain solo
40
Malapetaka Naima
41
Lelaki Tua
42
Telat Bangun
43
Nabila AZ-zahra
44
Naura Vs Naima
45
Awal penderitaan Naima
46
Rahasia Pak Rizal
47
Sisi manja Arif
48
Gedoran pintu
49
Bisa panas ular Piton
50
Sisi gelap Arif
51
Dinner romantis
52
Menginap di Hotel suami
53
Naima mengetahui keberadaan Bila
54
Rahasia besar Pak Rizal
55
Hijrah nya Ahmad Arif Hidayat
56
Hari pertama
57
Keusilan Arif
58
Skandal Naima
59
Pemanasan
60
Candu berat
61
Perkara sakit atau nggak.
62
Mengulang kembali
63
Gigit -gigitan
64
Kampung sakti
65
Nabila Terluka
66
Firasat buruk
67
Pulang ke rumah
68
Hari buruk Naima
69
Arif tertuduh
70
Naima tersiksa
71
Perhatian Arif
72
Bergadang
73
Ancaman Reno
74
Kesiangan lagi
75
Malu-malu meong
76
Berkunjung ke kantor suami.
77
Tuan posesif
78
Naima kepergok
79
Tuan muda cemburu
80
Naik ojol
81
Balasan Mama Yolan
82
Salah paham
83
Drama pagi
84
Gagal bercocok tanam
85
Bucin Vs mesum
86
Ulah sekretaris nakal
87
Menemui Obat Penawar nya
88
Perubahan sikap
89
Ronde berikutnya
90
Dilema Reno
91
Bila Kelelahan
92
Sebuah petunjuk
93
Menanti sebuah hasil
94
Pembalasan yang setimpal
95
Dua hama penganggu
96
Gagal total
97
Menangis haru
98
Antara Posesif dan juga Protektif
99
Berita kematian Naima
100
Mendadak insaf
101
Wangi tubuh suami
102
Kepulangan Seno
103
Arif Vs Seno
104
Rencana balas dendam Seno
105
Mencari Cimol enak
106
Kebaikan hati kakak beradik
107
Cimol dingin
108
Pengantar tidur
109
Kondisi Naura memburuk
110
Shopping online
111
Reno kepergok aneh-aneh
112
Kedatangan Bibi Siti
113
Gaun tipis
114
Menuju Rumah Sakit
115
Baby Boy
116
Ahmad Ghafi Hidayat
117
Saingan
118
Syukuran kelahiran Baby Boy
119
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!