Iya Bi." jawab Bila mengerti.
Mobil yang akan mengantarkan Bibi Siti pulang ke rumah nya sudah terparkir rapi di depan pintu masuk yang berukuran besar itu,berat sekali hati Bibi Siti membiarkan putri nya berjuang sendirian melewati badai pernikahan nya, tetapi ini harus dia lakukan supaya putri nya bisa lebih dewasa lagi dalam menggapai masa depan nya.
" Bibi sudah selesai berkemas nya?" Ibu Yolan tiba-tiba masuk ke dalam kamar mereka.
" Iya Nyonya, saya titip Bila ya,jika dia salah segera beri tahu dia,jangan biarkan kesalahan yang dia perbuat semakin larut dan bertambah besar."
" Jangan Nyonya terus Bi,kita ini sudah besanan,bukan antara majikan dan asisten nya lagi." sahut Ibu Yolan tidak terima melihat besan nya selalu saja memanggil dengan sebutan Nyonya.
" Saya lupa Bu besan." jawab Bibi Siti sambil tertawa kecil.
" Hari ini saya maaf kan, tetapi tidak untuk hari berikutnya,saya tidak mau mendengarkan lagi Bibi masih memanggil saya dengan sebutan itu lagi."
Bibi Siti menjawab dengan mengangguk.
" Ini untuk uang bulanan Bibi selama satu bulan. untuk bulan berikutnya akan saya antar lagi ke rumah Bibi,jika kurang Bibi telepon saja saya." ucap Ibu Yolan sambil menyerahkan satu amplop coklat yang berukuran sangat tebal.
" Ambil saja Bi." sambung Ibu Yolan sambil menyimpan amplop pemberian nya ke dalam tas jinjing usang milik Bibi Siti.
" Tidak perlu Bu besan,bukan kah semua nya sudah ibu besan siap kan untuk saya,tidak perlu di tambah lagi." ujar Bibi Siti merasa sungkan.
Tidak mungkin dia menggadai kan putri nya demi kehidupan yang lebih layak lagi,bukan ini yang beliau ingin kan, melihat putri nya hidup bahagia saja sudah membuat hati beliau sangat bahagia, perlakuan istimewa yang beliau terima dari kedua besan nya membuat Bibi Siti merasa malu untuk menerima semua nya.
" Tidak perlu sungkan Bi,ini semua akan menjadi tanggung jawab kami,kalau Bibi menolak nya berarti Bibi sudah siap untuk ikut tinggal di sini bersama dengan kami."
Mata Bibi membulat sempurna mendengar tawaran yang lebih tidak masuk akal dari besan nya,tidak mungkin jika beliau ikut tinggal juga di rumah ini sementara beliau tidak memiliki kepentingan apapun di sini lagi,untuk menyentuh kain pel saja beliau sudah mendapatkan larangan keras apalagi mengerjakan hal yang lain nya,tinggal gratis begitu saja di rumah besan nya membuat Bibi Siti merasa lebih malu lagi kepada semua orang yang mengetahui kejadian ini.
" Ti- tidak perlu Ibu besan,saya tinggal di rumah saya saja." jawab Bibi Siti gelapan.
" Kalau begitu Bibi harus menerima pemberian saya ini."
" Baiklah Bu besan, saya terima."jawab Bibi Siti hanya bisa pasrah.
Mobil yang di kemudikan oleh Reno perlahan mulai membelah ramai nya kemacetan ibu kota.
" Bos! Sejak semalam Nona Naima tidak berhenti menelpon ke nomor saya." ucap Reno di balik setir kemudi nya.
" Biarin saja,tidak perlu di angkat jika dia kembali menelpon kamu." jawab Arif santai.
" Bagaimana jika Nona Naima tahu dan bertanya tentang Bos?"
" Dia tidak boleh mengetahui dulu tentang pernikahan ini,jika pun dia sampai tahu maka itu akan keluar dari mulut aku sendiri,kamu tidak usah khawatir tentang masalah ini,tugas kamu hanya diam jika dia bertanya." ucap Arif serius yang hanya di balas anggukan kepala oleh Reno.
" Tolong selidiki kemana dia pergi beberapa hari terakhir ini,dan bersama siapa dia di sana." perintah Arif kepada Reno.
" Baik Bos."
Hati Reno bersorak gembira mendapatkan perintah yang sudah cukup lama dia tunggu keluar dari mulut Bos nya.
Dia tidak mungkin bertindak lebih maju sebelum perintah itu keluar, jabatan nya yang hanya sebagai Asisten pribadi tidak membuat dia cukup berani bertindak di luar batas normal.
Sudah cukup lama dia mengetahui kebusukan yang di lakukan oleh Naima jika berada di luar rumah,bersama Pak Rizal lah dia bekerja sama memecahkan teka-teki kenakalan Naima di dunia modelling.
" Kenapa tidak dari dulu saja Bos! Apa mata hati Bos mulai terbuka dengan kehadiran Nona Bila?" gumam Reno sambil melirik Arif melalui kaca spion.
Mobil yang di tumpangi oleh Arif perlahan mulai memasuki area perusahaan nya.
Gedung yang begitu tinggi menjulang tampak begitu gagah di tengah ibu kota.
Kekayaan yang di miliki oleh keluarga Ahmad tidak ada tandingan nya di kota besar ini.
Nama keluarga Ahmad begitu terkenal dari Sabang sampai merauke.bahkan sampai ke mancanegara.
" Pernikahan kedua ini harus aku lakukan,demi kebaikan kita semua." batin Arif melangkah kan kaki nya keluar dari mobil.
Kaca mata hitam bertengger di hidung mancung nya menambah kan kesan jiwa pemimpin pada diri nya.
Dengan langkah kaki lebar Arif mulai memasuki gedung yang menjulang tinggi itu dengan di dampingi oleh Reno di samping nya.
" Selamat pagi Bos." sapa karyawan nya.
Namun Arif hanya menjawab dengan suara deheman tanpa mengeluarkan senyum ramah nya.
Hampir semua sapaan dari para karyawan yang dia dapat kan selalu di jawab dengan suara deheman.dia tidak tertarik sama sekali untuk mengeluarkan suara nya.
" Selamat pagi Bos." sapa sekretaris pribadi nya yang bernama Naura.
" Iya,bacakan semua jadwal saya untuk hari ini." jawab Arif sambil melangkah masuk ke dalam ruangan nya.
Sedangkan Reno sudah berlalu masuk ke dalam ruangan nya.
" Hari ini kita ada meeting dengan clien dari perusahaan c,lalu jam 9.30 nanti ada meeting dengan sejumlah manager pemasaran dari cabang perusahaan,lanjut lagi setelah makan siang nanti Bos ada meeting dengan perusahaan Digital yang ingin membahas tentang kerja sama baru.dan terakhir jam 4 sore Bos ada pertemuan dengan clien dari Arab Saudi." Naura men jabar semua kegiatan Bos nya dari pagi hingga petang menjelang,dengan sedikit gaya nakal nya berusaha menggoda iman Arif,sudah 6 bulan dia bekerja sebagai sekretaris di perusahaan ini,Arif sama sekali tidak pernah tertarik dengan segala bentuk godaan maut nya.
Baju seksi dengan rok mini sudah dia pakai,bahkan dengan sengaja nya menampakkan kedua aset nya kepada Arif,entah kenapa Arif sama sekali tidak memberikan respon apapun.
" Apa Bos ini punya kelainan ya? Kenapa dia tidak pernah tertarik dengan tubuh seksi yang aku miliki? " gumam Naura menatap liar ke arah Arif yang sedang fokus dengan laptop nya.
" Kalau tidak ada lagi yang mau kamu sampaikan , silahkan keluar dari ruangan saya." ucap Arif dalam mood dingin nya.
" Ba - baik Bos." jawab wanita itu sedikit gugup.
Kaki jenjangnya melangkah keluar dengan hati yang dongkol.
" Gagal lagi...Gagal lagi." gerutu nya menahan amarah.
Di saat semua orang sedang sibuk bekerja.
Dari dalam lift keluar lah sosok wanita yang selama ini mereka takuti kehadiran nya jika sudah menginjak kan kaki nya di dalam perusahaan Ahmad company.
" Nenek lampir ini kenapa pakai acara datang segala sih,apa dia udah mulai sepi job ya?" batin Naura sambil melirik sengit ke arah wanita yang memiliki gaya berpakaian yang hampir sama dengan diri nya.
Reno yang melihat kedatangan wanita yang paling dia hindari hanya bisa mendengus kesal dan memilih tetap diam di tempat nya.
" Kenapa kamu melihat aku seperti itu? Apa kamu mau di pecat detik ini juga." bentak wanita itu cukup keras.
" Tidak Nona, saya tidak sedang menatap anda." jawab Naura berbohong, padahal hati nya sedang mengumpat kesal.
" Awas kamu." ancam wanita itu sambil berlalu menuju ruangan yang bertulis kan Presdir.
" Dasar nenek lampir mandul." teriak Naura dalam hati nya,dia tidak akan berani mengatakan nya secara langsung di hadapan wanita yang menurut nya mirip jelmaan nenek lampir.
" Ada apa lagi sih kamu masuk." ucap Arif jengah melihat tingkah sekretaris nya yang genit itu,Arif berbicara tanpa menatap kepada orang yang membuka pintu nya.
" Sayang! Kamu kenapa ngomong seperti itu kepada aku." ucap wanita yang berstatus istri nya .
" Ternyata kamu." jawab Arif sambil mengernyitkan dahi nya.
Jangan lupa Like.Vote dan Berikan Hadiah sebanyak mungkin ya guys.
Tinggalkan jejak sayang nya di Kolom Komentar walaupun hanya satu kata.
Dan jangan lupa pencet Tombol Favorit nya.
Dukungan dan support dari kalian sangat berarti bagi Author
Mampir juga di Novel aku yang lain nya ya!
" Mahkota Yang Di Renggut Paksa."
" Terhalang Restu Orang Tua."
Terimakasih semua nya.🥰😍🥰😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Fitrian Delli
di bacot datang
2023-10-06
1
Nur Ain
oh tahu jln pulang nye klu x dikirim uwang
2023-10-04
1
Sugiharti Rusli
jabatan boleh mentereng, pilih istri nol besar yah Rif😆😆
2023-09-19
0