Kedua mata Teduh milik Bila hampir saja jatuh dari tempat nya melihat sosok pria yang paling dia hindari sudah masuk melangkah ke dalam kamar mereka tanpa mengucap kan sepatah kata pun.
" Huft..." helaan nafas kasar keluar dari mulut Bila.
Arif tidak merasa terganggu sedikit pun dengan ulah Bila ,dia memilih masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya terlebih dahulu.
" Ini sudah jalan terbaik yang aku tempuh,tidak mungkin aku mundur dari zona aman ini,wajah teduh nya sungguh berbeda sekali dengan wanita lain yang pernah aku temui." ucap Arif sambil membayangkan wajah Bila.
" Ahhh ! Ada apa dengan aku,baru beberapa jam memiliki dua orang istri sudah membuat aku seperti ini." gumam Arif sambil berteriak di dalam kamar mandi.
Bila yang tengah berada di dalam kamar langsung terperanjat kaget di tempat nya mendengar suara teriakan Arif yang begitu menakutkan bagi diri nya.
" Ya tuhan! Ada apa lagi dengan diri nya." gumam Bila sambil mengelus dada nya.
Setelah membersihkan wajah nya, Bila lalu beranjak menuju ranjang empuk yang cukup luas itu.
Baru saja dia ingin membaringkan tubuh nya dengan rileks nya di atas kasur itu,suara deheman dari pria yang berstatus suami nya terdengar memberikan sebuah instruksi nya.
" Ehemmm."
" Tolong siapin baju tidur untuk aku." ucap Arif dengan nada suara dingin nya.
Jangan tanya kan lagi bagaimana raut wajah datar nya yang tidak pernah hilang dari paras wajah nya.
" Baiklah,tunggu sebentar." jawab Bila patuh.
Walaupun mereka berdua menikah tanpa saling mencintai satu sama lain nya, tetapi dia sudah bertekad akan tetap menjalankan tugas nya sebagai istri yang baik dan patuh.
Sambil menunggu Bila menyiapkan baju ganti untuk diri nya,Arif memilih menyalakan laptop nya terlebih dahulu.
" Ini Mas baju kamu." ucap Bila dengan sebuah senyum manis keluar dari wajah teduh nya.
Deg..
"Ngga-ngga boleh." gumam Arif yang terpesona dengan senyuman manis Bila.
" Perasaan macam apa ini? Kenapa senyuman nya bisa membuat hati aku menjadi lebih tenang,ini tidak boleh di biarkan,aku tidak boleh jatuh cinta terlebih dahulu kepada diri nya." gumam Arif penuh kesadaran.
" Terimakasih." ucap nya pelan.
" Hm." jawab Bila sambil mengangguk.
Arif tanpa berpikir panjang langsung saja mengganti pakaian nya di depan Bila yang tengah berbaring,tanpa merasa malu pria batu es itu membuka handuk yang dia pakai lalu menggantikan dengan piyama tidur yang sudah di siap kan oleh Bila.
Sambil bermain ponsel jadul nya, Bila langsung menenggelamkan kepala nya di dalam selimut tebal yang berada di samping nya.mata suci nya sudah tercemar oleh tingkah laku suami dadakan nya itu.
" Kenapa harus di depan aku sih ganti baju nya!" umpat Bila kesal.
Arif yang melihat Bila bersembunyi langsung menarik paksa selimut yang menutupi kepala Bila.
" Kamu kenapa?" tanya nya pura-pura tidak mengetahui alasan di balik selimut Bila.
" Kenapa harus berganti pakaian di sini sih Mas? Di sana 'kan ada kamar mandi." tutur Bila memberanikan diri nya.
" Di mana letak kesalahan nya?" ucap pria itu merasa benar.
" Ya salah lah,mata suci aku ternodai oleh tubuh polos kamu itu." jawab Bila yang masih betah membenamkan kepala nya di atas bantal,karena selimut yang dia pakai tadi sudah di lempar jauh oleh Arif.
Menggoda Bila seperti nya sudah termasuk ke dalam salah satu hobi baru Arif saat ini.
Wajah menggemaskan dari Bila sudah menjadi candu tersendiri bagi pria yang berwajah dingin ini.
" Sudah selesai,buka mata kamu! Apa kamu tidak merasa sesak tidur seperti itu terus." ucap nya penuh perhatian.
Bila dengan penuh kehati-hatian membuka sedikit demi sedikit kedua bola mata indah nya, Untuk berjaga - jaga mana tahu suami dingin nya itu mungkin saja sedang mengerjai diri nya.
" Alhamdulillah." ucap Bila pelan sambil mengelus dada nya.
Arif hanya geleng kepala melihat sikap polos istri nya, padahal wanita di luar sana pasti akan merasa sangat bahagia bisa melihat tubuh polos yang begitu spektakuler itu.
" Tulis nomor ponsel kamu di sini." ucap nya sambil menyodorkan ponsel canggih nya kepada Bila,dia baru ingat jika mereka belum sempat bertukar nomor ponsel padahal mereka berdua sudah tidur satu kamar.
" Aku sebutin saja,aku mana ngerti pakai ponsel kamu yang terlalu canggih ini." jawab Bila jujur,tangan nya sedikit gemetaran memegang ponsel dengan harga selangit itu.
" Bisa-bisa nya aku menikah dengan orang yang ketinggalan zaman seperti dia." gumam Arif pelan tetapi masih di dengar oleh Bila yang berada persis di samping nya.
" Apa kamu bilang?" tanya Bila memastikan.telinga nya tidak mungkin salah mendengar ketika pria dingin itu menghina diri nya yang super gaptek ini.
" Tidak,aku tidak bilang apa- apa." jawab Arif berkilah.
" Sini ponsel kamu,biar aku telpon saja nomor aku." imbuh nya lagi.
Bila dengan berat hati menyerah kan ponsel jadul nya ke atas tangan Arif,dia tidak ingin pria dingin itu menghina kembali diri nya.
" Ini ponsel kamu?" tanya Arif tidak percaya setelah melihat lebih dekat ponsel yang selama ini di pakai oleh Bila.
Ponsel jadul tanpa bisa berselfie,hanya bisa di gunakan untuk menelpon saja,entah tahun berapa ponsel jenis ini di keluarkan ke muka bumi ini,yang jelas ponsel ini merupakan harta berharga satu- satu nya milik Bila yang dia beli dari hasil sisa gajian nya.
"Iya! Emang nya ada apa?"
" Ini terlalu jelek untuk di pakai oleh seorang istri Ahmad Arif Hidayat." jawab Arif begitu sombong nya.
Ponsel canggih itu terus saja dia putar-putar oleh Arif,jiwa arogan nya kembali bangun melihat masih ada orang yang menggunakan jenis ponsel yang hampir punah itu,dan ternyata orang itu adalah istri sah nya sendiri.
" Ini merupakan ponsel hasil jerih payah aku sendiri." jawab Bila sambil merampas kembali ponsel milik nya dari tangan Arif.namun gerakan nya kalah cepat dari Arif yang sudah meninggikan ponsel itu berada jauh di atas udara, tinggi nya tubuh Bila tidak akan bisa mengambil ponsel yang berada di tangan Arif yang jauh lebih tinggi lagi dari postur tubuh Bila.
" Kamu pikir ponsel saya bukan dari hasil kerja keras saya." sahut Arif tidak terima dengan perkataan Bila.
" Terserah kamu saja, cepat kembali kan ponsel aku." jawab Bila ketus.
Di dalam ponsel nya itu terdapat banyak nomor teman sekolah serta teman-teman nya sewaktu bekerja kemarin.hanya ponsel jadul itu lah yang menjadi penyambung silaturahmi nya dengan semua teman-teman nya,meskipun tidak bisa bervideo call setidak nya mereka masih bisa saling mengabari lewat pesan singkat atau pun dengan menelpon secara langsung.
Tanpa memperdulikan ucapan Bila lagi,Arif langsung menelpon seseorang dari ponsel canggih nya.
" Bawa besok pagi ke rumah ini! Cari yang paling bagus." ucap Arif yang juga masih bisa terdengar oleh Bila.
Entah siapa yang dia telepon yang jelas Bila tidak tertarik untuk bertanya atau pun mencari informasi nya.
" Mas! Kembali kan ponsel aku." ujar Bila yang melihat Arif sedang memasukkan ponsel jadul nya kedalam sebuah kotak yang berada di lemari pakaian mereka.
" Besok pagi kamu boleh mengambil nya, sekarang tidur lah." jawab Arif dingin.
" Ngga mau,aku mau sekarang juga."
Bila masih bersikeras ingin ponsel nya malam ini juga,tidur nya tidak akan bisa nyenyak memikirkan uang ratusan ribu dari harga ponsel itu melayang begitu saja.
" Besok pagi, tidur lah." balas Arif lagi.
" Kenapa harus besok pagi sih Mas, sekarang saja." bantah Bila lagi.
Arif yang merasa risih melihat Bila yang begitu keras kepala langsung duduk dari pembaringan nya.
" Tidur! Atau mau aku tidur kan." bentak Arif cukup keras yang sukses membungkam mulut cerewet Bila.
Jangan lupa Like.Vote dan Berikan hadiah sebanyak mungkin ya guys.
Tinggalkan jejak sayang nya di Kolom Komentar walaupun hanya satu kata.
Dan jangan lupa pencet Tombol Favorit nya.
Dukungan dan support dari kalian sangat berarti bagi Author.
Terimakasih semua nya 😍🥰🥰🥰
Mampir juga di Novel pertama aku ya.
" Mahkota Yang Di Renggut Paksa."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
M Raihan Afif Siahaan
widiiih maynya si arif tu
2023-09-27
2
Sonya Noya Sonya
tenang Bila suamimu orang kaya
2023-09-20
4
Sugiharti Rusli
serem yah ancamannya😆😆
2023-09-19
0