Perkara ponsel

Kedua mata Teduh milik Bila hampir saja jatuh dari tempat nya melihat sosok pria yang paling dia hindari sudah masuk melangkah ke dalam kamar mereka tanpa mengucap kan sepatah kata pun.

" Huft..." helaan nafas kasar keluar dari mulut Bila.

Arif tidak merasa terganggu sedikit pun dengan ulah Bila ,dia memilih masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya terlebih dahulu.

" Ini sudah jalan terbaik yang aku tempuh,tidak mungkin aku mundur dari zona aman ini,wajah teduh nya sungguh berbeda sekali dengan wanita lain yang pernah aku temui." ucap Arif sambil membayangkan wajah Bila.

" Ahhh ! Ada apa dengan aku,baru beberapa jam memiliki dua orang istri sudah membuat aku seperti ini." gumam Arif sambil berteriak di dalam kamar mandi.

Bila yang tengah berada di dalam kamar langsung terperanjat kaget di tempat nya mendengar suara teriakan Arif yang begitu menakutkan bagi diri nya.

" Ya tuhan! Ada apa lagi dengan diri nya." gumam Bila sambil mengelus dada nya.

Setelah membersihkan wajah nya, Bila lalu beranjak menuju ranjang empuk yang cukup luas itu.

Baru saja dia ingin membaringkan tubuh nya dengan rileks nya di atas kasur itu,suara deheman dari pria yang berstatus suami nya terdengar memberikan sebuah instruksi nya.

" Ehemmm."

" Tolong siapin baju tidur untuk aku." ucap Arif dengan nada suara dingin nya.

Jangan tanya kan lagi bagaimana raut wajah datar nya yang tidak pernah hilang dari paras wajah nya.

" Baiklah,tunggu sebentar." jawab Bila patuh.

Walaupun mereka berdua menikah tanpa saling mencintai satu sama lain nya, tetapi dia sudah bertekad akan tetap menjalankan tugas nya sebagai istri yang baik dan patuh.

Sambil menunggu Bila menyiapkan baju ganti untuk diri nya,Arif memilih menyalakan laptop nya terlebih dahulu.

" Ini Mas baju kamu." ucap Bila dengan sebuah senyum manis keluar dari wajah teduh nya.

Deg..

"Ngga-ngga boleh." gumam Arif yang terpesona dengan senyuman manis Bila.

" Perasaan macam apa ini? Kenapa senyuman nya bisa membuat hati aku menjadi lebih tenang,ini tidak boleh di biarkan,aku tidak boleh jatuh cinta terlebih dahulu kepada diri nya." gumam Arif penuh kesadaran.

" Terimakasih." ucap nya pelan.

" Hm." jawab Bila sambil mengangguk.

Arif tanpa berpikir panjang langsung saja mengganti pakaian nya di depan Bila yang tengah berbaring,tanpa merasa malu pria batu es itu membuka handuk yang dia pakai lalu menggantikan dengan piyama tidur yang sudah di siap kan oleh Bila.

Sambil bermain ponsel jadul nya, Bila langsung menenggelamkan kepala nya di dalam selimut tebal yang berada di samping nya.mata suci nya sudah tercemar oleh tingkah laku suami dadakan nya itu.

" Kenapa harus di depan aku sih ganti baju nya!" umpat Bila kesal.

Arif yang melihat Bila bersembunyi langsung menarik paksa selimut yang menutupi kepala Bila.

" Kamu kenapa?" tanya nya pura-pura tidak mengetahui alasan di balik selimut Bila.

" Kenapa harus berganti pakaian di sini sih Mas? Di sana 'kan ada kamar mandi." tutur Bila memberanikan diri nya.

" Di mana letak kesalahan nya?" ucap pria itu merasa benar.

" Ya salah lah,mata suci aku ternodai oleh tubuh polos kamu itu." jawab Bila yang masih betah membenamkan kepala nya di atas bantal,karena selimut yang dia pakai tadi sudah di lempar jauh oleh Arif.

Menggoda Bila seperti nya sudah termasuk ke dalam salah satu hobi baru Arif saat ini.

Wajah menggemaskan dari Bila sudah menjadi candu tersendiri bagi pria yang berwajah dingin ini.

" Sudah selesai,buka mata kamu! Apa kamu tidak merasa sesak tidur seperti itu terus." ucap nya penuh perhatian.

Bila dengan penuh kehati-hatian membuka sedikit demi sedikit kedua bola mata indah nya, Untuk berjaga - jaga mana tahu suami dingin nya itu mungkin saja sedang mengerjai diri nya.

" Alhamdulillah." ucap Bila pelan sambil mengelus dada nya.

Arif hanya geleng kepala melihat sikap polos istri nya, padahal wanita di luar sana pasti akan merasa sangat bahagia bisa melihat tubuh polos yang begitu spektakuler itu.

" Tulis nomor ponsel kamu di sini." ucap nya sambil menyodorkan ponsel canggih nya kepada Bila,dia baru ingat jika mereka belum sempat bertukar nomor ponsel padahal mereka berdua sudah tidur satu kamar.

" Aku sebutin saja,aku mana ngerti pakai ponsel kamu yang terlalu canggih ini." jawab Bila jujur,tangan nya sedikit gemetaran memegang ponsel dengan harga selangit itu.

" Bisa-bisa nya aku menikah dengan orang yang ketinggalan zaman seperti dia." gumam Arif pelan tetapi masih di dengar oleh Bila yang berada persis di samping nya.

" Apa kamu bilang?" tanya Bila memastikan.telinga nya tidak mungkin salah mendengar ketika pria dingin itu menghina diri nya yang super gaptek ini.

" Tidak,aku tidak bilang apa- apa." jawab Arif berkilah.

" Sini ponsel kamu,biar aku telpon saja nomor aku." imbuh nya lagi.

Bila dengan berat hati menyerah kan ponsel jadul nya ke atas tangan Arif,dia tidak ingin pria dingin itu menghina kembali diri nya.

" Ini ponsel kamu?" tanya Arif tidak percaya setelah melihat lebih dekat ponsel yang selama ini di pakai oleh Bila.

Ponsel jadul tanpa bisa berselfie,hanya bisa di gunakan untuk menelpon saja,entah tahun berapa ponsel jenis ini di keluarkan ke muka bumi ini,yang jelas ponsel ini merupakan harta berharga satu- satu nya milik Bila yang dia beli dari hasil sisa gajian nya.

"Iya! Emang nya ada apa?"

" Ini terlalu jelek untuk di pakai oleh seorang istri Ahmad Arif Hidayat." jawab Arif begitu sombong nya.

Ponsel canggih itu terus saja dia putar-putar oleh Arif,jiwa arogan nya kembali bangun melihat masih ada orang yang menggunakan jenis ponsel yang hampir punah itu,dan ternyata orang itu adalah istri sah nya sendiri.

" Ini merupakan ponsel hasil jerih payah aku sendiri." jawab Bila sambil merampas kembali ponsel milik nya dari tangan Arif.namun gerakan nya kalah cepat dari Arif yang sudah meninggikan ponsel itu berada jauh di atas udara, tinggi nya tubuh Bila tidak akan bisa mengambil ponsel yang berada di tangan Arif yang jauh lebih tinggi lagi dari postur tubuh Bila.

" Kamu pikir ponsel saya bukan dari hasil kerja keras saya." sahut Arif tidak terima dengan perkataan Bila.

" Terserah kamu saja, cepat kembali kan ponsel aku." jawab Bila ketus.

Di dalam ponsel nya itu terdapat banyak nomor teman sekolah serta teman-teman nya sewaktu bekerja kemarin.hanya ponsel jadul itu lah yang menjadi penyambung silaturahmi nya dengan semua teman-teman nya,meskipun tidak bisa bervideo call setidak nya mereka masih bisa saling mengabari lewat pesan singkat atau pun dengan menelpon secara langsung.

Tanpa memperdulikan ucapan Bila lagi,Arif langsung menelpon seseorang dari ponsel canggih nya.

" Bawa besok pagi ke rumah ini! Cari yang paling bagus." ucap Arif yang juga masih bisa terdengar oleh Bila.

Entah siapa yang dia telepon yang jelas Bila tidak tertarik untuk bertanya atau pun mencari informasi nya.

" Mas! Kembali kan ponsel aku." ujar Bila yang melihat Arif sedang memasukkan ponsel jadul nya kedalam sebuah kotak yang berada di lemari pakaian mereka.

" Besok pagi kamu boleh mengambil nya, sekarang tidur lah." jawab Arif dingin.

" Ngga mau,aku mau sekarang juga."

Bila masih bersikeras ingin ponsel nya malam ini juga,tidur nya tidak akan bisa nyenyak memikirkan uang ratusan ribu dari harga ponsel itu melayang begitu saja.

" Besok pagi, tidur lah." balas Arif lagi.

" Kenapa harus besok pagi sih Mas, sekarang saja." bantah Bila lagi.

Arif yang merasa risih melihat Bila yang begitu keras kepala langsung duduk dari pembaringan nya.

" Tidur! Atau mau aku tidur kan." bentak Arif cukup keras yang sukses membungkam mulut cerewet Bila.

Jangan lupa Like.Vote dan Berikan hadiah sebanyak mungkin ya guys.

Tinggalkan jejak sayang nya di Kolom Komentar walaupun hanya satu kata.

Dan jangan lupa pencet Tombol Favorit nya.

Dukungan dan support dari kalian sangat berarti bagi Author.

Terimakasih semua nya 😍🥰🥰🥰

Mampir juga di Novel pertama aku ya.

" Mahkota Yang Di Renggut Paksa."

Terpopuler

Comments

M Raihan Afif Siahaan

M Raihan Afif Siahaan

widiiih maynya si arif tu

2023-09-27

2

Sonya Noya Sonya

Sonya Noya Sonya

tenang Bila suamimu orang kaya

2023-09-20

4

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

serem yah ancamannya😆😆

2023-09-19

0

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Ancaman
3 Awal mula
4 Pernikahan
5 Kamar pengantin
6 Istri pertama
7 Istri kedua
8 Fakta yang menyakitkan
9 Terluka
10 Hampir saja
11 Perkara ponsel
12 Ciuman pertama
13 Balada kompor listrik
14 Semut Besar
15 Tanggung jawab sebagai suami
16 Nenek Lampir Beraksi
17 Amarah Arif
18 Kesedihan Nabila
19 Efek kamera
20 Belut jinak
21 Bermain solo
22 Naima mengamuk
23 Dunia Malam Naima
24 Nona muda
25 Nutrisi pagi
26 Naima kembali berulah
27 Adu mulut
28 Kejujuran Reno
29 Kejujuran Mertua
30 Ikut Arisan
31 Sesakit inikah rasanya berbagi
32 Arif datang
33 Talak
34 Menyelesaikan masalah
35 Menyelesaikan masalah 2
36 Kembali pulang
37 Pengakuan Arif
38 Teka-teki perasaan Arif
39 Bermain solo
40 Malapetaka Naima
41 Lelaki Tua
42 Telat Bangun
43 Nabila AZ-zahra
44 Naura Vs Naima
45 Awal penderitaan Naima
46 Rahasia Pak Rizal
47 Sisi manja Arif
48 Gedoran pintu
49 Bisa panas ular Piton
50 Sisi gelap Arif
51 Dinner romantis
52 Menginap di Hotel suami
53 Naima mengetahui keberadaan Bila
54 Rahasia besar Pak Rizal
55 Hijrah nya Ahmad Arif Hidayat
56 Hari pertama
57 Keusilan Arif
58 Skandal Naima
59 Pemanasan
60 Candu berat
61 Perkara sakit atau nggak.
62 Mengulang kembali
63 Gigit -gigitan
64 Kampung sakti
65 Nabila Terluka
66 Firasat buruk
67 Pulang ke rumah
68 Hari buruk Naima
69 Arif tertuduh
70 Naima tersiksa
71 Perhatian Arif
72 Bergadang
73 Ancaman Reno
74 Kesiangan lagi
75 Malu-malu meong
76 Berkunjung ke kantor suami.
77 Tuan posesif
78 Naima kepergok
79 Tuan muda cemburu
80 Naik ojol
81 Balasan Mama Yolan
82 Salah paham
83 Drama pagi
84 Gagal bercocok tanam
85 Bucin Vs mesum
86 Ulah sekretaris nakal
87 Menemui Obat Penawar nya
88 Perubahan sikap
89 Ronde berikutnya
90 Dilema Reno
91 Bila Kelelahan
92 Sebuah petunjuk
93 Menanti sebuah hasil
94 Pembalasan yang setimpal
95 Dua hama penganggu
96 Gagal total
97 Menangis haru
98 Antara Posesif dan juga Protektif
99 Berita kematian Naima
100 Mendadak insaf
101 Wangi tubuh suami
102 Kepulangan Seno
103 Arif Vs Seno
104 Rencana balas dendam Seno
105 Mencari Cimol enak
106 Kebaikan hati kakak beradik
107 Cimol dingin
108 Pengantar tidur
109 Kondisi Naura memburuk
110 Shopping online
111 Reno kepergok aneh-aneh
112 Kedatangan Bibi Siti
113 Gaun tipis
114 Menuju Rumah Sakit
115 Baby Boy
116 Ahmad Ghafi Hidayat
117 Saingan
118 Syukuran kelahiran Baby Boy
119 pengumuman
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Perjodohan
2
Ancaman
3
Awal mula
4
Pernikahan
5
Kamar pengantin
6
Istri pertama
7
Istri kedua
8
Fakta yang menyakitkan
9
Terluka
10
Hampir saja
11
Perkara ponsel
12
Ciuman pertama
13
Balada kompor listrik
14
Semut Besar
15
Tanggung jawab sebagai suami
16
Nenek Lampir Beraksi
17
Amarah Arif
18
Kesedihan Nabila
19
Efek kamera
20
Belut jinak
21
Bermain solo
22
Naima mengamuk
23
Dunia Malam Naima
24
Nona muda
25
Nutrisi pagi
26
Naima kembali berulah
27
Adu mulut
28
Kejujuran Reno
29
Kejujuran Mertua
30
Ikut Arisan
31
Sesakit inikah rasanya berbagi
32
Arif datang
33
Talak
34
Menyelesaikan masalah
35
Menyelesaikan masalah 2
36
Kembali pulang
37
Pengakuan Arif
38
Teka-teki perasaan Arif
39
Bermain solo
40
Malapetaka Naima
41
Lelaki Tua
42
Telat Bangun
43
Nabila AZ-zahra
44
Naura Vs Naima
45
Awal penderitaan Naima
46
Rahasia Pak Rizal
47
Sisi manja Arif
48
Gedoran pintu
49
Bisa panas ular Piton
50
Sisi gelap Arif
51
Dinner romantis
52
Menginap di Hotel suami
53
Naima mengetahui keberadaan Bila
54
Rahasia besar Pak Rizal
55
Hijrah nya Ahmad Arif Hidayat
56
Hari pertama
57
Keusilan Arif
58
Skandal Naima
59
Pemanasan
60
Candu berat
61
Perkara sakit atau nggak.
62
Mengulang kembali
63
Gigit -gigitan
64
Kampung sakti
65
Nabila Terluka
66
Firasat buruk
67
Pulang ke rumah
68
Hari buruk Naima
69
Arif tertuduh
70
Naima tersiksa
71
Perhatian Arif
72
Bergadang
73
Ancaman Reno
74
Kesiangan lagi
75
Malu-malu meong
76
Berkunjung ke kantor suami.
77
Tuan posesif
78
Naima kepergok
79
Tuan muda cemburu
80
Naik ojol
81
Balasan Mama Yolan
82
Salah paham
83
Drama pagi
84
Gagal bercocok tanam
85
Bucin Vs mesum
86
Ulah sekretaris nakal
87
Menemui Obat Penawar nya
88
Perubahan sikap
89
Ronde berikutnya
90
Dilema Reno
91
Bila Kelelahan
92
Sebuah petunjuk
93
Menanti sebuah hasil
94
Pembalasan yang setimpal
95
Dua hama penganggu
96
Gagal total
97
Menangis haru
98
Antara Posesif dan juga Protektif
99
Berita kematian Naima
100
Mendadak insaf
101
Wangi tubuh suami
102
Kepulangan Seno
103
Arif Vs Seno
104
Rencana balas dendam Seno
105
Mencari Cimol enak
106
Kebaikan hati kakak beradik
107
Cimol dingin
108
Pengantar tidur
109
Kondisi Naura memburuk
110
Shopping online
111
Reno kepergok aneh-aneh
112
Kedatangan Bibi Siti
113
Gaun tipis
114
Menuju Rumah Sakit
115
Baby Boy
116
Ahmad Ghafi Hidayat
117
Saingan
118
Syukuran kelahiran Baby Boy
119
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!