Entah bagaimana bisa wanita yang berstatus istri nya ini sudah berada di tanah air, padahal semalam dia masih berada di Negara sakura.
Tanpa sepengetahuan Arif subuh dini hari tadi Naima sudah mendarat di tanah air dengan menumpang pesawat kelas ekonomi.
Ternyata dompet nya benar-benar menipis sehingga memaksa dia untuk pulang lebih awal.
Pria brondong yang menjadi teman kencan nya sampai detik ini pergi meninggalkan dia tanpa ada kabar berita sama sekali.
" Kamu kenapa tidak tidur di rumah kita sayang? Kata Bibi kamu juga tidak pernah pulang ke rumah selama aku pergi." pertanyaan bertubi-tubi dilayangkan oleh Naima kepada suami harta karun nya.
Ketika dia sampai di rumah mereka pada pukul 5 lewat sedikit, kamar yang biasa nya mereka tempati berdua dalam keadaan kosong dengan lampu yang tidak menyala.
Niat hati ingin memberi surprise kepada suami nya,malah dia sendiri yang mendapat kejutan yang cukup mengagetkan.
" Aku tidur di rumah Mama." jawab Arif dengan wajah datar nya.
" Teru kenapa kamu tidak mengirim uang yang aku minta sayang? Padahal aku sudah kelaparan di sana akibat kehabisan uang jajan." keluh Naima tanpa perduli perasaan suami nya.
" Kenapa hanya ada uang yang ada di kepala kamu itu? Bukan kah dua hari sebelum nya sudah aku transfer sebesar 200 juta ke rekening kamu? Apa tidak cukup juga untuk kamu berfoya-foya di luar sana? Hah?" bentak Arif sudah emosi.
" Masih kurang sayang,aku perlu belanja dan segala macam." Naima masih saja terus menjawab perkataan suami nya, terbiasa di manja kan oleh Arif dengan uang jajan yang berlimpah membuat dia berbuat sesuka hati nya.
" Mulai saat ini uang belanja bulanan kamu aku batasi,tidak ada tambahan dengan alasan apapun." tegas Arif cukup keras.
" Tapi sayang..."
" Tidak ada tapi- tapian! Kamu sudah keterlaluan." bentak Arif lagi.
Selama ini dia tidak pernah bertindak keras kepada Naima, apapun yang keluar dari mulut manis Naima selalu dia ikuti,kali ini entah bisikan dari mana, tiba-tiba saja kesabaran yang selama ini tertanam rapi menguap begitu saja tanpa ada kata permisi.
" Kamu yang keterlaluan,aku ngga akan mau jika uang bulanan aku di pangkas oleh kamu." teriak Naima lebih keras lagi.
" Mau tidak mau,semua keputusan ada di tangan aku."
" Sial." umpat Naima terlihat kesal.
Tubuh nya mendadak lemas bagaikan tidak mendapatkan asupan oksigen untuk bernapas.
Jika uang bulanan nya di jatah oleh Arif,bisa- bisa jatah untuk jajan brondong di luar sana terbatas dia dapat kan, kebiasaan menyewa lelaki untuk menjadi pemuas nafsu sudah terbiasa dia lakukan, entah penyakit apa yang sedang dia derita, padahal dia bisa melakukan nya bersama dengan suami nya yang jelas-jelas sudah halal bagi nya.
" Ini tidak boleh terjadi, bagaimana pun cara nya uang bulanan aku tidak oleh di kurangi." gumam nya dalam hati,sambil menatap kepada Arif yang terlihat masih fokus dengan layar kotak yang berada di depan nya.
" Sayang,kamu hanya bercanda bukan ? Aku ngga bisa perawatan dan shopping lagi jika uang bulanan nya kamu jatah.apa kata kolega bisnis kamu nanti nya jika mengetahui istri dari Ahmad Arif Hidayat kucel, kumel dan tidak modis lagi?" bujuk rayu mulai Naima keluar kan demi meluluhkan hati Arif yang sudah membeku.
" Aku akan tetap pada keputusan yang sudah aku ucap,tidak ada tawar menawar lagi."
" Sayang! Aku mohon,jangan lakukan ini sama aku! Apa kamu ngga kangen sama aku?" Naima mulai mengeluarkan jurus terakhir nya,baju kemeja yang Arif pakai sudah terbuka di bagian dada nya,dengan nakal nya dia memainkan jari nya dengan melukis tanpa arah di dada bidang yang di tumbuhi oleh bulu-bulu halus.
Sepersekian detik,Arif ikut terbuai dengan belaian manja yang di berikan oleh Naima.
Beberapa hari berpuasa di tambah lagi dia harus menahan hasrat nya ketika berhadapan dengan Bila istri kedua nya membuat Arif goyah dan terlena, junior nya mengeras seketika meronta meminta di keluarkan.
Naima tersenyum puas melihat wajah Arif yang sudah mulai luluh oleh sentuhan lembut yang dia berikan.
Senyuman nakal serta bisikan manja dia ucap kan di samping telinga Arif.
Wajah sayu Arif mulai terlihat jelas di mata Naima.
Hampir saja Arif ingin melahap habis bibir Naima,namun suara ketukan pintu dari arah luar menghentikan aksi nya.
Tok...
Tok...
Tok...
" Permisi Bos." ucap Reno dari luar.
Sudah dari 10 menit yang lalu Reno dan Naura terlibat perdebatan,jam sudah menunjukkan pukul 8 tepat dan waktu meeting sudah datang, client mereka dari perusahaan c sudah duduk menunggu kedatangan Arif di ruangan meeting yang sudah di persiapkan oleh karyawan lain nya,jika jadwal meeting pertama di undur, maka jadwal meeting berikut nya akan terkena imbas nya juga,kehadiran sosok wanita di dalam ruangan Arif menjadi alasan tersendiri bagi mereka berdua untuk tetap menunggu di luar ruangan.
Namun karena waktu semakin mepet, akhirnya kedua asisten itu memutuskan memberanikan diri menganggu waktu Bos nya.
Tiga kali suara teriakan saat pertengkaran terjadi di antara Arif dan Naima tidak luput dari Indra pendengaran mereka berdua,akibat Arif yang lupa mengaktifkan peredam suara jadi nya mereka begitu bebas mendengar setiap pembicaraan yang terjadi diantara bos dan juga istri nya.
Kedua manusia ini cukup menikmati setiap bentakan yang di terima oleh Naima.tidak ada yang menaruh empati kepada wanita yang terkenal sombong dan angkuh ini.
" Bos, perwakilan perusahaan c sudah menunggu kita di ruangan meeting." ucap Reno lagi,melihat pintu ruangan yang tidak kunjung di buka terpaksa dia harus sedikit berteriak dari luar.
" Kamu pulang lah,aku harus bekerja." jawab Arif sambil merapi kan kembali kemeja yang sudah terbuka dan terlihat kusut.
" Kamu pulang kan malam ini sayang?"
" Belum tahu,lihat nanti saja."
Arif belum bisa memberikan jawaban nya saat ini,ada hati lain yang harus dia jaga saat ini.
Apalagi kedua orang tua nya bisa murka jika tahu Arif pergi meninggalkan Nabila di masa pengantin baru mereka.
" Kalau begitu aku akan menunggu kamu di sini saja." kekeuh Naima dengan tangan yang di lipat di dada.
" Pulang lah,jangan membuat kekacauan di perusahaan.nanti aku akan menyusul kamu."
" Kamu pasti berbohong,pokok nya aku akan tetap menunggu kamu di sini sampai jam pulang datang."
" Terserah kamu saja,aku lagi sibuk sekali dan tidak punya waktu untuk meladeni kamu! Pulang atau aku panggil security untuk menyeret kamu keluar dari perusahaan ini."
tegas Arif lebih serius lagi,tidak ada lagi wajah penuh kelembutan yang biasa diberikan,yang tersisa hanya lah sebuah amarah yang tidak tersalurkan.
" Kamu jahat." ucap Naima sambil memukul dada Arif dengan sekuat tenaga.
" Hentikan." bentak Arif lagi.
Reno yang berada di balik pintu terpaksa membuka pintu ruangan itu tanpa mengetuk nya terlebih dahulu.selain karena client mereka yang sudah memanggil sejak tadi di tambah lagi karena suara teriakan Naima yang semakin tidak terkendali kan lagi.
" Reno! Bawa dia keluar dari ruangan aku." ucap Arif berlalu meninggalkan Naima yang masih berteriak tanpa malu.
" Kamu tidak boleh melakukan ini kepada aku Arif!Kamu akan menyesal telah memperlakukan aku seperti ini." teriak nya histeris.
Naura yang sudah berjalan mengikuti langkah kaki Arif menuju ruangan meeting yang berada di lantai 9 tersenyum penuh kemenangan melihat penderitaan yang di dapat kan oleh Naima.
" Mampus kamu nenek lampir!" gumam nya sambil tersenyum lebar.
Jangan lupa Like.Vote dan Berikan Hadiah sebanyak mungkin ya guys..
Tinggalkan jejak sayang nya di Kolom Komentar walaupun hanya satu kata.
Dan jangan lupa pencet Tombol Favorit nya.
Dukungan dan support dari kalian sangat berarti bagi Author.
Mampir di Novel saya yang lain nya ya!
" Mahkota Yang Di Renggut Paksa."
" Terhalang Restu Orang Tua."
Terimakasih semua nya 🥰😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Sonya Noya Sonya
langsung saja ceraikan sekalian
2023-09-20
1
Sugiharti Rusli
kalo si Arif tahu kelakuan bininya di luar ga khawatir apa bisa tertular penyakit kelamin apa,,,
2023-09-19
2
Qorie Izraini
akhir ny kang Arif bisa marah juga 😀😀😀
2023-09-13
1