Anakku Ternyata Bukan Anak Suamiku
Hari ini adalah ulang tahun pernikahan Alana Pratiwi dan Abimana Rahardian yang ketiga tahun. Rencananya mereka akan makan malam dan menginap di hotel, sekaligus meluangkan waktu untuk bermesraan. Maklum, semenjak kelahiran putra mereka Arkana Pratama Rahardian, mereka jarang bisa berduaan.
Untuk mewujudkan rencana mereka, Abimana ingin memberi kejutan pada Alana. Tanpa sepengetahuan istrinya, Abimana memilih restoran mewah untuk mereka makan malam dan memesan kamar presidential suite di hotel bintang lima.
"Mas Abi, apa tidak apa-apa kita tinggalkan Kana dirumah?" tanya Alana yang ragu karena sejak putranya lahir, dia belum pernah jauh dari sang putra.
"Minta Kinara menginap untuk menemani bibi jaga jagoan kita." jawab Abimana.
Seperti yang Abimana katakan maka disinilah Kinara, bermain bersama Arkana saat Alana dan Abimana pamit untuk merayakan hari pernikahan mereka.
"Selamat bersenang-senang. Aku akan menjaga Kana, jangan khawatir." ucap Kinara agar Alana sabatnya tidak membatalkan acara yang sudah disiapkan oleh Abimana jauh-jauh hari.
"Baiklah. Titip Kana ya Ki." pamit Alana. Mengecup kening dan pipi putranya lalu menyusul Abimana yang sudah keluar lebih dulu.
Makan malam mereka berjalan lancar. Hidangan yang dipesan oleh Abimana semuanya kesukaan Alana. Abimana benar-benar menunjukkan rasa cintanya pada sang istri yang tidak diragukan lagi oleh Alana.
Abimana yang pertama kali mencintai Alana yang saat itu sedang patah hati karena ditinggal menikah oleh kekasihnya dengan wanita lain. Hati Alana yang beku lama-lama kembali mencair berkat usaha dan kegigihan Abimana untuk mendapatkan cinta Alana.
Satu tahun menjalin hubungan, Abimana melamar Alana dan memutuskan menikahi kekasihnya itu. Niat baik keduanya disambut baik oleh kedua orang tua Alana dan juga orang tua Abimana.
"Rasanya masih belum percaya Mas bisa memiliki kamu, Al." bisik Abimana saat mereka berdansa.
Abimana sengaja memesan private room direstoran mewah ini, dan dia sudah menyiapkan semua acara yang hanya akan mereka nikmati berdua saja.
Alana tersenyum, "Al juga masih belum percaya bisa mendapatkan cinta dari seorang Abimana Rahardian, pria dingin sedingin freezer" balas Alana sambil tertawa kecil, mengingat bagaimana pria yang menjadi suaminya ini mampu mengobati rasa sakit hati dan kecewanya yang ditinggal menikah dia acara yang seharusnya jadi acara pertunangannya.
Abimana yang ikut hadir dalam acara pertunangan itu segera menghampiri Alana yang malam itu terlihat tegar dan tetap tersenyum diatas kepedihan. Siapa yang tidak sedih, malam yang harusnya menjadi malam pertunagnanya menjadi malam pernikahan sang kekasih dengan wanita lain. Dalam hati Abimana bersyukur sahabatnya saat kanak-kanak itu menghamili wanita lain dan dipaksa menikahi wanita yang mengandung anaknya malam itu juga.
Abimana yang tidak ingin kehilangan kesempatan memilih untuk berada disisi Alana, menemani wanita yang mampu mengusik hatinya dan menggetarkan degup jantungnya sejak pertama bertemu, namun sayangnya berstatus sebagai kekasih sahabatnya.
Abimana terkekeh, "Pria freezer ini nyatanya bucin habis dengan gadis bernama Alana Pratiwi sejak pertama bertemu." ujarnya.
Gadis yang mengenakan hijab itu sering mendapat cibiran karena dinilai seperti kampungan dan tidak modis bagi kalangan mereka. Mereka tidak pernah tahu itulah yang membuat seorang Abimana jatuh cinta. Dengan kesederhanaan yang dimiliki Alana, serta cara wanita itu melindungi dirinya dari lawan jenis menghadirkan kekaguman dari sosok Abimana pada wanita yang berparas cantik itu.
"Benarkah?" ucap Alana menggoda suaminya.
"Mas tidak akan melepaskan dan meninggalkan kamu dan putra kita selamanya. Mas tidak bisa membayangkan bagaimana bisa hidup tanpa kamu dan Kana, sayang." bisik Abimana yang berjanji sungguh-sungguh.
"Janji?" tantang Alana.
"Janji." sahut Abimana.
Abimana melepaskan tangannya dari pinggang Alana. Satu tangannya dia letakkan didada dimana jantung dan hatinya berada. Lalu satu tangan lagi dia bentuk V tanda bersumpah.
"Seorang Abimana Rahardian berjanji selamanya akan mencintai istrinya Alana Pratiwi dan putranya Arkarna Pratama Rahardian. Dan apapun yang terjadi, seorang Abimaba akan selalu ada disisi istri dan putranya. Karena kalianlah sumber kebahagaianku." ucap Abimana tulus.
Tanpa Abimana sadari jika janjinya itu akan menjadi ujian terberat baginya untuk tidak ingkar dan tetap memenuhi janjinya.
Alana tersenyum menanggapi janji suaminya, bukan kali pertama Abimana mengucapkannya. Tapi kali ini Alana melihat kesungguhan suaminya. Alana bahagia, tentu saja. Siapa yang tidak ingin hidup bahagia dan selalu dicintai oleh orang yang juga dia cintai.
"Semoga bahagia ini tidak pernah hilang. Izinkan aku bahagia selamanya ya Allah. Aamiin." ucap Alana berdoa dalam hatinya.
"Ayo." ajak Abimana merangkul pinggang sang istri dan membawanya keluar dari private room itu.
"Kita pulang sekarang?" tanya Alana.
Abimana menggeleng, "Kita ke hotel, apa kamu lupa sayang?" jawab Abimana.
Alana tidak lupa, tapi entah mengapa dia terus memikirkan putranya yang dia tinggalkan di rumah bersama Kinara.
"Kana akan baik-baik saja. Ada aunty Kinara yang menjaganya." ucap Abimana yang tahu keresahan hati istrinya.
"Iya Mas. Al baru kali ini berpisah lama dengan Kana." sahut Alana.
Abimana meraih tangan Alana dan menggenggamnya erat. Alana memilih berhenti bekerja demi menjaga dan merawat putra mereka, karena itu istrinya selalu bersama sang putra. Tentu Abimana sangat menghargai keputusan sang istri dan mendukung keputusanya yang tidak bisa dilakukan banyak wanita zaman sekarang.
"Mas!" ucap Alana terkejut karena Abimana yang tiba-tiba memeluk tubuhnya dari belakang.
Mereka sudah tiba kamar hotel, kamar dimana mereka melakukan malam pertama. Abimana kembali memesan kamar ini untuk mengenang perjalanan rumah tangga mereka yang berawal dikamar ini.
"Apa yang Kinara katakan?" tanya Abimana sementara bibirnya mengekspose leher jenjang istrinya yang membuat Alana merasakan tubuhnya mulai bergairah.
"Kana tidur dan baik-baik saja." jawab Alana seperti yang diucapkan Kinara.
"Jadi, apa yang membuat istri cantik Mas ini melamun, hemm?" tanya Abimana yang menemukan istrinya melamun sambil menatap keluar jendela.
"Entahlah Mas, Al merasa Kana tidak baik-baik saja." sahut Alana jujur apa yang kini dia rasakan.
"Kamu tidak percaya dengan Kinara?" tanya Abimana lagi. Kali ini permainan bibirnya sudah berpindah ke punggung sang istri.
"Percaya." sahut Alana.
Tidak ingin menunggu lebih lama lagi, Abimana membalik tubuh istrinya. Kini dia menyatukan bibir mereka, bibir merah cherry yang selalu menjadi candu untuknya. Pertempuran keduanya berbagi peluh hingga dini hari. Hal yang diinginkan Abimana, dia ingin megulang malam dimana pertama kali dia memasuki sang istri dan merobek mahkota yang selalu dijaga Alana hanya untuk pria yang menjadi suaminya.
Waktu sudah menunjukkan pukul lima. Abimana dan Alana sudah selesai mandi dan menjalankan ibadah mereka meski mereka baru tidur dini hari. Ponsel milik Alana terus berdering yang mengusik konsentrasi Abimana yang sedang memimpin doa untuk kenahagiaan kelurga kecil mereka.
Alana yang mengkhawatirkan putranya segera mengambil ponselnya yang berada di atas nakas. Nama Kinara yang tertera dilayar membuat Alana segera menggeser tombol hijau.
"Al, cepat kerumah sakit tempat Aditya!" ucap Kinara dari seberang sana yang membuat jantung Alana berdetak lebih cepat.
"Ada apa sayang?" tanya Abimana yang sudah selesai merapikan sajadah yang tadi mereka gunakan.
"Kita kerumah sakit Aditya sekarang Mas!" ucap Alana yang langsung menganti mukenanya dengan jilbab instan yang memang sengaja dia bawa.
"Ada apa? Apa putra kita sakit?" tanya Abimana.
"Semalam Kana dibawa kerumah sakit karena kejang-kejang Mas. Suhu badanya tiba-tiba saja panas dan langsung tinggi." jawab Alana seperti yang dilaporkan oleh Kinara saat dia bertanya.
"Kenapa baru pagi ini Kinara memberi kabar!" rutuk Abimana kesal.
"Aditya yang melarangnya." sahut Alana.
"Aditya semalam pulang ke rumah kita. Kamu tahu sendiri kan Mas, bagaimana sayangnya Aditya dengan Kana." ujar Alana.
"Iya, dia memang suka anak-anak sejak dulu. Karena itu dia memilih jadi dokter anak dan mendirikan rumah sakit ibu dan anak." sahut Abimana yang bangga pada adik yang hanya beda tiga tahun seusia istrinya Alana.
...🌿🌿🌿...
...Ananku Ternyata Bukan Anak Suamiku...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments