Anakku Ternyata Bukan Anak Suamiku

Anakku Ternyata Bukan Anak Suamiku

Bab 1. Anniversary

Hari ini adalah ulang tahun pernikahan Alana Pratiwi dan Abimana Rahardian yang ketiga tahun. Rencananya mereka akan makan malam dan menginap di hotel, sekaligus meluangkan waktu untuk bermesraan. Maklum, semenjak kelahiran putra mereka Arkana Pratama Rahardian, mereka jarang bisa berduaan.

Untuk mewujudkan rencana mereka, Abimana ingin memberi kejutan pada Alana. Tanpa sepengetahuan istrinya, Abimana memilih restoran mewah untuk mereka makan malam dan memesan kamar presidential suite di hotel bintang lima.

"Mas Abi, apa tidak apa-apa kita tinggalkan Kana dirumah?" tanya Alana yang ragu karena sejak putranya lahir, dia belum pernah jauh dari sang putra.

"Minta Kinara menginap untuk menemani bibi jaga jagoan kita." jawab Abimana.

Seperti yang Abimana katakan maka disinilah Kinara, bermain bersama Arkana saat Alana dan Abimana pamit untuk merayakan hari pernikahan mereka.

"Selamat bersenang-senang. Aku akan menjaga Kana, jangan khawatir." ucap Kinara agar Alana sabatnya tidak membatalkan acara yang sudah disiapkan oleh Abimana jauh-jauh hari.

"Baiklah. Titip Kana ya Ki." pamit Alana. Mengecup kening dan pipi putranya lalu menyusul Abimana yang sudah keluar lebih dulu.

Makan malam mereka berjalan lancar. Hidangan yang dipesan oleh Abimana semuanya kesukaan Alana. Abimana benar-benar menunjukkan rasa cintanya pada sang istri yang tidak diragukan lagi oleh Alana.

Abimana yang pertama kali mencintai Alana yang saat itu sedang patah hati karena ditinggal menikah oleh kekasihnya dengan wanita lain. Hati Alana yang beku lama-lama kembali mencair berkat usaha dan kegigihan Abimana untuk mendapatkan cinta Alana.

Satu tahun menjalin hubungan, Abimana melamar Alana dan memutuskan menikahi kekasihnya itu. Niat baik keduanya disambut baik oleh kedua orang tua Alana dan juga orang tua Abimana.

"Rasanya masih belum percaya Mas bisa memiliki kamu, Al." bisik Abimana saat mereka berdansa.

Abimana sengaja memesan private room direstoran mewah ini, dan dia sudah menyiapkan semua acara yang hanya akan mereka nikmati berdua saja.

Alana tersenyum, "Al juga masih belum percaya bisa mendapatkan cinta dari seorang Abimana Rahardian, pria dingin sedingin freezer" balas Alana sambil tertawa kecil, mengingat bagaimana pria yang menjadi suaminya ini mampu mengobati rasa sakit hati dan kecewanya yang ditinggal menikah dia acara yang seharusnya jadi acara pertunangannya.

Abimana yang ikut hadir dalam acara pertunangan itu segera menghampiri Alana yang malam itu terlihat tegar dan tetap tersenyum diatas kepedihan. Siapa yang tidak sedih, malam yang harusnya menjadi malam pertunagnanya menjadi malam pernikahan sang kekasih dengan wanita lain. Dalam hati Abimana bersyukur sahabatnya saat kanak-kanak itu menghamili wanita lain dan dipaksa menikahi wanita yang mengandung anaknya malam itu juga.

Abimana yang tidak ingin kehilangan kesempatan memilih untuk berada disisi Alana, menemani wanita yang mampu mengusik hatinya dan menggetarkan degup jantungnya sejak pertama bertemu, namun sayangnya berstatus sebagai kekasih sahabatnya.

Abimana terkekeh, "Pria freezer ini nyatanya bucin habis dengan gadis bernama Alana Pratiwi sejak pertama bertemu." ujarnya.

Gadis yang mengenakan hijab itu sering mendapat cibiran karena dinilai seperti kampungan dan tidak modis bagi kalangan mereka. Mereka tidak pernah tahu itulah yang membuat seorang Abimana jatuh cinta. Dengan kesederhanaan yang dimiliki Alana, serta cara wanita itu melindungi dirinya dari lawan jenis menghadirkan kekaguman dari sosok Abimana pada wanita yang berparas cantik itu.

"Benarkah?" ucap Alana menggoda suaminya.

"Mas tidak akan melepaskan dan meninggalkan kamu dan putra kita selamanya. Mas  tidak bisa membayangkan bagaimana bisa hidup tanpa kamu dan Kana, sayang." bisik Abimana yang berjanji sungguh-sungguh.

"Janji?" tantang Alana.

"Janji." sahut Abimana.

Abimana melepaskan tangannya dari pinggang Alana. Satu tangannya dia letakkan didada dimana jantung dan hatinya berada. Lalu satu tangan lagi dia bentuk V tanda bersumpah.

"Seorang Abimana Rahardian berjanji selamanya akan mencintai istrinya Alana Pratiwi dan putranya Arkarna Pratama Rahardian. Dan apapun yang terjadi, seorang Abimaba akan selalu ada disisi istri dan putranya. Karena kalianlah sumber kebahagaianku." ucap Abimana tulus.

Tanpa Abimana sadari jika janjinya itu akan menjadi ujian terberat baginya untuk tidak ingkar dan tetap memenuhi janjinya.

Alana tersenyum menanggapi janji suaminya, bukan kali pertama Abimana mengucapkannya. Tapi kali ini Alana melihat kesungguhan suaminya. Alana bahagia, tentu saja. Siapa yang tidak ingin hidup bahagia dan selalu dicintai oleh orang yang juga dia cintai.

"Semoga bahagia ini tidak pernah hilang. Izinkan aku bahagia selamanya ya Allah. Aamiin." ucap Alana berdoa dalam hatinya.

"Ayo." ajak Abimana merangkul pinggang sang istri dan membawanya keluar dari private room itu.

"Kita pulang sekarang?" tanya Alana.

Abimana menggeleng, "Kita ke hotel, apa kamu lupa sayang?" jawab Abimana.

Alana tidak lupa, tapi entah mengapa dia terus memikirkan putranya yang dia tinggalkan di rumah bersama Kinara.

"Kana akan baik-baik saja. Ada aunty Kinara yang menjaganya." ucap Abimana yang tahu keresahan hati istrinya.

"Iya Mas. Al baru kali ini berpisah lama dengan Kana." sahut Alana.

Abimana meraih tangan Alana dan menggenggamnya erat. Alana memilih berhenti bekerja demi menjaga dan merawat putra mereka, karena itu istrinya selalu bersama sang putra. Tentu Abimana sangat menghargai keputusan sang istri dan mendukung keputusanya yang tidak bisa dilakukan banyak wanita zaman sekarang.

"Mas!" ucap Alana terkejut karena Abimana yang tiba-tiba memeluk tubuhnya dari belakang.

Mereka sudah tiba kamar hotel, kamar dimana mereka melakukan malam pertama. Abimana kembali memesan kamar ini untuk mengenang perjalanan rumah tangga mereka yang berawal dikamar ini.

"Apa yang Kinara katakan?" tanya Abimana sementara bibirnya mengekspose leher jenjang istrinya yang membuat Alana merasakan tubuhnya mulai bergairah.

"Kana tidur dan baik-baik saja." jawab Alana seperti yang diucapkan Kinara.

"Jadi, apa yang membuat istri cantik Mas ini melamun, hemm?" tanya Abimana yang menemukan istrinya melamun sambil menatap keluar jendela.

"Entahlah Mas, Al merasa Kana tidak baik-baik saja." sahut Alana jujur apa yang kini dia rasakan.

"Kamu tidak percaya dengan Kinara?" tanya Abimana lagi. Kali ini permainan bibirnya sudah berpindah ke punggung sang istri.

"Percaya." sahut Alana.

Tidak ingin menunggu lebih lama lagi, Abimana membalik tubuh istrinya. Kini dia menyatukan bibir mereka, bibir merah cherry yang selalu menjadi candu untuknya. Pertempuran keduanya berbagi peluh hingga dini hari. Hal yang diinginkan Abimana, dia ingin megulang malam dimana pertama kali dia memasuki sang istri dan merobek mahkota yang selalu dijaga Alana hanya untuk pria yang menjadi suaminya.

Waktu sudah menunjukkan pukul lima. Abimana dan Alana sudah selesai mandi dan menjalankan ibadah mereka meski mereka baru tidur dini hari. Ponsel milik Alana terus berdering yang mengusik konsentrasi Abimana yang sedang memimpin doa untuk kenahagiaan kelurga kecil mereka.

Alana yang mengkhawatirkan putranya segera mengambil ponselnya yang berada di atas nakas. Nama Kinara yang tertera dilayar membuat Alana segera menggeser tombol hijau.

"Al, cepat kerumah sakit tempat Aditya!" ucap Kinara dari seberang sana yang membuat jantung Alana berdetak lebih cepat.

"Ada apa sayang?" tanya Abimana yang sudah selesai merapikan sajadah yang tadi mereka gunakan.

"Kita kerumah sakit Aditya sekarang Mas!" ucap Alana yang langsung menganti mukenanya dengan jilbab instan yang memang sengaja dia bawa.

"Ada apa? Apa putra kita sakit?" tanya Abimana.

"Semalam Kana dibawa kerumah sakit karena kejang-kejang Mas. Suhu badanya tiba-tiba saja panas dan langsung tinggi." jawab Alana seperti yang dilaporkan oleh Kinara saat dia bertanya.

"Kenapa baru pagi ini Kinara memberi kabar!" rutuk Abimana kesal.

"Aditya yang melarangnya." sahut Alana.

"Aditya semalam pulang ke rumah kita. Kamu tahu sendiri kan Mas, bagaimana sayangnya Aditya dengan Kana." ujar Alana.

"Iya, dia memang suka anak-anak sejak dulu. Karena itu dia memilih jadi dokter anak dan mendirikan rumah sakit ibu dan anak." sahut Abimana yang bangga pada adik yang hanya beda tiga tahun seusia istrinya Alana.

...🌿🌿🌿...

...Ananku Ternyata Bukan Anak Suamiku...

Episodes
1 Bab 1. Anniversary
2 Bab 2. Golongan Darah Berbeda
3 Bab 3. Bicara
4 Bab 4. Rasanya Sangat Sakit
5 Bab 5. Berbagi Kisah
6 Bab 6. Cemburu
7 Bab 7. Hasil Yang Mengecewakan
8 Bab 8. Akan Mencari Tahu
9 Bab 9. Rencana Kinara
10 Bab 10 Terungkap
11 Bab 11. Bukan Hanya Mimpi
12 Bab 12. Pengakuan Aditya
13 Bab 13. Perasaan Alana
14 Bab 14. Penyesalan
15 Bab 15. Pertengkaran
16 Bab 16. Meminta Maaf
17 Bab 17. Depresi
18 Bab 18. Ulah Aditya
19 Bab 19. Memberitahu
20 Bab 20. Mengunjungi Alana
21 Bab 21. Keinginan Alana
22 Bab 22. Bertemu Wisnu
23 Bab 23. Surat Panggilan
24 Bab 24. Pindah
25 Bab 25. Menolak Bercerai
26 Bab 26. Kamar Impian
27 Bsb 27. Waktunya Bicara
28 Bab 28. Tidak Usah Takut
29 Bab 29. Inikah Namanya Cinta?
30 Bab 30. Bertemu Abimana
31 Bab 31. Sikap Wijaya
32 Bab 32. Semakin Dekat
33 Bab 33. Kehadiran Orang Dimasa Lalu
34 Bab 34. Kedatangan Rendi
35 Bab 35. Hanya Satu Kali
36 Bab 36. Berbohong
37 Bab 37. Pengakuan Rachel
38 Bab 38. Habislah Sudah Abimana
39 Bab 39. Abimana Pamit
40 Bab 40. Perbuatan Rachel.
41 Bab 41. Pengakuan Rendi
42 Bab 42. Ini Baru Awal
43 Bab 43. Melawan Restu
44 Bab 44. Dapat Bonus
45 Bab 45. Menerima Surat Cerai
46 Bab 46. Sidang Putusan
47 Bab 47. Permintaan Alana
48 Bab 48. Menemui Alana
49 Bab 49. Hati-Hati
50 Bab 50. Pertemuan Dua Sahabat
51 Bab 51. Bertemu Naren
52 Bab 52. Terjawab Sudah
53 Bab 53. Obsesi Aditya
54 Bab 54. Kegelisahan Alana
55 Bab 55. Tertangkap
56 Bab 56. Papa Arkana
57 Bab 57. Akan Melawan
58 Bab 58. Cinta Pertama
59 Bab 59. Bayangan Hitam
60 Bab 60. Bersyukur
61 Bab 61. Kecewa
62 Bab 62. Kesal
63 Bab 63. Permintaan Ambar
64 Bab 64. Mengunjungi Kediaman Mahendra
65 Bab 65. Salah Menilai
66 Bab 66. Makan Malam
67 Bab 67. Menjelang Lamaran
68 Bab 68. Setelah Lamaran
69 Bab 69. Kekhawatiran Alana
70 Bab 70. Kumpul Bersama Karyawan (1)
71 Bab 71. Merasa Bodoh
72 Bab 72. Wanita Pertama
73 Bab 73. Menjelang Pernikahan
74 Bab 74. Menentukan Pilihan
75 Bab 75. Hari Pernikahan
76 Bab 76. Istirahat
77 Bab 77. Kehadiran Abimana
78 Bab 78. Membawa Kabur Alana
79 Bab 79. Maaf
80 Bab 80. Menyatu
81 Bab 81. Mengunjungi Rumah Baru
82 Bab 82. Adik Bayi
83 Bab 83. Permintaan Dion
84 Bab 84. Dinara
85 Bab 85. Baik Baik Saja
86 Bab 86. Sudah Waktunya
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1. Anniversary
2
Bab 2. Golongan Darah Berbeda
3
Bab 3. Bicara
4
Bab 4. Rasanya Sangat Sakit
5
Bab 5. Berbagi Kisah
6
Bab 6. Cemburu
7
Bab 7. Hasil Yang Mengecewakan
8
Bab 8. Akan Mencari Tahu
9
Bab 9. Rencana Kinara
10
Bab 10 Terungkap
11
Bab 11. Bukan Hanya Mimpi
12
Bab 12. Pengakuan Aditya
13
Bab 13. Perasaan Alana
14
Bab 14. Penyesalan
15
Bab 15. Pertengkaran
16
Bab 16. Meminta Maaf
17
Bab 17. Depresi
18
Bab 18. Ulah Aditya
19
Bab 19. Memberitahu
20
Bab 20. Mengunjungi Alana
21
Bab 21. Keinginan Alana
22
Bab 22. Bertemu Wisnu
23
Bab 23. Surat Panggilan
24
Bab 24. Pindah
25
Bab 25. Menolak Bercerai
26
Bab 26. Kamar Impian
27
Bsb 27. Waktunya Bicara
28
Bab 28. Tidak Usah Takut
29
Bab 29. Inikah Namanya Cinta?
30
Bab 30. Bertemu Abimana
31
Bab 31. Sikap Wijaya
32
Bab 32. Semakin Dekat
33
Bab 33. Kehadiran Orang Dimasa Lalu
34
Bab 34. Kedatangan Rendi
35
Bab 35. Hanya Satu Kali
36
Bab 36. Berbohong
37
Bab 37. Pengakuan Rachel
38
Bab 38. Habislah Sudah Abimana
39
Bab 39. Abimana Pamit
40
Bab 40. Perbuatan Rachel.
41
Bab 41. Pengakuan Rendi
42
Bab 42. Ini Baru Awal
43
Bab 43. Melawan Restu
44
Bab 44. Dapat Bonus
45
Bab 45. Menerima Surat Cerai
46
Bab 46. Sidang Putusan
47
Bab 47. Permintaan Alana
48
Bab 48. Menemui Alana
49
Bab 49. Hati-Hati
50
Bab 50. Pertemuan Dua Sahabat
51
Bab 51. Bertemu Naren
52
Bab 52. Terjawab Sudah
53
Bab 53. Obsesi Aditya
54
Bab 54. Kegelisahan Alana
55
Bab 55. Tertangkap
56
Bab 56. Papa Arkana
57
Bab 57. Akan Melawan
58
Bab 58. Cinta Pertama
59
Bab 59. Bayangan Hitam
60
Bab 60. Bersyukur
61
Bab 61. Kecewa
62
Bab 62. Kesal
63
Bab 63. Permintaan Ambar
64
Bab 64. Mengunjungi Kediaman Mahendra
65
Bab 65. Salah Menilai
66
Bab 66. Makan Malam
67
Bab 67. Menjelang Lamaran
68
Bab 68. Setelah Lamaran
69
Bab 69. Kekhawatiran Alana
70
Bab 70. Kumpul Bersama Karyawan (1)
71
Bab 71. Merasa Bodoh
72
Bab 72. Wanita Pertama
73
Bab 73. Menjelang Pernikahan
74
Bab 74. Menentukan Pilihan
75
Bab 75. Hari Pernikahan
76
Bab 76. Istirahat
77
Bab 77. Kehadiran Abimana
78
Bab 78. Membawa Kabur Alana
79
Bab 79. Maaf
80
Bab 80. Menyatu
81
Bab 81. Mengunjungi Rumah Baru
82
Bab 82. Adik Bayi
83
Bab 83. Permintaan Dion
84
Bab 84. Dinara
85
Bab 85. Baik Baik Saja
86
Bab 86. Sudah Waktunya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!