Seperti yang diucapkan oleh Kinara, hari ini sahabat Alana itu pulang ke Indonesia. Tidak lupa dia segera mengabari Alana jika saat ini dia sedang dalam perjalanan menuju apartement.
Mendapat pesan yang dikirimkan Kinara lewat aplikasi hijau, Alana bergegas membawa Arkana menuju apartement Kinara. Dia rindu sahabat yang sudah seperti saudara baginya. Bahkan Rendi kakak kandungnya saat ini mulai tidak peduli sejak kedua orang tua mereka tiada. Alana tahu kakaknya sebenarnya sayang, hanya saja kakak iparnya yang membatasi hubungan mereka saat ini.
Kinaralah saat ini satu-satunya orang yang bisa dijadikan teman berbagi bagi Alana. Dan disinilah mereka sekarang berada, diruang tamu apartement Kinara untuk melepas rindu dan berbagi cerita. Tepatnya Alana akan berbagi beban yang dia rasakan selama satu bulan terakhir ini.
"Kamu seriusan mau menginap disini sama Kana?" tanya Kinara tidak percaya.
"Jika diizinkan aku ingin disini sedikit lama." sahut Alana.
"Hei... suami posesif kamu apa tidak keberatan?" goda Kinara.
Alana menundukkan kepala membuat Kinara paham jika Alana sedang ada masalah dengan Abimana.
"Apa yang terjadi selama aku pergi, ceritakan!" ucap Kinara yang tidak ingin berbasa basi lagi.
Statusnya memang hanya sebagai sahabat untuk Alana, tapi bagi Kinara, Alana adalah segalanya. Disaat dia disia-siakan keluarganya, orang tua Alana mau menampungnya dan menganggap Kinara seperti putri mereka sendiri.
Kedua orang tua Alana memberikan kasih sayang yang sama seperti yang mereka berikan pada Alana. Kasih sayang yang tidak pernah Kinara dapatkan dari keluarganya sendiri hingga saat ini dan Kinara tidak pernah tahu mengapa?
"Mas Abi menuduh aku selingkuh." ucap Alan mengawali ceritanya.
"Hah! Bagaimana bisa?" tanya Kinara tidak percaya.
Lalu mengalirlah semua apa yang telah terjadi pada diri Alana selama Kinara tidak ada di Indonesia.
"Al, kita tes DNA ulang." ucap Kinara memberi saran. Alana mengangguk, dia sudah punya rencana untuk itu sebelumnya.
"Tidak hanya tes ulang antara mas Abi dan Kana, tapi kita juga tes DNA kamu dan Kana!" seru Kinara. Alana menatap tidak mengerti.
"Bukakah kamu punya pemikiran, mungkin saja ada yang menukar bayimu atau tidak sengaja tertukar?" ucap Kinara menjelaskan.
"Jadi aku dan Kana juga harus periksa?" sahut Alana.
"Good, sohib aku satu ini memang genius." balas Kinara.
Kinara membantu Alana menidurkan Arkana di kasur yang mereka gelar didepan meja televisi. Tentu saja agar Alana dan Kinara tetap bisa mengawasi Arkana sementara mereka terus membahas apa yang akan dilakukan kedepannya.
"Kita tetap akan mengawasi gerak gerik suami kamu, Al. Kamu perlu bukti jika dia benar selingkuh." ujar Kinara yang kembali bicara.
"Iya, aku juga sudah memikirkannya, hanya saja aku takut jika itu benar." ucap Alana lirih.
Rasa sakit hati ditinggal menikah di hari pertunangannya sangat menyakitkan, meski dia harus tersenyum diatas luka dan mencoba ikhlas hingga akhirnya Abimana mampu menyembuhkan luka itu. Tapi kini Abimana membuatnya kembali terluka karena menuduhnya selingkuh.
"Dia yang selingkuh, tapi menuduh aku yang selingkuh. Untuk apa merayakan anniversary jika pada akhirnya seperti ini."
"Al, kita akan cari tahu siapa wanita yang berani menghancurkan rumah tangga kamu." ucap Kinara memberi semangat pada sahabatnya.
"Apa yang harus aku lakukan jika mas Abi benar-benar ada wanita lain, Ki?"
Kinara menggeleng, "Kita cari tahu dulu. Setelahnya baru kita cari solusi. Bisa saja itu tidak benar, Al." jawab Kinara.
Ada sesuatu hal yang membuat Kinara curiga, tapi dia tidak berani memberitahu Alana. Kinara aka mencari bukti terlebih dulu.
Suara bel apartement Kinara berbunyi, "Kamu ada janji dengan yang lain, Ki?" tanya Alana.
Kinara menggeleng, "Tidak ada. Biar aku periksa." jawabnya.
"Adit!" panggil Kinara saat tahu tamu yang berkunjung adalah Aditya.
"Arkana disini bukan?" tanya Aditya.
"Cari Kana apa auntynya Kana, nih?" ucap Kinara menggoda Aditya.
Aditya terkekeh, "Aku baru dari luar kota, dua hari nggak ketemu Arkana." jawab Aditya. "Apa boleh masuk?" tanyanya karena Kinara tetap berdiri di depan pintu.
"Sorry, ayo masuk. Kana sedang tidur." jawab Kinara.
Aditya masuk dan langsung memilih duduk disamping Alana. Tentu saja hal itu membuat curiga Kinara.
"Maaf ya, dua hari aku nggak bisa temani jaga Arkana." ucap Aditya.
"Tidak apa-apa Adit. Kamu tidak punya kewajiban ikut merawat Kana." jawab Alana.
"Aku uncle Arkana!" seru Aditya, "Mas Abi abai saat ini, maka aku akan mengantikan kewajiban mas Abi." ucap Aditya memberikan alasan.
Alana memilih diam, tidak ingin berdebat dengan Aditya karena tidak begitu nyaman. Akhir-akhir ini Aditya semakin menunjukkan perhatiannya bukan hanya pada Arkana tapi juga padanya.
Berbeda dengan Alana, Kinara terus memperhatikan bagaimana sikap Aditya sekarang pada Alana. Lalu dia merangkai peristiwa seperti yang Alana ceritakan sebelumnya pada Kinara.
Melihat pada Arkana, lagi-lagi Kinara menelisik untuk mencari benang merah yang sedang dia pikirkan. Arkana sangat mirip dengan Abimana dan juga Aditya karena dua saudara itu memiliki paras yang sama, hanya saja Aditya memiliki mata yang lebih bulat sama seperti Alana.
'Apa yang aku pikirkan ini? Tapi mungkin saja kan? Mengapa Alana tidak mengingatnya jika itu benar?'
"Apa yang kamu pikirkan Ki?" tanya Aditya mengejutkan Kinara.
"Nggak apa-apa, senang aja kamu mau mampir ke apartement aku. Tahu gini kan aku akan sering-sering bawa Kana ke sini biar uncle Kana mampir lagi." jawab Kinara menggoda Aditya seperti yang biasa dia lakukan sambil tertawa.
Aditya hanya terkekeh menanggapi ucapan Kinara yang baginya hanya sebuah candaan. Sementara Alana hanya geleng-geleng kepala sambil menepuk nepuk pantat Arkana yang sedikit terusik mendengar tawa Kinara.
"Mau pulang sekarang?" tanya Aditya tiba-tiba.
"Kana masih tidur, aku juga bawa kendaraan sendiri." jawab Alana.
Dua minggu berlalu, Alana dibantu Kinara menyelidiki siapa wanita yang dekat dengan Abimana. Sayangnya kerja keras mereka sia-sia. Tidak ada satu wanita yang dekat dengan Abimana. Jika pun ada wanita yang mencoba menggoda pria tampan itu, dengan terang-terangan Abimana akan menolak.
"Gimana Ki?" tanya Alana prustasi meski jujur dalam hati dia bahagia. Itu berarti Abimana masih mencintainya. Tapi? Alana kembali sedih mengingat tuduhan Abimana. Untung saja ada Aditya yang akhir-akhir ini menjadi seorang komika, karena sering berbicara yang mampu membuat Alana tertawa.
"Kamu lebih cantik saat tertawa seperti ini Al." ucap Aditya yang langsung membuat Alana mengerucutkan bibirnya.
"Kalau seperti itu buat kaum Adam ingin cium kamu, Al." ucap Aditya lagi yang langsung mendapat cebikan dari Alana.
"Mana ada orang lagi kesal buat lawan jenis jadi mau cium. Yang ada juga ilfil." sahut Alana lalu mereka kembali tertawa bersama diikuti Arkana meski tidak tahu apa yang ditertawakan oleh dua orang dewasa yang ada bersamanya.
"Al."
Alana tersentak dari ingatannya tentang kebersamaannya dengan Aditya.
"Kamu tuh gimana sih? Tadi nanya, dijawab malah melamun." ucap Kinara yang pura-pura kesal.
"Maaf Ki, pikiranku benar-benar kacau saat ini. Di saat mas Abi menjauh begini mengapa Adit jadi sering menemani aku dan Kana?" jawab Alana apa yang dia pikirkan saat ini.
"Itu juga yang aku pikirkan." sahut Kinara.
"Kamu curiga sesuatu Ki?" tanya Alana.
...🌿🌿🌿...
...Ananku Ternyata Bukan Anak Suamiku...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Yuliana Tunru
jujr lah adit jgn simpan kebohongan kasihan alana makin besar kebihongan mu maka alana akan makin benci padamu
2023-04-09
1