Bab 6. Cemburu

Gelak tawa bahagia menggema saat Abimana masuk kedalam kediamannya. Ada Aditya tengah bercengkrama dengan Arkana dan juga Alana.

Ada rasa nyeri yang Abimana rasakan saat melihat kedekatan Alana dan Arkana bersama sang adik. Harusnya dia yang bersenda gurau disana bersama anak dan istrinya seperti biasanya, bukan Aditya. Abimana tahu bahkan sangat tahu dia sangat cemburu melihat pemandangan yang ada dihadapannya saat ini, sayangnya hatinya masih saja keras untuk bicara dengan Alana jika dia tersiksa dengan keadaan ini.

Abimana memang tidak memberikan batas waktu untuk Alana membuktikan jika dia tidak selingkuh dan Arkana adalah putranya. Tapi Abimana tidak bisa terus berada dalam ketidak pastian meski jujur didalam hatinya dia tidak ingin berpisah dengan sang istri. Cintanya masih sangat besar untuk seorang Alana Pratiwi.

"Baru pulang Mas?" sapa Aditya saat melihat kehadiran Abimana yang berdiri tidak jauh dari mereka.

Abimana sedikit tersentak dari pikirannya sendiri begitu mendengar sapaan sang adik, dia segera menguasai diri dan memasang sikap normal lalu mengangguk menjawab pertanyaan Aditya.

Alana ikut menoleh dimana Abimana berdiri saat ini, cukup terkejut karena Abimana pulang lebih awal dari biasanya. Wanita itu segera berdiri, meski kecewa pada tuduhan Abimana, Alana tetap melakukan tugasnya sebagai istri.

Alana tetap menyiapkan sarapan dan semua keperluan Abimana. Bagaimanapun statusnya saat ini masih sebagai istri Abimana, meski mereka jarang bertegur sapa apa lagi bicara yang panjang akhir-akhir ini.

Alana mendekati Abimana lalu meraih tangan itu dan mencium punggung tangan suaminya. Sudah lama dia tidak melakukan ini karena sangat jarang bertemu disaat Abimana pergi kerja atau pulang kerja seperti ini.

Tidak ingin membuang kesempatan untuk melepas rindu, Abimana membalas Alana dengan mencium kening istrinya itu seperti biasanya.

Ada sedikit kehangatan yang Alana rasakan saat Abimana membalas salim yang Alana lakukan dengan mengecup keningnya. Senyum tipis terlukis diwajah Alana, begitu dia bahagia. Jujur dia merindukan tidur dalam pelukan sang suami. Tapi Alana sudah berjanji, dia akana menunggu hasil DNA mereka baru setelahnya menentukan langkah selajutnya.

Tidak hanya Alana, Abimana pun menyungingkan senyum bahagia. Abimana merindukan sentuhan kecil seperti ini. Ingin rasaya dia merengkuh tubuh Alana seperti dulu, lalu membawanya masuk kedalam kamar dan membuat tubuh yang menjadi candunya itu dibawah kungkungannya.

Tidak ingin terbakar cemburu, Aditya membuang muka. Aditya tidak suka melihat adegan yang ada dihadapannya saat ini, dia cemburu. Usahanya untuk mengantikan sosok Abimana dihati Alana sepertinya belum berhasil.

"Aku harus lebih gigih." gumam Aditya. Dia tidak akan menyerah, dia bisa membuat Alana dan Abimana berpisah tanpa perlu tahu kebenaran tentang siapa ayah dari Arkana.

Abimana memilih duduk disofa sambil melihat Arkana yang bermain dengan mobil-mobilan yang dia belikan dua bulan yang lalu.

"Pa...pap..." panggil Arkana saat melihat Abimana. Bayi laki-laki itu merangkak mencoba mendekati Abimana. Biasa Abimana yang mendekati sang putra lalu mengangkat tubuh mungil itu untuk dia gendong dan diajak bermain sambil mencium pipi chubby Arkana sampai puas. Arkana sepertinya merindukan hal itu, hingga dia yang mencoba mendekati Abimana yang tidak bergeming karena ragu.

Aditya yang tidak suka Arkana kesulitan mendekati Abimana, menghentikan usaha Arkarna untuk mendekati papanya.

"Jangan jauh-jauh merangkaknya. Lutut kamu bisa lecet sayang." ucap Aditya begitu Arkana sudah ada diatas pangkuannya.

Abimana cukup terkejut dengan sikap Aditya dan juga ucapan yang dilontarkan adiknya itu. Tapi Abimana mencoba berpikir positif, mungkin itu bentuk kemarahan sang adik padanya yang selama ini abai pada Arkana. Bukan abai, tapi belum bisa menerima kenyataan jika Arkana bukanlah putranya.

Kembali Abimana memperhatikan wajah Arkana yang juga mirip dengan Aditya. Itu berarti membuktikan jika Arkana juga mirip dengannya. Selama ini banyak orang yang mengira Abimana dan Aditya kembar, karena memiliki wajah yang hampir sama persis.

"Kembar darimananya?" rutuk Abimana jika ada yang berkomentar tentang dirinya dan Aditya. Ya, Abimana dan Aditya sering dikatakan kembar meski usia mereka sebenarnya terpaut cukup jauh, yaitu lima tahun.

Mengapa Abimana masih saja belum bisa menerima jika Arkana anaknya? Abimana masih meraba raba hatinya, mengapa sulit sekali untuk mengambil keputusan?

"Mas, ini minumnya." ucap Alana yang membuat Abimana lagi-lagi tersentak karena terkejut.

"Terima kasih." balas Abimana singkat meski sebenarnya dia ingin bicara banyak dan meminta Alana untuk duduk disampingnya. Tapi ego Abimana masih sangat tinggi, hingga dia membiarkan Alana kembali menjauh.

Ada perasaan bahagia kembali diperhatikan Alana seperti ini. Haruskah dia mengabaikan hasil DNA tersebut? Bukankah jelas wajah Arkana sangat mirip dengannya. Dia akan berpura-pura tidak pernah tahu hasil tes DNA tersebut dan bisa kembali tertawa bahagia bersama Alana dan Arkana, seperti yang dia lihat saat ini. Sayangnya posisi Abimana saat ini digantikan Aditya sang adik.

"Kamu tidak ada kerjaan di rumah sakit apa, Dit?" tanya Abimana tiba-tiba yang langsung menghentikan tawa Alana.

Alana melihat pada Abimana sekilas, jelas disana tergambar wajah cemburu dari suaminya itu. Tapi Alana tidak ingin besar kepala, "Mengapa juga dia harus cemburu pada adiknya sendiri?" gumam Alana didalam hati. Tanpa Alana sadari, dia akan menyesal kelak sudah bicara seperti ini.

"Kana ayo kita ke kamar, sudah waktunya bobo, sayang." ucap Alana sambil mengulurkan tangannya meminta Arkana dari pangkuan Aditya.

Lagi-lagi Abimana menahan cemburu saat melihat Alana harus berdekatan dengan Aditya. Apa lagi saat tangan Aditya tidak sengaja menyentuh tangan Alana dan wajah keduanya yang harus berdekatan. Abimana benci suasana ini, dia yang memberikan kesempatan pada keduanya hingga bisa dekat seperti ini. Dia harus bagaimana?

Abimana tidak akan membiarkannya lagi, cukup selama satu bulan ini Alana semakin dekat dengan Aditya. Abimana tidak ingin posisinya kelak digantikan Aditya. "TIDAK!" umpat Abimana dalam hati.

Berbeda dengan Abimana, Alana merasa perhatian Aditya hanya sebagai bentuk simpati dan empati dari pria itu terhadapnya dan Arkana. Sikap Aditya, tak lain hanya sebentuk tanggung jawab sebagai seorang adik ipar dan seorang paman dari Arkana.

"Sebagai dokter aku seharusnya lebih sibuk dari pada kamu, Mas! Tapi aku menyempatkan diri untuk bermain bersama Arkana yang sudah lama tidak mendapatkan perhatian dari papanya." jawab Aditya pertanyaan Abimana.

"Aku hanya tidak ingin masa pertumbuhan Arkana menjadi terganggu hanya karena keegoisan orang dewasa." ucap Aditya lagi.

"Aku pulang Mas." pamit Aditya, "Jangan halangi aku memberikan perhatian pada Arkana, jika kamu sendiri sudah tidak bisa memberikan perhatian kamu, Mas!" ancam Aditya lalu berjalan melewati Abimana yang hanya bisa terdiam.

Baru beberapa langkah, Aditya kembali berbalik melihat pada Abimana, "Begitu juga dengan Alana, jangan salahkan dia jika pada akhirnya akan nyaman bersamaku." ujar Aditya.

"Apa maksud kamu?" tanya Abimana meski sebenarnya dia tahu apa maksud ucapan adiknya itu.

"Alana cantik, siapa yang tidak akan jatuh cinta padanya?" jawab Aditya, yang membuat Abimana semakin tidak tenang mendengar jawaban adiknya itu.

Alana cantik bahkan bukan hanya cantik parasnya saja tapi juga cantik hatinya. Dan itu tidak dapat Abimana pungkiri, lalu mengapa dia bisa begitu saja yakin istrinya selingkuh? Hanya karena keterangan dari selembar kertas seperti yang Alana katakan.

...🌿🌿🌿...

...Ananku Ternyata Bukan Anak Suamiku...

Episodes
1 Bab 1. Anniversary
2 Bab 2. Golongan Darah Berbeda
3 Bab 3. Bicara
4 Bab 4. Rasanya Sangat Sakit
5 Bab 5. Berbagi Kisah
6 Bab 6. Cemburu
7 Bab 7. Hasil Yang Mengecewakan
8 Bab 8. Akan Mencari Tahu
9 Bab 9. Rencana Kinara
10 Bab 10 Terungkap
11 Bab 11. Bukan Hanya Mimpi
12 Bab 12. Pengakuan Aditya
13 Bab 13. Perasaan Alana
14 Bab 14. Penyesalan
15 Bab 15. Pertengkaran
16 Bab 16. Meminta Maaf
17 Bab 17. Depresi
18 Bab 18. Ulah Aditya
19 Bab 19. Memberitahu
20 Bab 20. Mengunjungi Alana
21 Bab 21. Keinginan Alana
22 Bab 22. Bertemu Wisnu
23 Bab 23. Surat Panggilan
24 Bab 24. Pindah
25 Bab 25. Menolak Bercerai
26 Bab 26. Kamar Impian
27 Bsb 27. Waktunya Bicara
28 Bab 28. Tidak Usah Takut
29 Bab 29. Inikah Namanya Cinta?
30 Bab 30. Bertemu Abimana
31 Bab 31. Sikap Wijaya
32 Bab 32. Semakin Dekat
33 Bab 33. Kehadiran Orang Dimasa Lalu
34 Bab 34. Kedatangan Rendi
35 Bab 35. Hanya Satu Kali
36 Bab 36. Berbohong
37 Bab 37. Pengakuan Rachel
38 Bab 38. Habislah Sudah Abimana
39 Bab 39. Abimana Pamit
40 Bab 40. Perbuatan Rachel.
41 Bab 41. Pengakuan Rendi
42 Bab 42. Ini Baru Awal
43 Bab 43. Melawan Restu
44 Bab 44. Dapat Bonus
45 Bab 45. Menerima Surat Cerai
46 Bab 46. Sidang Putusan
47 Bab 47. Permintaan Alana
48 Bab 48. Menemui Alana
49 Bab 49. Hati-Hati
50 Bab 50. Pertemuan Dua Sahabat
51 Bab 51. Bertemu Naren
52 Bab 52. Terjawab Sudah
53 Bab 53. Obsesi Aditya
54 Bab 54. Kegelisahan Alana
55 Bab 55. Tertangkap
56 Bab 56. Papa Arkana
57 Bab 57. Akan Melawan
58 Bab 58. Cinta Pertama
59 Bab 59. Bayangan Hitam
60 Bab 60. Bersyukur
61 Bab 61. Kecewa
62 Bab 62. Kesal
63 Bab 63. Permintaan Ambar
64 Bab 64. Mengunjungi Kediaman Mahendra
65 Bab 65. Salah Menilai
66 Bab 66. Makan Malam
67 Bab 67. Menjelang Lamaran
68 Bab 68. Setelah Lamaran
69 Bab 69. Kekhawatiran Alana
70 Bab 70. Kumpul Bersama Karyawan (1)
71 Bab 71. Merasa Bodoh
72 Bab 72. Wanita Pertama
73 Bab 73. Menjelang Pernikahan
74 Bab 74. Menentukan Pilihan
75 Bab 75. Hari Pernikahan
76 Bab 76. Istirahat
77 Bab 77. Kehadiran Abimana
78 Bab 78. Membawa Kabur Alana
79 Bab 79. Maaf
80 Bab 80. Menyatu
81 Bab 81. Mengunjungi Rumah Baru
82 Bab 82. Adik Bayi
83 Bab 83. Permintaan Dion
84 Bab 84. Dinara
85 Bab 85. Baik Baik Saja
86 Bab 86. Sudah Waktunya
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1. Anniversary
2
Bab 2. Golongan Darah Berbeda
3
Bab 3. Bicara
4
Bab 4. Rasanya Sangat Sakit
5
Bab 5. Berbagi Kisah
6
Bab 6. Cemburu
7
Bab 7. Hasil Yang Mengecewakan
8
Bab 8. Akan Mencari Tahu
9
Bab 9. Rencana Kinara
10
Bab 10 Terungkap
11
Bab 11. Bukan Hanya Mimpi
12
Bab 12. Pengakuan Aditya
13
Bab 13. Perasaan Alana
14
Bab 14. Penyesalan
15
Bab 15. Pertengkaran
16
Bab 16. Meminta Maaf
17
Bab 17. Depresi
18
Bab 18. Ulah Aditya
19
Bab 19. Memberitahu
20
Bab 20. Mengunjungi Alana
21
Bab 21. Keinginan Alana
22
Bab 22. Bertemu Wisnu
23
Bab 23. Surat Panggilan
24
Bab 24. Pindah
25
Bab 25. Menolak Bercerai
26
Bab 26. Kamar Impian
27
Bsb 27. Waktunya Bicara
28
Bab 28. Tidak Usah Takut
29
Bab 29. Inikah Namanya Cinta?
30
Bab 30. Bertemu Abimana
31
Bab 31. Sikap Wijaya
32
Bab 32. Semakin Dekat
33
Bab 33. Kehadiran Orang Dimasa Lalu
34
Bab 34. Kedatangan Rendi
35
Bab 35. Hanya Satu Kali
36
Bab 36. Berbohong
37
Bab 37. Pengakuan Rachel
38
Bab 38. Habislah Sudah Abimana
39
Bab 39. Abimana Pamit
40
Bab 40. Perbuatan Rachel.
41
Bab 41. Pengakuan Rendi
42
Bab 42. Ini Baru Awal
43
Bab 43. Melawan Restu
44
Bab 44. Dapat Bonus
45
Bab 45. Menerima Surat Cerai
46
Bab 46. Sidang Putusan
47
Bab 47. Permintaan Alana
48
Bab 48. Menemui Alana
49
Bab 49. Hati-Hati
50
Bab 50. Pertemuan Dua Sahabat
51
Bab 51. Bertemu Naren
52
Bab 52. Terjawab Sudah
53
Bab 53. Obsesi Aditya
54
Bab 54. Kegelisahan Alana
55
Bab 55. Tertangkap
56
Bab 56. Papa Arkana
57
Bab 57. Akan Melawan
58
Bab 58. Cinta Pertama
59
Bab 59. Bayangan Hitam
60
Bab 60. Bersyukur
61
Bab 61. Kecewa
62
Bab 62. Kesal
63
Bab 63. Permintaan Ambar
64
Bab 64. Mengunjungi Kediaman Mahendra
65
Bab 65. Salah Menilai
66
Bab 66. Makan Malam
67
Bab 67. Menjelang Lamaran
68
Bab 68. Setelah Lamaran
69
Bab 69. Kekhawatiran Alana
70
Bab 70. Kumpul Bersama Karyawan (1)
71
Bab 71. Merasa Bodoh
72
Bab 72. Wanita Pertama
73
Bab 73. Menjelang Pernikahan
74
Bab 74. Menentukan Pilihan
75
Bab 75. Hari Pernikahan
76
Bab 76. Istirahat
77
Bab 77. Kehadiran Abimana
78
Bab 78. Membawa Kabur Alana
79
Bab 79. Maaf
80
Bab 80. Menyatu
81
Bab 81. Mengunjungi Rumah Baru
82
Bab 82. Adik Bayi
83
Bab 83. Permintaan Dion
84
Bab 84. Dinara
85
Bab 85. Baik Baik Saja
86
Bab 86. Sudah Waktunya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!