Bab 11. Bukan Hanya Mimpi

Flash back

"Adit, Mas Abi ada pekerjaan diluar kota selama tiga hari. Kinara, sahabat Alana juga sedang keluar kota. Kamu bisa kan, tolong Mas untuk jaga Alana?" ucap Abimana dari seberang sana.

Garis lengkung terlihat di wajah tampan milik Aditya setelah mendengar permintaan sang kakak. Permintaan yang memberinya nafas panjang untuk bisa bersama wanita yang dia cintai tanpa penghalang. Kakaknya sendiri yang memberi lampu hijau untuknya bisa dekat dengan Alana, Aditya tidak akan melewati kesempatan ini.

"Iya Mas, akan aku usahakan, tapi tidak bisa janji. Mas tahu sendiri pekerjaanku sebagai dokter tidak punya waktu tetap." jawab Aditya beralasan.

"Iya Mas ngerti. Tapi sempatkan untuk melihat keadaan Alana walau hanya sebentar." pinta Abimana lagi.

"Baik Mas, mungkin aku akan menemaninya makan malam, setelahnya aku harus kembali ke rumah sakit." sahut Aditya.

"Iya, seperti itu juga tidak apa-apa." balas Abimana lalu menutup panggilannya.

Seperti yang Aditya katakan pada Abimana, malam ini dia menemani Alana makan malam lalu kembali kerumah sakit.

"Hati-hati dirumah. Maaf tidak bisa menginap seperti permintaan mas Abi." ucap Aditya pamit pada Alana.

"Iya, tidak apa-apa." jawab Alana. Bagi Alana lebih baik sendiri dari pada ditemani Aditya. Alana tidak ingin ada fitnah yang kelak akan dilontarkan padanya. Tapi Alana tidak tahu, jika lebih dari fitnah yang akan terjadi padanya.

Aditya pergi, mobilnya sudah menghilang dari pandangan barulah Alana masuk dan menutup pintu tidak lupa untuk dikunci. Ya, Alana hanya ingin meyakinkan saja jika Aditya sudah pergi dan semuanya aman. Baru saja Alana akan menjatuhkan dirinya di sofa ruang tengah, ponselnya berdering. Dari nada deringnya Alana bisa tahu jika itu panggilan dari Abimana. Bukan hanya panggilan telepon, tapi Abimana menghubunginya dengan panggilan video.

"Mas baru selesai mandi?" tanya Alana begitu melihat rambut suaminya yang masih setengah basah.

Abimana mengangguk, "Iya sayang, kegiatannya baru selesai tiga puluh menit yang lalu." jawab Abimana.

"Sudah makan, Mas?" tanya Alana lagi dan langsung mendapat anggukan dari Abimana.

"Sudah. Kamu?" jawab Abimana.

"Sudah, tadi ada Aditya yang datang. Katanya Mas Abi yang suruh dia nemenin aku makan." jawab Alana untuk mengkonfirmasi apa yang Aditya katakan.

"Iya, Mas yang minta dia buat menemani kamu, sayang. Tapi kamu tahu sendiri, dokter tidak punya jam kerja yang tetap."

Alana tersenyum dan mengangguk membenarkan apa yang Abimana katakan, "Al tidak apa-apa dirumah sendiri, Mas. Tidak baik juga jika Mas Abi nggak ada dirumah dan ada Aditya yang menemani. Rasanya kurang enak saja jika dilihat orang lain." ucap Alana agar Abimana mengerti apa yang dia risaukan.

"Mas percaya sama kamu dan Aditya, Al. Tidak perlu memikirkan pandangan orang lain. Mas lebih takut, saat kamu sendiri ada orang yang akan berniat jahat." balas Abimana yang juga memberi pengertian pada Alana.

Alana tidak bisa lagi membantah apa yang menjadi keputusan Abimana, dia mengalihkan percakapan mereka dan tak terasa satu jam sudah mereka bicara bahkan sampai Alana terlelap dikamarnya. Suara Abimana yang menceritakan kegiatannya seperti dongeng sebelum tidur bagi Alana.

Abimana tersenyum melihat istrinya yang sudah terlelap. Setidaknya dengan seperti ini, Abimana bisa melihat Alana baik-baik saja dan dia akan menyapa istrinya lagi besok pagi.

"Tidur yang nyenyak sayang." ucap Abimana mengakhiri panggilan videonya lalu menyusul Alana yang terlelap di tempat yang berbeda.

Tanpa keduanya sadari jika orang yang berniat jahat sudah ada didalam rumah sejak tadi. Mendengarkan dengan setia kedua insan yag melepas rindu berbagi kisah sambil menyeringai jahat.

"Malam ini kamu milikku sayang." ucap laki-laki itu dengan tanganya yang membelai lembut rambut Alana, memastikan agar wanita itu semakin lelap dalam tidurnya dan obat yang telah dia berikan saat makan malam bereaksi.

Alana benar-benar pergi ke alam mimpi hingga dia tidak bisa merasakan jika apa yang saat ini terjadi adalah sebuah kenyataan.

"Mas Abi, kamu disini?" tanya Alana tidak percaya saat ada tangan kekar yang memeluknya.

"Hemm." pria itu hanya berdehem.

"Kangen." rengek Alana lalu mengeratkan pelukannya pada laki-laki yang dia sangkakan adalah Abimana.

"Obat yang kamu minum sudah bereaksi sayang." gumam laki-laki yang membalas pelukan Alana tak kala erat.

Tidak perlu menunggu lama, laki-laki itu melakukan yang seharusnya tidak dia lakukan. Dia melu mat dengan lembut bibir berwarna chery yang sejak pertama sangat dia inginkan.

Dibawah alam sadarnya, Alana membalas setiap cecapan yang laki-laki itu berikan, ciuman itu semakin panas dan kini berpindah ke leher jenjang Alana, kulit mulus dan putih itu kini basa dengan air liur sang pria.

Lenguhan panjang tanda kepuasan terlepas dari bibir keduanya, setelah laki-laki itu berhasil menerobos rumah yang bukan rumahnya untuk berpulang. Demi nafsu dan keinginanya, dia tidak peduli jika wanita yang kini ada dalam kungkungannya adalah istri sang kakak. Laki-laki itu Aditya yang kembali masuk kedalam kediaman Abimana dan Alana. Kepergiannya hanya alibi agar tidak ada yang mencurigai perbuatannya.

"Malam ini saja aku bisa memiliki kamu seutuhnya, sayang." gumam Aditya setelah melepaskan nikmat yang dia rasakan berbeda kali ini, tidak seperti wanita-wanita yang pernah memuaskan nafsunya.

Senyum kepuasan terlukis diwajah tampan itu, sayangnya hatinya tak setampan wajahya. Tidak ingin berakhir, Aditya mengulangi perbuatan untuk yang kedua kalinya malam ini.

"Mas, aku akan mewujudkan impianmu untuk memiliki anak." ucap Aditya saat dia membersihkan seluruh tubuh Alana dari sisa-sisa percintaan mereka.

Tangan Aditya mengusap tubuh putih bersih itu dengan air hangat. Alana yang masih dalam pengaruh obat sudah tidak berdaya. Sungguh luar biasa Aditya merencanakan semua ini tanpa memikirkan apa yang nanti akan terjadi dengan rumah tangga kakaknya.

"Aku pulang, terima kasih untuk malam indah ini sayang. Aku akan menunggu kabar baik dari benih yang aku titipkan dirahimmu." ucap Aditya berbisik dia tidak ingin Alana mendengarnya dan bisa merusak rencana besar yang dia buat.

Kecupan dikening Alana sebagai tanda akhir permainan Aditya malam ini.

"Mas Abi." Alana mencari sosok yang semalam dia rasakan nyata ada bersamanya, mereka bahkan bercinta dengan panas berkali-kali. Alana bisa merasakan gairah suaminya lebih besar dari biasanya.

Alana mencoba membuka matanya, tidak ada sosok yang dia cari. Lalu dia melihat kondisi tubuhnya yang mengenakan pakaian utuh dan semua terlihat normal. Tempat tidur ini rapih karena hanya dia yag menempatinya.

"Hanya mimpi." ucap Alana kecewa.

Meski hatinya kecewa, tapi dia tidak bisa menyembunyikan senyum bahagia. Mimpi itu sangat-sangat nyata bagi Alana, wajahnya terus merona mengingatnya. Abimana yang kembali menghubunginya pagi ini ikut terpesona dengan rona bahagia istrinya.

"Baru bangun, tapi wajahnya ceria sekali sayang?" tanya Abimana karena ingin tahu apa yang membuat istrinya tersipu malu seperti ini.

"Malu mau ngasih tahunya Mas." jawab Alana.

"Kenapa? Ayo jangan buat Mas penasaran." bujuk Abimana.

"Al kangen Mas Abi sampai mimpi." jawab Alana.

"Mimpi indah?" goda Abimana yang dijawab Alana dengan anggukkan.

Abimana tertawa bahagia, rona bahagia itu karena Alana memimpikan dirinya. Siapa yang tidak senang jika selalu dirindukan orang yang kita cintai, kan?

...🌿🌿🌿...

...Ananku Ternyata Bukan Anak Suamiku...

Terpopuler

Comments

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

apa abu mandul ya jd adit bulang gitu..gila z adit obsesi ..gmn abi yaaa.masak mau pisah tp bkn alah al

2023-04-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Anniversary
2 Bab 2. Golongan Darah Berbeda
3 Bab 3. Bicara
4 Bab 4. Rasanya Sangat Sakit
5 Bab 5. Berbagi Kisah
6 Bab 6. Cemburu
7 Bab 7. Hasil Yang Mengecewakan
8 Bab 8. Akan Mencari Tahu
9 Bab 9. Rencana Kinara
10 Bab 10 Terungkap
11 Bab 11. Bukan Hanya Mimpi
12 Bab 12. Pengakuan Aditya
13 Bab 13. Perasaan Alana
14 Bab 14. Penyesalan
15 Bab 15. Pertengkaran
16 Bab 16. Meminta Maaf
17 Bab 17. Depresi
18 Bab 18. Ulah Aditya
19 Bab 19. Memberitahu
20 Bab 20. Mengunjungi Alana
21 Bab 21. Keinginan Alana
22 Bab 22. Bertemu Wisnu
23 Bab 23. Surat Panggilan
24 Bab 24. Pindah
25 Bab 25. Menolak Bercerai
26 Bab 26. Kamar Impian
27 Bsb 27. Waktunya Bicara
28 Bab 28. Tidak Usah Takut
29 Bab 29. Inikah Namanya Cinta?
30 Bab 30. Bertemu Abimana
31 Bab 31. Sikap Wijaya
32 Bab 32. Semakin Dekat
33 Bab 33. Kehadiran Orang Dimasa Lalu
34 Bab 34. Kedatangan Rendi
35 Bab 35. Hanya Satu Kali
36 Bab 36. Berbohong
37 Bab 37. Pengakuan Rachel
38 Bab 38. Habislah Sudah Abimana
39 Bab 39. Abimana Pamit
40 Bab 40. Perbuatan Rachel.
41 Bab 41. Pengakuan Rendi
42 Bab 42. Ini Baru Awal
43 Bab 43. Melawan Restu
44 Bab 44. Dapat Bonus
45 Bab 45. Menerima Surat Cerai
46 Bab 46. Sidang Putusan
47 Bab 47. Permintaan Alana
48 Bab 48. Menemui Alana
49 Bab 49. Hati-Hati
50 Bab 50. Pertemuan Dua Sahabat
51 Bab 51. Bertemu Naren
52 Bab 52. Terjawab Sudah
53 Bab 53. Obsesi Aditya
54 Bab 54. Kegelisahan Alana
55 Bab 55. Tertangkap
56 Bab 56. Papa Arkana
57 Bab 57. Akan Melawan
58 Bab 58. Cinta Pertama
59 Bab 59. Bayangan Hitam
60 Bab 60. Bersyukur
61 Bab 61. Kecewa
62 Bab 62. Kesal
63 Bab 63. Permintaan Ambar
64 Bab 64. Mengunjungi Kediaman Mahendra
65 Bab 65. Salah Menilai
66 Bab 66. Makan Malam
67 Bab 67. Menjelang Lamaran
68 Bab 68. Setelah Lamaran
69 Bab 69. Kekhawatiran Alana
70 Bab 70. Kumpul Bersama Karyawan (1)
71 Bab 71. Merasa Bodoh
72 Bab 72. Wanita Pertama
73 Bab 73. Menjelang Pernikahan
74 Bab 74. Menentukan Pilihan
75 Bab 75. Hari Pernikahan
76 Bab 76. Istirahat
77 Bab 77. Kehadiran Abimana
78 Bab 78. Membawa Kabur Alana
79 Bab 79. Maaf
80 Bab 80. Menyatu
81 Bab 81. Mengunjungi Rumah Baru
82 Bab 82. Adik Bayi
83 Bab 83. Permintaan Dion
84 Bab 84. Dinara
85 Bab 85. Baik Baik Saja
86 Bab 86. Sudah Waktunya
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1. Anniversary
2
Bab 2. Golongan Darah Berbeda
3
Bab 3. Bicara
4
Bab 4. Rasanya Sangat Sakit
5
Bab 5. Berbagi Kisah
6
Bab 6. Cemburu
7
Bab 7. Hasil Yang Mengecewakan
8
Bab 8. Akan Mencari Tahu
9
Bab 9. Rencana Kinara
10
Bab 10 Terungkap
11
Bab 11. Bukan Hanya Mimpi
12
Bab 12. Pengakuan Aditya
13
Bab 13. Perasaan Alana
14
Bab 14. Penyesalan
15
Bab 15. Pertengkaran
16
Bab 16. Meminta Maaf
17
Bab 17. Depresi
18
Bab 18. Ulah Aditya
19
Bab 19. Memberitahu
20
Bab 20. Mengunjungi Alana
21
Bab 21. Keinginan Alana
22
Bab 22. Bertemu Wisnu
23
Bab 23. Surat Panggilan
24
Bab 24. Pindah
25
Bab 25. Menolak Bercerai
26
Bab 26. Kamar Impian
27
Bsb 27. Waktunya Bicara
28
Bab 28. Tidak Usah Takut
29
Bab 29. Inikah Namanya Cinta?
30
Bab 30. Bertemu Abimana
31
Bab 31. Sikap Wijaya
32
Bab 32. Semakin Dekat
33
Bab 33. Kehadiran Orang Dimasa Lalu
34
Bab 34. Kedatangan Rendi
35
Bab 35. Hanya Satu Kali
36
Bab 36. Berbohong
37
Bab 37. Pengakuan Rachel
38
Bab 38. Habislah Sudah Abimana
39
Bab 39. Abimana Pamit
40
Bab 40. Perbuatan Rachel.
41
Bab 41. Pengakuan Rendi
42
Bab 42. Ini Baru Awal
43
Bab 43. Melawan Restu
44
Bab 44. Dapat Bonus
45
Bab 45. Menerima Surat Cerai
46
Bab 46. Sidang Putusan
47
Bab 47. Permintaan Alana
48
Bab 48. Menemui Alana
49
Bab 49. Hati-Hati
50
Bab 50. Pertemuan Dua Sahabat
51
Bab 51. Bertemu Naren
52
Bab 52. Terjawab Sudah
53
Bab 53. Obsesi Aditya
54
Bab 54. Kegelisahan Alana
55
Bab 55. Tertangkap
56
Bab 56. Papa Arkana
57
Bab 57. Akan Melawan
58
Bab 58. Cinta Pertama
59
Bab 59. Bayangan Hitam
60
Bab 60. Bersyukur
61
Bab 61. Kecewa
62
Bab 62. Kesal
63
Bab 63. Permintaan Ambar
64
Bab 64. Mengunjungi Kediaman Mahendra
65
Bab 65. Salah Menilai
66
Bab 66. Makan Malam
67
Bab 67. Menjelang Lamaran
68
Bab 68. Setelah Lamaran
69
Bab 69. Kekhawatiran Alana
70
Bab 70. Kumpul Bersama Karyawan (1)
71
Bab 71. Merasa Bodoh
72
Bab 72. Wanita Pertama
73
Bab 73. Menjelang Pernikahan
74
Bab 74. Menentukan Pilihan
75
Bab 75. Hari Pernikahan
76
Bab 76. Istirahat
77
Bab 77. Kehadiran Abimana
78
Bab 78. Membawa Kabur Alana
79
Bab 79. Maaf
80
Bab 80. Menyatu
81
Bab 81. Mengunjungi Rumah Baru
82
Bab 82. Adik Bayi
83
Bab 83. Permintaan Dion
84
Bab 84. Dinara
85
Bab 85. Baik Baik Saja
86
Bab 86. Sudah Waktunya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!