Bab 18. Ulah Aditya

Setelah cukup lama berpikir dan berperang dengan batinya untuk membuat suatu keputusan, Abimana akhirnya memutuskan untuk memenuhi permintaan Alana. Pria itu akhirnya membawa Arkana kerumah sakit untuk bertemu dengan Alana.

Karena permintaan Alana juga, maka yang menemani Arkana adalah bi Onah. Abi tidak tahu saja jika bi Onah adalah sekutu Alana. Jika babysitter Arkana yang ikut maka Alana tidak bisa puas bermain dengan putranya.

"Bi, terima kasih." ucap Alana begitu Abimana meninggalkannya dengan bi Onah dan Arkana di kamar yang Alana tempati. Pria itu tiba-tiba saja menerima telepon dan harus kembali ke perusahaan.

"Sama-sama Nyonya, dengan begini Bibi bisa jalan-jalan." jawab bi Onah. Alana membalas dengan senyuman sambil memangku Arkana.

"Anak bunda yang pintar ya selama jauh dari bunda." ucap Alana sambil menciumi pipi Arkana yang semakin berisi.

"Bu, kenapa mau tinggal di sini?" tanya bi Onah prihatin.

Alana mengangkat bahu, dia sendiri tidak mengerti apa yang dia inginkan hingga berkorban sejauh ini. Berpisah dengan Arkana bukan membuat hati dan hari-harinya membaik, tapi semakin memburuk. Rasa rindu pada Arkana, membuat Alana semakin membenci Aditya.

Untung saja hari ini Abimana mewujudkan permintaan yang Alana sampaikan pada suster, mengizinkan dia bertemu putranya. Kehadiran Arkana tentu saja mampu sedikit menghilangkan sesak dan rasa kesal yang Alana rasakan.

Sayangnya kebahagiaan yang tengah dia rasakan terengut oleh kehadiran Aditya yang tiba-tiba. Tubuh Alana bergetar begitu melihat sosok laki-laki yang telah menghancurkan hidupnya itu berada di kamar rawat yang dia tempati.

"Ma...mau apa kamu kesini?" tanya Alana gugup.

Alana kira dia mampu menghadapi Aditya, tapi nyatanya dia masih saja lemah dan ketakutan melihat laki-laki itu.

"Sayang, aku kangen sama kamu dan anak kita." jawab Aditya tanpa rasa bersalah.

Mendengar jawaban Aditya membuat emosi Alana terpancing, "Anak kita?" beo Alana.

"ARKANA HANYA ANAKKU BUKAN ANAK KAMU!" sahut Alana dengan nafas memburu. Dadanya kembali merasakan sesak, Aditya benar-benar membuatnya seperti wanita rendahan yang bisa dia ajak tidur sesuka hatinya. Keberanian Alana bagkit karena merasa direndahkan oleh adik iparnya itu.

"Anak ayah main apa sayang?" tanya Aditya pada Arkana, dia menghiraukan kemarahan yang kini tengah menguasai Alana.

Diabaikan, Alana merasa kesal, Aditya tidak menghiraukan kemarahannya. Sungguh jika menghabisi nyawa seseorang tidak berdosa, mungkin Alana akan melakukan itu dari pada seperti saat ini tersiksa dengan rasa marah benci menjadi satu yang menghadirkan ketidak nyaman dan ketenangan dihatinya.

"Sini main sama ayah, ayah kangen lho sama Arkana." ucap Aditya lagi. Arkana yang akhir-akhir ini dekat dengan Aditya, mau begitu saja saat di bawa Arkana kedalam gendongannya.

"Kesayangan ayah makin tampan aja, seperti siapa ya?" tanya Aditya menggoda sang putra

"Ayah." jawab Aditya meniru suara anak kecil.

Alana berdecak mendengar ucapan terakhir Aditya. Narsis sekali pikir Alana bergumam di dalam hatinya.

Selanjutnya Alana memilih diam dan membiarkan Aditya bermain dengan Arkana. Percuma dia melawan karena pria itu sulit dilawan jika ada kemauan. Bi Onah pun sama, sebagai asisten rumah tangga dia tidak bisa berbuat banyak untuk mengusir Aditya.

Puas melepas rindunya dengan Arkana, Aditya meminta bi Onah mengajak Arkana bermain diluar.

"Bi, saya ingin bicara penting dengan Alana. Tolong Bibi ajak Arkana bermain diluar sebentar." pinta Aditya.

Bi Onah mau tidak mau membawa Arkana keluar dari kamar Alana dan membiarkan nyonyanya berdua Aditya. Ada perasaan cemas dan juga takut terjadi apa-apa dengan Alana, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa dan menolak permintaan Aditya yang selama ini dia kenal sebagai orang yang baik.

Selepas kepergian bi Onah, Aditya langsung memeluk Alana dari belakang. Tubuh Alana yang sudah mulai tenang dari rasa gemetarnya, kini berubah menjadi kaku. Hatinya ingin berontak untuk lepas dari pelukan itu, tapi tubuhnya terasa lemas tidak berdaya. Alana benci dengan keadaannya saat ini.

Ketertidak berdayaan Alana dimanfaatkan Aditya untuk melepaskan rindu pada wanita yang dicintainya itu. Alana menagis dalam diam, mengutuki diri mengapa dia selamah ini?

Alana terduduk lemas, kehadiran Aditya kembali merusak hari-harinya. Apa lagi, pria itu mulai berani dengan setiap hari mengunjunginya. Sejak kedatangannya yang tiba-tiba, kini sudah terjadwal. Aditya tidak tahu, jika setiap malam Alana tidak bisa tidur dan berteriak ketakutan. Alana merasa jijik dengan tubuhnya sendiri yang telah disentuh Aditya.

Melihat kondisi Alana yang memburuk hampir satu minggu ini, pihak rumah sakit akhirnya melaporkan pada Abimana. Pria itu selama satu minggu ini sibuk dengan pekerjaanya, sehingga tidak ada waktu untuk menjenguk Alana. Terakhir mereka bertemu, saat Abimana mengantarkan Arkana kerumah sakit bertemu Alana.

Melihat panggilan dari rumah sakit yang merawat Alana, Abimana segera mengangkat panggilan itu. Dia takut terjadi sesuatu pada sang istri.

"Selamat malam, Apa betul ini dengan bapak Abimana Rahardian?" tanya perawat dari seberang sana.

"Iya betul, saya sendiri. Apa terjadi sesuatu pada istri saya?" tanya Abimana.

"Ada yang perlu kami laporkan Pak." jawab orang pihak rumah sakit tersebut.

Abimana mendengarkan penjelasan dari pihak rumah sakit, tangannya mengepal saat tahu Aditya sering mengunjungi Alana hingga membuat istrinya menjadi tidak nyaman dan selalu ketakutan.

"Terima kasih informasinya." ucap Abimana setelah pihak rumah sakit selesai bicara.

"Sama-sama Pak, selamat malam."

"Selamat malam." balas Abimana.

Malam ini ingin sekali Abimana mengunjungi istrinya, namun melihat tumpukan pekerjaan dihadapinya membuat Abimana memutuskan untuk menyelesaikan pekerjaanya biar besok pagi dia bisa membuat perhitungan dengan adiknya itu. Abimana bahkan tidak sudi lagi menganggap Aditya itu adiknya.

Keesokan harinya Abimana pagi-pagi sekali melajukan kendaraannya menuju kediaman orang tuanya. Aditya sedang berada disana sejak tadi malam, entah ada angin apa membuat adiknya itu menginap dikediaman orang tua Abimana.

Tiba dikediaman orang tuanya, Abimana melihat kendaraan milik Aditya masih terparkir sempurna. Abimana turun dari kendaraanya, dia mencoba memasang wajah setenang mungkin meski dirinya saat ini sedang diliputi rasa marah pada sang adik.

"Selamat pagi Den." sapa Ratih asisten rumah tangga orang tuanya.

"Pagi Mbak, apa papa sudah bangun?" balas Abimana.

"Tuan sudah ada dimeja makan bersama nyonya." jawab Ratih.

"Aditya?"

"Den Adit masih di kamarnya, Den." jawab Ratih.

Abimana masuk kedalam rumah yang besarnya lebih besar dua kali lipat kediaman yang dia tempati bersama Alana. Dia langsung menuju ruang makan. Sudah ada tuan Wijaya sang papa dan Ajeng istrinya, ibu sambung Abimana.

"Abi." panggil Ajeng menyapa Abimana putra suaminya itu. Meski mereka ibu dan anak tiri, tapi hubungan keduanya sangatlah baik. Abimana sangat menghormati ibu sambungnya tersebut.

"Kamu sendiri? Mana menantu dan cucu papa?" tanya Wijaya.

"Abi hanya mampir Pa, jadi mereka tidak ikut." jawab Abimana yang sudah pasti berbohong.

"Ayo, ikut sarapan bersama kami, Bi." ajak Ajeng.

Abimana tidak menolak, dia duduk disisi kiri Wijaya dan berhadapan dengan Ajeng. Tidak menolak saat Ajeng menyodorkan sepiring nasi goreng dihadapannya. Meskipun Ajeng hanya ibu sambung, tapi wanita itu tidak membedakan perhatiannya antara Abimana dan Aditya yang merupakan anak kandung Ajeng.

...🌿🌿🌿...

...Ananku Ternyata Bukan Anak Suamiku...

Terpopuler

Comments

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

adit kyk keturunan pelakir..ipar j di embat..parah2

2023-04-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Anniversary
2 Bab 2. Golongan Darah Berbeda
3 Bab 3. Bicara
4 Bab 4. Rasanya Sangat Sakit
5 Bab 5. Berbagi Kisah
6 Bab 6. Cemburu
7 Bab 7. Hasil Yang Mengecewakan
8 Bab 8. Akan Mencari Tahu
9 Bab 9. Rencana Kinara
10 Bab 10 Terungkap
11 Bab 11. Bukan Hanya Mimpi
12 Bab 12. Pengakuan Aditya
13 Bab 13. Perasaan Alana
14 Bab 14. Penyesalan
15 Bab 15. Pertengkaran
16 Bab 16. Meminta Maaf
17 Bab 17. Depresi
18 Bab 18. Ulah Aditya
19 Bab 19. Memberitahu
20 Bab 20. Mengunjungi Alana
21 Bab 21. Keinginan Alana
22 Bab 22. Bertemu Wisnu
23 Bab 23. Surat Panggilan
24 Bab 24. Pindah
25 Bab 25. Menolak Bercerai
26 Bab 26. Kamar Impian
27 Bsb 27. Waktunya Bicara
28 Bab 28. Tidak Usah Takut
29 Bab 29. Inikah Namanya Cinta?
30 Bab 30. Bertemu Abimana
31 Bab 31. Sikap Wijaya
32 Bab 32. Semakin Dekat
33 Bab 33. Kehadiran Orang Dimasa Lalu
34 Bab 34. Kedatangan Rendi
35 Bab 35. Hanya Satu Kali
36 Bab 36. Berbohong
37 Bab 37. Pengakuan Rachel
38 Bab 38. Habislah Sudah Abimana
39 Bab 39. Abimana Pamit
40 Bab 40. Perbuatan Rachel.
41 Bab 41. Pengakuan Rendi
42 Bab 42. Ini Baru Awal
43 Bab 43. Melawan Restu
44 Bab 44. Dapat Bonus
45 Bab 45. Menerima Surat Cerai
46 Bab 46. Sidang Putusan
47 Bab 47. Permintaan Alana
48 Bab 48. Menemui Alana
49 Bab 49. Hati-Hati
50 Bab 50. Pertemuan Dua Sahabat
51 Bab 51. Bertemu Naren
52 Bab 52. Terjawab Sudah
53 Bab 53. Obsesi Aditya
54 Bab 54. Kegelisahan Alana
55 Bab 55. Tertangkap
56 Bab 56. Papa Arkana
57 Bab 57. Akan Melawan
58 Bab 58. Cinta Pertama
59 Bab 59. Bayangan Hitam
60 Bab 60. Bersyukur
61 Bab 61. Kecewa
62 Bab 62. Kesal
63 Bab 63. Permintaan Ambar
64 Bab 64. Mengunjungi Kediaman Mahendra
65 Bab 65. Salah Menilai
66 Bab 66. Makan Malam
67 Bab 67. Menjelang Lamaran
68 Bab 68. Setelah Lamaran
69 Bab 69. Kekhawatiran Alana
70 Bab 70. Kumpul Bersama Karyawan (1)
71 Bab 71. Merasa Bodoh
72 Bab 72. Wanita Pertama
73 Bab 73. Menjelang Pernikahan
74 Bab 74. Menentukan Pilihan
75 Bab 75. Hari Pernikahan
76 Bab 76. Istirahat
77 Bab 77. Kehadiran Abimana
78 Bab 78. Membawa Kabur Alana
79 Bab 79. Maaf
80 Bab 80. Menyatu
81 Bab 81. Mengunjungi Rumah Baru
82 Bab 82. Adik Bayi
83 Bab 83. Permintaan Dion
84 Bab 84. Dinara
85 Bab 85. Baik Baik Saja
86 Bab 86. Sudah Waktunya
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1. Anniversary
2
Bab 2. Golongan Darah Berbeda
3
Bab 3. Bicara
4
Bab 4. Rasanya Sangat Sakit
5
Bab 5. Berbagi Kisah
6
Bab 6. Cemburu
7
Bab 7. Hasil Yang Mengecewakan
8
Bab 8. Akan Mencari Tahu
9
Bab 9. Rencana Kinara
10
Bab 10 Terungkap
11
Bab 11. Bukan Hanya Mimpi
12
Bab 12. Pengakuan Aditya
13
Bab 13. Perasaan Alana
14
Bab 14. Penyesalan
15
Bab 15. Pertengkaran
16
Bab 16. Meminta Maaf
17
Bab 17. Depresi
18
Bab 18. Ulah Aditya
19
Bab 19. Memberitahu
20
Bab 20. Mengunjungi Alana
21
Bab 21. Keinginan Alana
22
Bab 22. Bertemu Wisnu
23
Bab 23. Surat Panggilan
24
Bab 24. Pindah
25
Bab 25. Menolak Bercerai
26
Bab 26. Kamar Impian
27
Bsb 27. Waktunya Bicara
28
Bab 28. Tidak Usah Takut
29
Bab 29. Inikah Namanya Cinta?
30
Bab 30. Bertemu Abimana
31
Bab 31. Sikap Wijaya
32
Bab 32. Semakin Dekat
33
Bab 33. Kehadiran Orang Dimasa Lalu
34
Bab 34. Kedatangan Rendi
35
Bab 35. Hanya Satu Kali
36
Bab 36. Berbohong
37
Bab 37. Pengakuan Rachel
38
Bab 38. Habislah Sudah Abimana
39
Bab 39. Abimana Pamit
40
Bab 40. Perbuatan Rachel.
41
Bab 41. Pengakuan Rendi
42
Bab 42. Ini Baru Awal
43
Bab 43. Melawan Restu
44
Bab 44. Dapat Bonus
45
Bab 45. Menerima Surat Cerai
46
Bab 46. Sidang Putusan
47
Bab 47. Permintaan Alana
48
Bab 48. Menemui Alana
49
Bab 49. Hati-Hati
50
Bab 50. Pertemuan Dua Sahabat
51
Bab 51. Bertemu Naren
52
Bab 52. Terjawab Sudah
53
Bab 53. Obsesi Aditya
54
Bab 54. Kegelisahan Alana
55
Bab 55. Tertangkap
56
Bab 56. Papa Arkana
57
Bab 57. Akan Melawan
58
Bab 58. Cinta Pertama
59
Bab 59. Bayangan Hitam
60
Bab 60. Bersyukur
61
Bab 61. Kecewa
62
Bab 62. Kesal
63
Bab 63. Permintaan Ambar
64
Bab 64. Mengunjungi Kediaman Mahendra
65
Bab 65. Salah Menilai
66
Bab 66. Makan Malam
67
Bab 67. Menjelang Lamaran
68
Bab 68. Setelah Lamaran
69
Bab 69. Kekhawatiran Alana
70
Bab 70. Kumpul Bersama Karyawan (1)
71
Bab 71. Merasa Bodoh
72
Bab 72. Wanita Pertama
73
Bab 73. Menjelang Pernikahan
74
Bab 74. Menentukan Pilihan
75
Bab 75. Hari Pernikahan
76
Bab 76. Istirahat
77
Bab 77. Kehadiran Abimana
78
Bab 78. Membawa Kabur Alana
79
Bab 79. Maaf
80
Bab 80. Menyatu
81
Bab 81. Mengunjungi Rumah Baru
82
Bab 82. Adik Bayi
83
Bab 83. Permintaan Dion
84
Bab 84. Dinara
85
Bab 85. Baik Baik Saja
86
Bab 86. Sudah Waktunya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!