Bab 14. Penyesalan

Begitu tiba dikediaman yang Alana diami selama tiga tahun terakhir ini bersama Abimana, Alana langsung masuk kekamar pribadinya. Dia melewati bi Onah begitu saja, tanpa bertanya tentang keadaan Arkana.

Bi Onah hanya bisa menatap binggung pada Alana yang kian menjauh menuju lantai dua. Wanita paruh baya itu sekarang diminta Alana menginap untuk membantunya menjaga Arkana sejak Abimana pergi dari kediaman mereka.

"Ada apa Non?" tanya bi Onah pada Kinara yang hanya menjawab dengan mengangkat kedua bahunya. Bukan tidak tahu penyebanya, hanya saja Kinara belum bisa memberitahu banyak hal pada bi Onah.

Kekecewaan yang Alana alamami sepertinya juga berpengaruh pada Arkana. Kini, bukan hanya tidak bertanya tentang keadaan Arkana, tapi Alana sepertinya juga tidak ada keinginan untuk bertemu putranya, meski sekedar melihat Arkana sedang apa.

Kinara hanya bisa menghembuskan nafas kasar melihat keadaan ini. Sikap yang seperti ini bukanlah Alana yang dia kenal. Masalah yang menimpa sahabatnya sepertinya sudah mampu merubah sosok Alana yang Kinara kenal. Alana wanita yang selalu peduli pada sekitar, apa lagi menyangkut orang-orang yang disayangnya, terutama anak dan suaminya. Sekarang?

"Ini semua karena kamu, Aditya!" geram Kinara yang merasa gagal menjaga Alana seperti pesan kedua orang tua sahabatnya itu.

Dua hari berlalu, Alana mengurung diri dikamar. Ibu Arkana itu keluar kamar hanya saat Kinara mengajaknya untuk sarapan, makan siang dan makan malam. Hal ini tentu saja membuat Kinara resah. Sedih sudah pasti, dan Kinara takut Alana berbuat nekat. Untungnya sahabatnya itu tidak menolak saat diajak makan. Tapi sikapnya yang mengabaikan Arkana tidak bisa Kinara diamkan saja.

Sempat berpikiran untuk menghubungi Rendi, abang Alana. Tapi, Kinara ingat pesan Alana untuk tidak melibatkan kakaknya itu jika ada masalah. Sekarang apa yang harus Kinara lakukan? Mencoba berpikir Kinara menemukan sebuah ide.

"Kana sayangnya aunty, sabar ya. Aunty udah punya rencana biar mama Kana mau main lagi sama Kana." ucap Kinara pada bayi yang tidur dalam pelukannya. Kinara yakin dengan apa yang akan dia lakukan bisa mengembalikan keceriaan Alana.

"Sorry ya Al, sekali ini saja aku berbeda pendapat dengan kamu. Aku harus lakukan ini." gumam Kinara yakin dengan esok yang akan baik-baik saja.

Untung saja dia memutuskan untuk tinggal di kediaman Alana setelah tahu Abimana memutuskan pergi, sehingga Arkana tidak begitu merasa kehilangan sosok ibu.

Keesokan harinya, Kinara pamit untuk berangkat kerja setelah dua hari ini dia izin tidak masuk kerja. Untungnya saja dia bekerja di perusahaan milik keluarganya sendiri.

"Al, nggak apa-apa kan aku tinggal?" tanya Kinara.

"Nggak apa-apa Ki, aku juga lagi mau sendiri." jawab Alana.

"Jangan lama-lama semedinya, siang jangan lupa makan!" ucap Kinara mengingatkan. Alana mengangguk sambil tersenyum. Meskipun bibirnya menyungingkan senyum, tapi Kinara tahu Alana sedang tidak baik-baik saja.

Gedung bertingkat dihadapanya saat ini menjadi tujuan Kinara pagi ini, sebelum dia menuju kantornya. Menarik nafas dalam-dalam Kinara meyakinkan diri apa yang dia lakukan bisa mengembalikan kepercayaan diri Alana. Abimana harus tahu, dia masih berstatus suami Alana, bukan?

"Ada apa? Aku sibuk!" jawab Abimana setelah tahu tamu yang ingin bertemunya pagi ini adalah Kinara, sahabat istrinya.

"Sesibuk apapun, kamu harusnya tetap mengurusi keluarga kamu!" geram Kinara. Tidak kakak tidak adik, dua-duanya membuat Kinara kesal.

"Keluarga yang mana? Istri yang selingkuh dengan adik ipar? Apa mereka masih bisa disebut keluarga?" Bukan pertanyaan tapi lebih tepatnya ungkapan kekecewaan seorang Abimana yang dia lontarkan.

"Jika belum tahu apa yang sebenarnya terjadi, sebaiknya jangan suka bicara asal. Disini bukan hanya Aditya dan Alana saja yang salah, tapi juga Mas Abi!"

Abimana menaikkan alisnya, yang selingkuh siapa? Mengapa dia ikut disalahkan? Abimana tidak terima dengan apa yang Kinara ucapkan. Baru akan membalas, tapi suara Aditya lebih dulu menggema diruangan Abimana.

"Jadi?" tanya Kinara setelah rekaman pengakuan Aditya berakhir, sementara Abimana hanya diam saja.

Kinara tentu saja penasaran, tindakan apa yang akan diambil oleh suami sahabatnya itu setelah tahu apa yang sebenarnya terjadi. Jelas yang salah Aditya dan juga Abimana yang terlau percaya pada adiknya. Sementara Alana? Dia hanya korban, begitu juga Arkana.

"Menyesal Mas?" tanya Kinara lagi.

"Bagaimana keadaan Al sekarang?" tanya Abimana mengabaikan pertanyaan Kinara.

Kinara menghela nafas, "Buruk." jawab Kinara.

"Buruk?" ulang Abimana penasaran.

"Pulang dan lihat saja sendiri!"

Setelah mengucapkan itu Kinara pergi dari ruangan Abimana. Selanjutnya, dia akan membuat perhitungan dengan Aditya.

Langit gelap dan udara dingin selepas hujan tidak menyurutkan Alana untuk tetap berdiri dibalkon sambil menerawang jauh menatap langit. Berharap ada secercah sinar yang mampu membawanya terbang ke langit lalu dipertemukan dengan kedua orang tuanya.

Alana rindu dua sosok yang selalu menyayanginya, selalu ada untuk melindunginya, selalu bisa memberikan solusi disetiap masalah yang menerpa hidupnya. Sayangnya mereka harus pergi lebih cepat dari yang Alana harapkan, menyisakan kerinduan yang kadang kala menyesakkan dada.

Kini... hanya ada Kinara disampingnya yang terus setia. Bagaiamana dengan Rendi? Sebagai kakak harusnya pria itu bisa membantu menyelesaikan masalah yang tengah Alana hadapi. Tapi, kenyataanya Alana tidak berani menghubungi kakaknya. Amel sang kakak ipar membuat hubungan antara adik dan kakak itu seperti dua orang asing sekarang. Mereka jarang bertemu karena jarak. Bicara lewat telepon pun bisa dihitung dengan jari.

"Ayah, Ibu apa kalian bisa melihatku?" tanya Alana pada kedua orang tuanya sambil menatap langit. Meski Alana tahu, sudah pasti pertanyaanya tidak akan mendapat jawaban dari kedua orang tuanya.

Meski begitu, Alana tetap saja bertanya, "Apa yang harus Al lakukan sekarang ayah, bunda?" tanya Alana lagi yang dijawab oleh suara hembusan angin.

Lagi-lagi Alana termenung, merenungi jalan hidupnya yang selalu berakhir buruk. Kesalahan apa yang dulu pernah dia lakukan hingga harus mendapatkan cobaan seperti ini?

Diperkosa adik ipar dan dia tidak tahu hal itu terjadi, hingga melahirkan seorang anak, "Arkana." ucap Alana lirih, "Maaf." ucapnya lagi dan air mata yang sejak tadi menggenang dipelupuk mata pun luruh membasahi pipi.

Abimana berdiri ditengah pekatnya malam, gerimis yang sejak tadi turun dan berlahan membasahi tubuhnya tak membuat Abimana meninggalkan tempatnya berdiri saat ini. Dari tempatnya berdiri, Abimana bisa melihat sosok Alana yang terlihat rapuh.

Suara tangis Alana memang tidak terdengar tapi tubuh yang berguncang itu sudah bisa memastikan Alana sedang menangis tapi mengapa harus di balkon dengan udara dingin seperti ini?

"Menyesal?" pertanyaan Kinara baru bisa Abimana jawab sekarang. Ya, dia sangat menyesal. Harusnya dia percaya Alana, istrinya wanita baik-baik dan Aditya orang yang harus Abimana mintai pertanggung jawabannya. Bertanggung jawab telah meniduri istrinya serta membuat hubungannya dan Alana merenggang seperti saat ini, bahkan mungkin akan hancur berantakan.

Tidak! Abimana akan berjuang sekali lagi, memohon maaf pada Alana dan akan menerima Arkana sebagai putranya seperti yang selama ini dia lakukan. Abimana akan menemui Alana, tapi tidak malam ini. Dia harus menyelesaikan masalahnya terlebih dahulu dengan Aditya.

Semoga saja Abimana tidak terlambat.

...🌿🌿🌿...

...Ananku Ternyata Bukan Anak Suamiku...

Episodes
1 Bab 1. Anniversary
2 Bab 2. Golongan Darah Berbeda
3 Bab 3. Bicara
4 Bab 4. Rasanya Sangat Sakit
5 Bab 5. Berbagi Kisah
6 Bab 6. Cemburu
7 Bab 7. Hasil Yang Mengecewakan
8 Bab 8. Akan Mencari Tahu
9 Bab 9. Rencana Kinara
10 Bab 10 Terungkap
11 Bab 11. Bukan Hanya Mimpi
12 Bab 12. Pengakuan Aditya
13 Bab 13. Perasaan Alana
14 Bab 14. Penyesalan
15 Bab 15. Pertengkaran
16 Bab 16. Meminta Maaf
17 Bab 17. Depresi
18 Bab 18. Ulah Aditya
19 Bab 19. Memberitahu
20 Bab 20. Mengunjungi Alana
21 Bab 21. Keinginan Alana
22 Bab 22. Bertemu Wisnu
23 Bab 23. Surat Panggilan
24 Bab 24. Pindah
25 Bab 25. Menolak Bercerai
26 Bab 26. Kamar Impian
27 Bsb 27. Waktunya Bicara
28 Bab 28. Tidak Usah Takut
29 Bab 29. Inikah Namanya Cinta?
30 Bab 30. Bertemu Abimana
31 Bab 31. Sikap Wijaya
32 Bab 32. Semakin Dekat
33 Bab 33. Kehadiran Orang Dimasa Lalu
34 Bab 34. Kedatangan Rendi
35 Bab 35. Hanya Satu Kali
36 Bab 36. Berbohong
37 Bab 37. Pengakuan Rachel
38 Bab 38. Habislah Sudah Abimana
39 Bab 39. Abimana Pamit
40 Bab 40. Perbuatan Rachel.
41 Bab 41. Pengakuan Rendi
42 Bab 42. Ini Baru Awal
43 Bab 43. Melawan Restu
44 Bab 44. Dapat Bonus
45 Bab 45. Menerima Surat Cerai
46 Bab 46. Sidang Putusan
47 Bab 47. Permintaan Alana
48 Bab 48. Menemui Alana
49 Bab 49. Hati-Hati
50 Bab 50. Pertemuan Dua Sahabat
51 Bab 51. Bertemu Naren
52 Bab 52. Terjawab Sudah
53 Bab 53. Obsesi Aditya
54 Bab 54. Kegelisahan Alana
55 Bab 55. Tertangkap
56 Bab 56. Papa Arkana
57 Bab 57. Akan Melawan
58 Bab 58. Cinta Pertama
59 Bab 59. Bayangan Hitam
60 Bab 60. Bersyukur
61 Bab 61. Kecewa
62 Bab 62. Kesal
63 Bab 63. Permintaan Ambar
64 Bab 64. Mengunjungi Kediaman Mahendra
65 Bab 65. Salah Menilai
66 Bab 66. Makan Malam
67 Bab 67. Menjelang Lamaran
68 Bab 68. Setelah Lamaran
69 Bab 69. Kekhawatiran Alana
70 Bab 70. Kumpul Bersama Karyawan (1)
71 Bab 71. Merasa Bodoh
72 Bab 72. Wanita Pertama
73 Bab 73. Menjelang Pernikahan
74 Bab 74. Menentukan Pilihan
75 Bab 75. Hari Pernikahan
76 Bab 76. Istirahat
77 Bab 77. Kehadiran Abimana
78 Bab 78. Membawa Kabur Alana
79 Bab 79. Maaf
80 Bab 80. Menyatu
81 Bab 81. Mengunjungi Rumah Baru
82 Bab 82. Adik Bayi
83 Bab 83. Permintaan Dion
84 Bab 84. Dinara
85 Bab 85. Baik Baik Saja
86 Bab 86. Sudah Waktunya
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1. Anniversary
2
Bab 2. Golongan Darah Berbeda
3
Bab 3. Bicara
4
Bab 4. Rasanya Sangat Sakit
5
Bab 5. Berbagi Kisah
6
Bab 6. Cemburu
7
Bab 7. Hasil Yang Mengecewakan
8
Bab 8. Akan Mencari Tahu
9
Bab 9. Rencana Kinara
10
Bab 10 Terungkap
11
Bab 11. Bukan Hanya Mimpi
12
Bab 12. Pengakuan Aditya
13
Bab 13. Perasaan Alana
14
Bab 14. Penyesalan
15
Bab 15. Pertengkaran
16
Bab 16. Meminta Maaf
17
Bab 17. Depresi
18
Bab 18. Ulah Aditya
19
Bab 19. Memberitahu
20
Bab 20. Mengunjungi Alana
21
Bab 21. Keinginan Alana
22
Bab 22. Bertemu Wisnu
23
Bab 23. Surat Panggilan
24
Bab 24. Pindah
25
Bab 25. Menolak Bercerai
26
Bab 26. Kamar Impian
27
Bsb 27. Waktunya Bicara
28
Bab 28. Tidak Usah Takut
29
Bab 29. Inikah Namanya Cinta?
30
Bab 30. Bertemu Abimana
31
Bab 31. Sikap Wijaya
32
Bab 32. Semakin Dekat
33
Bab 33. Kehadiran Orang Dimasa Lalu
34
Bab 34. Kedatangan Rendi
35
Bab 35. Hanya Satu Kali
36
Bab 36. Berbohong
37
Bab 37. Pengakuan Rachel
38
Bab 38. Habislah Sudah Abimana
39
Bab 39. Abimana Pamit
40
Bab 40. Perbuatan Rachel.
41
Bab 41. Pengakuan Rendi
42
Bab 42. Ini Baru Awal
43
Bab 43. Melawan Restu
44
Bab 44. Dapat Bonus
45
Bab 45. Menerima Surat Cerai
46
Bab 46. Sidang Putusan
47
Bab 47. Permintaan Alana
48
Bab 48. Menemui Alana
49
Bab 49. Hati-Hati
50
Bab 50. Pertemuan Dua Sahabat
51
Bab 51. Bertemu Naren
52
Bab 52. Terjawab Sudah
53
Bab 53. Obsesi Aditya
54
Bab 54. Kegelisahan Alana
55
Bab 55. Tertangkap
56
Bab 56. Papa Arkana
57
Bab 57. Akan Melawan
58
Bab 58. Cinta Pertama
59
Bab 59. Bayangan Hitam
60
Bab 60. Bersyukur
61
Bab 61. Kecewa
62
Bab 62. Kesal
63
Bab 63. Permintaan Ambar
64
Bab 64. Mengunjungi Kediaman Mahendra
65
Bab 65. Salah Menilai
66
Bab 66. Makan Malam
67
Bab 67. Menjelang Lamaran
68
Bab 68. Setelah Lamaran
69
Bab 69. Kekhawatiran Alana
70
Bab 70. Kumpul Bersama Karyawan (1)
71
Bab 71. Merasa Bodoh
72
Bab 72. Wanita Pertama
73
Bab 73. Menjelang Pernikahan
74
Bab 74. Menentukan Pilihan
75
Bab 75. Hari Pernikahan
76
Bab 76. Istirahat
77
Bab 77. Kehadiran Abimana
78
Bab 78. Membawa Kabur Alana
79
Bab 79. Maaf
80
Bab 80. Menyatu
81
Bab 81. Mengunjungi Rumah Baru
82
Bab 82. Adik Bayi
83
Bab 83. Permintaan Dion
84
Bab 84. Dinara
85
Bab 85. Baik Baik Saja
86
Bab 86. Sudah Waktunya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!