Bab 10 Terungkap

Tidak butuh waktu lama seperti yang dijanjikan Rara. Hasil tes DNA Aditya dan Arkana keluar. Seperti yang Kinara duga, Arkana ternyata putra dari Aditya. Kinara memutuskan harus segera memberitahu kebenaran ini pada Alana dan Abimana. Tentang bagaimana sikap mereka pada Aditya, Kinara serahkan pada keduanya.

"Bagaimana laki-laki itu melakukanya?" gumam Kinara tak habis pikir.

"Kasihan mbak Alana ya, Mbak Ki." sahut Rara menimpali. Mereka bertemu di kantin rumah sakit dan membaca hasilnya disana.

"Sejak awal aku sudah curiga. Sekarang yang aku takutkan kemarahan Alana dan Abimana terhadap Aditya." ujar Kinara.

"Hal yang wajar jika mereka marah Mbak. Siapa yang menduga orang yang seharusnya melindungi mbak Alana disaat suaminya tidak ada, justru berani melakukan hal yang tidak terpuji." ucap Rara membeberkan apa yang dia pikirkan.

"Aku takut Alana tidak kuat menghadapi cobaan ini, Ra. Dulu saat dia ditinggal menikah dihari pertunangannya, ada mas Abi yang mengobatinya. Sekarang..."

"Ada Mbak Kinara yang akan menguatkanya." sahut Rara menyambung ucapan Kinara.

"Ya, semoga mas Abi tidak salah paham dan menuduh Alana selingkuh dengan adiknya. Jika iya, Alana akan semakin hancur. Dia juga pasti merasa kotor karena tidak bisa menjaga kehormatannya, Ra." ucap Kinara cemas. "Sekarang aku harus bagaimana?" tanya Kinara meminta pendapat Rara.

"Lebih baik katakan yang sebenarnya dari pada Mbak Kinara tutupi dan pasti akan terkuak suatu saat dan itu lebih menyakitkan. Lebih baik sakit sekarang dari pada ditunda. Semua akan sama-sama sakit, tapi setidaknya jika sakitnya sekarang penyembuhannya akan lebih cepat." jelas Rara yang pernah mengecap ilmu psikologi.

Kinara membenarkan apa yang Rara ucapkan, "Lebih baik sakit sekarang dari pada nanti, karena sama-sama menyakitkan." gumamnya

Kinara menghubungi Alana, "Assalamualaikum Al. Kamu dimana?" tanya Kinara.

"Dikamar Kana." jawab Alana.

"Aku ingin bicara sesuatu yang penting, tapi jangan dirumah." ucap Kinara langsung pada pokok pembahasan. Sahabat Alana itu tidak suka yang namanya basa basi.

"Dimana?" tanya Alana yang langsung faham maksud Kinara.

"Tempat rahasia kita." jawab Kinara.

"Baiklah." balas Alana setuju. Tempat yang dimaksud Kinara memang tempat yang cocok untuk bicara yang membutuhkan ketenangan.

Satu jam kemudian, dua wanita dewasa duduk bersisian menghadap air yang terlihat tenang. Sejak tiba, tidak ada yang bersuara, keduanya tengah mencari ketenangan.

"Sudah?" tanya Alana. Kinara mengangguk, "Sudah." jawabnya.

"Jadi apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Alana lagi.

Dengan pelan dan hati-hati Kinara memberitahu apa yang dia lakukan tanpa memberitahu Alana sebelumnya. Sampai Alana megangguk mengerti dan faham maksud Kinara.

"Al, sekarang kita masuk kebagian terpenting." ucap Kinara.

"Hasilnya Arkana putra Aditya, kan?"

"Al!"

"Melihat cara kamu menyampaikan semuanya, aku bisa membaca hasilnya." jawab Alana.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Kinara.

"Aku baik dan siap jika kamu ingin aku atau kamu memberitahu mas Abi." sahut Alana.

"Kita, kita yang akan bicara dengan mas Abi dan juga laki-laki itu untuk membuat perhitungan." sahut Kinara.

Alana mengangguk, dia tidak ingin Kinara melihat dirinya yang rapuh karena terluka. Kinara sudah membantunya sampai sejauh ini, maka Alana akan mengapresiasinya dengan baik. Untuk saat ini Alana akan berjuang untuk kuat, tapi Alana tidak bisa menjamin kedepannya tentang rasa sakit yang akan dihadapi. Tergantung reaksi Abimana dan juga Aditya serta lingkungan sekitar memandang dirinya.

"Al, cobalah untuk terima apapun yang mas Abi putuskan." pinta Kinara agar Alana tidak terlalu berharap banyak pada sikap Abimana.

Lagi-lagi Alana mengangguk, " Aku hubungi mas Abi sekarang, kapan kita bisa bicara dengannya." ucap Alana. Kini Kinara yang mengangguk setuju.

"Assalamualikum Mas." sapa Alana lembut seperti biasanya. Tidak ada yang tahu baik Kinara maupun Abimana jika Alana berusaha agar suaranya tidak bergetar karena rasa takut, marah dan benci.

"Waalaikumsalam sayang." balas Abimana.

"Mas, ada yang ingin Al bicarakan." ucap Alana.

"Sepuluh menit lagi Mas kesana. Kirim lokasi kamu saat ini." jawab Abimana yang langsung mengerti maksud ucapan Alana.

"Baik Mas. Assalamualaikum." ucap Alana.

"Waalaikumsalam." balas Abimana lalu menutup panggilannya.

Kini pandangan tertuju pada Seno, temannya yang dia minta tolong mencari tahu siapa laki-laki yang berani melecehkan Alana.

"Jadi apa yang ingin kamu laporkan?" tanya Abimana.

"Ck, buru-buru amat." sahut Seno.

"Aku ada janji dengan istriku." balas Abimana.

"Baiklah! Sampai saat ini tidak ada satupun laki-laki yang dekat dengan istrimu yang cantik itu, tapi yang mengagumi banyak." jawab Seno yang sengaja membuat Abimana cemburu.

"Tapi aku curiga sama seseorang." ucap Seno yang kini memasang wajah serius.

"Siapa?" tanya Abimana penasaran.

"Ini baru sebatas kecurigaanku saja, belum ada bukti. Tapi aku janji akan mengetahuinya secepatnya."

"Siapa yang kamu maksud Seno?" ulang Abimana pertanyaannya.

"Adikmu Aditya."

Abimana menggeleng, "Adikku pria baik-baik Seno." ucap Abimana memberitahu.

"Iya yang aku ketahui juga begitu, karena itu aku katakan ini hanya dugaan berdasarkan kecurigaan, bukan tuduhan. Ok!"

***

Abimana sudah duduk berhadapan dengan Kinara, disamping mereka berdua ada Alana. Saat ini mereka duduk dimeja bundar yang ada di kamar hotel. Sengaja memilih kamar hotel untuk mereka bertemu, karena mereka tidak ingin masalah ini terendus media atau ada yang tidak sengaja mendengarkan lalu merekam dan memviralkan masalah ini. Alana ingin menjaga nama baik keluarganya, terutama keluarga mertuanya yang cukup terpandang di negeri ini.

"Jadi apa yang ingin kamu tunjukkan pada saya, Ki?" tanya Abimayu.

"Ada hal penting yang harus Mas Abi ketahui. Setelah ini, Alana menyerahkan keputusan pada Mas Abi." jawab Kinara.

"Ada apa Al? Kenapa Kinara yang bicara?" tanya Abimana menyelidik.

Sejak dia masuk kedalam kamar, Alana tidak berani menatap dirinya. Istrinya itu lebih suka menunduk atau melihat kearah lain seakan ada yang tidak boleh diketahui Abimana. Tidak ingin menduga-duga, Abimana segera bertanya pada Kinara.

Hati dan pikirannya sedang tidak baik-baik saja saat ini. Ucapan Seno sejak tadi menganggu pikirannya. Apa yang temannya itu katakan sangat logis dan bisa diterima oleh akal sehat. Satu-satu pembuktiannya adalah dengan tes DNA dan apa yang dia lihat saat ini

Kinara baru saja menyodorkan sebuah amplop berlogo rumah sakit besar, itu berarti hasilnya akurat dan bisa dipercaya.

"Hasil lab apa ini?" tanya Abimana, "Apa hasil tes yang kamu lakukan untuk membuktikan kalau Arkana putraku, Al? Dan sayangnya hasilnya sama dengan yang aku lakukan. Arkana bukan putraku, hingga kamu tidak sadarkan diri berjam-jam."

Kinara cukup terkejut dengan reaksi Abimana. Mengapa pria itu terlihat tidak baik-baik saja. Ada luka yang Abimana coba tunjukkan. Tapi apa itu? Apa Abimana sudah tahu siapa ayak Arkana? Kinara mencoba menepis semua pikiran konyolonya.

Jangan tanyakan apa yang Alana rasakan. Hancur sudah mendengar perkataan Abimana, dan berpikir keras. Alana tidak bisa membayangkan reaksi Abimana saat tahu Aditya adalah pelakunya.

"Buka dan baca saja Mas. Ini bukti, bukan seperti apa yang Mas Abi ucapkan. Tapi lebih mengejutkan dari sebuah kejutan."

Mendengar ucapan Kinara, ada sedikit rasa penasaran yang mendorongnya untuk segera membuka dan membacanya. Mata Abimana membulat lalu menatap sinis pada Alana.

"KAMU SELINGKUH DENGAN ADITYA, ALANA! KAMU... PENGHIANAT!"

...🌿🌿🌿...

...Ananku Ternyata Bukan Anak Suamiku...

Episodes
1 Bab 1. Anniversary
2 Bab 2. Golongan Darah Berbeda
3 Bab 3. Bicara
4 Bab 4. Rasanya Sangat Sakit
5 Bab 5. Berbagi Kisah
6 Bab 6. Cemburu
7 Bab 7. Hasil Yang Mengecewakan
8 Bab 8. Akan Mencari Tahu
9 Bab 9. Rencana Kinara
10 Bab 10 Terungkap
11 Bab 11. Bukan Hanya Mimpi
12 Bab 12. Pengakuan Aditya
13 Bab 13. Perasaan Alana
14 Bab 14. Penyesalan
15 Bab 15. Pertengkaran
16 Bab 16. Meminta Maaf
17 Bab 17. Depresi
18 Bab 18. Ulah Aditya
19 Bab 19. Memberitahu
20 Bab 20. Mengunjungi Alana
21 Bab 21. Keinginan Alana
22 Bab 22. Bertemu Wisnu
23 Bab 23. Surat Panggilan
24 Bab 24. Pindah
25 Bab 25. Menolak Bercerai
26 Bab 26. Kamar Impian
27 Bsb 27. Waktunya Bicara
28 Bab 28. Tidak Usah Takut
29 Bab 29. Inikah Namanya Cinta?
30 Bab 30. Bertemu Abimana
31 Bab 31. Sikap Wijaya
32 Bab 32. Semakin Dekat
33 Bab 33. Kehadiran Orang Dimasa Lalu
34 Bab 34. Kedatangan Rendi
35 Bab 35. Hanya Satu Kali
36 Bab 36. Berbohong
37 Bab 37. Pengakuan Rachel
38 Bab 38. Habislah Sudah Abimana
39 Bab 39. Abimana Pamit
40 Bab 40. Perbuatan Rachel.
41 Bab 41. Pengakuan Rendi
42 Bab 42. Ini Baru Awal
43 Bab 43. Melawan Restu
44 Bab 44. Dapat Bonus
45 Bab 45. Menerima Surat Cerai
46 Bab 46. Sidang Putusan
47 Bab 47. Permintaan Alana
48 Bab 48. Menemui Alana
49 Bab 49. Hati-Hati
50 Bab 50. Pertemuan Dua Sahabat
51 Bab 51. Bertemu Naren
52 Bab 52. Terjawab Sudah
53 Bab 53. Obsesi Aditya
54 Bab 54. Kegelisahan Alana
55 Bab 55. Tertangkap
56 Bab 56. Papa Arkana
57 Bab 57. Akan Melawan
58 Bab 58. Cinta Pertama
59 Bab 59. Bayangan Hitam
60 Bab 60. Bersyukur
61 Bab 61. Kecewa
62 Bab 62. Kesal
63 Bab 63. Permintaan Ambar
64 Bab 64. Mengunjungi Kediaman Mahendra
65 Bab 65. Salah Menilai
66 Bab 66. Makan Malam
67 Bab 67. Menjelang Lamaran
68 Bab 68. Setelah Lamaran
69 Bab 69. Kekhawatiran Alana
70 Bab 70. Kumpul Bersama Karyawan (1)
71 Bab 71. Merasa Bodoh
72 Bab 72. Wanita Pertama
73 Bab 73. Menjelang Pernikahan
74 Bab 74. Menentukan Pilihan
75 Bab 75. Hari Pernikahan
76 Bab 76. Istirahat
77 Bab 77. Kehadiran Abimana
78 Bab 78. Membawa Kabur Alana
79 Bab 79. Maaf
80 Bab 80. Menyatu
81 Bab 81. Mengunjungi Rumah Baru
82 Bab 82. Adik Bayi
83 Bab 83. Permintaan Dion
84 Bab 84. Dinara
85 Bab 85. Baik Baik Saja
86 Bab 86. Sudah Waktunya
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1. Anniversary
2
Bab 2. Golongan Darah Berbeda
3
Bab 3. Bicara
4
Bab 4. Rasanya Sangat Sakit
5
Bab 5. Berbagi Kisah
6
Bab 6. Cemburu
7
Bab 7. Hasil Yang Mengecewakan
8
Bab 8. Akan Mencari Tahu
9
Bab 9. Rencana Kinara
10
Bab 10 Terungkap
11
Bab 11. Bukan Hanya Mimpi
12
Bab 12. Pengakuan Aditya
13
Bab 13. Perasaan Alana
14
Bab 14. Penyesalan
15
Bab 15. Pertengkaran
16
Bab 16. Meminta Maaf
17
Bab 17. Depresi
18
Bab 18. Ulah Aditya
19
Bab 19. Memberitahu
20
Bab 20. Mengunjungi Alana
21
Bab 21. Keinginan Alana
22
Bab 22. Bertemu Wisnu
23
Bab 23. Surat Panggilan
24
Bab 24. Pindah
25
Bab 25. Menolak Bercerai
26
Bab 26. Kamar Impian
27
Bsb 27. Waktunya Bicara
28
Bab 28. Tidak Usah Takut
29
Bab 29. Inikah Namanya Cinta?
30
Bab 30. Bertemu Abimana
31
Bab 31. Sikap Wijaya
32
Bab 32. Semakin Dekat
33
Bab 33. Kehadiran Orang Dimasa Lalu
34
Bab 34. Kedatangan Rendi
35
Bab 35. Hanya Satu Kali
36
Bab 36. Berbohong
37
Bab 37. Pengakuan Rachel
38
Bab 38. Habislah Sudah Abimana
39
Bab 39. Abimana Pamit
40
Bab 40. Perbuatan Rachel.
41
Bab 41. Pengakuan Rendi
42
Bab 42. Ini Baru Awal
43
Bab 43. Melawan Restu
44
Bab 44. Dapat Bonus
45
Bab 45. Menerima Surat Cerai
46
Bab 46. Sidang Putusan
47
Bab 47. Permintaan Alana
48
Bab 48. Menemui Alana
49
Bab 49. Hati-Hati
50
Bab 50. Pertemuan Dua Sahabat
51
Bab 51. Bertemu Naren
52
Bab 52. Terjawab Sudah
53
Bab 53. Obsesi Aditya
54
Bab 54. Kegelisahan Alana
55
Bab 55. Tertangkap
56
Bab 56. Papa Arkana
57
Bab 57. Akan Melawan
58
Bab 58. Cinta Pertama
59
Bab 59. Bayangan Hitam
60
Bab 60. Bersyukur
61
Bab 61. Kecewa
62
Bab 62. Kesal
63
Bab 63. Permintaan Ambar
64
Bab 64. Mengunjungi Kediaman Mahendra
65
Bab 65. Salah Menilai
66
Bab 66. Makan Malam
67
Bab 67. Menjelang Lamaran
68
Bab 68. Setelah Lamaran
69
Bab 69. Kekhawatiran Alana
70
Bab 70. Kumpul Bersama Karyawan (1)
71
Bab 71. Merasa Bodoh
72
Bab 72. Wanita Pertama
73
Bab 73. Menjelang Pernikahan
74
Bab 74. Menentukan Pilihan
75
Bab 75. Hari Pernikahan
76
Bab 76. Istirahat
77
Bab 77. Kehadiran Abimana
78
Bab 78. Membawa Kabur Alana
79
Bab 79. Maaf
80
Bab 80. Menyatu
81
Bab 81. Mengunjungi Rumah Baru
82
Bab 82. Adik Bayi
83
Bab 83. Permintaan Dion
84
Bab 84. Dinara
85
Bab 85. Baik Baik Saja
86
Bab 86. Sudah Waktunya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!