Bab 12. Pengakuan Aditya

Dua minggu sudah Alana mengetahui kebenaran tentang putranya. Dua minggu juga Abimana pergi meninggalkannya. Pria itu bahkan tidak pernah pulang kerumah.

Dua minggu juga Aditya tidak menunjukkan wajahnya menemui Alana dan Arkana. Pria itu sedang mengikuti kegiatan seminar untuk dokter dan pemilik rumah sakit diluar kota selama sepuluh hari.

"Cukup! Aku tidak ingin terus disalahkan." ucap Alana sambil menatap wajahnya dicermin.

Dua minggu ini Alana mencoba untuk berpikir sambil menunggu niat baik Abimana meyelesaikan masalah rumah tangga mereka.

"Ki!" panggil Alana saat Kinara masuk kekamar Arkana. "Temani aku." ucap Alana.

"Kamu yakin akan menemui Aditya?" tanya Kinara untuk memastikan lagi.

"Yakin, aku harus tahu mengapa dia tega melakukan ini semua, Ki." jawab Alana.

"Mas Abi belum ada kabar?" tanya Kinara yang mendapat anggukan dari Alana.

"Biarkan saja, aku juga kecewa padanya. Jika dia ingin pisah tidak apa-apa. Aku terlanjur sakit hati dan kecewa dengan tuduhannya. Dia selalu begitu, tidak mau mendengarkan penjelasan dariku." ucap Alana mengeluarkan yang beberapa hari ini ada dikepalanya.

"Disini aku korban, aku butuh dia tapi apa? Dia bahkan ikut menyudutkan aku. Apa itu yang namanya cinta? Dia tidak secinta itu padaku, Ki!" keluh Alana.

"Aku akan meyelesaikan masalahku dengan Aditya, baru setelah itu dengan mas Abi." ucap Alana lagi menjelaskan pada Kinara. Dua minggu ini dia terus berpikir dan berpikir.

"Ya sudah, ayo sekarang kita temui pria breng sek itu." ajak Kinara agar Alana bisa megambil keputusan untuk masa depanya.

"Kamu yakin dia sudah pulang?" tanya Kinara saat mereka sudah dijalan.

"Yakin. Satpam apartement yang memberi tahu. Aku minta tolong pada satpam itu untuk segera memberitahu jika dia sudah ada di apartement." jawab Alana.

Aditya baru tidur jam tiga dini hari. Matanya masih sangat berat tapi suara bel di pintu apartemenya tidak juga berhenti. Dengan rasa kesal, Aditya terpaksa bangun untuk menemui orang yang menurutnya sangat tidak sopan, karena terus menekan bel.

"Mengganggu saja." rutuknya tapi kakinya tetap melangkah menuju pintu untuk menemui tamunya.

" Mau a.... Al, Ki." ucap Aditya terkejut. Tadinya dia sudah bersiap untuk marah pada tamu yang datang menganggunya.

"Ayo masuk!" Aditya membuka lebar pintu apartemennya agar Alana dan Kinara bisa masuk.

Ini bukan kali pertama Alana mengunjungi apartemen Aditya, dia pernah beberapa kali berkunjung bersama Abimana dan dua kali bersama ibu mertuanya. Alana menjatuhkan tubuhnya di sofa diikuti Kinara.

"Ada apa?" tanya Aditya.

"Ada apa? Apa kamu tidak ingin mengakui apa yang sudah kamu perbuat untuk hidupku, Adit!" jawab Alana yang sudah tidak bisa berbasa basi lagi.

Jika melenyapkan nyawa seseorang tidak berdosa, Alana rasanya ingin sekali mencekik leher pria yang bersikap seperti tidak pernah melakukan kesalahan.

"Al, aku bisa jelaskan. Tapi kamunya tenang dulu." ucap Aditya meminta Alana menahan emosinya.

Alana menarik nafas dalam-dalam lalu menghebuskannya berlahan, "Beri tahu aku tentang malam itu...."

Aditya tidak meyangka Alana berani mendatanginya dan memintanya menjelaskan kejadian malam itu, malam dimana Aditya puas menikmati tubuh Alana.

"Malam itu aku kembali menemui kamu. Tapi kamu sudah tidur." ucap Aditya.

"Aku tidur, apa kamu yang membuat aku tidur?" tanya Alana tidak percaya dengan alasan yang diberikan Aditya.

"Mas Abi yang meminta aku menemani kamu malam itu."

"Tapi bukan untuk meniduri istrinya!" sahut Alana yang mulai kesal karena Aditya sejak tadi masih saja belum ingin bicara jujur.

"Alana, aku mencintai kamu sejak pertama kita bertemu." ucap Aditya.

Kinara menggeleng kencang mendengar pernyataan Aditya. Mengapa orang selalu saja mengatas namakan cinta hingga mereka mampu melakukan apapun untuk itu. Rasanya Kinara sudah tidak bisa lagi percaya itu cinta. Cinta seperti apa hingga tega meniduri istri kakak sendiri hingga hamil.

"Cinta? Kamu katakan karena kamu mencintaiku Aditya? Sungguhkah?" bukan pertanyaan yang Alana ajukan, tapi lebih tepatnya kekecewaan atas nama cinta.

Alana pernah sangat mencintai lalu hancur seketika karena orang ketiga. Alana coba membuka hati dan dia kembali terlena dengan kata cinta. Tapi nyatanya cinta Abimana yang dia rasa tak sebesar yang laki-laki itu sering ungkapan. Jika cinta, mengapa tidak bisa menaruh rasa kepercayaan pada orang yang dicintai. Kini Alana kembali menerima pernyataan cinta. Bukan membuatnya bahagia tapi membuatnya semakin terluka.

Tidak ada yang akan Aditya tutupi lagi tentang rasa cintanya pada Alana, tentang perbuatannya malam itu dan juga alasan yang memperkuat dia melakukannya pada Alana.

Tanpa ada rasa penyesalan, Aditya menceritakan kejadian malam itu dengan sempurna. Berawal dari Abimana yang memintanya menjaga Alana, lalu terlintaslah pikiran ingin memiliki dan juga ingin membahagiakan Alana. Aditya lontarkan semuanya tanpa ada rasa canggung, gugup apalagi ketakutan. Tenang dan sangat tenang, bahkan saat bagaimana dia menyentuh Alana malam itu, hingga menghasilkan Arkana sebagai jejak perbuatannya.

Tubuh Alana seketika dingin dan bulu halus dikulitnya berdiri. Alana merinding, membayangkan setiap jejak yang Aditya tinggalkan di tubuhnya. Alana menutup wajahnya, dia merasa dirinya telah kotor oleh perbuatan bejat Aditya yang berdalih atas nama cinta. Sebagai seorang wanita, Alana merasa sudah sangat buruk karena tidak bisa menjaga kehormatannya.

Sementara Kinara menatap tidak percaya pada sosok yang pernah dia kagumi ini. Sebusuk ini pria yang terlihat baik diluar. Sungguh Kinara tertipu dengan penampilan dan sikap dingin laki-laki itu. Kinara bergidik ngeri sama seperti Alana saat membayangkan bagaimana Aditya tega berkali-kali memasuki Alana yang dalam kondisi setengah tidak sadar karena obat yang laki-laki itu berikan.

"Alana!" Aditya melepaskan tangan Alana yang menutupi wajahnya. Aditya ingin sekali ini saja Alana menatap wajahnya.

"Aku mencintaimu." ucap Aditya begitu berhasil membuat Alana menatap wajahnya.

Buka binar cinta yang dia temukan dimata Alana, rasa benci dan kecewa yang terpancar disana. Aditya tahu dia salah tapi Aditya punya alasan yang kuat selain cinta.

"Malam itu aku sengaja melakukannya." Aditya menarik nafas dalam lalu kembali bicara, "Bukan hanya karena nafsu, tapi... aku sangat ingin kamu bisa memiliki seorang anak." ucap Aditya alasannya.

"Apa maksud kamu?" tanya Alana masih dengan tatapan tidak percaya.

"Aku ingin kamu bahagia Alana." jawab Aditya lalu terdiam sesaat. Ini berat tapi dia harus menyampaikan sebuah kebenaran.

"Awalnya aku sudah merelakan kamu bahagia bersama mas Abi, meski aku yang harus terluka. Namun... saat aku mengetahui kelemahan Mas Abi, perasaan ingin membahagiakan kamu kembali tumbuh subur Al."

Alana membuang muka, dia tidak ingin lagi melihat wajah pria yang tega menghancurkan hidupnya, menjadikannya wanita kotor.

"Kamu sangat ingin memiliki anak, saat itu juga aku terluka. Aku menyimpan rahasia ini dari siapapun termasuk dengan mas Abi sendiri dan itu tidak mudah Al." Aditya mengusap wajahnya dengab kasar.

"Aku tahu caraku salah dan tidak terpuji, tapi untuk mewujudkan keinginan kamu apa yang aku lakukan adalah satu-satunya cara yang terlintas dikepalaku. Dengan meniduri kamu malam itu, Al."

"Cih." Kinara berdecih, "Otakmu saja yang memang suka celup-celup." umpat Kinara.

"Kamu MEMPERKOSA sahabat aku, ADITYA!" geram Kinara.

Mata Aditya membulat, dia menatap tajam Kinara. Aditya tidak terima tuduhan memperkosa yang dilontarkan Kinara. Malam itu Alana juga terbuai dengan sentuhannya dan menikmatinya.

"Mas Abi mandul dan aku harus meyimpan rahasia ini sendirian!" Aditya mengepalkan tangannya, "Apa kamu bisa mengerti Kinara?" Aditya geram pada Kirana yang terlalu ikut campur dalam masalah ini.

"Al, lepaskan mas Abi dan hiduplah bersamaku. Bersama Arkana anak kita." pinta Aditya.

...🌿🌿🌿...

...Ananku Ternyata Bukan Anak Suamiku ...

Terpopuler

Comments

Mansyah Putera

Mansyah Putera

selingkuh pzty d benarkan😅🤣🤣

2023-08-15

2

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

biar pun mandul bkn berarti kamu bisa menanam bibit mu di rahim alana ..dasar adit..ya sdh pergi z alana RT dgn abi sdh akan berakhir bahagiakqn ank mu jg hidup mu saat suami mu sdh tdk menunginkan mu lg..

2023-04-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Anniversary
2 Bab 2. Golongan Darah Berbeda
3 Bab 3. Bicara
4 Bab 4. Rasanya Sangat Sakit
5 Bab 5. Berbagi Kisah
6 Bab 6. Cemburu
7 Bab 7. Hasil Yang Mengecewakan
8 Bab 8. Akan Mencari Tahu
9 Bab 9. Rencana Kinara
10 Bab 10 Terungkap
11 Bab 11. Bukan Hanya Mimpi
12 Bab 12. Pengakuan Aditya
13 Bab 13. Perasaan Alana
14 Bab 14. Penyesalan
15 Bab 15. Pertengkaran
16 Bab 16. Meminta Maaf
17 Bab 17. Depresi
18 Bab 18. Ulah Aditya
19 Bab 19. Memberitahu
20 Bab 20. Mengunjungi Alana
21 Bab 21. Keinginan Alana
22 Bab 22. Bertemu Wisnu
23 Bab 23. Surat Panggilan
24 Bab 24. Pindah
25 Bab 25. Menolak Bercerai
26 Bab 26. Kamar Impian
27 Bsb 27. Waktunya Bicara
28 Bab 28. Tidak Usah Takut
29 Bab 29. Inikah Namanya Cinta?
30 Bab 30. Bertemu Abimana
31 Bab 31. Sikap Wijaya
32 Bab 32. Semakin Dekat
33 Bab 33. Kehadiran Orang Dimasa Lalu
34 Bab 34. Kedatangan Rendi
35 Bab 35. Hanya Satu Kali
36 Bab 36. Berbohong
37 Bab 37. Pengakuan Rachel
38 Bab 38. Habislah Sudah Abimana
39 Bab 39. Abimana Pamit
40 Bab 40. Perbuatan Rachel.
41 Bab 41. Pengakuan Rendi
42 Bab 42. Ini Baru Awal
43 Bab 43. Melawan Restu
44 Bab 44. Dapat Bonus
45 Bab 45. Menerima Surat Cerai
46 Bab 46. Sidang Putusan
47 Bab 47. Permintaan Alana
48 Bab 48. Menemui Alana
49 Bab 49. Hati-Hati
50 Bab 50. Pertemuan Dua Sahabat
51 Bab 51. Bertemu Naren
52 Bab 52. Terjawab Sudah
53 Bab 53. Obsesi Aditya
54 Bab 54. Kegelisahan Alana
55 Bab 55. Tertangkap
56 Bab 56. Papa Arkana
57 Bab 57. Akan Melawan
58 Bab 58. Cinta Pertama
59 Bab 59. Bayangan Hitam
60 Bab 60. Bersyukur
61 Bab 61. Kecewa
62 Bab 62. Kesal
63 Bab 63. Permintaan Ambar
64 Bab 64. Mengunjungi Kediaman Mahendra
65 Bab 65. Salah Menilai
66 Bab 66. Makan Malam
67 Bab 67. Menjelang Lamaran
68 Bab 68. Setelah Lamaran
69 Bab 69. Kekhawatiran Alana
70 Bab 70. Kumpul Bersama Karyawan (1)
71 Bab 71. Merasa Bodoh
72 Bab 72. Wanita Pertama
73 Bab 73. Menjelang Pernikahan
74 Bab 74. Menentukan Pilihan
75 Bab 75. Hari Pernikahan
76 Bab 76. Istirahat
77 Bab 77. Kehadiran Abimana
78 Bab 78. Membawa Kabur Alana
79 Bab 79. Maaf
80 Bab 80. Menyatu
81 Bab 81. Mengunjungi Rumah Baru
82 Bab 82. Adik Bayi
83 Bab 83. Permintaan Dion
84 Bab 84. Dinara
85 Bab 85. Baik Baik Saja
86 Bab 86. Sudah Waktunya
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1. Anniversary
2
Bab 2. Golongan Darah Berbeda
3
Bab 3. Bicara
4
Bab 4. Rasanya Sangat Sakit
5
Bab 5. Berbagi Kisah
6
Bab 6. Cemburu
7
Bab 7. Hasil Yang Mengecewakan
8
Bab 8. Akan Mencari Tahu
9
Bab 9. Rencana Kinara
10
Bab 10 Terungkap
11
Bab 11. Bukan Hanya Mimpi
12
Bab 12. Pengakuan Aditya
13
Bab 13. Perasaan Alana
14
Bab 14. Penyesalan
15
Bab 15. Pertengkaran
16
Bab 16. Meminta Maaf
17
Bab 17. Depresi
18
Bab 18. Ulah Aditya
19
Bab 19. Memberitahu
20
Bab 20. Mengunjungi Alana
21
Bab 21. Keinginan Alana
22
Bab 22. Bertemu Wisnu
23
Bab 23. Surat Panggilan
24
Bab 24. Pindah
25
Bab 25. Menolak Bercerai
26
Bab 26. Kamar Impian
27
Bsb 27. Waktunya Bicara
28
Bab 28. Tidak Usah Takut
29
Bab 29. Inikah Namanya Cinta?
30
Bab 30. Bertemu Abimana
31
Bab 31. Sikap Wijaya
32
Bab 32. Semakin Dekat
33
Bab 33. Kehadiran Orang Dimasa Lalu
34
Bab 34. Kedatangan Rendi
35
Bab 35. Hanya Satu Kali
36
Bab 36. Berbohong
37
Bab 37. Pengakuan Rachel
38
Bab 38. Habislah Sudah Abimana
39
Bab 39. Abimana Pamit
40
Bab 40. Perbuatan Rachel.
41
Bab 41. Pengakuan Rendi
42
Bab 42. Ini Baru Awal
43
Bab 43. Melawan Restu
44
Bab 44. Dapat Bonus
45
Bab 45. Menerima Surat Cerai
46
Bab 46. Sidang Putusan
47
Bab 47. Permintaan Alana
48
Bab 48. Menemui Alana
49
Bab 49. Hati-Hati
50
Bab 50. Pertemuan Dua Sahabat
51
Bab 51. Bertemu Naren
52
Bab 52. Terjawab Sudah
53
Bab 53. Obsesi Aditya
54
Bab 54. Kegelisahan Alana
55
Bab 55. Tertangkap
56
Bab 56. Papa Arkana
57
Bab 57. Akan Melawan
58
Bab 58. Cinta Pertama
59
Bab 59. Bayangan Hitam
60
Bab 60. Bersyukur
61
Bab 61. Kecewa
62
Bab 62. Kesal
63
Bab 63. Permintaan Ambar
64
Bab 64. Mengunjungi Kediaman Mahendra
65
Bab 65. Salah Menilai
66
Bab 66. Makan Malam
67
Bab 67. Menjelang Lamaran
68
Bab 68. Setelah Lamaran
69
Bab 69. Kekhawatiran Alana
70
Bab 70. Kumpul Bersama Karyawan (1)
71
Bab 71. Merasa Bodoh
72
Bab 72. Wanita Pertama
73
Bab 73. Menjelang Pernikahan
74
Bab 74. Menentukan Pilihan
75
Bab 75. Hari Pernikahan
76
Bab 76. Istirahat
77
Bab 77. Kehadiran Abimana
78
Bab 78. Membawa Kabur Alana
79
Bab 79. Maaf
80
Bab 80. Menyatu
81
Bab 81. Mengunjungi Rumah Baru
82
Bab 82. Adik Bayi
83
Bab 83. Permintaan Dion
84
Bab 84. Dinara
85
Bab 85. Baik Baik Saja
86
Bab 86. Sudah Waktunya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!