Bab 3. Bicara

Hasil DNA yang dilakukan Abimana sudah keluar, dengan tangan gemetar Abiman membaca hasil tes tersebut.

Tanganya mengepal erat sampai urat-urat tanganya menonjol. Putra yang dia sayang dan dia rawat sejak lahir bukan putranya. Bagaimana bisa?

Mata Abimana berkaca-kaca membayangkan Alana tidur dengan pria lain hingga menghasilkan seorang anak.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" tanya Abimana.

"Bi, tanyakan pada Alana baik-baik. Melihat istrimu aku yakin dia tidak selingkuh." ucap Revan sahabatnya yang membantu tes DNA menasehati.

"Aku juga sudah berjanji dan bersumpah tidak akan meninggalkan mereka berdua meski apapun yang terjadi." ujar Abimana memberitahu Revan.

"Aku yakin kamu bisa mengatasi ini dengan baik. Apapun jawaban Alana jangan sampai kamu menyakiti hati dan fisiknya." ucap Revan lagi yang sangat yakin Alana tidak mungkin berbuat hal buruk.

"Meski dia mengaku telah selingkuh?" tanya Abimana.

"Aku sangat yakin dia tidak melakukan itu, Bi" sahut Revan.

Abimana terdiam, Revan yang orang luar saja sangat yakin Alana istri yang setia. Alana juga tidak pernah menujukkan sikap atau tingkah laku jika dia sedang berselingkuh.

Satu bulan berlau, Alana merasa sejak Arkana dirawat hingga hari ini Abimana berubah. Suaminya tidak sehangat dulu, bahkan Abimana sudah tidak lagi menyentuhnya. Bukan Abimana yang bisa tahan untuk tidak berhubugan intim selama ini.

Sikap Abimana berlawanan dengan Aditya. Alana merasakan kini Aditya semakin perhatian dengannya dan Arkana. Sejak Arkana sakit, Aditya memilih tinggal bersama mereka. Aditya juga yang sering menemaninya makan malam dan ikut menjaga Arkana saat terjaga dimalam hari.

"Adit, apa kamu tahu apa yang terjadi dengan mas Abi?" tanya Alana pada suatu malam.

Mereka sedang berada diruang tengah sambil melihat berita yang ditayangkan televisi. Sikap Aditya yang sopan cukup membuat Alana nyaman. Adik iparnya itu selalu menjaga jarak saat bersama dirinya meski hanya berdua seperti ini.

"Kurang tahu Al." jawab Aditya yang memang memanggil Alana tanpa embel-embel mbak didepanya.

"Ada apa?" tanya Aditya.

Alana menghembuskan nafas kasar, mencoba untuk menetukan sikap untuk memberitahu keresahannya selama satu bulan ini atas sikap Abimana atau tidak. Dia takut jika memberitahu Aditya adalah kesalahan.

"Tidak apa-apa." jawab Alana akhirnya. Rasanya tudak baik Alana memberitahu Aditya, tentang kecurigaan dia pada Abimana yang mungkin punya wanita lain diluar sana.

Kini Aditya yang merasa kesal, bahkan sikap kakaknya yang mulai dinginpun tetap membuat Alana menutupi semuanya darinya. Aditya satu bulan ini mencoba menunjukkan rasa cintanya pada Alana, tapi wanita itu sepertinya tidak merasakan apa-apa.

Aditya hanya mengantisipasi jika Abimana menceraikan Alana, maka dia bisa dengan cepat masuk kedalam hati iparnya itu. Apalagi ada Arkana diantara mereka. Aditya sangat menunggu moment itu, apalagi dia sudah tahu kakanya sudah melakukan tes DNA.

"Apa kamu merasa sikap mas Abi berubah?" tanya Aditya yang membuat Alana tersentak.

"Kamu tidak ingin menyelidikinya, mungkin ada wanita lain yang sedang dekat denganya.

Tidak ingin mendengar ucapan yang bisa menghancurkan hatinya, Alana memilih untuk pergi dan masuk kekamarnya.

Abimana dalam dilema, memilih antara menceraikan Alana dan memenuhi sumpahnya untuk tetap bersama meski apapun yang terjadi. Langkahnya terhenti saat melihat Aditya berada diruang tengah.

"Apa kamu selalu pulang kerumah ini?" tanya Abimayu menyelidik.

"Aku kasihan pada Arkana, Mas. Sejak pembicaraan kita dirumah sakit aku melihat kamu kurang memperhatikan putra kesayanganmu itu dan juga kakak ipar. Apa ada yang terjadi?" tanya Aditya pura-pura tidak tahu.

Abimana tidak menjawab pertanyaan Aditya, dia lebih memilih melanjutkan langkahnya menuju kamar yang dia tempati bersama Alana.

"Jangan salahkan kakak ipar dan Arkana jika mereka akan lebih nyaman bersamaku, karena kamu yang tidak bisa membuat keputusan." ucap Aditya yang menghentikan langkah Abimana.

Abimana berbalik dan menghadap Aditya, "Apa maksud kamu?" tanyanya.

"Aku tahu apa masalah yang kamu hadapi, Mas. Segera buat keputusan." jawab Aditya sambil berdiri lalu berjalan menghampiri kakanya.

"Ayo naik! Sudah malam, aku ingin tidur." ajak Aditya sambil menyeringai licik namun luput dari perhatian Abimana.

"Alana kesepian, jangan sampai dia mencari kehangatan pria lain." bisik  Aditya lalu berlalu dari sisi kakaknya yang langsung mengepalkan tangan menahan marah.

"Mas!" panggil Alana yang memang sengaja menunggu kepulangan Abimana.

Alana sudah bertekad malam ini dia dan Abimana harus bicara agar tidak ada lagi prasangka buruk yang bersemayam dihatinya. Alana ingin tahu apa yang menyebabkan Abimana seperti ini? Meski apa yang akan disampaikan Abimana akan menyesakkan dadanya.

"Iya." jawab Abimana singkat.

"Mau aku siapkan air panas?" tanya Alana seperti biasanya.

Abimana melihat pada Alana, tidak ada yang berubah dari istrinya. Dialah yang berubah, apalagi setelah tahu Arkana bukan darah dagingnya.

"Boleh." jawab Abimana karena dia butuh menyegarkan tubuhnya lalu bicara dengan Alana. Aditya benar, dia harus secepatnya menyelesaikan masalah ini. Berpisah atau melanjutkan peenikahan ini setelah mendengar penjelasan Alana.

Alana segera bangkit dengan senyum yang sumringah dia menuju kamar mandi. Sesuatu yang baik bagi Alana karena Abimayu masih menganggapnya ada kali ini.

"Boleh Al tanya sesuat?" tanya Alana setelah mereka sama-sama berbaring ditempat tidur.

"Tanya saja, Mas juga ingin bicara denganmu." jawab Abimana.

"Apa Alana berbuat salah yang membuat Mas Abi bersikap tidak seperti biaanya?" tanya Alana.

Bukan menanyakan apa Abimana ada wanita lain diluar sana hingga berubah dingin, tapi Alana memilih bertanya apa ada yang salah dengan dirinya.

"Siapa ayah biologis Arkana?" bukan menjawab, Abimana balik bertanya yang membuat Alana bangun dari tidurnya.

"Maksud Mas Abi apa bertanya seperti itu, Mas?" tanya Alana tidak percaya dengan tuduhan Abimana.

Abimana berdiri lalu mengeluarkan amplop dari tas kerjanya, "Kamu selingkuh Al!" ucapnya sambil memberikan amplop itu pada Alana.

Alana membaca hasil tes DNA yang dilakukan Abimana lalu menggelengkan kepalanya, "Aku wanita yang selalu menjaga kehormatanku, Mas. Bagaimana kamu menuduhku hanya dengan mempercayai tulisan dari kertas ini? Bisa saja mereka melakukan kesalahan, kan!"

"Golongan darah anakmu itu berbeda dengan golongan darah yang aku dan kamu miliki. Itulah yang membuat aku melakukan tes ini. Dan kenyataanya dia bukan putraku."

"Alana bersumpah, demi Allah tuhan yang menciptakan segala mahluk dan alam semesta ini, Al tidak selingkuh dan tidak pernah berhubungan dengan pria lain selain Mas Abi." ucap Alana bersumpah.

Abimana tersentak dengan sumpah yang Alana ucapkan, tapi melihat kenyataan dia mengabaikan sumpah yang Alana ucapkan.

"Aku ingin pisah Al." ucap Abimana, meski sebenarnya dia berat.

"Bukankah Mas Abi sudah berjanji dan bersumpah malam itu? Mas Abi tidak akan selalu bersamaku dan Arkana putra kita selamanya." ucap Alana mencoba mengingatkan Abimana dengan janji dan sumpah yang pria itu ucapkan satu bulan yang lalu.

"Al mencintai Mas Abi, jangan pernah ragukan itu. Bagaimana Al bisa tidur bersama pria lain. Beri Al waktu untuk membuktikan bahwa ini salah." tunjuk Alana pada hasil DNA yang Abimana tunjukkan sebagai bukti perselingkuhan Alana.

"Apa Al terlihat sering bersama pria lain?" tanya Alana yang membuat Abimana terdiam.

Alana benar, Abimana tidak pernah melihat Alana dekat dengan pria lain. Apa dia salah menuduh Alana selingkuh? Abimana ragu.

...🌿🌿🌿...

...Ananku Ternyata Bukan Anak Suamiku ...

Terpopuler

Comments

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

kyk x ank aditya ya thor..tp knp bisa ya..apakah ada jal yg alana almai tp tak sadar dgn aditya..seru dan bikin penasaran up yg byk thorrr

2023-04-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Anniversary
2 Bab 2. Golongan Darah Berbeda
3 Bab 3. Bicara
4 Bab 4. Rasanya Sangat Sakit
5 Bab 5. Berbagi Kisah
6 Bab 6. Cemburu
7 Bab 7. Hasil Yang Mengecewakan
8 Bab 8. Akan Mencari Tahu
9 Bab 9. Rencana Kinara
10 Bab 10 Terungkap
11 Bab 11. Bukan Hanya Mimpi
12 Bab 12. Pengakuan Aditya
13 Bab 13. Perasaan Alana
14 Bab 14. Penyesalan
15 Bab 15. Pertengkaran
16 Bab 16. Meminta Maaf
17 Bab 17. Depresi
18 Bab 18. Ulah Aditya
19 Bab 19. Memberitahu
20 Bab 20. Mengunjungi Alana
21 Bab 21. Keinginan Alana
22 Bab 22. Bertemu Wisnu
23 Bab 23. Surat Panggilan
24 Bab 24. Pindah
25 Bab 25. Menolak Bercerai
26 Bab 26. Kamar Impian
27 Bsb 27. Waktunya Bicara
28 Bab 28. Tidak Usah Takut
29 Bab 29. Inikah Namanya Cinta?
30 Bab 30. Bertemu Abimana
31 Bab 31. Sikap Wijaya
32 Bab 32. Semakin Dekat
33 Bab 33. Kehadiran Orang Dimasa Lalu
34 Bab 34. Kedatangan Rendi
35 Bab 35. Hanya Satu Kali
36 Bab 36. Berbohong
37 Bab 37. Pengakuan Rachel
38 Bab 38. Habislah Sudah Abimana
39 Bab 39. Abimana Pamit
40 Bab 40. Perbuatan Rachel.
41 Bab 41. Pengakuan Rendi
42 Bab 42. Ini Baru Awal
43 Bab 43. Melawan Restu
44 Bab 44. Dapat Bonus
45 Bab 45. Menerima Surat Cerai
46 Bab 46. Sidang Putusan
47 Bab 47. Permintaan Alana
48 Bab 48. Menemui Alana
49 Bab 49. Hati-Hati
50 Bab 50. Pertemuan Dua Sahabat
51 Bab 51. Bertemu Naren
52 Bab 52. Terjawab Sudah
53 Bab 53. Obsesi Aditya
54 Bab 54. Kegelisahan Alana
55 Bab 55. Tertangkap
56 Bab 56. Papa Arkana
57 Bab 57. Akan Melawan
58 Bab 58. Cinta Pertama
59 Bab 59. Bayangan Hitam
60 Bab 60. Bersyukur
61 Bab 61. Kecewa
62 Bab 62. Kesal
63 Bab 63. Permintaan Ambar
64 Bab 64. Mengunjungi Kediaman Mahendra
65 Bab 65. Salah Menilai
66 Bab 66. Makan Malam
67 Bab 67. Menjelang Lamaran
68 Bab 68. Setelah Lamaran
69 Bab 69. Kekhawatiran Alana
70 Bab 70. Kumpul Bersama Karyawan (1)
71 Bab 71. Merasa Bodoh
72 Bab 72. Wanita Pertama
73 Bab 73. Menjelang Pernikahan
74 Bab 74. Menentukan Pilihan
75 Bab 75. Hari Pernikahan
76 Bab 76. Istirahat
77 Bab 77. Kehadiran Abimana
78 Bab 78. Membawa Kabur Alana
79 Bab 79. Maaf
80 Bab 80. Menyatu
81 Bab 81. Mengunjungi Rumah Baru
82 Bab 82. Adik Bayi
83 Bab 83. Permintaan Dion
84 Bab 84. Dinara
85 Bab 85. Baik Baik Saja
86 Bab 86. Sudah Waktunya
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1. Anniversary
2
Bab 2. Golongan Darah Berbeda
3
Bab 3. Bicara
4
Bab 4. Rasanya Sangat Sakit
5
Bab 5. Berbagi Kisah
6
Bab 6. Cemburu
7
Bab 7. Hasil Yang Mengecewakan
8
Bab 8. Akan Mencari Tahu
9
Bab 9. Rencana Kinara
10
Bab 10 Terungkap
11
Bab 11. Bukan Hanya Mimpi
12
Bab 12. Pengakuan Aditya
13
Bab 13. Perasaan Alana
14
Bab 14. Penyesalan
15
Bab 15. Pertengkaran
16
Bab 16. Meminta Maaf
17
Bab 17. Depresi
18
Bab 18. Ulah Aditya
19
Bab 19. Memberitahu
20
Bab 20. Mengunjungi Alana
21
Bab 21. Keinginan Alana
22
Bab 22. Bertemu Wisnu
23
Bab 23. Surat Panggilan
24
Bab 24. Pindah
25
Bab 25. Menolak Bercerai
26
Bab 26. Kamar Impian
27
Bsb 27. Waktunya Bicara
28
Bab 28. Tidak Usah Takut
29
Bab 29. Inikah Namanya Cinta?
30
Bab 30. Bertemu Abimana
31
Bab 31. Sikap Wijaya
32
Bab 32. Semakin Dekat
33
Bab 33. Kehadiran Orang Dimasa Lalu
34
Bab 34. Kedatangan Rendi
35
Bab 35. Hanya Satu Kali
36
Bab 36. Berbohong
37
Bab 37. Pengakuan Rachel
38
Bab 38. Habislah Sudah Abimana
39
Bab 39. Abimana Pamit
40
Bab 40. Perbuatan Rachel.
41
Bab 41. Pengakuan Rendi
42
Bab 42. Ini Baru Awal
43
Bab 43. Melawan Restu
44
Bab 44. Dapat Bonus
45
Bab 45. Menerima Surat Cerai
46
Bab 46. Sidang Putusan
47
Bab 47. Permintaan Alana
48
Bab 48. Menemui Alana
49
Bab 49. Hati-Hati
50
Bab 50. Pertemuan Dua Sahabat
51
Bab 51. Bertemu Naren
52
Bab 52. Terjawab Sudah
53
Bab 53. Obsesi Aditya
54
Bab 54. Kegelisahan Alana
55
Bab 55. Tertangkap
56
Bab 56. Papa Arkana
57
Bab 57. Akan Melawan
58
Bab 58. Cinta Pertama
59
Bab 59. Bayangan Hitam
60
Bab 60. Bersyukur
61
Bab 61. Kecewa
62
Bab 62. Kesal
63
Bab 63. Permintaan Ambar
64
Bab 64. Mengunjungi Kediaman Mahendra
65
Bab 65. Salah Menilai
66
Bab 66. Makan Malam
67
Bab 67. Menjelang Lamaran
68
Bab 68. Setelah Lamaran
69
Bab 69. Kekhawatiran Alana
70
Bab 70. Kumpul Bersama Karyawan (1)
71
Bab 71. Merasa Bodoh
72
Bab 72. Wanita Pertama
73
Bab 73. Menjelang Pernikahan
74
Bab 74. Menentukan Pilihan
75
Bab 75. Hari Pernikahan
76
Bab 76. Istirahat
77
Bab 77. Kehadiran Abimana
78
Bab 78. Membawa Kabur Alana
79
Bab 79. Maaf
80
Bab 80. Menyatu
81
Bab 81. Mengunjungi Rumah Baru
82
Bab 82. Adik Bayi
83
Bab 83. Permintaan Dion
84
Bab 84. Dinara
85
Bab 85. Baik Baik Saja
86
Bab 86. Sudah Waktunya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!