Hasil DNA yang dilakukan Abimana sudah keluar, dengan tangan gemetar Abiman membaca hasil tes tersebut.
Tanganya mengepal erat sampai urat-urat tanganya menonjol. Putra yang dia sayang dan dia rawat sejak lahir bukan putranya. Bagaimana bisa?
Mata Abimana berkaca-kaca membayangkan Alana tidur dengan pria lain hingga menghasilkan seorang anak.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" tanya Abimana.
"Bi, tanyakan pada Alana baik-baik. Melihat istrimu aku yakin dia tidak selingkuh." ucap Revan sahabatnya yang membantu tes DNA menasehati.
"Aku juga sudah berjanji dan bersumpah tidak akan meninggalkan mereka berdua meski apapun yang terjadi." ujar Abimana memberitahu Revan.
"Aku yakin kamu bisa mengatasi ini dengan baik. Apapun jawaban Alana jangan sampai kamu menyakiti hati dan fisiknya." ucap Revan lagi yang sangat yakin Alana tidak mungkin berbuat hal buruk.
"Meski dia mengaku telah selingkuh?" tanya Abimana.
"Aku sangat yakin dia tidak melakukan itu, Bi" sahut Revan.
Abimana terdiam, Revan yang orang luar saja sangat yakin Alana istri yang setia. Alana juga tidak pernah menujukkan sikap atau tingkah laku jika dia sedang berselingkuh.
Satu bulan berlau, Alana merasa sejak Arkana dirawat hingga hari ini Abimana berubah. Suaminya tidak sehangat dulu, bahkan Abimana sudah tidak lagi menyentuhnya. Bukan Abimana yang bisa tahan untuk tidak berhubugan intim selama ini.
Sikap Abimana berlawanan dengan Aditya. Alana merasakan kini Aditya semakin perhatian dengannya dan Arkana. Sejak Arkana sakit, Aditya memilih tinggal bersama mereka. Aditya juga yang sering menemaninya makan malam dan ikut menjaga Arkana saat terjaga dimalam hari.
"Adit, apa kamu tahu apa yang terjadi dengan mas Abi?" tanya Alana pada suatu malam.
Mereka sedang berada diruang tengah sambil melihat berita yang ditayangkan televisi. Sikap Aditya yang sopan cukup membuat Alana nyaman. Adik iparnya itu selalu menjaga jarak saat bersama dirinya meski hanya berdua seperti ini.
"Kurang tahu Al." jawab Aditya yang memang memanggil Alana tanpa embel-embel mbak didepanya.
"Ada apa?" tanya Aditya.
Alana menghembuskan nafas kasar, mencoba untuk menetukan sikap untuk memberitahu keresahannya selama satu bulan ini atas sikap Abimana atau tidak. Dia takut jika memberitahu Aditya adalah kesalahan.
"Tidak apa-apa." jawab Alana akhirnya. Rasanya tudak baik Alana memberitahu Aditya, tentang kecurigaan dia pada Abimana yang mungkin punya wanita lain diluar sana.
Kini Aditya yang merasa kesal, bahkan sikap kakaknya yang mulai dinginpun tetap membuat Alana menutupi semuanya darinya. Aditya satu bulan ini mencoba menunjukkan rasa cintanya pada Alana, tapi wanita itu sepertinya tidak merasakan apa-apa.
Aditya hanya mengantisipasi jika Abimana menceraikan Alana, maka dia bisa dengan cepat masuk kedalam hati iparnya itu. Apalagi ada Arkana diantara mereka. Aditya sangat menunggu moment itu, apalagi dia sudah tahu kakanya sudah melakukan tes DNA.
"Apa kamu merasa sikap mas Abi berubah?" tanya Aditya yang membuat Alana tersentak.
"Kamu tidak ingin menyelidikinya, mungkin ada wanita lain yang sedang dekat denganya.
Tidak ingin mendengar ucapan yang bisa menghancurkan hatinya, Alana memilih untuk pergi dan masuk kekamarnya.
Abimana dalam dilema, memilih antara menceraikan Alana dan memenuhi sumpahnya untuk tetap bersama meski apapun yang terjadi. Langkahnya terhenti saat melihat Aditya berada diruang tengah.
"Apa kamu selalu pulang kerumah ini?" tanya Abimayu menyelidik.
"Aku kasihan pada Arkana, Mas. Sejak pembicaraan kita dirumah sakit aku melihat kamu kurang memperhatikan putra kesayanganmu itu dan juga kakak ipar. Apa ada yang terjadi?" tanya Aditya pura-pura tidak tahu.
Abimana tidak menjawab pertanyaan Aditya, dia lebih memilih melanjutkan langkahnya menuju kamar yang dia tempati bersama Alana.
"Jangan salahkan kakak ipar dan Arkana jika mereka akan lebih nyaman bersamaku, karena kamu yang tidak bisa membuat keputusan." ucap Aditya yang menghentikan langkah Abimana.
Abimana berbalik dan menghadap Aditya, "Apa maksud kamu?" tanyanya.
"Aku tahu apa masalah yang kamu hadapi, Mas. Segera buat keputusan." jawab Aditya sambil berdiri lalu berjalan menghampiri kakanya.
"Ayo naik! Sudah malam, aku ingin tidur." ajak Aditya sambil menyeringai licik namun luput dari perhatian Abimana.
"Alana kesepian, jangan sampai dia mencari kehangatan pria lain." bisik Aditya lalu berlalu dari sisi kakaknya yang langsung mengepalkan tangan menahan marah.
"Mas!" panggil Alana yang memang sengaja menunggu kepulangan Abimana.
Alana sudah bertekad malam ini dia dan Abimana harus bicara agar tidak ada lagi prasangka buruk yang bersemayam dihatinya. Alana ingin tahu apa yang menyebabkan Abimana seperti ini? Meski apa yang akan disampaikan Abimana akan menyesakkan dadanya.
"Iya." jawab Abimana singkat.
"Mau aku siapkan air panas?" tanya Alana seperti biasanya.
Abimana melihat pada Alana, tidak ada yang berubah dari istrinya. Dialah yang berubah, apalagi setelah tahu Arkana bukan darah dagingnya.
"Boleh." jawab Abimana karena dia butuh menyegarkan tubuhnya lalu bicara dengan Alana. Aditya benar, dia harus secepatnya menyelesaikan masalah ini. Berpisah atau melanjutkan peenikahan ini setelah mendengar penjelasan Alana.
Alana segera bangkit dengan senyum yang sumringah dia menuju kamar mandi. Sesuatu yang baik bagi Alana karena Abimayu masih menganggapnya ada kali ini.
"Boleh Al tanya sesuat?" tanya Alana setelah mereka sama-sama berbaring ditempat tidur.
"Tanya saja, Mas juga ingin bicara denganmu." jawab Abimana.
"Apa Alana berbuat salah yang membuat Mas Abi bersikap tidak seperti biaanya?" tanya Alana.
Bukan menanyakan apa Abimana ada wanita lain diluar sana hingga berubah dingin, tapi Alana memilih bertanya apa ada yang salah dengan dirinya.
"Siapa ayah biologis Arkana?" bukan menjawab, Abimana balik bertanya yang membuat Alana bangun dari tidurnya.
"Maksud Mas Abi apa bertanya seperti itu, Mas?" tanya Alana tidak percaya dengan tuduhan Abimana.
Abimana berdiri lalu mengeluarkan amplop dari tas kerjanya, "Kamu selingkuh Al!" ucapnya sambil memberikan amplop itu pada Alana.
Alana membaca hasil tes DNA yang dilakukan Abimana lalu menggelengkan kepalanya, "Aku wanita yang selalu menjaga kehormatanku, Mas. Bagaimana kamu menuduhku hanya dengan mempercayai tulisan dari kertas ini? Bisa saja mereka melakukan kesalahan, kan!"
"Golongan darah anakmu itu berbeda dengan golongan darah yang aku dan kamu miliki. Itulah yang membuat aku melakukan tes ini. Dan kenyataanya dia bukan putraku."
"Alana bersumpah, demi Allah tuhan yang menciptakan segala mahluk dan alam semesta ini, Al tidak selingkuh dan tidak pernah berhubungan dengan pria lain selain Mas Abi." ucap Alana bersumpah.
Abimana tersentak dengan sumpah yang Alana ucapkan, tapi melihat kenyataan dia mengabaikan sumpah yang Alana ucapkan.
"Aku ingin pisah Al." ucap Abimana, meski sebenarnya dia berat.
"Bukankah Mas Abi sudah berjanji dan bersumpah malam itu? Mas Abi tidak akan selalu bersamaku dan Arkana putra kita selamanya." ucap Alana mencoba mengingatkan Abimana dengan janji dan sumpah yang pria itu ucapkan satu bulan yang lalu.
"Al mencintai Mas Abi, jangan pernah ragukan itu. Bagaimana Al bisa tidur bersama pria lain. Beri Al waktu untuk membuktikan bahwa ini salah." tunjuk Alana pada hasil DNA yang Abimana tunjukkan sebagai bukti perselingkuhan Alana.
"Apa Al terlihat sering bersama pria lain?" tanya Alana yang membuat Abimana terdiam.
Alana benar, Abimana tidak pernah melihat Alana dekat dengan pria lain. Apa dia salah menuduh Alana selingkuh? Abimana ragu.
...🌿🌿🌿...
...Ananku Ternyata Bukan Anak Suamiku ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Anisatul Azizah
bagaimana bisa Al hamil anak Aditya tanpa menyadarinya?
2025-02-09
0
Yuliana Tunru
kyk x ank aditya ya thor..tp knp bisa ya..apakah ada jal yg alana almai tp tak sadar dgn aditya..seru dan bikin penasaran up yg byk thorrr
2023-04-07
1