Bab 2. Golongan Darah Berbeda

Kinara terjaga dari tidurnya saat mendengar tangisan Arkana. Meski masih merasakan kantuk yang menyerang, Kinara bangun dan mendekati Arkana yang  tidur di box bayi. Bocah delapan bulan itu sudah Kinara anggap seperti putranya sendiri, karena itu dia tidak keberatan saat Alana memintanya untuk menjaga Arkana malam ini.

"Panas." gumam Kinara.

Untuk menghentikan tangis Arkana, Kinara menggendong bayi itu setelah sebelumnya dia menganti popok yang sudah penuh dengan air kecil.

"Sayang bunda kenapa tiba-tiba panas, nak?" tanya Kinara sambil mengayun-ayun bayi laki-laki itu.

Arkana tidak juga berhenti menagis bahkan lebih kencang dari sebelumnya. Aditya yang memang sering menginap dikediaman kakaknya jika pulang malam dari rumah sakit ikut terjaga. Pria tampan itu segera menuju kamar Arkana yang berada tepat disamping kamarnya.

"Ki!" panggil Aditya terkejut karena ternyata Kinara yang berada di kamar Arkana.

"Adit, kebetulan sekali ada kamu. Kana panas." ucap Kinara memberitahu dokter muda itu.

"Sini biar aku yang gendong."

Aditya mengambil alih Arkana, dan bayi laki-laki itu langsung diam dari tangisnya. Sambil menggendong Arkana, Aditya memeriksa suhu tubuh bayi lucu itu.

"Kana langsung diam dipegang ahlinya." ujar Kinara yang merasa lega. Sementara Aditya hanya tersenyum menanggapi ucapan Kinara.

"Kemana Alana?" tanya Aditya.

"Kakakmu membawanya untuk merayakan anniversary mereka yang ke tiga." jawab Kinara yang langsung membuat Aditya merasa sesak.

"Tahu ada kamu, aku tidak perlu berlama-lama membuatnya berhenti menangis." ucap Kinara lagi sambil memperhatikan apa yang dilakukan Aditya saat ini.

"Panasnya tinggi." gumam Aditya lalu meletakkan bayi yang sudah tenang itu kedalam box bayi.

"Titip Arkana, aku ambilkan obat turun panas dulu." ucap Aditya pamit pada Kinara yang hanya mengangguk.

"Kana, kamu setuju tidak jika aunty menjadi kekasih uncle tampan kamu itu." ucap Kinara sambil terkekeh geli sendiri dengan ucapannya.

"Tapi dia sama seperti papa kamu, pria freezer susah mencairkannya." rutuk Kinara.

"Kana... kamu kenapa sayang!" teriak Kinara saat putra Alana itu kejang-kejang.

Aditya yang juga melihatnya langsung mengangkat tubuh mungil itu, "Ikut aku kerumah sakit." ucap Aditya yang langsung diangguki Kinara.

"Anak ayah yang kuat ya sayang. Kita ke rumah sakit ayah." bisik Aditya tapi masih bisa didengar oleh Kinara.

'Ayah? Bukankah biasanya uncle?' batin Kinara.

"Kamu yang menyetir!" Aditya memberikan kunci mobilnya pada Kinara yang harus setuju dengan keputusan Aditya.

"Kerumah sakit milikku." ucap Aditya begitu mereka sudah berada didalam mobil.

Abimana dan Alana tiba dirumah sakit. Mereka langsung menuju kamar dimana Arkana dirawat. Hanya ada Kinara dikamar itu yang tertidur menjaga Arkana yang juga terpejam dengan selang inpus ditangan kirinya. Alana yang melihat itu langsung mendekati sang putra.

"Maafin Mama ya sayang." ucap Alana yang menyesal telah meninggalkan putranya dirumah.

"Mas keruangan Aditya dulu, mau bertanya tentang kondisi Kana." ucap Abimana lalu mengecup pucuk kepala Alana dan berjalan keluar setelahnya.

"Jadi apa yang terjadi pada Kana?" tanya Abimana pada Aditya setelah duduk dihadapan adiknya itu.

"Tidak ada apa-apa. Semalam panasnya tinggi dan sempat kejang-kejang." jawab Aditya.

"Hanya itu?" tanya Abimana tidak percaya.

"Iya, hanya itu. Mungkin karena tidak biasa jauh dari ibunya." jawab Aditya meyakinkan.

"Kenapa sampai dirawat?" tanya Abimana lagi karena tidak puas dengan jawaban Aditya.

"Cairan inpus itu hanya nutrisi untuk tubuh mungilnya. Aku dokter Mas, aku juga sayang Arkana jadi percayakan kesehatanya padaku." jawab Aditya.

Abiman mengangguk, adiknya benar mengapa dia ragu dengan jawaban Aditya. Selama ini Aditya selalu memantau kesehatan Arkana dan asupan gizi putranya meski tidak sedang sakit.

"Terima kasih." ucap Abimana tulus pada Aditya.

"Tidak perlu berterima kasih. Dia putra kakakku, itu berarti juga putraku." balas Aditya.

"Hemm." sahut Abimana lalu berdiri.

"Aku akan kembali ke kamar Kana." ucap Abimana pamit pada adiknya.

Diperjalanan kembali ke kamar rawat Arkana, Abimana melewati ruangan perawat. Ucapan salah satu perawat menarik perhatian Abimana sehingga dia meghentikan langkanya untuk mendengar lebih lanjut percakapan para perawat itu.

"Golongan darah keponakannya dokter Aditya apa Ren?" tanya salah satu perawat yang akan mengisi data.

"Sebentar aku lihat hasil tesnya dulu." jawab perawat yang bernama Reni itu.

"Cepatan aku mau menyelesaikan datanya biar diperiksa dokter Aditya." balas Ita, perawat yang sebelumnya bertanya pada Reni.

"Golongan darahnya B, Kak." ucap Reni.

"B?" gumam Abimana terkejut.

Bagaimana dia tidak terkejut? Abimana dan Alana sama-sama memiliki golongan darah O. Darimana putranya mendapatkan golongan darah B?

"ALANA!" geram Abimana dalam hatinya.

Niatnya untuk kembali ke kamar rawat Arkana dia urungkan. Batin Abimana bergejolak menanyakan siapa ayah dari Arkana.

"Tidak!" Abimana mengepalkan tangannya.

"Alana tidak mungkin bermain dibelakangku. Dia wanita baik-baik." ucap Abimana untuk menghibur dirinya.

"Mas!" tegur Aditya yang melihat Abimana duduk dibangku yang tidak jauh dari ruangan perawat.

"Adit, apa bisa golongan darah anak berbeda dari kedua orang tuanya?" tanya Abimana.

Aditya terdiam, mengapa kakaknya curiga tentang golongan darah Arkana. 'Apa mas Abi tahu golongan darah putranya?' tanya Aditya dalam hati.

"Apa yang Mas Abi pikirkan?" tanya Aditya mecari tahu.

"Aku hanya bertanya, mungkinkah seorang anak tidak memiliki golongan darah yang sama dengan kedua orang tuanya?" ulang Abimana pertanyaannya.

Aditya menghela nafas kasar, mungkin sudah saatnya Abimana tahu siapa ayah biologis dari Arkana?

"Apa Mas Abi bertanya tentang Arkana?" tanya Aditya.

Abimana mengangkat bahunya tanda tidak ingin memberi tahu. Dia sendiri tidak yakin jika Alana selingkuh dan bermain dibelakangnya, tapi mengapa golongan darah putranya berbeda.

"Mungkinkah?" gumam Abimana yang masih bisa didengar Aditya.

"Jika Mas Abai tidak ingin berbagi padaku tidak apa-apa. Tapi kakak ipar wanita baik-baik. Jika putra kalian memiliki golongan darah yang berbeda bukan berarti kakak ipar selingkuh." ucap Aditya. Dokter muda itu menepuk punggung kakaknya lalu pergi meninggalkan Abimayu dalam kebimbangan.

Abimana kembali melangkah menuju kamar sang putra, 'Cobaan apa kali ini yang hadir dalam hidupku?'

"Mas, apa kata Aditya? Apa Kana baik-baik saja?" tanya Alana begitu Abimana kembali.

Pria itu hanya diam sambil mengamati wajah mungil bayi laki-laki itu. Arkana memiliki wajah yang mirip dengannya bagaimana dia bisa ragu hanya karena hasil golongan darah yang berbeda. Bahkan hampir seluruh wajah bayi laki-laki itu menyerupai dirinya. Hanya rambut dan dagu yang mengikuti Alana.

"Mas!" tegur Alana karena Abimana hanya diam saja.

"Kana baik-baik saja." jawab Abimana singkat lalu kembali keluar kamar rawat tersebut.

Sebelumnya dia sempat menarik sehelai rambut Arkana saat mengusap kepala bayi tersebut. Untung saja Alana tidak memperhatikannya saat bayi munggil itu sedikit bergerak karena menahan sakit.

Abimana pergi kerumah sakit besar, dimana sahabatnya yang juga dokter bertugas disana. Abimana tidak ingin terus menduga-duga maka dia memutuskan untuk melaukan tes DNA agar semuanya terang benderang. Bagaimana hasilnya? Dia akan menentukan sikap setelahnya.

...🌿🌿🌿...

...Ananku Ternyata Bukan Anak Suamiku ...

Episodes
1 Bab 1. Anniversary
2 Bab 2. Golongan Darah Berbeda
3 Bab 3. Bicara
4 Bab 4. Rasanya Sangat Sakit
5 Bab 5. Berbagi Kisah
6 Bab 6. Cemburu
7 Bab 7. Hasil Yang Mengecewakan
8 Bab 8. Akan Mencari Tahu
9 Bab 9. Rencana Kinara
10 Bab 10 Terungkap
11 Bab 11. Bukan Hanya Mimpi
12 Bab 12. Pengakuan Aditya
13 Bab 13. Perasaan Alana
14 Bab 14. Penyesalan
15 Bab 15. Pertengkaran
16 Bab 16. Meminta Maaf
17 Bab 17. Depresi
18 Bab 18. Ulah Aditya
19 Bab 19. Memberitahu
20 Bab 20. Mengunjungi Alana
21 Bab 21. Keinginan Alana
22 Bab 22. Bertemu Wisnu
23 Bab 23. Surat Panggilan
24 Bab 24. Pindah
25 Bab 25. Menolak Bercerai
26 Bab 26. Kamar Impian
27 Bsb 27. Waktunya Bicara
28 Bab 28. Tidak Usah Takut
29 Bab 29. Inikah Namanya Cinta?
30 Bab 30. Bertemu Abimana
31 Bab 31. Sikap Wijaya
32 Bab 32. Semakin Dekat
33 Bab 33. Kehadiran Orang Dimasa Lalu
34 Bab 34. Kedatangan Rendi
35 Bab 35. Hanya Satu Kali
36 Bab 36. Berbohong
37 Bab 37. Pengakuan Rachel
38 Bab 38. Habislah Sudah Abimana
39 Bab 39. Abimana Pamit
40 Bab 40. Perbuatan Rachel.
41 Bab 41. Pengakuan Rendi
42 Bab 42. Ini Baru Awal
43 Bab 43. Melawan Restu
44 Bab 44. Dapat Bonus
45 Bab 45. Menerima Surat Cerai
46 Bab 46. Sidang Putusan
47 Bab 47. Permintaan Alana
48 Bab 48. Menemui Alana
49 Bab 49. Hati-Hati
50 Bab 50. Pertemuan Dua Sahabat
51 Bab 51. Bertemu Naren
52 Bab 52. Terjawab Sudah
53 Bab 53. Obsesi Aditya
54 Bab 54. Kegelisahan Alana
55 Bab 55. Tertangkap
56 Bab 56. Papa Arkana
57 Bab 57. Akan Melawan
58 Bab 58. Cinta Pertama
59 Bab 59. Bayangan Hitam
60 Bab 60. Bersyukur
61 Bab 61. Kecewa
62 Bab 62. Kesal
63 Bab 63. Permintaan Ambar
64 Bab 64. Mengunjungi Kediaman Mahendra
65 Bab 65. Salah Menilai
66 Bab 66. Makan Malam
67 Bab 67. Menjelang Lamaran
68 Bab 68. Setelah Lamaran
69 Bab 69. Kekhawatiran Alana
70 Bab 70. Kumpul Bersama Karyawan (1)
71 Bab 71. Merasa Bodoh
72 Bab 72. Wanita Pertama
73 Bab 73. Menjelang Pernikahan
74 Bab 74. Menentukan Pilihan
75 Bab 75. Hari Pernikahan
76 Bab 76. Istirahat
77 Bab 77. Kehadiran Abimana
78 Bab 78. Membawa Kabur Alana
79 Bab 79. Maaf
80 Bab 80. Menyatu
81 Bab 81. Mengunjungi Rumah Baru
82 Bab 82. Adik Bayi
83 Bab 83. Permintaan Dion
84 Bab 84. Dinara
85 Bab 85. Baik Baik Saja
86 Bab 86. Sudah Waktunya
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1. Anniversary
2
Bab 2. Golongan Darah Berbeda
3
Bab 3. Bicara
4
Bab 4. Rasanya Sangat Sakit
5
Bab 5. Berbagi Kisah
6
Bab 6. Cemburu
7
Bab 7. Hasil Yang Mengecewakan
8
Bab 8. Akan Mencari Tahu
9
Bab 9. Rencana Kinara
10
Bab 10 Terungkap
11
Bab 11. Bukan Hanya Mimpi
12
Bab 12. Pengakuan Aditya
13
Bab 13. Perasaan Alana
14
Bab 14. Penyesalan
15
Bab 15. Pertengkaran
16
Bab 16. Meminta Maaf
17
Bab 17. Depresi
18
Bab 18. Ulah Aditya
19
Bab 19. Memberitahu
20
Bab 20. Mengunjungi Alana
21
Bab 21. Keinginan Alana
22
Bab 22. Bertemu Wisnu
23
Bab 23. Surat Panggilan
24
Bab 24. Pindah
25
Bab 25. Menolak Bercerai
26
Bab 26. Kamar Impian
27
Bsb 27. Waktunya Bicara
28
Bab 28. Tidak Usah Takut
29
Bab 29. Inikah Namanya Cinta?
30
Bab 30. Bertemu Abimana
31
Bab 31. Sikap Wijaya
32
Bab 32. Semakin Dekat
33
Bab 33. Kehadiran Orang Dimasa Lalu
34
Bab 34. Kedatangan Rendi
35
Bab 35. Hanya Satu Kali
36
Bab 36. Berbohong
37
Bab 37. Pengakuan Rachel
38
Bab 38. Habislah Sudah Abimana
39
Bab 39. Abimana Pamit
40
Bab 40. Perbuatan Rachel.
41
Bab 41. Pengakuan Rendi
42
Bab 42. Ini Baru Awal
43
Bab 43. Melawan Restu
44
Bab 44. Dapat Bonus
45
Bab 45. Menerima Surat Cerai
46
Bab 46. Sidang Putusan
47
Bab 47. Permintaan Alana
48
Bab 48. Menemui Alana
49
Bab 49. Hati-Hati
50
Bab 50. Pertemuan Dua Sahabat
51
Bab 51. Bertemu Naren
52
Bab 52. Terjawab Sudah
53
Bab 53. Obsesi Aditya
54
Bab 54. Kegelisahan Alana
55
Bab 55. Tertangkap
56
Bab 56. Papa Arkana
57
Bab 57. Akan Melawan
58
Bab 58. Cinta Pertama
59
Bab 59. Bayangan Hitam
60
Bab 60. Bersyukur
61
Bab 61. Kecewa
62
Bab 62. Kesal
63
Bab 63. Permintaan Ambar
64
Bab 64. Mengunjungi Kediaman Mahendra
65
Bab 65. Salah Menilai
66
Bab 66. Makan Malam
67
Bab 67. Menjelang Lamaran
68
Bab 68. Setelah Lamaran
69
Bab 69. Kekhawatiran Alana
70
Bab 70. Kumpul Bersama Karyawan (1)
71
Bab 71. Merasa Bodoh
72
Bab 72. Wanita Pertama
73
Bab 73. Menjelang Pernikahan
74
Bab 74. Menentukan Pilihan
75
Bab 75. Hari Pernikahan
76
Bab 76. Istirahat
77
Bab 77. Kehadiran Abimana
78
Bab 78. Membawa Kabur Alana
79
Bab 79. Maaf
80
Bab 80. Menyatu
81
Bab 81. Mengunjungi Rumah Baru
82
Bab 82. Adik Bayi
83
Bab 83. Permintaan Dion
84
Bab 84. Dinara
85
Bab 85. Baik Baik Saja
86
Bab 86. Sudah Waktunya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!