Alana hanya bisa tertunduk lemas mendengar permintaan Aditya. Dia pikir hidupnya akan terus bahagia bersama Abimana. Tapi, lagi-lagi dia harus merasakan pedihnya yang namanya mencintai dan dicintai. Kebahagiaan itu hanya sesaat, kini Alana kembali diterpa ujian yang jauh lebih berat dari sebelumnya. Sanggupkah dia kembali melewati masalahnya kali ini?
Alana merenung, mungkin ini cara yang maha kuasa ingin menjadikannya orang yang lebih sabar, dengan cobaan yang sekarang dia hadapi. Cara sang pencipta mengajarinya untuk lebih dewasa dan berhati-hati.
Kelemahan Alana sangat mudah percaya pada orang lain, termasuk Aditya. Bahkan dia sempat mengagumi adik iparnya itu yang menurutnya lebih dewasa dari pada Abimana, saat tahu Arkana yang bukan putra dari kakaknya.
Tapi, siapa sangaka semua yang dilakukan Aditya hanya untuk menutupi kebusukannya. Mencoba untuk masuk kedalam hati Alana saat ada perang dingin antara Alana dan Abimana. Licik, itu yang ada dalam pikiran Alana tentang Aditya.
Kini, pernyataan dan pengakuan yang disampaikan Aditya membuat Alana semakin berpikir tidak ada cinta yang tulus dan abadi. Mereka selalu mencari kesempatan dalam kesempitan. Abimana dan Aditya sama saja, mereka sama-sama memanfaatkan keadaan disaat Alana rapuh. Tapi Aditya sangat-sangat tidak berperasaan.
Sekarang apa yang akan Alana lakukan? Melakukan pembelaan? Rasanya percuma saja, orang-orang yang tidak suka tetap saja akan mengira dirinya benar-benar selingkuh, bermain api dengan adik ipar. Sungguh Alana membenci Aditya.
"Menikalah dengaku." pinta Aditya sebelum mengakhiri pengakuannya.
Permintaan Aditya langsung Alana tolak dengan tegas. Biarpun dia dan Abimana pada akhirnya berpisah, Alana tidak akan pernah mau jatuh pada pelukan seorang Aditya. Meski laki-laki itu tetap berkeras untuk bisa hidup bersamanya, dengan alasan ada Arkana diantara mereka.
Memilih hidup bersama Aditya, itu sama saja Alana membenarkan apa yang dipikirkan banyak orang tentang dirinya, 'ALANA SELINGKUH DENGAN ADIK IPAR SAMPAI MELAHIRKAN SEORANG ANAK' wacana itu sudah pasti akan jadi judul trending pergosipan tentang dirinya, terutama dikeluarga besar Rahardian. Tentu saja Alana tidak akan membiarkan dirinya jadi bahan pembicaraan keluarga suaminya itu, terutama para wanita yang selama ini tidak begitu suka dengan kehadiran Alana dalam keluarga Rahardian.
Alana menggeleng pelan, apa yang dia pikirkan terlau jauh. Itu hanya sebuah alasan saja, yang pasti saat ini Alana sudah tidak percaya lagi dengan yang namanya cinta. Terluka karena kata cinta itu menyakitkan.
"Al." panggil Aditya sambil meraih tangan wanita yang dicintainya itu.
Dengan cepat, Alana menepis tangan kekar itu, "Jangan sentuh aku!"
Alana tidak sudih lagi disentuh Aditya. Saat ini dia masih berada di apartement laki-laki itu karena tubuhnya masih terasa lemas, begitupun kakinya. Pengakuan Aditya sunguh diluar dugaannya. Alana lebih berharap malam itu Aditya mengaku jika sedang mabuk hingga memperkosanya, bukan melibatkan hati seperti yang laki-laki itu katakan.
Melirik kesamping kiri, Alana melihat Kinara yang hanya diam saja, sahabatnya itu juga terguncang. Alana tahu, selama ini Kinara menyukai Aditya. Sahabatnya itu pasti sedih dan kecewa sama seperti dirinya hanya saja dalam konteks yang berbeda.
"Al, aku minta maaf. Berpisahlah dengan mas Abi, dan hiduplah bersamaku, bersama Arkana. Kita mulai dari awal dan aku berjanji akan membahagiakan kamu dan Arkana." ucap Aditya kembali meminta dan berusaha membujuk Alana untuk hidup bersamanya meski Alana sebelumnya sudah menolak ajakan itu.
"Kamu sakit Aditya, kamu kejam. Aku benci kamu!" desis Alana menahan suaranya agar tidak berteriak.
"Jangan membenci aku, Alana. Jangan! Aku mohon. Aku sungguh-sungguh mencintai kamu apalagi sudah ada Arkana diantara kita." bujuk Aditya lagi.
"Adit, tolong biarkan Alana tenang agar kami bisa secepatnya pergi dari sini." pinta Kinara yang akhirnya bicara.
"Aku akan diam jika Alana mau menerima permintaanku." balas Aditya.
Alana mengeleng, "Aku memang akan berpisah dengan mas Abi, tapi bukan berarti aku memilih hidup bersama kamu. Tapi, karena aku kotor dan itu karena kamu! Sungguh aku tidak bisa mengerti apa yang ada dalam pikiran kamu Aditya, tapi cobalah kamu posisikan dirimu sebagai diriku. Tanyakan pada hatimu, masih pantaskah kamu meminta permintaan yang tidak masuk akal itu?" ucap Alana.
"Tidak pantas? Apa karena mas Abi itu kakakku? Alana, bukan sesuatu yang baru jika pada akhirnya ipar menikah dengan adik atau kakak dari pasangannya. Kamu tidak perlu takut orang membicarakan masalah itu." ucap Aditya mencoba menjelaskan.
"Masalahnya aku sekarang membenci kamu!" sahut Alana. "Ayo Ki, antarkan aku pulang." ucap Alana lagi. Ibu dari Arkana itupun berlalu dari hadapan Aditya. Kakinya sudah mampu berdiri, tidak baik juga berlama-lama di dekat Aditya yang egois. Bagi Alana, Aditya itu laki-laki egois yang hanya memikirkan kebahagiaan dirinya sendiri.
Aditya membiarkan Alana dan Kinara pergi, dia akan memberi waktu pada ibu dari anaknya itu untuk berpikir. Aditya sangat yakin, Alana akan jatuh kepelukannya. Sekarang Aditya tinggal memikirkan bagaimana cara, agar Abimana mau melepaskan Alana. Dengan catatan kakaknya itu tidak boleh tahu jika Arkana putranya.
Aditya terkejut saat sosok Kinara kembali dihadapanya, kemana Alana?
"Aditya, aku peringatkan kamu! Jika sampai sesuatu yang buruk terjadi pada Alana dan juga Arkana, maka orang yang harus bertanggung jawab adalah kamu. Saat ini aku masih diam dan membiarkan Alana melakukan apa yang diinginkanya, bukan berarti aku tdak akan membuat perhitungan denganmu. Ingat itu!" ancam Kirana.
Belum sempat melangkah jauh meninggalkan Aditya, dokter anak itu bicara yang menyakitkan untuk Kinara.
"Apa yang bisa dilakukan oleh seorang wanita yang telah dibuang oleh keluarganya, ha!" ucap Aditya.
Kinara berbalik, menyungingkan bibirnya. Dia tersenyum sinis, begini rupanya sifat asli Aditya, sungguh dia benar-benar salah menilai pria dihadapannya ini.
"Aku mungkin tidak bisa melakukan apa-apa terhadap kamu! Tapi apa seorang Aditya lupa jika Alana juga memiliki seorang kakak laki-laki!" balas Alana.
Aditya sedikit tersentak, tapi setelahnya dia mencoba kembali tenang. Aditya tidak akan takut akan apapun, Aditya punya jawaban dari semua kemarahan yang mungkin akan dilayangkan calon kakak iparnya. Aditya tersenyum lebar, "Aku tidak takut dengan ancaman kamu." ucap Aditya dengan jumawa.
"Ya, kita lihat saja nanti, siapa yang menang dan siapa yang kalah." ucap Kinara mengakhiri perdebatanya dengan Aditya.
Kinara segera menyusul Alana yang menunggunya di depan lift. Dari jauh sahabatnya itu tampak baik-baik saja, tubuhnya berdiri tegap. Kaki yang dirasa lemas setelah mendengar pengakuan Aditya kini mampu menopang tubuhnya yang memiliki tinggi diatas rata-rata untuk ukuran wanita.
Namun saat didekat Alana, Kinara melihat sangat jelas wajah dingin yang ditunjukkan Alana. Sahabatnya tadi meninggalkan Aditya dengan rasa benci, kecewa dan amarah yang menjadi satu. Entah apa yang Alana rasakan saat ini, yang jelas Kinara tahu, sangat sulit bagi Alana untuk mengekspresikan perasaannya.
Seketika Kinara takut. Takut dengan apa yang sempat terlintas dalam pikirannya. Bagaimana jika Alana depresi menghadapi ini semua? Dan orang yang pantas dia marahi selain Aditya adalah Abimayu.
...🌿🌿🌿...
...Ananku Ternyata Bukan Anak Suamiku...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments