Bab 13. Perasaan Alana

Alana hanya bisa tertunduk lemas mendengar permintaan Aditya. Dia pikir hidupnya akan terus bahagia bersama Abimana. Tapi, lagi-lagi dia harus merasakan pedihnya yang namanya mencintai dan dicintai. Kebahagiaan itu hanya sesaat, kini Alana kembali diterpa ujian yang jauh lebih berat dari sebelumnya. Sanggupkah dia kembali melewati masalahnya kali ini?

Alana merenung, mungkin ini cara yang maha kuasa ingin menjadikannya orang yang lebih sabar, dengan cobaan yang sekarang dia hadapi. Cara sang pencipta mengajarinya untuk lebih dewasa dan berhati-hati.

Kelemahan Alana sangat mudah percaya pada orang lain, termasuk Aditya. Bahkan dia sempat mengagumi adik iparnya itu yang menurutnya lebih dewasa dari pada Abimana, saat tahu Arkana yang bukan putra dari kakaknya.

Tapi, siapa sangaka semua yang dilakukan Aditya hanya untuk menutupi kebusukannya. Mencoba untuk masuk kedalam hati Alana saat ada perang dingin antara Alana dan Abimana. Licik, itu yang ada dalam pikiran Alana tentang Aditya.

Kini, pernyataan dan pengakuan yang disampaikan Aditya membuat Alana semakin berpikir tidak ada cinta yang tulus dan abadi. Mereka selalu mencari kesempatan dalam kesempitan. Abimana dan Aditya sama saja, mereka sama-sama memanfaatkan keadaan disaat Alana rapuh. Tapi Aditya sangat-sangat tidak berperasaan.

Sekarang apa yang akan Alana lakukan? Melakukan pembelaan? Rasanya percuma saja, orang-orang yang tidak suka tetap saja akan mengira dirinya benar-benar selingkuh, bermain api dengan adik ipar. Sungguh Alana membenci Aditya.

"Menikalah dengaku." pinta Aditya sebelum mengakhiri pengakuannya.

Permintaan Aditya langsung Alana tolak dengan tegas. Biarpun dia dan Abimana pada akhirnya berpisah, Alana tidak akan pernah mau jatuh pada pelukan seorang Aditya. Meski laki-laki itu tetap berkeras untuk bisa hidup bersamanya, dengan alasan ada Arkana diantara mereka.

Memilih hidup bersama Aditya, itu sama saja Alana membenarkan apa yang dipikirkan banyak orang tentang dirinya, 'ALANA SELINGKUH DENGAN ADIK IPAR SAMPAI MELAHIRKAN SEORANG ANAK' wacana itu sudah pasti akan jadi judul trending pergosipan tentang dirinya, terutama dikeluarga besar Rahardian. Tentu saja Alana tidak akan membiarkan dirinya jadi bahan pembicaraan keluarga suaminya itu, terutama para wanita yang selama ini tidak begitu suka dengan kehadiran Alana dalam keluarga Rahardian.

Alana menggeleng pelan, apa yang dia pikirkan terlau jauh. Itu hanya sebuah alasan saja, yang pasti saat ini Alana sudah tidak percaya lagi dengan yang namanya cinta. Terluka karena kata cinta itu menyakitkan.

"Al." panggil Aditya sambil meraih tangan wanita yang dicintainya itu.

Dengan cepat, Alana menepis tangan kekar itu, "Jangan sentuh aku!"

Alana tidak sudih lagi disentuh Aditya. Saat ini dia masih berada di apartement laki-laki itu karena tubuhnya masih terasa lemas, begitupun kakinya. Pengakuan Aditya sunguh diluar dugaannya. Alana lebih berharap malam itu Aditya mengaku jika sedang mabuk hingga memperkosanya, bukan melibatkan hati seperti yang laki-laki itu katakan.

Melirik kesamping kiri, Alana melihat Kinara yang hanya diam saja, sahabatnya itu juga terguncang. Alana tahu, selama ini Kinara menyukai Aditya. Sahabatnya itu pasti sedih dan kecewa sama seperti dirinya hanya saja dalam konteks yang berbeda.

"Al, aku minta maaf. Berpisahlah dengan mas Abi, dan hiduplah bersamaku, bersama Arkana. Kita mulai dari awal dan aku berjanji akan membahagiakan kamu dan Arkana." ucap Aditya kembali meminta dan berusaha membujuk Alana untuk hidup bersamanya meski Alana sebelumnya sudah menolak ajakan itu.

"Kamu sakit Aditya, kamu kejam. Aku benci kamu!" desis Alana menahan suaranya agar tidak berteriak.

"Jangan membenci aku, Alana. Jangan! Aku mohon. Aku sungguh-sungguh mencintai kamu apalagi sudah ada Arkana diantara kita." bujuk Aditya lagi.

"Adit, tolong biarkan Alana tenang agar kami bisa secepatnya pergi dari sini." pinta Kinara yang akhirnya bicara.

"Aku akan diam jika Alana mau menerima permintaanku." balas Aditya.

Alana mengeleng, "Aku memang akan berpisah dengan mas Abi, tapi bukan berarti aku memilih hidup bersama kamu. Tapi, karena aku kotor dan itu karena kamu! Sungguh aku tidak bisa mengerti apa yang ada dalam pikiran kamu Aditya, tapi cobalah kamu posisikan dirimu sebagai diriku. Tanyakan pada hatimu, masih pantaskah kamu meminta permintaan yang tidak masuk akal itu?" ucap Alana.

"Tidak pantas? Apa karena mas Abi itu kakakku? Alana, bukan sesuatu yang baru jika pada akhirnya ipar menikah dengan adik atau kakak dari pasangannya. Kamu tidak perlu takut orang membicarakan masalah itu." ucap Aditya mencoba menjelaskan.

"Masalahnya aku sekarang membenci kamu!" sahut Alana. "Ayo Ki, antarkan aku pulang." ucap Alana lagi. Ibu dari Arkana itupun berlalu dari hadapan Aditya. Kakinya sudah mampu berdiri, tidak baik juga berlama-lama di dekat Aditya yang egois. Bagi Alana, Aditya itu laki-laki egois yang hanya memikirkan kebahagiaan dirinya sendiri.

Aditya membiarkan Alana dan Kinara pergi, dia akan memberi waktu pada ibu dari anaknya itu untuk berpikir. Aditya sangat yakin, Alana akan jatuh kepelukannya. Sekarang Aditya tinggal memikirkan bagaimana cara, agar Abimana mau melepaskan Alana. Dengan catatan kakaknya itu tidak boleh tahu jika Arkana putranya.

Aditya terkejut saat sosok Kinara kembali dihadapanya, kemana Alana?

"Aditya, aku peringatkan kamu! Jika sampai sesuatu yang buruk terjadi pada Alana dan juga Arkana, maka orang yang harus bertanggung jawab adalah kamu. Saat ini aku masih diam dan membiarkan Alana melakukan apa yang diinginkanya, bukan berarti aku tdak akan membuat perhitungan denganmu. Ingat itu!" ancam Kirana.

Belum sempat melangkah jauh meninggalkan Aditya, dokter anak itu bicara yang menyakitkan untuk Kinara.

"Apa yang bisa dilakukan oleh seorang wanita yang telah dibuang oleh keluarganya, ha!" ucap Aditya.

Kinara berbalik, menyungingkan bibirnya. Dia tersenyum sinis, begini rupanya sifat asli Aditya, sungguh dia benar-benar salah menilai pria dihadapannya ini.

"Aku mungkin tidak bisa melakukan apa-apa terhadap kamu! Tapi apa seorang Aditya lupa jika Alana juga memiliki seorang kakak laki-laki!" balas Alana.

Aditya sedikit tersentak, tapi setelahnya dia mencoba kembali tenang. Aditya tidak akan takut akan apapun, Aditya punya jawaban dari semua kemarahan yang mungkin akan dilayangkan calon kakak iparnya. Aditya tersenyum lebar, "Aku tidak takut dengan ancaman kamu." ucap Aditya dengan jumawa.

"Ya, kita lihat saja nanti, siapa yang menang dan siapa yang kalah." ucap Kinara mengakhiri perdebatanya dengan Aditya.

Kinara segera menyusul Alana yang menunggunya di depan lift. Dari jauh sahabatnya itu tampak baik-baik saja, tubuhnya berdiri tegap. Kaki yang dirasa lemas setelah mendengar pengakuan Aditya kini mampu menopang tubuhnya yang memiliki tinggi diatas rata-rata untuk ukuran wanita.

Namun saat didekat Alana, Kinara melihat sangat jelas wajah dingin yang ditunjukkan Alana. Sahabatnya tadi meninggalkan Aditya dengan rasa benci, kecewa dan amarah yang menjadi satu. Entah apa yang Alana rasakan saat ini, yang jelas Kinara tahu, sangat sulit bagi Alana untuk mengekspresikan perasaannya.

Seketika Kinara takut. Takut dengan apa yang sempat terlintas dalam pikirannya. Bagaimana jika Alana depresi menghadapi ini semua? Dan orang yang pantas dia marahi selain Aditya adalah Abimayu.

...🌿🌿🌿...

...Ananku Ternyata Bukan Anak Suamiku...

Episodes
1 Bab 1. Anniversary
2 Bab 2. Golongan Darah Berbeda
3 Bab 3. Bicara
4 Bab 4. Rasanya Sangat Sakit
5 Bab 5. Berbagi Kisah
6 Bab 6. Cemburu
7 Bab 7. Hasil Yang Mengecewakan
8 Bab 8. Akan Mencari Tahu
9 Bab 9. Rencana Kinara
10 Bab 10 Terungkap
11 Bab 11. Bukan Hanya Mimpi
12 Bab 12. Pengakuan Aditya
13 Bab 13. Perasaan Alana
14 Bab 14. Penyesalan
15 Bab 15. Pertengkaran
16 Bab 16. Meminta Maaf
17 Bab 17. Depresi
18 Bab 18. Ulah Aditya
19 Bab 19. Memberitahu
20 Bab 20. Mengunjungi Alana
21 Bab 21. Keinginan Alana
22 Bab 22. Bertemu Wisnu
23 Bab 23. Surat Panggilan
24 Bab 24. Pindah
25 Bab 25. Menolak Bercerai
26 Bab 26. Kamar Impian
27 Bsb 27. Waktunya Bicara
28 Bab 28. Tidak Usah Takut
29 Bab 29. Inikah Namanya Cinta?
30 Bab 30. Bertemu Abimana
31 Bab 31. Sikap Wijaya
32 Bab 32. Semakin Dekat
33 Bab 33. Kehadiran Orang Dimasa Lalu
34 Bab 34. Kedatangan Rendi
35 Bab 35. Hanya Satu Kali
36 Bab 36. Berbohong
37 Bab 37. Pengakuan Rachel
38 Bab 38. Habislah Sudah Abimana
39 Bab 39. Abimana Pamit
40 Bab 40. Perbuatan Rachel.
41 Bab 41. Pengakuan Rendi
42 Bab 42. Ini Baru Awal
43 Bab 43. Melawan Restu
44 Bab 44. Dapat Bonus
45 Bab 45. Menerima Surat Cerai
46 Bab 46. Sidang Putusan
47 Bab 47. Permintaan Alana
48 Bab 48. Menemui Alana
49 Bab 49. Hati-Hati
50 Bab 50. Pertemuan Dua Sahabat
51 Bab 51. Bertemu Naren
52 Bab 52. Terjawab Sudah
53 Bab 53. Obsesi Aditya
54 Bab 54. Kegelisahan Alana
55 Bab 55. Tertangkap
56 Bab 56. Papa Arkana
57 Bab 57. Akan Melawan
58 Bab 58. Cinta Pertama
59 Bab 59. Bayangan Hitam
60 Bab 60. Bersyukur
61 Bab 61. Kecewa
62 Bab 62. Kesal
63 Bab 63. Permintaan Ambar
64 Bab 64. Mengunjungi Kediaman Mahendra
65 Bab 65. Salah Menilai
66 Bab 66. Makan Malam
67 Bab 67. Menjelang Lamaran
68 Bab 68. Setelah Lamaran
69 Bab 69. Kekhawatiran Alana
70 Bab 70. Kumpul Bersama Karyawan (1)
71 Bab 71. Merasa Bodoh
72 Bab 72. Wanita Pertama
73 Bab 73. Menjelang Pernikahan
74 Bab 74. Menentukan Pilihan
75 Bab 75. Hari Pernikahan
76 Bab 76. Istirahat
77 Bab 77. Kehadiran Abimana
78 Bab 78. Membawa Kabur Alana
79 Bab 79. Maaf
80 Bab 80. Menyatu
81 Bab 81. Mengunjungi Rumah Baru
82 Bab 82. Adik Bayi
83 Bab 83. Permintaan Dion
84 Bab 84. Dinara
85 Bab 85. Baik Baik Saja
86 Bab 86. Sudah Waktunya
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1. Anniversary
2
Bab 2. Golongan Darah Berbeda
3
Bab 3. Bicara
4
Bab 4. Rasanya Sangat Sakit
5
Bab 5. Berbagi Kisah
6
Bab 6. Cemburu
7
Bab 7. Hasil Yang Mengecewakan
8
Bab 8. Akan Mencari Tahu
9
Bab 9. Rencana Kinara
10
Bab 10 Terungkap
11
Bab 11. Bukan Hanya Mimpi
12
Bab 12. Pengakuan Aditya
13
Bab 13. Perasaan Alana
14
Bab 14. Penyesalan
15
Bab 15. Pertengkaran
16
Bab 16. Meminta Maaf
17
Bab 17. Depresi
18
Bab 18. Ulah Aditya
19
Bab 19. Memberitahu
20
Bab 20. Mengunjungi Alana
21
Bab 21. Keinginan Alana
22
Bab 22. Bertemu Wisnu
23
Bab 23. Surat Panggilan
24
Bab 24. Pindah
25
Bab 25. Menolak Bercerai
26
Bab 26. Kamar Impian
27
Bsb 27. Waktunya Bicara
28
Bab 28. Tidak Usah Takut
29
Bab 29. Inikah Namanya Cinta?
30
Bab 30. Bertemu Abimana
31
Bab 31. Sikap Wijaya
32
Bab 32. Semakin Dekat
33
Bab 33. Kehadiran Orang Dimasa Lalu
34
Bab 34. Kedatangan Rendi
35
Bab 35. Hanya Satu Kali
36
Bab 36. Berbohong
37
Bab 37. Pengakuan Rachel
38
Bab 38. Habislah Sudah Abimana
39
Bab 39. Abimana Pamit
40
Bab 40. Perbuatan Rachel.
41
Bab 41. Pengakuan Rendi
42
Bab 42. Ini Baru Awal
43
Bab 43. Melawan Restu
44
Bab 44. Dapat Bonus
45
Bab 45. Menerima Surat Cerai
46
Bab 46. Sidang Putusan
47
Bab 47. Permintaan Alana
48
Bab 48. Menemui Alana
49
Bab 49. Hati-Hati
50
Bab 50. Pertemuan Dua Sahabat
51
Bab 51. Bertemu Naren
52
Bab 52. Terjawab Sudah
53
Bab 53. Obsesi Aditya
54
Bab 54. Kegelisahan Alana
55
Bab 55. Tertangkap
56
Bab 56. Papa Arkana
57
Bab 57. Akan Melawan
58
Bab 58. Cinta Pertama
59
Bab 59. Bayangan Hitam
60
Bab 60. Bersyukur
61
Bab 61. Kecewa
62
Bab 62. Kesal
63
Bab 63. Permintaan Ambar
64
Bab 64. Mengunjungi Kediaman Mahendra
65
Bab 65. Salah Menilai
66
Bab 66. Makan Malam
67
Bab 67. Menjelang Lamaran
68
Bab 68. Setelah Lamaran
69
Bab 69. Kekhawatiran Alana
70
Bab 70. Kumpul Bersama Karyawan (1)
71
Bab 71. Merasa Bodoh
72
Bab 72. Wanita Pertama
73
Bab 73. Menjelang Pernikahan
74
Bab 74. Menentukan Pilihan
75
Bab 75. Hari Pernikahan
76
Bab 76. Istirahat
77
Bab 77. Kehadiran Abimana
78
Bab 78. Membawa Kabur Alana
79
Bab 79. Maaf
80
Bab 80. Menyatu
81
Bab 81. Mengunjungi Rumah Baru
82
Bab 82. Adik Bayi
83
Bab 83. Permintaan Dion
84
Bab 84. Dinara
85
Bab 85. Baik Baik Saja
86
Bab 86. Sudah Waktunya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!