Aku Bukan Dokter
Langit tampak cerah, sang awan bergelayut manja saling berdempetan satu sama lain di bawah langit biru dengan pancaran matahari di siang itu.
Burung Burung beterbangan kesana kemari, daun daun pun saling bergesekan satu sama lain, akibat terkena tiupan angin sepoi-sepoi.
Dari atas langit tampak seorang lelaki dewasa tertidur dalam hamparan rumput yang hijau, merasakan angin sedang yang menusuk hingga dasar aliran tubuh.
"Apakah Ini surga.''
Mata nya terbuka, dengan keindahan pesona alam yang alami, sang burung beterbangan dan gesekan daun daun yang terdengar halus di telinga nya itu.
"Hampir terbunuh sewaktu melakukan exfrerimen. Hidup ku sungguh sangat menyedihkan.." Ucap pemuda itu dalam hati.
"Ehk, tunggu kenapa surga tampak terlihat jelek sekali dan lagi rumput rumput pun tampak liar.." Batin pemuda itu bergejolak.
Wajar saja dia beranggapan bahwa dirinya sudah berada di surga, karna masih teringat dan terbayang oleh pikiran dan otak yang bercabang ketika itu. Dia sedang berada di gedung tempat dirinya ber exfrerimen untuk membuat formula penambah umur manusia tiba tiba laboratorium itu meledak dan dia sendiri pun ikut meledak.
Sebelum gedung itu meledak. Sahabat ku datang dan tampak terlihat mencurigakan dengan berjalan ke setiap sudut ruangan yang ada dalam laboratorium itu. Pikir ku Nova nama sahabat ku tak membuat rencana apa apa, hingga aku menghiraukan dan mengacuhkan nya apa yang di perbuat oleh nya.
"Rizki selamat tinggal dan kamu terlebih dahulu untuk masuk surga.." Saat itu Nova berkata itu dengan seringai licik di bibir nya..
Aku yang tak mempunyai rasa curiga sedikitpun, hanya mengacuhkan saja kata kata dari sahabat sejati itu, namun selang beberapa menit kemudian aku mendengar suara seperti bunyi alarm dan gedung laboratorium pun meledak sangat dahsyat.
*****
"Tap.. Tap.. Tap.. Tap..
Suara langkah kaki yang sedang berlari tergesa gesa melewati lelaki dewasa di bawah yang baru terbangun dan kedua mata nya menatap keseluruh yang di sangka dirinya itu tempat ini surga.
"Uhk.... Masih seberapa jauh toilet nya. Aku sudah tak tahan untuk menahan nya." Pikir wanita yang sedang berlari.
Sang lelaki yang baru terbangun itu, segera menatap kearah langkah suara kaki dan tampak seorang wanita yang sedang menahan sesuatu yang akan membuat dirinya malu seumur hidup.
"Perempuan di surga ini berpenampilan agak kuno. Terlihat seperti puluhan tahun yang lalu." Pikir Rizki pemuda itu namanya.
Sedangkan sang wanita yang usia di bawah lelaki itu, menengok kesana kemari memastikan tidak ada seseorang yang mengintipnya.
"Syukur lah tidak ada orang di sekitar sini. Aku sudah tak tahan, terpaksa harus di lakukan di sini.." Ucap nya seraya buru buru melepaskan celananya dan mengucurkan air pancuran yang sudah tak bisa di bendung lagi oleh Goa Sigotaka milik nya.
Sang lelaki yang posisi nya berada di bawah bukit itu, melihat perempuan itu membuka celananya langsung tersentak kaget dan berkata dalam hati dengan exfresi wajah penuh keterkejutan.
"Ya ampun apa yang akan di lakukan oleh perempuan itu.
"Pepatah kuno pernah berkata. Mata air yang jernih mengalir ke timur. Bintang bintang di langit mengarah ke Utara.
Karna rasa terkejut nya itu Rizki hanya bisa melongo dan tak beranjak dari tempat dia pertama terbuka, hingga air yang mengalir dari Goa Sigotaka milik perempuan surga itu terus mengalir kearah dirinya.
Air kencing itu semakin mendekat ke arah Rizki dan kedua mata nya menatap kearah lobang goa yang tampak terlihat rumput rumput yang tumbuh di sisi kanan kiri Goa milik perempuan itu.
"Astaga bencana apa ini. Aku harus cepat cepat bersembunyi kalau tidak bisa mampus untuk kedua kali nya.." Ucap nya dalam hati.
"Sssssssssssttttttt."
Namun tiba tiba ketika dia hendak beranjak untuk bersembunyi, terdengar suara yang tampak tidak asing di sekitar rumput yang tak jauh dari tempat wanita itu mengeluarkan air pancuran nya.
Jelas itu seekor ular mulai merayap menuju kulit putih yang tak bercelana dan tampak jongkok di lihat oleh Rizki.
"Hei hati hati ada ular beracun.." Teriak Rizki refleks mulut nya berteriak dan memberi tahukan kepada perempuan tersebut.
"Arhk.... Siapa.?" Ada orang di sini.?" Kaget wanita itu, jelas Ia sangat malu karna barang berharga nya terbuka lebar tanpa ada penutup sehelai benangpun.
"Haap.."
Ular itu langsung mematuk bagian belakang goa sigotaka perempuan itu.
"Ahhhhhhhhhhhh...."
Perempuan itu langsung melompat seraya menahan sakit. Sial nya karna dirinya memakai celana jins yang ketat hingga Ia pun terangkat keatas dan langsung terjatuh.
Naas bagi Rizki yang posisi nya di bawah, Kedua mata nya tak berkedip sedetik pun, sesaat perempuan itu keatas dan jatuh langsung jatuh tepat bokong dan goa sigotaka perempuan itu pada wajah Rizki seketika saat itu merasakan asam manis sisa air pancuran menempel di mulut nya.
"Ahkkkkkkk.. Sakit sekali.." Ringis perempuan itu dan langsung membalikkan badannya.
Kini posisi nya sedang menindih lelaki yang menjadi tameng dia terjatuh.
Karna jiwa labil nya Rizki, mendapatkan sebuah kenikmatan yang membuatnya pusaka nya itu menjulang tinggi tegak bagaikan tongkat yang sangat keras, dan itu juga di rasakan oleh perempuan itu bahwa tongkat pria itu tepat mengenai goa milik nya.
"Apa yang kau lakukan hah. Dasar mesum." Teriak Perempuan itu.
"Plakk...!
"Plakk...!
"Bugh....!
"Bugh....!
Rizki walau pun menerima tamparan dan pukulan dari perempuan itu, tak merasakan rasa sakit atau pun marah, pukulan dan tamparan itu, kalah dengan rasa nikmat yang dia dapat karna sebuah kecelakaan baru saja.
"Apakah baru saja itu bunga persik.?" Atau bunga persik yang baru mekar, sungguh sangat kenyal dan nikmat.." Pikir Rizki.
Kedua nya berdiri dan sedikit menjauh, Rizki membela dirinya.
"Nona aku tidak bermaksud buruk. Yang barusan itu tidak di sengaja.." Kilah Rizki.
"Aku bukan orang jahat." Kukuh Rizki pada pendirian dan pembelaan nya.
"Hah."
"Apakah orang jahat, akan mengaku kalau dirinya jahat?" Tanya Perempuan itu.
"Tidak... Aku bersungguh sungguh. Aku melihat ada seekor ular beracun. Karena itu aku........
Ucapan Rizki langsung di potong oleh perempuan itu dengan pertanyaan yang sangat mematikan buat Rizki.
"Kalau begitu, sebelum ular itu datang apa yang kau lakukan hah.?" Kenapa kau bisa di sini.?"
"Aku tidak mungkin mengatakan bahwa aku melihat mu sedang buang air kecil bukan.
"Tidak mungkin kalau kebetulan ada seekor ular........
"Kau bener bener mesum...."
"Aduh kepala ku pusing dan sakit sekali.." Perempuan itu langsung memegang kepala nya setelah beberapa kali pertanyaan yang memojokkan Ia berikan kepada lelaki tersebut.
"Racun dari gigitan ular beracun mulai beraksi.." Kata Rizki mencoba memegang pergelangan tangan perempuan berusia belasan tahun itu.
"Ja.. Jangan mendekat. Ahhhhhhhhhhhh...." Kau baru saja mengintip ku. Kau... Kau... Jauh jauh dariku.." Perempuan itu seketika berontak menjauh dari pegangan tangan Rizki.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Rafi Saputra
mantul
2023-05-28
2
Nhi E
hadir . Jangan lupa mampir di SAHABAT RASA PELAKOR
2023-05-13
4
Achmad Dadan Ismawan
hadir
2023-05-01
7