"Kalian bertiga cepat katakan kepada ku siapa yang menyuruh kalian untuk membunuh ku.? Setelah kalian katakan siapa dalang semua ini. Aku pasti akan melepaskan kalian bertiga.." Kata Rizki memberikan penawaran kepada tiga penjahat itu seraya berdiri dengan angkuhnya.
Ketiga penjahat itu hanya bisa telungkup menahan rasa sakit dan lemes di seluruh tubuhnya..
"Hehehe.. Saya yakin kalian tentu akan memilih tidak akan menjawab pertanyaan dari ku.." Rizki langsung duduk dan mengangkat salah satu dagu penjahat itu.
"Orang tak berguna, kau jangan berharap kamu akan memberi tahumu.." Ucap nya seraya mengalir keringat di dahinya.
Rizki melepaskan dagu itu dan langsung berdiri seraya membuka kancing baju nya itu sambil berkata.." Saat kalian ingi memaksa orang untuk melakukan sesuatu kebanyakan akan menggunakan pistol. Tapi aku mungkin berbeda dengan kalian." Rizki tersenyum sinis kearah ketiga penjahat itu, hingga mereka langsung di landa rasa ketakutan yang amat dalam.
"Lihat lah hai sampah sampah tak berguna.. Lalu kalian boleh memilih satu persatu dan mencoba peruntungan nya.." Sombong nya Rizki sembari memperlihatkan sesuatu di balik baju nya itu.
Riani maju beberapa langkah dan langsung melihat apa yang ada di balik baju Rizki Nasir seraya bertanya dengan senyuman manis."
"Apa ini..?"
Plastik berwarna kuning dengan serbuk yang ada di dalamnya.!
"Sayang! Salah satu dari puluhan serbuk ini dapat menyembuhkan sembelit mu.." Jawab Rizki sambil menggoda wanita cantik itu.
Riani tersentak kaget dan mundur dua langkah, perkataan dari Rizki mampu membuka rahasia yang selama ini dia tutupi, namun ia enggan mengakui nya.
"Memang siapa yang punya sembelit.?" Memang kau melihat nya dengan mata kepala mu sendiri.?" Atau kau pernah mendengar rumor nya.! Kau lah yang punya sembelit. Kau dan keluargamu semuanya punya sembelit.." Exfresi yang di lihat dari wajah dan perkataan nya, tampak sudah di ketahui oleh Rizki dari nada bicaranya reporter cantik tersebut.
"Baiklah. Anggap saja aku tidak pernah mengatakannya. Kita kembali ke masalah awal.." Rizki melangkah maju dan langsung duduk di hadapan ketiga penjahat itu.
Pemuda itu tersenyum jahat lalu mengambil salah satu serbuk dari dalam baju nya, dan mengarahkan kepada salah satu dari mereka bertiga.." Cepat katakan kalian akan memilih yang mana.?" Atau kalian ingin aku yang akan memilihkan nya?" Kalau begitu aku merekomendasikan yang ini saja ya.
"Kau.. Ini hanya orang yang tidak berguna yang berpura-pura menjadi seorang Tabib Dewa! Aku tidak takut padamu..?" Jawab Satu Penjahat itu dengan yakin walaupun tampak exfresi terlihat ketakutan.
"Melihat mu memiliki nyali sebesar itu. Aku akan membuat mu mencoba nya.! Rizki langsung merobek serbuk itu seraya berdiri, setelah Ia berdiri dan serbuk obat itu pun langsung Rizki taburkan ke seluruh tubuh salah satu Penjahat tersebut.
Setelah meracik serbuk obat ini. Aku sama sekali belum pernah menguji nya atau pun mencobanya! Kau sangat beruntung aku melakukan uji coba pertama nya pada mu.." Kata Rizki tersenyum.
Dua penjahat lain yang tak jauh dari satu rekan nya yang di berikan serbuk obat oleh Rizki hanya bisa menatap penuh harap harap cemas. Setelah Rizki berkata kurang lebih dua menit lamanya tidak terjadi apa apa.
"Tidak terjadi apa pun.." Ucap penjahat yang di berikan serbuk obat itu.
"Hahahaha.. Hahahahaha.. Bahkan sebutir jerawat pun tidak muncul di wajahnya. Kau berhentilah berpura pura menjadi seorang Tabib Dewa.." Kata teman penjahat yang tak jauh dari nya tertawa terbahak bahak.
"Bajingan, dasar sampah tak berguna, bisa bisa nya mengancam kami.. Tunggu saja sampai kami bisa bergerak, akan ku bunuh kau.." Geram penjahat satu nya lagi.
Rizki tersenyum sinis, Ia mundur dan mulai mendekat kesamping Riani seraya berkata."
"Benarkah. Lebih baik kalian berdua melihat lagi teman mu itu." Tunjuk Rizki.
"ASTAGA! Kau kenapa.?" Tanya Penjahat itu kepada temannya yang di tunjuk oleh Rizki.
Jelas nampak terlihat dari wajah dan exfresi yang di tunjukkan oleh rekannya seperjuangan nya itu, menandakan temannya itu sedang menatap kearah dirinya dengan lautan birahi yang muncul dan ingin segera menerkam nya.
"A... Aku juga tidak tahu apa yang terjadi?" Mungkin karena aku sudah terlalu lama menjomblo. Tiba tiba aku merasakan kau begitu menarik dan mempesona." Kata nya terbata bata, seraya perlahan lahan mulai naik dan menindih rekannya itu dari belakang.
Ahhhhhhhhhhhh.." Aku tidak tahan lagi.."
Penjahat itu langsung tersentak kaget dan berteriak histeris, sesaat temannya mulai menindih tubuh nya dari belakang seraya berkata yang sangat menjijikkan.
"Ja.... Jangan mendekat! Kau jangan mendekati ku.. Aku akan mengatakan nya! Aku akan mengatakan semuanya.." Teriak penjahat itu yang di tindih oleh rekannya dari belakang.
Dengan tatapan yang tak percaya dan senyuman yang manis, Riani mengeluarkan ponselnya dan langsung merekam adegan yang sangat menjijikkan itu sambil berkata manis.
"Astaga! Ini bagus sekali dan akan viral di media sosial, aku harus merekam nya."
"Saat ini efek obatnya masih belum terlalu bekerja. Kau lebih baik segera mengatakan nya. Kalau tidak bokong mu pasti akan habis.." Kata Rizki memberi tahukan dengan tatapan yang sangat dingin.
"Budiman Cahya nama nya! Pemilik real estate. Cahya Group. Dia lah yang menyuruh kami.." Teriak Penjahat itu.
"Kenapa dia ingin membunuh ku.?" Tanya Rizki.!
"Mana kami tahu, kami hanyalah pembunuh, jadi kami hanya di bayar untuk membunuh mu. Ku mohon cepat lepaskan aku.." Teriak penjahat itu mulai merasakan sesuatu yang mengeras di bokong nya.
"Aku tahu orang yang bernama Budiman Cahya itu.." Timpal Riani sesaat terkejut mendengar jawaban dari salah satu Penjahat tersebut.
Karna sudah mengetahui siapa dalang di balik rencana pembunuhan terhadap dirinya, dan Riani pun yang bertugas sebagai reporter mengetahui siapa Budiman Cahya itu, dengan seringai licik di bibirnya Rizki pun membebaskan para penjahat tersebut.
"Kalian makan lah serbuk obat ini. Tubuh kalian pasti akan bergerak lagi. Kali ini aku akan melepaskan kalian dan ENTAHLAH DARI HADAPAN KU.." Tegas Rizki sambil memberikan serbuk obat kepada mereka.
"Terima Kasih banyak. Kami tidak akan melakukan nya lagi.." Jawab mereka serempak dan langsung memakan serbuk obat yang di berikan oleh Rizki.
Hanya satu menit lamanya, setelah ketiga penjahat itu memakan obat penawar yang di berikan oleh Rizki.. Mereka pun langsung dapat bergerak dan tak di lama kan lagi langsung lari terbirit-birit keluar dari rumah Kakek Kes.
"Kau dengan mudah nya, melepaskan mereka semua?" Mereka berniat untuk membunuh mu tahu..?" Tanya Riani jelas jelas Ia tak bisa membaca jalan pikiran pemuda yang ada di hadapannya itu.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Achmad dadan Ismawan
ups ya thor
2023-05-10
5
Kar
lanjutkan
2023-04-29
8
Kar
Kejam juga ya MC nya Thor mengerikan
2023-04-29
8