"Hehehehe.. Aku tidak hanya melepaskan mereka begitu saja.! Aku juga membuat hidup mereka bertiga selanjutnya akan semakin bahagia.." Kata Rizki terkekeh licik, hal itu membuat Riani bergidik ngeri melihatnya.
################
Hampir beberapa ratus meter mereka bertiga berlari dan kini ketiga penjahat itu sudah berada di area hutan yang lumayan jauh penduduk desa nelayan.
"Entah kenapa setelah memakan obat penawar itu. Badan ku terasa aneh ada gairah yang menyerang seluruh tubuh ku ini.." Kata salah satu Penjahat itu berhenti tiba tiba.
Hal serupa juga di rasakan oleh dua penjahat lain nya, dan tampak merasakan hawa panas menjulur keseluruh tubuh mereka.
Tampa di sadari oleh mereka bertiga, kini tampak mereka sudah bertelanjang bulat dan langsung saling menyerang satu sama lainnya di area hutan tersebut.
Ketiga tongkat itu saling berebutan satu sama lain mencari keberadaan lubang yang ada di dalam tubuh masing masing.. Mereka bener bener mendapatkan siksaan yang sangat luar biasa atas perbuatan menyinggung orang yang tak boleh di singgung.
Sementara di kediaman Kakek Kes.. Rizki dan Riani setelah para penjahat itu di bebaskan oleh Rizki dengan senyuman penuh kelicikan dan membayangkan apa yang akan terjadi kepada ketiga penjahat itu, Rizki hanya bisa bergidik ngeri seraya menatap tajam kearah reporter cantik itu dengan tatapan yang salah di artikan oleh Riani.
"Kenapa kau menatap ku begitu.?" Kau pasti berencana melakukan hal mesum. Karena melihat aku yang cantik ini kan..?" Tanya Riani
"Uhhh... Apa nya yang cantik, cepat berikan ponsel mu.." Jawab Rizki seraya mencoba mengambil ponsel yang ada di tangan reporter Riani.
Reporter itu langsung mundur beberapa langkah dan berkata dengan nada tinggi." Kenapa aku harus menuruti mu hah.."
"Apa kau yakin tidak mau memberikan ponsel mu itu.. Kalau begitu aku tidak akan menyembuhkan sembelit mu.." Kata Rizki.
"Si... Siapa yang ingin kau sembuhkan?" Dan siapa juga yang punya sembelit. Kau yang sembelit.." Jelas Kata kata Riani terbata bata, menandakan ucapan dari Rizki itu bener.
"Baiklah. Kau sebegitu nya tidak ingin mengakuinya, kau simpan lah video itu dan kau tonton ketika buang air kecil. Dan jangan terlalu serius waktu menonton nya, karna akan gawat kalau sampai kaki kamu kesemutan.." Rizki membalikkan badannya dan langsung berjalan kearah pintu keluar.
"Hei...... Tunggu sebentar." Cegah Riani seraya menarik baju Rizki dari belakang.
"Apa kau sungguh dapat menyembuhkan sembelit ku.?" Tanya Riani dengan wajah yang memelas.
Rizki seketika berhenti dan menoleh wajahnya.." Kau ini munafik sekali. Jelas jelas memiliki penyakit tapi tidak mau mengakui nya.."
"Untung suasana hati ku sedang baik. Kalau mood ku buruk akan malas meladeni mu! Angkat pakaian mu, aku akan memijat perut mu itu.." Titah Rizki.
"Hah, kenapa harus memijat perut.?" Tanya Riani kaget.
"Hah, huu hah.. Ku tanya sekali lagi kah mau sembuh atau tidak.." Tegas Rizki.
"Baiklah. Pijat saja kalau hanya perut.! Tapi kalau sampai kau berani, memegang yang lain' nya. Aku akan mematahkan tangan mu.." Ancam Riani seraya menaikkan baju nya keatas.
Tampak perut yang begitu mempesona dan menggoda terlihat oleh Rizki, tak di lama kan lagi, tangan nya langsung memegang perut mulus itu, hingga membuat Riani refleks terkejut dan berteriak.
"AWW.!
"DIAM JANGAN BERGERAK.." Sorot mata Rizki menatap tajam kearah Riani, hingga wanita itu tampak terlihat ketakutan di wajahnya.
"Hahaha. Kalau wanita ****** ini tidak aku sembuhkan , bagaimana aku bisa di sebut Dewa Obat, sebenarnya aku bisa memijat nya dari luar baju.." Gumam hati Rizki.
Hampir tiga menit lamanya, Rizki terus menerus keasyikan dengan aktivitas yang di lakukan oleh nya pada reporter wanita cantik itu, hingga membuat reporter itu jengah.
"Belum selesai juga memijat nya.?" Posisi mu sekarang ini membuat ku malu.?" Tanya Riani
"Perut terasa penuh, saat di pijat terasa ada benjolan keras, mulut terasa kering, tangan dan kaki sering berkeringat.." Terang Rizki sesaat menghentikan aktivitas pijatan nya dari perut reporter itu dan langsung berjalan kearah meja.
"Rhubarb 15g, Bitter Orange 15g, Magnolia 12gram, Glauber salt dan Minyak zaitun satengah sendok makan."
Setelah selesai dengan menulis resep nya, Rizki pun langsung membalikkan badannya dan melangkah beberapa langkah memberikan selembar kertas yang tertulis resep obat tradisional sambil menjelaskan nya."
"Rebus Magnolia dan Bitter Orange dengan 200 ml air sampai tersisa menjadi 1000 ml, kemudian buang ampasnya. Setelah itu tambahkan Rhubarb dan rebus selama satu jam, lalu saring, yang terakhir tambahkan Glauber salt dan minyak zaitun. Ingat saat merebus lebih baik kau gunakan api kecil.." Terang Rizki.
"Ini semua apa bener bener manjur..? Tanya Riani Riani kebingungan.
"Terserah kau mau meminumnya atau tidak. Dan resep ini tidak ku berikan secara cuma cuma. Total ada 50 huruf, jadi total harga nya 5 juta rupiah.." Kata Rizki yang berpura pura cuek padahal dalam hatinya jelas Ia sedang merencanakan sesuatu.
"Brengsek kau merampok ku! 50 huruf kau meminta 5 juta rupiah, jadi satu huruf nya 100 ribu rupiah?" Kau mematok harga berdasarkan jumlah huruf hah.." Bentak Riani tidak terima dengan semua yang baru saja di berikan oleh Rizki.
"Wah..... Kakak Riani kau datang.."
Tiba tiba mereka berdua di kejutkan dengan suara yang tampak tak asing bagi Rizki atau pun Riani yang sedang beradu argument masalah resep obat itu.
"Reporter Riani datang kemari? Kebetulan sekali aku banyak membeli makanan. Ayo kita makan bersama.." Tegur Kakek Tua yang berjalan dari arah belakang Gadis kecil.
"Terima Kasih Kakek Kes.." Riani seketika menoleh dengan senyuman kearah mereka berdua yang baru datang itu.
"Kesya tolong bakar kerta ini.." Rizki langsung mengambil kertas yang di pegang oleh Riani dengan paksa.
"Apa itu hidung belang.?" Tanya Kesya penasaran.
"Tunggu dulu, Baiklah, aku akan berikan uang nya! Dasar brengsek tukang peras." Seketika Riani pun mengambil paksa kertas yang sudah berada di tangan Rizki mengambil kembali.
Setelah kertas bertuliskan resep obat di dapat oleh reporter itu. Ia langsung menyembunyikan resep obat di saku celana karna takutnya di ambil kembali oleh Rizki dan berbisik kepada telinga Kesya.
"Hei... Kesya, kau harus berhati hati dengan orang ini. Dia suka memakan orang sampai ke tulang tulangnya. Orang ini menulis resep sebanyak 50 huruf dan meminta lima juta dari ku! Bener bener bajingan."
"50 huruf 5 juta jadi 1 huruf nya 100 ribu rupiah.?" I... Ini kelewatan.." Teriak Kesya bener bener terkejut dengan apa yang di bisikkan oleh reporter itu.
"Harga yang ku berikan ini adalah harga teman. Kalau harga resep ku yang sebenarnya satu huruf nya kuhargai lebih dari 100 ribu rupiah. Dan aku sekaligus menyampaikan.
"BESOK AKU AKAN PERGI DARI SINI.!
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
anugrah
lanjut
2023-05-02
7
anugrah
hadir lagi bos ku
2023-05-02
7
Rafi Saputra
ups
2023-04-30
9