Dua Hari telah berlalu, insiden siang itu bersama para reporter sudah sepenuhnya selesai dan pemuda yang kini di juluki oleh penduduk desa nelayan dengan sebutan Tabib dewa, sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk pergi meninggalkan desa itu.
Satu unit mobil mewah berhenti tepat di karangan rumah Kakek Kes, tak lama terlihat seorang wanita yang begitu anggun dan mempesona turun dari mobil itu berjalan masuk dengan sebuah map coklat dia simpan dalam dadanya.
"Reporter Riani. Cepat sekali kau sudah mencari ku. Apakah ada kabar baik..?" Tanya Rizki dengan santai nya duduk seraya kaki nya di tumpang ke kaki satu nya lagi.
Namun bukan jawaban yang di dapat oleh Rizki dari reporter itu, yang Ia dapatkan tatapan membunuh dari wajah Riani.
"Apa arti exfresi wajah mu itu.?" Mengapa kau sedang melihat sampah yang menjijikan..?" Tanya lagi Rizki yang di buatnya penasaran, namun tidak Ia perlihatkan kepada wanita itu.
"Kau lihat lah sendiri.." Tatapan nya dingin dan kata nya singkat namun kasar exfresi nya.
Rizki bangkit dari duduknya. Ia buru buru mengambil map coklat itu yang akan di simpan ke atas meja, tanpa sengaja Rizki menyentuh telapak tangan kiri Riani.
"Ah menjijikkan. Aku harus buru buru membersihkan.." Kata Riani mundur dan mengelap telapak tangan dengan tisu.
"Astaga.. Aku tidak melakukan apa pun padamu kan.?" Apakah kau harus berlebihan seperti itu.." Kata Rizki seraya perlahan lahan membuka map coklat itu.
Wajahnya pias seketika, dan seluruh tubuh bergetar hebat, apa yang sudah di lihat oleh Rizki dalam map itu hasil penyelidikan reporter Riani.
"ASTAGA! Itu reporter Riani. Apakah kau yakin dokumen dokumen ini milikku..?" Tanya Rizki dengan exfresi wajah pias keringat bercucuran.
"Seratus persen yakin! Dan kamu jangan terlalu banyak bicara. Bernafas di ruangan yang sama dengan mu aku juga merasa sangat jijik.." Terang Riani wajahnya terlihat menakutkan dan menatap sinis kearah Rizki.
"SIALAN! Ini bener bener milik ku. Apakah dia bisa di sebut manusia. Bener bener brengsek.! Dia hidup hanya menghabiskan udara. Kalau mati pun hanya akan membuang tanah secara percuma.." Rutuk Rizki pada berkas yang Ia lihat.
Orang kaya yang pengecut. Tidak ada hal buruk yang belum pernah di lakukan nya. Tiap hari hanya tahu memboroskan uang keluarga. Berteman dengan komplotan tidak berguna, suka minum minuman keras dan bermain wanita. Bener bener menjijikan.
Semuanya sudah pernah Ia coba. Hampir setiap malam pergi ke klub malam dan pemandian umum di kota. Bener bener menjijikan.
"Pantas saja waktu itu tubuh ku lemah sekali. Setiap hari pergi melakukan hal seperti itu. Anak orang kaya yang melakukan hal seperti ini bener bener luar biasa. Adik kecil tidak kesakitan dan terkena penyakit kelamin sudah hal bagus.." Ucap hati Rizki dalam hati.
"Di dunia ku dulu aku tidak pernah dekat dengan wanita. Kenapa sekarang aku bisa berada di tubuh seseorang yang tidak berguna sama sekali . Pantas saja selalu ingin melecehkan Kesya ternyata karena perbuatan tubuh ini. " Bimbang hati Rizki.
"Melihat exfresi wajah mu seperti itu. Apakah kau bener bener hilang ingatan. Bener bener tidak ingat apa pun.?" Tanya Riani.
"Tentu saja aku selalu hidup bener. Bagaimana mungkin aku bisa seperti ini setiap hari melecehkan banyak wanita.." Kata Rizki dirinya tidak terima dengan informasi yang di bawa oleh reporter Riani.
"Tidak tahu apakah ini kebetulan atau tidak. Nama dari pemilik tubuh ini Rizki Nasir. Begini lebih baik masalah kedepannya tidak akan terlalu rumit memakai identitas tubuh yang kini aku pakai.." Ucap Rizki penuh arti.
"Walaupun dalam dokumen ini terdapat puluhan halaman yang menyebutkan kau telah melecehkan banyak wanita. Tapi masih ada informasi lainnya.." Kata Riani mengambil berkas yang berserakan akibat ketidakpuasan Rizki dengan apa yang di lihat nya saat ini.
"Kau masih memiliki sebuah perusahaan dan seorang tunangan.." Kata lagi Riani berdiri dan melihat satu lembar berkas hasil penyelidikan itu.
"Yaa aku juga sudah melihatnya." Jawab Rizki penuh dengan rasa berpikir.
"Di dunia ku sebelum nya aku bahkan tidak memiliki seorang kekasih. Tuhan ternyata memberikan seorang tunangan kepada ku di dunia ini." Pikir Rizki berkecamuk dalam ketidakpercayaan nya.
"Menurut informasi yang ku dapatkan. Perusahaan mu itu sedang mengalami krisis. Dan juga tunangan mu itu juga sedang berada dalam bahaya.." Riani memberikan informasi tambahan lain nya kepada Rizki Nasir yang mampu membuat nya lebih tertekan dan kaget.
"Bahaya apa.?" Rizki bertanya.!
"Dia telah di jebak." Jawab Riani.
"DIJEBAK.? Pemilik tubuh ini di buang keatas gunung yang dekat dengan pantai nelayan. Apa jangan jangan dua peristiwa ini saling berkaitan satu sama lain." Ucap Rizki penasaran.
"Apakah kau tahu siapa yang menjebak nya..?" Tanya Rizki.
"Kenapa aku harus memberitahu mu?" Tidak perlu kuberi tahu kepada mu kan.! INI ADALAH MASALAH MU."
"Sialan wanita ini bukan orang yang mudah di berdaya, namun jangan panggil aku master obat kalau dia tidak tunduk kepada ku.." Gumam Hati Rizki seringai licik di bibirnya.
"Apa yang ingin kau ketahui sebenarnya dari ku.?" Tanya Rizki.
"Pintar.... Aku sangat suka sekali berhubungan dengan orang yang sangat pintar."
"Dulu kau sama sekali tidak memiliki ketrampilan medis. Beritahu aku kau dapatkan dari mana ketrampilan medis ini.?" Tanya Riani tersenyum manis.
"Hehehehe. Reporter Riani. Kalau ku bilang aku tidak tahu..! Kata Rizki seraya terkekeh.
Di ruangan ini sekarang hanya ada kita berdua, Kesya dan Kakek nya sedang keluar dan berbelanja dalam waktu yang lama. Apa kau tidak takut kalau aku melakukan sesuatu pada mu.." Kata Rizki memberi ancaman.
"Hahahhahahahahha.. Takut! Mengapa harus takut. Lucu.." Tawa Geli Riani tentang perkataan dari Rizki Nasir.
"Di situasi seperti ini. Yang memiliki kemungkinan di bunuh adalah kau. Dan bukan aku.." Tegas Riani.
Namun Rizki langsung melompat dan memeluk Riani seraya mendorong kan tubuh nya untuk merunduk ke bawah.. Hal itu yang di lakukan oleh Rizki membuat Riani marah dan beranggapan dirinya di lecehkan.
"Brengsek apa yang kau lakukan. Sudah ku katakan pada mu kau tidak dapat melakukan sesuatu padaku.! Ku beri tahu kau, aku ini ahli Judo dan lima kali juara tingkat nasional. Kau tidak bisa melecehkan ku.." Geram Riani dalam pelukan Rizki.
"Sssssssssssttttttt......"
"Jangan bergerak lihat lah kesana.." Rizki memberikan kode dan menunjukkan jari nya kepada tembok yang berlubang akibat tembakan senjata api.
"Lubang bekas peluru.." Kaget Riani.
"Orang yang menembak seharusnya masih ada di luar." Kata Rizki.
"Sekarang bagaimana..?" Panik Riani bertanya kepada Rizki.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Achmad dadan Ismawan
mantull MC nya
2023-05-10
5
Rafi Saputra
👍👍👍👍
2023-05-06
5
Kar
UPS
2023-04-29
7