Pagi ini Senja terbangun pukul lima pagi, la mengingat ingat percakapannya dengan Hengky
semalaman. Ia mencari tahu kebiasaan Langit sejak Langit bangun tidur hingga akan tidur lagi.
Senja pergi membersihkan badannya terlebih dahulu kemudian mengganti bajunya dengan
kemeja warna putih yang dimasukkan didalam celana khaki warna hitam. tak lupa ia mengambil sneakers putih dan tasnya dari dalam kopernya sekaligus meletakkannya di dekat sofa agar lebih mudah memakainya nanti.
Sesuai penjelasan Hengky, Senja menyiapkan air hangat untuk Langit sepuluh menit sebelum Langit
bangun. Menyiapkan Kemeja, Jas, dasi, Jam tangan, kaos kaki hingga sepatu. Ada yang sengaja
ia lewatkan, tetapi dia sudah meminta bantuan Hengky khusus untuk yang satu itu.
05.42
Senja melihat Jam digital disamping tempat tidur Langit. tiga menit lagi Langit akan terbangun. Senja mengambil sebotol air mineral kecil dari dalam kulkas, meletakkannya di samping jam digital Langit.
Ia menatap layar ponselnya, membaca dengan cepat chat Hengky, meneliti ulang kalau saja ada yang terlewat.
"Sip"
Senja meninggalkan kamar untuk segera makan pagi. Ia bertemu dengan Henhky di depan pintu kamar.
"aku minta tolong ya yang bagian itu." Pinta Senja.
Hengky mengangguk, kemudian masuk ke dalam tepat ketika alarm Langit bunyi.
Langit membuka matanya, mengedipkan beberapa kali matanya untuk menyatukan nyawa-nyawanya yg berterbangan. Ial bangun dan minum air mineral yang disediakan Senja.
"Air anda sudah siap, pak" kata Hengky.
langit berjalan menuju ke kamar mandi.
"Hengky!!"
Hangky setengah berlari menghampiri langit. "Ya Pak?"
"Apa yang ada di otak lo pagi ini?" tanya langit
Hengky memeriksa air yang ada di bathtub. "Maaf, pak" ucapnya dan langsung memutar kran air panas, tak lama langsung menutupnya.
"Silahkan." Hengky berjalan mundur, menutup pintu kamar mandi.
Sebelum ia keluar dari ruang ganti, ia menyiapkan pesanan Senja sebelumnya. Celana dalam milik Langit. hihihi.
Tak lama Langit berendam, ia membilas badannya dan segera keluar untuk memakai pakaian.
"Ada apa sih dengan bocah ini?" gerutu Langit melihat dasi pilihan Senja yang tidak cocok baginya. Ia memilih lagi dasi lain dalam kotak dasinya.
Jas telah terpasang sempurna dibadannya, ia menatap cermin. Menggunakan pomade, dan menyisir ke arah belakang. Setelah dirasa semuanya rapi, barulah ia keluar.
"jadwal anda pagi ini dimulai dari pertemuan dengan...."
"Sepatu gue mana?" Langit memotong kalimat Hengky. Dia menatap di sekitar Sofa, tidak ada Sepatunya. malah sepatu milik Senja. "Lo suruh gue pakai ini?" Langit menendang pelan sepatu Senja.
Langit memperhatikan Hengky yang kembali dengan membawa Sepatu miliknya.
"Ada apa sih dengan otak lo pagi ini?? 8 tahun lo sama gue gak pernah melakukan kesalahan seperti ini" tanya Langit sambil memasang kaos kaki dan sepatu.
"sebenarnya, Nona Senja yang menyiapkan ini semua, pak."
Langit menghentikan kegiatannya dan menatap Hengky.
"Saya tidak menanyakan alasannya. Jika anda mau, akan saya tanyakan nanti." Hengky menjawab tatapan Langit.
"Gak perlu, biarkan dia melakukan kemauannya. Oastikan saja dia melakukan dengan benar dan jangan sampai buang-buang waktu gue seperti ini." jelas langit. Ia berdiri dan segera keluar kamar menuju meja makan.
Saat menuruni tangga Langit dan Hengky berpapasan dengan Senja yang sedang naik. Senja melirik Langit dan menyapa dengan anggukan kepala, lalu menatap Hengky.
Hengky memberikan kode dengan tangannya memegang ipad, Senja yang paham hanya mengangguk pelan.
Dikamar, Senja Segera memakai sneakers-nya. Ia menguncir asal rambutnya dan memesan Ojek online untuk mengantarnya ke kantor.
Tas ransel kebanggaannya sudah melekat di punggungnya. Ia menuruni anak tangga, menghampiri Ayah mertuanya yang masih di meja makan.
"Ayah, Senja berangkat kerja dulu?"
Subagio segera meneguk kopi yang barusan masuk mulutnya. "ah, iya. Ayah lupa bilang. Pak Agung sudah nunggu kamu di depan"
hah? pak Agung??
"Sopir anda, Nona." Hengky menjelaskan
"Hah, sopir???" Senja terkejut. "Senja sudah pesan Ojek Online, Yah. Dia sudah didepan rumah." Senja menunjukkan layar smartphone-nya
"Tapi... "
"Maaf, Yah. Senja sudah terlambat. Harus buru-buru." Senja manarik lembut tangan kanan Subagio. mengangguk pelan ke arah Langit yang sibuk menyantap sandwich.
Senja berlari meninggalkan ruang makan membuat Subagio tertawa melihat tingkah Senja.
"Kenapa dia segitu takutnya terlambat, apa dia lupa kalo dia sudah jadi bagian pemilik perusahaan itu? hahahaha"
"Diatas kertas saja, Yah" Langit meralat.
"Apa kamu tidak ingin tertawa melihat istrimu itu?"
Langit tak menjawab pertanyaan Ayahnya.
**********
di kantor,
Senja menscan id card nya satu menit sebelum waktu menunjukkan pukul 07.30
"syukurlaaah" katanya lega. Ia menuju meja kerjanya, dua asistennya sudah berada disana.
"Selamat pagi mbak Senja" sapa mereka
"Pagi" balas Senja, meletakkan tasnya. "Jadi, ada perkerjaan apa aja nih selama ku tinggal?"
Halimah dan Kiki menjelaskan bergantian, apa-apa saja pekerjaan yang harus Senja tangani.
"Tunggu tunggu," Senja memotong penjelasan Halimah "PT. Aoxtek?"
Halimah mengangguk, "Kita baru akan kerjasama dengan mereka sih mbak, mereka mau desain produk barunya diserahkan ke kita."
"Sudah sampai mana prosesnya?" tanya Senja
"Orang kemaren bu Monic baru ketemu orang Aoxtek-nya mbak." jawab Halimah
"Rencananya hari Kamis besok Kita ketemu Mereka lagi mbak, bahas lebih detail lagi keinginan mereka. Kalo bisa sekalian tanda tangan kontrak kerjasama buat iklannya mbak." tambah Kiki
Senja diam sejenak, ini kan perusahaannya pak Ronald. gimana kalo pas lagi diskusi tiba-tiba pak Ronald muncul dan mengenalinya.
Senja bingung dengan pikirannya sendiri, sedangkan Halimah dan Kiki terus menjelaskan.
*********
Disisi lain kantor.
Pintu Lift terbuka, Langit dan Hengky keluar dari dalamnya. Alea dan dua asisten sekretarisnya sudah berdiri menyambut kedatangannya.
"Selamat pagi" kompak mereka bertiga menyapa.
tak ada balasan dari Langit, Alea kini mengikutinya.
"Jam sepuluh anda harus menemui tuan Tanaka di hotelnya, pak." Alea menyuguhkan beberapa berkas ketika Langit sudah duduk di kursinya.
Langit membaca berkas-berkas yang disuguhkan Alea. Ia berhenti disebuah berkas milik PT. Aoxtek. senyum kecil mengambang di bibirnya.
"Mereka jadi menyerahkan desain produk barunya kepada kita." jelas Alea.
"Setelah jam makan siang hubungi Manager Desain Product, suruh mereka kesini."
Alea mengangguk, meninggalkan ruangan.
**********
"Nja??"
"Ya, Bu??" senja menjawab panggilan Manajernya.
"Ayo ikut ke atas" ajak Monic.
Senja mengernyit, "Kemana bu?"
"Nyari yang seger seger" jawab Monic. "Bawa buku agendamu."
Senja mengambil bukunya lalu mengikuti Manajernya.
'12'
Monic menekan tombol angka dua belas, membuat Senja makin penasaran.
"Nyari yang seger-seger kok di lantai dua belas, Bu?" tanya Senja.
"Ya Iyalah, lha wong ketemu orang ganteng. Ya wes pasti seger toooh Njaa" Logat jawa Monic keluar, membuat Senja tersenyum masam.
'tahu gini aku gak ikut Bu' batin Senja.
Tak lama pintu lift terbuka, sampai di lantai dua belas. Monic menghampiri meja Asisten Dirut, sedikit bercakap-cakap.
Salah satu asisten Dirut mengantar Monic dan Senja masuk. "Manajer Desain Produk sudah tiba, Pak"
Pandangan Langit dan Senja bertemu, namun Senja langsung menundukkan pandangannya.
"Duduklah" kata Langit
Senja dan Monic duduk di Sofa panjang, disusul langit duduk di Sofa single. Alea berdiri di sebelah kiri Langit.
"Aku sudah melihat berkas perencanaan kerjasama untuk Aoxtek. Aku harap kalian tidak mensia-siakan kesempatan ini." Langit membuka percakapan
"Baik pak, hari kamis besok kami sudah membuat janji untuk membahas semuanya. Saya sendiri yang akan pastikan Aoxtek akan menandatangani surat perjanjian kerjasama ini. Jika memungkinkan, saya akan mencoba menego untuk pembuatan iklannya sekalian." Monic meyakinkan Langit.
Langit mengangguk, ia memberikan kiat-kiat untuk menarik perhatian PT. Aoxtek.
Senja hanya mencatat poin poin pentingnya. wajahnya tertunduk, sedikitpun tak berani ia angkat.
-bersambung-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
nan_elok
segitiga palung mariana atau bermuda ?
2023-07-26
0
Mom Dee🥰🥰
celana khaki warna hitam.. 😁😁
2023-07-13
0
Devi Pramita
langit terlalu kakuh Kali ya
2023-06-24
0