Jubah Merah

Jubah Merah

Nuri.

Baru saja ia mengangkat cangkir kopi panasnya ketika ponsel dikantong celananya berdering keras.

"Eh busyet..siapa pagi pagi gini 'dah telepon aku?" ucapnya dalam hati sedikit kesal, maklum hari ini hari sabtu pagi Hari offnya.

"Dar! Ini aku, itu lho siMaya kasian sudah 3 minggu panasnya 'ga turun..yang aneh kenapa dia seperti mengigau tidak karuan"

"Eh mas..loh, bukannya kemarin sudah membaik?"

"Itulah..ibunya sudah memberikan obat penurun panas dari dokter..tapi masih saja suhunya naik terus..Coba kamu kerumah tengokin Maya..soale dia ko Kaya mengucapkan kata kata aneh dan diulang ulang"

Sambil bicara Dario membuka buku agenda memeriksa apakah Ada tugas khusus yang harus dikerjakan hari itu.

"Mas..sebentar lagi aku kesana.. Alhamdulillah ga Ada tugas hari ini"

"Oke makasih..aku sama mbakmu kawatir keadaannya Maya"

"Aku mandi terus langsung kesana"

Maya adalah keponakan kesayangan Dario, putri pak Suhartono kaka satu satunya. Dari semenjak kecil Dario memang sudah sangat dekat dengan Maya, Bahkan ketika pertama kali Maya masuk perguruan tinggi diSurabaya, Dario merelakan mengantar hari kuliah pertamanya kekampus.

Tidak lama setelah ia mandi dan berkemas langsung saja ia masuk kedalam mobil berangkat menuju rumah kakanya.

...~...

"Alhamdulillah sudah datang yuk langsung masuk kekamar" Ucap Suhartono sambil menepuk punggung adiknya.

Dua kaka beradik itu masuk kekamar tidur Maya. Disana duduk disamping tempat tidur ibuk Rokinah atau yang bisa dipanggil mama Roki.

"Eh Dario masuk yuk" ucap mama Roki sambil melemparkan senyum.

Maya gadis manis itu nampaknya pulas tertidur, mama Roki dengan sehelai handuk kecil terus mengeringkan keringat yang keluar dari pori pori wajah Maya.

"Hmm..masih panas ya" gumam Dario sambil meletakkan tangan kedahi Maya.

"Ya..tapi sukurlah sekarang dia bisa tidur..tadi dia mengigau terus" mama Roki menjelaskan.

Dario menarik tangan mama Roki dan mengajaknya keluar kamar meninggalkan kakanya mas Suhartono didalam.

"Mba..maksudnya mengigau itu gimana? Coba ceritakan" Tanya Dario diluar kamar.

"Jadi sudah 2 malam berturut turut Maya ngoceh kata kata aneh..sebetulnya aku mau panggil Pak Kiyai dari mesjid takutnya Maya kesurupan gitu lho"

"Lho..emangnya dia ngoceh apa?" Dario Jadi penasaran.

"Tadi malam..Kira kira abis magrib, Maya bilang Sesuatu yang aneh, padahal kedua katanya merem..tapi dia berulang Kali bilang..Tangkap orang itu tangkap..dia akan membunuh lagi"

"Hmm..aneh juga apa maksudnya itu? Ketika Maya sudah sadar apa ditanyakan mengenai hal itu?"

"Kita tanya dong..tapi dia bilang dia ga inget apa apa..kan aneh"

"Iya..aneh mba" Detektip Dario menganggukan kepalanya Jadi teringat kasus Rudi Si abang ojol yang tergeletak sekarat dikamar ICU dimana kepalanya hampir hancur karena tabrak lari yang dilakukan anak seorang bos.

Dario masih ingat ucapkan terahirnya..katanya: mobil Mercy B 2323 RK. Dengan segelintir informasi itu ia bisa menangkap sang penabrak lari itu.

"Gini mba..Nanti kalo Maya bangun' Saya akan coba hipnotis..siapa tau panas tubuhnya ini sehubungan dengan ocehannya itu"

"Kalo tidak ada respon jangan diteruskan hipnotismu ya kasian Si Maya"

Dario menganggukan kepalanya setuju.

...~...

Lewat setengah jam setelah Dario menjenguk Maya, ia mengatakan bahwa suhu badan Maya sudah mulai membaik. Namun baru saja ia hendak pamit pulang tiba tiba terdengar suara Maya dari dalam kamar.

"Hei! Cepat tangkap orang itu, dia akan melakukan pembunuhan lagi taun ini!Cepat!" perkaraan Maya mengagetkan Dario yang sudah siap siap hendak berangkat pulang.

Dario menoleh kearah kakanya, mas Suhartono.

"Nah..itu Maya ngigo lagi" kata mas Suhartono.

Dario langsung masuk kedalam kamar, ia melihat Maya sedang mengacungkan sebelah tangannya keudara seakan sedang berbicara dengan seseorang. Meskipun begitu kedua katanya tertutup rapat.

Dario mengambil posisi disebelah Maya. Ia memperhatikan wajah gadis itu. Aneh..apakah ia kesurupan atau apakah ini?

"Mas..ambilkan handuk basah..cepat" ucapnya.

Dario membetilkan letak rambut Maya yang berantakan, ia memegang kening ternyata suhunya naik.

Dengan sehelai handuk basah Dario mengusap seluruh wajah Maya. Selang 1 menit Maya Mulai yenang kembali, Namun ia kini sadar dan telah bangun.

"Hai Maya..hehe kamu oke?" Tanya Dario sambil mengusapkan handuk ke kening Maya.

"Eh..aku tadi Kaya ngimpi ketemu seorang gadis, siapa ya? Aku ga kenal dia tapi kita seperti teman lama" ucap Maya sambil menoleh kepada kedua orang tuanya dan Dario yang duduk disampingnya.

"Maya..aku akan melakukan hipnotis, aku coba membawa kamu kedalam bawah sadar..ikuti saja ya, kita mau liat siapakah yang bersamamu..oke sama kamu?"

Maya agak bingung tapi ia menganggukan kepalanya menyetujui.

"Oke..Maya santai ya..lemaskan semua badanmu..kosongkan pikiranmu, aku akan hitung 1 Sampai 5 ikuti saja ucapanku"

Maya kembali menganggukan kepala, Dario saat itu mendeteksi turunnya hawa panas ditubuh Maya.

"Maya..Saya akan hitung 1 Sampai 5 pada hitungan ke Lima kamu akan tidur. Satu, dua, Tiga empat Lima! Maya tidurlah.." Dario memberikan arahan.

Suhartono dan istrinya memperhatikan Maya yang pada hitungan ke 5 langsung lemas dan tertidur.

"Maya..Saya akan tanya ada siapakah yang hadir bersamamu..kamu tidak usah bicara ya Maya biarkan temanmu yang bicara..Halo bisa Saya berbicara dengan Anda?" kata Dario sambil satu tangannya memeluk tubuh Maya.

"Hmm..nama saya Nuri, terima kasih sudah memanggil saya" tiba tiba Maya berkata.

Kedua orang tua Maya kaget mendengar hal itu mereka saking pandang satu sama lainnya. Dario pun kaget mendengarnya.

"Baiklah Nuri..apakah anda yang selalu datang masuk kebadan Maya? Dan terangkan sedikit siapa anda? Masalahnya Maya sering sekali mengalami panas badan apakah itu juga Ada hubungannya dengan kehadiran anda?" Tanya Dario lagi.

"Maafkan aku atas kehadiran ini..dan sekali lagi maaf,kamu harus bisa bantu saya dan supaya jangan lagi ada Korban selanjutnya"

"Lho kamu ini sebetulnya siapa? Dan bagaimana Saya bisa bantu kamu sedangkan ini adalah badan keponakan saya"

"Sepertinya kamu bisa melakukan hipnotis..apabila kamu mau..saya bisa masuk kedirimu dan akan aku bawa kamu ketempat kehadiran pembunuhan..kamu akan liat siapa siapa dan bagaimana kejadiannya"

Dario berhenti mengatakan apa apa..ia bingung d

engan yang diucapkan sosok bernama Nuri ini. Ia menatap wajah kakanya seakan meminta bantuan pengarahan.

"Apabila aku setuju untuk ikut bersamamu..apakah Maya akan sembuh?"

"Maya akan sembuh..memang sengaja aku buat dia panas agar ada yang bisa datang memanggil aku .maafkan aku Maya, aku harus lakukan itu kepadamu.."

Dario menarik nafas dalam dalam..disatu sisi ia ingin agar Maya sembuh disisi lain, ini adalah kasus aneh dan menarik sekali.

"Baiklah Nuri aku setuju..dengan sarat apabila aku ingin berhenti kamu harus keluar dari diriku"

"Setuju"

Dario menatap kembali kepada kakanya seraya berkata ..

"Mas..aku harus lakukan ini demi Maya dan demi kasus ini..apabila sampai terjadi apa apa, panggil pak ustad dimasjid dan selamatkan diriku"

"Hati hati Dario, jangan kama kama disana secepatnya kembali kesini lagi"

"Siap,.Nuri...aku akan bangunkan Maya, setelah itu aku akan coba tidur dan kamu boleh masuk"

Dario tau cara melakukan self hipnotism atau hipnotis dirinya sendiri..ia telah belajar dari seorang ahli hipnotis bangsa Arab waktu memecahkan kasus pembunuhan juragan minyak Wangi diSurabaya tahun lalu.

...∆∆∆∆∆...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!