Tim Jakarta sudah mendarat.

Dario berdiri dipojokan tembok pemisah antara ruang bagasi dan ruang admin gedung bandara Juanda. Sengaja ia berdiri agak tersembunyi, Dario tidak mau ada anggota polisi atau para Intelnya berkeliaran mencari dirinya.

Dari kejauhan ia melihat rombongan anggota Bareskrim melangkah keluar dengan membawa massing massing tas kecil.

"Keluar dan berdiri dideretan taxi, saya akan mendekat apabila taxi sudah siap..Mohon tidak usah liat kiri kanan, saya ada dibelakang kalian" Begitulah pesan pendek ia kirimkan.

Mereka saling melihat pesan Dario dan berjalan santai menuju tempat taxi.

Ketika taxi sudah siap, Dario dengan cepat berjalan dan duduk dikursi depan.

"Kemana kita?" Tanya salah satu dari mereka.

"Kita ke hotel Red planet..Pak ke Red planet ya" ucap Dario kepada supir taxi yang dijawab dengan anggukan kepala.

Setelah mereka sampai dan cek in, Dario mengutuskan untuk meeting dikamar Pak Bira sebagai pimpinan rombongan.

"Ini masalah pelik dan berbahaya, saya sendiri hampir saja dibunuh oleh seorang anggota reserse kepolisian Kota Malang. Jadi yang kita hadapi saat ini adalah oknum oknum dari Polri yang menganut kepada kelompok pemuja setan" ucap Dario membuka pembicaraan.

"Wah berbahaya! Jadi seperti yang Pak Dario ketahui ada 2 anggota kita disini yang mempunyai keahlian spiritual. Mereka akan membantu kita untuk menjaga keslamatan semua"

Mendengar itu Dario mulai bercerita tentang sosok Nuri yang selama ini membantu dalam menangani masalah.

"Saya akan minta teman saya ini untuk berdialog dengan pak Narto dan pak Ridwan, saya akan kenalkan dia sekarang" ucap Dario, namun setelah Dario mengucapkan itu Nuri sudah berbisik ketelinga ya bahwa ia sudah hadir.

"Oh, rupanya Nuri sudah hadir dan mendengarkan semuanya. Baik, coba untuk mempercepat saya akan lakukan hipnotis kepada pak Narto dan pak Ridwan"

Dario meminta mereka mengosongkan pikiran dan dalam hitungan ke 3 keduanya tertidur.

"Selamat siang, ya saya Narto dan disamping saya Ridwan" ujar pak Narto tiba tiba.

"Baik..baik, terima kasih atas bantuannya..kami akan menjaga tim kami ini" sambung pak Narto.

Setelah mendapatkan bisikan Nuri, Dario membangunkan kembali kedua rekan barunya.

"Apa pesan dari sosok Nuri pak?" Tanya pak Bira.

"Pertama tama kasian juga ya,ternyata Nuri ini masih muda ketika ia terbantai dulu. Yang kedua, pesannya adalah kami berdua sebaiknya tidak ikut masuk dalam penangkapan nanti. Kami dan Nuri akan memonitor dari luar dan menjaga penyerangan. Jangan sampai unsur gelap datang menyerang"

"Hmm..Jadi bagaimana pak Dario?" Tanya pak Bira.

"Kita akan masuk menyerang sekarang juga, waktu kita sangat sedikit. Telat sedikit para korban akan mati" jawab Dario.

"Bagaimana dengan transportasi?" Tanya pak Ridwan.

"Gini, kalau pak Dario tidak ada kendaraan sebaiknya kita memakai kendaraan sewa, tadi pak Joni kepala kami dari Jakarta sudah menyiapkan 1 unit mobil dan sebentar lagi kesini"

"Bagus! Supirnya orang lokal?"

"Ya pak, dia anggota brimob tapi diperbantukan kekita. Markasnya di Kediri"

"Beres! Siapkan senjata kalian, kita akan berangkat secepatnya mobil datang" Ujar Dario.

...~...

"Halo..pak Mur, ini saya Rahim dari Jakarta"

"Oh ya pak"

"Saya mau tanya to the point tapi juga off the record secara pribadi saja" ujar Rahim dengan lugas dan tegas, semenjak laporan Dario kepadanya. Rahim perlu mempertanyakan keberpihakan Muryanto sebagai Kabareskrimsus Kapolda Surabaya.

"Bagaimana pak?"

"Baru saja anggota saya diSurabaya yang anda tugaskan membantu menyelesaikan masalah hampir mati terbunuh"

"Oh tapi dia bersama anggota saya, Asmoro bagaimana ceritanya?"

"Nah itulah, dia bersama Asmoro dan dalam perjalanan kekantor anda. Asmoro mengajak seseorang yang mengakui sebagai Ajun komisaris. Orang yang dijemput ini ternyata seorang pembunuh..Jadi yang saya akan tanyakan adalah apa posisi anda dalam hal ini? Terus terang saja sebetulnya apa yang sedang terjadi disana?"

"Begitu ya, pertama pak..semenjak tadi malam Asmoro tidak ada laporan kesaya. Dia menghilang dan hari ini dia sebetulnya akan membawa reserse Dario kekantor saya tapi mereka tidak muncul"

"Kemana sekarang Asmoro?"

"Itulah pak, sayapun tidak tau..tapi terus terang, saya tidak terlibat sama sekali justru saya ingin mengetahui. Memang sudah lama Saya mencurigai adanya pergerakan misterius dalam tubuh anggota Kapolda bahwa ada beberapa oknum yang terlibat dalam beberapa pembunuhan tapi Saya tidak punya bukti yang jelas"

"Maksudnya apa dengan ada anggota kepolisian yang ikut pembunuhan?" Tanya Rahim.

"Kami memperkirakan adanya kelompok misterius yang ikut memback up terjadinya pembunuhan tapi kami tidak tau siapa,indikasinya kesana. Maaf, bagaimana bisanya sampai reserse Dario akan terbunuh?"

"Dalam perjalanan menuju kantor anda, seseorang mengakui sebagai Ajun komisaris berusaha membunuh Dario didalam kendaraan tapi berhasil terlumpuhkan dan Dario berhasil menembak mati orang itu"

"Ajun Komisaris?"

"Betul sekali, tapi jelas dia bukan Ajun komisaris..seorang Ajun Komisaris pasti menggunakan kendaraannya sendiri dan ternyata memang orang ini palsu, Asmoro anggota anda itu ada kaitannya dengan semua ini"

"Waduh,padahal dia adalah anggota saya yang sangat saya percayai. Berarti dia sekarang menjadi deserter, pasti dia ketakutan dan melarikan diri"

"Kita harus bisa membekuk jaringan brutal ini, kami perlu bantuan polisi Jawa Timur sebagai tim serbu lainnya yang bisa dipercaya untuk menumpas mereka"

"Baik, saya memang ada tim khusus. Mereka jarang kita turunkan kecuali ada hal yang sangat penting. Tim ini terdiri dari berbagai daerah di Jawa Timur. Hari ini saya panggil mereka"

"Bagus! Silahkan bentuk tim baru, nanti saya akan kontak Dario untuk bergabung"

...~...

Hari itu juga Pak Mur mengontak Sumanjono, Bakir dan Patriot dari Kediri. Mereka adalah para reserse tersembunyi yang hari harinya berada dipasar, tempat hiburan malam dan daerah rawan lainnya guna memantau para penjahat.

"Pak Sumanjono anda Saya tugaskan mengawal rombongan tim Jakarta dalam menumpas perkara pelik yang lama terabaikan"

"Siap! Kami akan bergabung hari ini juga, tugas pojok kemana?"

"Kalian ingat rumah perpustakaan yang menelan 2 korban? Dan juga pergerakan kelompok setan yang disinyalir Ada keterlibatan anggota polisi?"

"Wah..itu sensitive pak,tapi kami siap!"

"Hati hati! Kalian bergerak sendiri, tidak ada yang tau. Kalian tunggu aba aba dari saya. Hari ini kalian ngumpul disebuah tempat jangan berkeliaran lagi"

"Siap!"

Sementara itu setelah kendaraan sudah tiba dipenginapan, Dario dan timnya sudah mulai bergerak kearah rumah misterius.

Belum jauh mereka pergi sebuah call datang.

"Dario kalian dimana?"

"Halo pak, kami baru saja tinggalkan hotel dan menuju kerumah misterius"

"Oke jangan masuk dulu..Cari tempat makan, tunggu perintah saya..Ada satu tim lokal yang akan bergabung"

"Oh baik siap pak! Nanti kalau sudah ditempat makan kami call"

"Baik, tunggu ya jangan bergerak!"

...∆∆∆∆∆...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!