NovelToon NovelToon

Jubah Merah

Nuri.

Baru saja ia mengangkat cangkir kopi panasnya ketika ponsel dikantong celananya berdering keras.

"Eh busyet..siapa pagi pagi gini 'dah telepon aku?" ucapnya dalam hati sedikit kesal, maklum hari ini hari sabtu pagi Hari offnya.

"Dar! Ini aku, itu lho siMaya kasian sudah 3 minggu panasnya 'ga turun..yang aneh kenapa dia seperti mengigau tidak karuan"

"Eh mas..loh, bukannya kemarin sudah membaik?"

"Itulah..ibunya sudah memberikan obat penurun panas dari dokter..tapi masih saja suhunya naik terus..Coba kamu kerumah tengokin Maya..soale dia ko Kaya mengucapkan kata kata aneh dan diulang ulang"

Sambil bicara Dario membuka buku agenda memeriksa apakah Ada tugas khusus yang harus dikerjakan hari itu.

"Mas..sebentar lagi aku kesana.. Alhamdulillah ga Ada tugas hari ini"

"Oke makasih..aku sama mbakmu kawatir keadaannya Maya"

"Aku mandi terus langsung kesana"

Maya adalah keponakan kesayangan Dario, putri pak Suhartono kaka satu satunya. Dari semenjak kecil Dario memang sudah sangat dekat dengan Maya, Bahkan ketika pertama kali Maya masuk perguruan tinggi diSurabaya, Dario merelakan mengantar hari kuliah pertamanya kekampus.

Tidak lama setelah ia mandi dan berkemas langsung saja ia masuk kedalam mobil berangkat menuju rumah kakanya.

...~...

"Alhamdulillah sudah datang yuk langsung masuk kekamar" Ucap Suhartono sambil menepuk punggung adiknya.

Dua kaka beradik itu masuk kekamar tidur Maya. Disana duduk disamping tempat tidur ibuk Rokinah atau yang bisa dipanggil mama Roki.

"Eh Dario masuk yuk" ucap mama Roki sambil melemparkan senyum.

Maya gadis manis itu nampaknya pulas tertidur, mama Roki dengan sehelai handuk kecil terus mengeringkan keringat yang keluar dari pori pori wajah Maya.

"Hmm..masih panas ya" gumam Dario sambil meletakkan tangan kedahi Maya.

"Ya..tapi sukurlah sekarang dia bisa tidur..tadi dia mengigau terus" mama Roki menjelaskan.

Dario menarik tangan mama Roki dan mengajaknya keluar kamar meninggalkan kakanya mas Suhartono didalam.

"Mba..maksudnya mengigau itu gimana? Coba ceritakan" Tanya Dario diluar kamar.

"Jadi sudah 2 malam berturut turut Maya ngoceh kata kata aneh..sebetulnya aku mau panggil Pak Kiyai dari mesjid takutnya Maya kesurupan gitu lho"

"Lho..emangnya dia ngoceh apa?" Dario Jadi penasaran.

"Tadi malam..Kira kira abis magrib, Maya bilang Sesuatu yang aneh, padahal kedua katanya merem..tapi dia berulang Kali bilang..Tangkap orang itu tangkap..dia akan membunuh lagi"

"Hmm..aneh juga apa maksudnya itu? Ketika Maya sudah sadar apa ditanyakan mengenai hal itu?"

"Kita tanya dong..tapi dia bilang dia ga inget apa apa..kan aneh"

"Iya..aneh mba" Detektip Dario menganggukan kepalanya Jadi teringat kasus Rudi Si abang ojol yang tergeletak sekarat dikamar ICU dimana kepalanya hampir hancur karena tabrak lari yang dilakukan anak seorang bos.

Dario masih ingat ucapkan terahirnya..katanya: mobil Mercy B 2323 RK. Dengan segelintir informasi itu ia bisa menangkap sang penabrak lari itu.

"Gini mba..Nanti kalo Maya bangun' Saya akan coba hipnotis..siapa tau panas tubuhnya ini sehubungan dengan ocehannya itu"

"Kalo tidak ada respon jangan diteruskan hipnotismu ya kasian Si Maya"

Dario menganggukan kepalanya setuju.

...~...

Lewat setengah jam setelah Dario menjenguk Maya, ia mengatakan bahwa suhu badan Maya sudah mulai membaik. Namun baru saja ia hendak pamit pulang tiba tiba terdengar suara Maya dari dalam kamar.

"Hei! Cepat tangkap orang itu, dia akan melakukan pembunuhan lagi taun ini!Cepat!" perkaraan Maya mengagetkan Dario yang sudah siap siap hendak berangkat pulang.

Dario menoleh kearah kakanya, mas Suhartono.

"Nah..itu Maya ngigo lagi" kata mas Suhartono.

Dario langsung masuk kedalam kamar, ia melihat Maya sedang mengacungkan sebelah tangannya keudara seakan sedang berbicara dengan seseorang. Meskipun begitu kedua katanya tertutup rapat.

Dario mengambil posisi disebelah Maya. Ia memperhatikan wajah gadis itu. Aneh..apakah ia kesurupan atau apakah ini?

"Mas..ambilkan handuk basah..cepat" ucapnya.

Dario membetilkan letak rambut Maya yang berantakan, ia memegang kening ternyata suhunya naik.

Dengan sehelai handuk basah Dario mengusap seluruh wajah Maya. Selang 1 menit Maya Mulai yenang kembali, Namun ia kini sadar dan telah bangun.

"Hai Maya..hehe kamu oke?" Tanya Dario sambil mengusapkan handuk ke kening Maya.

"Eh..aku tadi Kaya ngimpi ketemu seorang gadis, siapa ya? Aku ga kenal dia tapi kita seperti teman lama" ucap Maya sambil menoleh kepada kedua orang tuanya dan Dario yang duduk disampingnya.

"Maya..aku akan melakukan hipnotis, aku coba membawa kamu kedalam bawah sadar..ikuti saja ya, kita mau liat siapakah yang bersamamu..oke sama kamu?"

Maya agak bingung tapi ia menganggukan kepalanya menyetujui.

"Oke..Maya santai ya..lemaskan semua badanmu..kosongkan pikiranmu, aku akan hitung 1 Sampai 5 ikuti saja ucapanku"

Maya kembali menganggukan kepala, Dario saat itu mendeteksi turunnya hawa panas ditubuh Maya.

"Maya..Saya akan hitung 1 Sampai 5 pada hitungan ke Lima kamu akan tidur. Satu, dua, Tiga empat Lima! Maya tidurlah.." Dario memberikan arahan.

Suhartono dan istrinya memperhatikan Maya yang pada hitungan ke 5 langsung lemas dan tertidur.

"Maya..Saya akan tanya ada siapakah yang hadir bersamamu..kamu tidak usah bicara ya Maya biarkan temanmu yang bicara..Halo bisa Saya berbicara dengan Anda?" kata Dario sambil satu tangannya memeluk tubuh Maya.

"Hmm..nama saya Nuri, terima kasih sudah memanggil saya" tiba tiba Maya berkata.

Kedua orang tua Maya kaget mendengar hal itu mereka saking pandang satu sama lainnya. Dario pun kaget mendengarnya.

"Baiklah Nuri..apakah anda yang selalu datang masuk kebadan Maya? Dan terangkan sedikit siapa anda? Masalahnya Maya sering sekali mengalami panas badan apakah itu juga Ada hubungannya dengan kehadiran anda?" Tanya Dario lagi.

"Maafkan aku atas kehadiran ini..dan sekali lagi maaf,kamu harus bisa bantu saya dan supaya jangan lagi ada Korban selanjutnya"

"Lho kamu ini sebetulnya siapa? Dan bagaimana Saya bisa bantu kamu sedangkan ini adalah badan keponakan saya"

"Sepertinya kamu bisa melakukan hipnotis..apabila kamu mau..saya bisa masuk kedirimu dan akan aku bawa kamu ketempat kehadiran pembunuhan..kamu akan liat siapa siapa dan bagaimana kejadiannya"

Dario berhenti mengatakan apa apa..ia bingung d

engan yang diucapkan sosok bernama Nuri ini. Ia menatap wajah kakanya seakan meminta bantuan pengarahan.

"Apabila aku setuju untuk ikut bersamamu..apakah Maya akan sembuh?"

"Maya akan sembuh..memang sengaja aku buat dia panas agar ada yang bisa datang memanggil aku .maafkan aku Maya, aku harus lakukan itu kepadamu.."

Dario menarik nafas dalam dalam..disatu sisi ia ingin agar Maya sembuh disisi lain, ini adalah kasus aneh dan menarik sekali.

"Baiklah Nuri aku setuju..dengan sarat apabila aku ingin berhenti kamu harus keluar dari diriku"

"Setuju"

Dario menatap kembali kepada kakanya seraya berkata ..

"Mas..aku harus lakukan ini demi Maya dan demi kasus ini..apabila sampai terjadi apa apa, panggil pak ustad dimasjid dan selamatkan diriku"

"Hati hati Dario, jangan kama kama disana secepatnya kembali kesini lagi"

"Siap,.Nuri...aku akan bangunkan Maya, setelah itu aku akan coba tidur dan kamu boleh masuk"

Dario tau cara melakukan self hipnotism atau hipnotis dirinya sendiri..ia telah belajar dari seorang ahli hipnotis bangsa Arab waktu memecahkan kasus pembunuhan juragan minyak Wangi diSurabaya tahun lalu.

...∆∆∆∆∆...

Dario masuk kealam bawah sadar.

Meskipun Dario agak bingung, tapi langkah pertama adalah membangunkan Maya kedalam alam sadarnya.

"Maya..dalam hitungan ke 3 aku mau kamu bangun' dan kembali sadar..Satu, dua tiga! bangun Maya" Mendengar perintah Dario Maya langsung sadarkan diri.

"Bagaimana perasaanmu Maya?" Tanya Dario sambil mengusap pundak Maya.

"Enak..aku rasa badanpun enakan sekarang, bahkan pusing juga ilang" jawab Maya sambil tersenyum.

"Sukurlah" Dario menyentuh kening Maya dan juga lengan Maya, ternyata semua kembali normal, panas ditubuh Maya kini telah hilang.

Mas Suhartono langsung memeluk putri kesayangannya. Kini tinggal Dario yang akan mempersiapkan diri untuk melakukan self hipnotic.

Dario membaringkan dirinya ditempay tidur bekas Maya dan ia Mulai menutup kedua matanya. Pikiran ia kosongkan nafas ia atur dengan baik, iapun petlahan Kahan masuk kedalam bawah sadarnya.

"Halo kawan.." telinga Dario menangkap samar samar sebuah suara yang muncul.

Dario membuka matanya dan kini dihadapannya terlihat sosok gadis muda berambut sebahu. Hanya gadis biasa Namun diraut wajahnya ia melihat garis garis kesedihan terpancarkan disana. Ia mengenakan baju biru muda dan celana panjang berwarna hitam.

"Hai..kamukah yang bernama Nuri?" Tanya Dario.

"Iya saya Nuri, dengan siapakah Saya bicara?'

"Saya Dario, omnya Maya gadis yang kamu masuki tadi"

"Oo.." Nuri menatap dengan wajah serius kearah Dario seakan ia ingin mengetahui lebih dalam siapakah orang ini yang bisa menemuinya dialam bawah sadar.

"Nuri kebetulan aku bekerja dikepolisian sebagai penyidik kasus kasus pembunuhan..sebetulnya apa yang terjadi dengan dirimu? Dan apakah kamu masih hidup atau sebetulnya sudah tiada?"

Nuri tidak langsung memberikan jawaban, ia menarik nafas panjang sekaligus menundukkan wajahnya kebawah. Tidak lama ia memalingkan wajahnya menatap kedepan.

"Maafkan aku bertanya demikian..aku hanya ingin tau siapa kamu sebenarnya" ucap Dario mencoba mencairkan suasana.

"Sukurlah apabila kamu seorang polisi, berarti tepat sasaranku, ternyata permohonanku dikabulkan Allah. Dario..aku sebenarnya sudah mati, kami satu keluarga, ayah ibu dan kakak laki lakiku semua..semua mati dibunuh oleh seseorang lebih tepatnya sekelompok orang"

Dario mendekatkan tubuhnya, ia jadi tertarik mendengar kalimat pertama yang diuraikan Nuri.

"Ya Allah kasian sekali..lalu kenapa kamu memasuki tubuh keponakanku?"

"Jadi begini..2 tahun yang lalu ketika wabah Covid sedang ganas ganasnya, seperti yang kamu ketahui susah bagi semua orang untuk keluar rumah. Satu saat kakaku mas Dudi namanya membawa teman barunya kerumah, ia seorang wanita yang seumuran ibuku tapi wajahnya cantik apalagi wajahnya dimake up"

Nuri kembali menarik nafas panjang, ia seperti menahan amarah.

"Sebetulnya ibu sudah curiga..siapakah wanita itu? Apalagi umurnya berbeda jauh dengan mas Dudi. Tidak lebih dari 1 minggu tiba tiba mas Dudi mengajak ayah untuk ikut dalam sebuah pengajian dirumah wanita itu. Usut punya usut ternyata wanita itu menjebak mas Dudi masuk kedalam kelompok mereka yang aneh dan juga ayah diikutkan masuk kedalam kelompok itu"

"Lho kelompok apa itu?" Dario terkejut.

"Nah..setelah 2 Kali pergi ke pertemuan ayah mengatakan kepada mas Dudi bahwa itu kelompok sesat dan mengajak keluar saja. Pada minggu terahir bulan Maret itu tiba tiba ada sebuah mobil datang dan menculik ayah dan mas Dudi, aku dan ibuk menyaksikan semuanya. Kita saling tarik tarikan berusaha agar ayah dan mas Dudi terlepas"

"Waduh..ko sampai segitunya..siapakah mereka?"

Tanya Dario penasaran.

"Nah..alhasil mereka berhasil menculik ayah dan mas Dudi karena menodongkan pistol kearah kita. Ketika kendaraan mereka pergi membawa ayah dan mas Dudi, aku dan ibuk naik kendaraan rumah mengejar mereka. Kami sempet balapan,tapi mobil mereka terlalu cepat"

"Kenapa tidak langsung panggil polisi?"

"Pikiran kita fokus mengejar mereka..tapi,ahirnya kita berhasil mengikuti mereka dan ketika mobil mereka berhenti pada sebuah gedung di Jalan Argomulyo kitapun memarkir mobil agak sedikit jauh, aku sempet melihat beberapa orang menyeret ayah dan mas Dudi masuk kedalam gedung"

"Jalan Argomulyo diSurabaya?"

"Ya betul Surabaya..aku dan ibuk berinisiatip menunggu beberapa saat dan setelah itu kita mencoba masuk kedalam gedung..ternyata gedung itu adalah gedung bekas perpustakaan. Entah bagaimana pintu depan tidak dikunci, aku dan ibuk masuk dan mencari mereka"

"Apa tidak orang disekitar situ?"

"Aneh emang gedung itu..dipekarangan depan tidak ada orang, bahkan tukang jualan makanan gerobakpun tidak ada. Kita didalam mencari Cari karena banyaknya pintu. Ternyata pintu terahir kita buka menuju keruang bawah tanah. Aku dan ibuk menuruni tangga sampai ahirnya dibawah..pemandangan selanjutnya sangat mengerikan"

"Haha? Ada apa dibawah Sana??" Tanya Dario terus penasaran.

"Disana berdiri sekitar dua puluhan orang memakai pakaian jubah berwarna hitam, mereka mengelilingi seperti 2 altar bentuknya seperti tempat tidur. Aku dan ibuk sempet berteriak karena diatas altar itu terbaring mas Dudi dan ayah, tapi entah mereka pingsan atau memang sudah terbunuh..yang pasti mereka terbunuh tidak melawan sama sekali seperti pasrah.."

Dario mendekat dan mengelus punggung Nuri..Namun ia menghentikan usapannya, Dario merasakan punggung Nuri dingin. Ia baru sadar bahwa kini ia sedang berbicara dengan sosok yang sudah mati.

"Kemudian bagaimana?"

"Karena teriakan kita itulah mereka menjadi terusik, diujung kerumunan terlihat adanya sosok orang berjubah, dan ternyata disana berdiri wanita yang pernah datang kerumah dulu tapi kali ini ia mengenakan Jubah berwarna merah. Sungguh mengerikan..Alhasil, wanita berjubah Merah itu mengerahkan beberapa orang untuk menangkap kita."

"Aduuh! Apakah kalian bisa melarikan diri?" Tanya Dario lagi.

"Kami langsung mencoba Kari keluar tapi langkah kami kurang cepat, ahirnya mereka menangkap kami. Tanpa membuang waktu, setelah kami ditangkap, wanita itu memerintahkan pembunuhan. Satu persatu kami dibantai..aku sempet melihat seseorang mengangkat pisau panjang dan menghujankan kedada ayah dan kemudian gantian mas Dudi juga dibunuh secara keji, selanjutnya gikiran ibuku ditusuk berkali Kali dadanya"

"Jadi kamu yang terahir?"

"Rencananya demikian..entah kenapa aku masih diberikan kekuatan oleh Tuhan..saat mereka membantai keluargaku, dengan kekuatanku yang paling terahir aku menendang ************ orang yang memegangku, ketika ia menunduk kesakitan aku melepaskan diri dan berhasil Kari keluar..Namun sebuah lemparan pisau mengenai punggungku menembus kedepan dada..meskipun begitu dengan terseok seok aku lari keluar kejalan raya..aku terus berlari kearah mobil dengan sebuah pisau yang masih menangkap didada"

"Wow!"

"Ya wow memang..aku sempet melarikan mobil Namun karena panik aku menabrak sebuah Warung..disanakah aku ditolong orang dan dilarikan kerumah sakit"

"Lho Jadi kamu selamat?"

"Tubuhku tidak kuat, karena darah banyak yang keluar..malam itu aku dinyatakan meninggal" Nuri mengahiri ceritanya ia menunduk sedih.

"Aku sekarang ingat akan berita yang heboh ini..memang Ada sebuah berita aneh terjadi diSurabaya tentang sebuah pembantaian yang pembunuhnya masih meruoakan misteri"

"Itulah Dario ceritaku..oleh karenanya aku memohon kepadamu agar bisa mengungkap siapakah mereka dan yang paling penting dimanakah wanita itu sekarang. Aku yakin ia masih ada disekitar kita mencari mangsa selanjutnya.."

...∆∆∆∆∆...

Ya Karatzi..

"Nuri..waktu kita tidak banyak, aku akan mengangkat beberapa memori mu ke lokasi gedung itu sekarang" ucap Dario sambil menatap kewajah sendu Nuri.

"baiklah" jawab Nuri singkat.

Dario meletakkan tangannya kening Nuri yang dingin dan menarik lipatan memori tersembunyi dalam kerangka kehidupan terdahulu.

Ternyata benar apa yang dikatakan Nuri, tempat yang telah diceritakan adalah sebuah gedung yang cukup besar bekas sebuah perpustakaan. Letaknya memang dipinggiran Kota Surabaya.

Dario memasuki pintu depan yang kokoh, didalam gedung itu Ada bermacam macam ruangan dengan rak rak buku yang kosong. Jelaslah gedung ini sudah tidak berfungsi seperti yang seharusnya.

Ia membuka satu persatu ruangan hingga ahirnya menemukan sebuah pintu yang ada tanda police line didepannya. Ini pasti menuju tempat pembantaian yang dikatakan Nuri.

Setelah menuruni beberapa anak tangga, Dario kini berada disebuah ruangan yang mirip sebuah aula. Ditengah ruangan berdiri sebuah Benda yang mirip tempat tidur terbuat dari kayu jati.

Dario berjalan mengelilingi tempat tidur, ia membayangkan bagaimana kejadian pembunuhan terjadi..satu persatu terbunuh dengan kejinya. Tubuhnya bergetar memimpikan bagaimana ketakutannya Nuri malam itu.

Ia berjalan kearah sebuah lemari tua dimana kedua pintunya terbuat lebar. Dario mendekat dan melihat ada sebuah amplop putih terselip disalah satu sudut.

Satu saat ia ingin melihat amplop apa itu.

Dario memanggil Nuri mengatakan ia akan membawa dirinya kembali. Tidak berapa lama ia telah kembali kehadapan Nuri.

"Bagaimana? Apakah sudah kelokasi?" Tanya Nuri.

"Sudah..kamu benar,itu gedung sudah tidak terpakai..kenapa polisi tidak bisa mengungkap pembunuhan itu? Dimanakah mereka para pembunuh itu?"

"Aku juga tidak tau..mungkin mereka orang orang berpengaruh diSurabaya, tapi seingatku wanita itu mempunyai usaha restoran dijalan Darmokali. Mungkin bisa ditelusuri dari sana"

"Hmm..baiklah, sekarang kita putuskan pertemuan ini disini..aku akan memanggil kamu lagi dalam waktu beberapa hari ini"

"Dario...maafkan aku ya, karena sudah mengganggu Maya, tapi lain waktu aku bisa hadir melalui Maya tanpa ia harus sakit seperti dulu..cukup hipnotis dia dan aku akan masuk ketubuhnya"

"Baik Nuri..terima kasih sudah berkenalan, Saya out dulu"

Dalam hitungan ke 3 setelah konsentrasi Dario telah sadar kembali. Ia melihat sekeliling semua yang Ada dikamar tidur Maya sedang kawatir memandang kearah Dario.

"Loh..kenapa semuanya seperti kawatir? Semua Aman ko jangan takut" ucap Dario sembari duduk dan kemudian berdiri.

"Tidak..bukan begitu, masalahnya ketika kamu sedang tidak sadar tadi, tubuhku berguncang beberapa Kali..kita kawatir apa yang sedang terjadi" jawab mas Suhartono.

"Oh gitu ya..mungkin ketika aku melihat ketempat lain yang agak jauh..Jadi ternyata begini" Dario Mulai menceritakan perihal pertemuan dengan Nuri dan adanya lokasi pembunuhan diSurabaya.

"Waduh aku Jadi inget berita ditahun 2020 adanya kejadian pembunuhan yang sampai sekarang memang Belum terungkap" kata mas Suhartono.

"Maya..bagaimana keadaanmu sekarang?"

"Sukur paklik aku sehat dan rasanya segar seperti bisa" jawab Maya.

"Hmm oke Bagus kalo gitu, ini kejadian aneh sebetulnya..siapakah sosok wanita itu?" Tanya Dario kedirinua sendiri.

"Yah..lain kali kita bahas hal itu yang penting Maya sudah sehat kembali terima kasih atas bantuanmu Dario" ucap mas Suhartono sambil memeluk putrinya.

...~...

Setelah kejadian 2 tahun yang lalu digedung perpustakaan, Ratna Suneti dan kelompoknya melakukan aksi tiarap. Sama sekali kelompoknya tidak melakukan kegiatan apa apa.

Dikamar kerja dikantornya yang berada digedung 'Menara Tuban' Ratna berjalan kearah sebuah lemari Besi, ia membuka kunci lemari dan mengeluarkan sebuah kotak kayu tua yang cukup panjang berbentuk segi empat.

Didalam kotak tua itu tersimpan 2 bilah pisau dimana dibatang pisau itu tertulis dalam Bahasa Latin, Pallidi. Dibawah pisau pisau itu terlihat sebuah kain berwarna Merah.

Setelah mengunci pintu ruang kerjanya Ratna mengeluarkan kain itu dari kotak dan dilebarkan diatas meja kerjanya. Ia memandang lurus kearah kain itu.

Ratna berdiri didepan meja menghadap kain Merah, tidak lama kemudian tiba tiba ia melepaskan baju atasnya, kini Ratna hanya mengenakan BH saja namun tidak sampai situ saja yang ia lakukan, wanita itu meneruskan dengan melepaskan roknya dan juga ****** ********. Ia biarkan rok dan ****** ***** tergeletak dilantai.

Ratna merentangkan kedua tangannya dan pelan pelan ia angkat keatas seraya berkata...

"Ya Karatzi Karatzi, urmadiska ya Karatzi.."

Berulang ulang ia katakan, tiba tiba lampu diruangan kantor itu padam semua dengan sendirinya.

Tidak lama...

"Hai Ratna anakku.." terdengar suara berat keluar dari salah satu tembok.

Ratna tidak bergeming, ia tetap dengan posisi 2 tangan terentang.

"Baginda..maafkan Saya sudah 2 tahun ini tidak melakukan ritual, setelah kejadian ditahun 2020 saya bersembunyi dan tidak mengambil Korban untukmu..Maafkan diriku yang hina ini Ya Karatzi"

"Ratna anakku, Jangan kau ulangi kesalahanmu...Ratna, sudah waktunya kamu mengambil korban lagi untuk aku..usahakan ahir bulan ini paling tidak 2 atau 3 manusia sebagai persembahan. Lakukan secepatnya jangan sampai terlambat..kalau kau tidak bisa lakukan itu..maka kami akan mengambil dirimu sebagai penggantinya"

"Baik baginda..Saya akan laksanakan secepatnya" ucap Ratna gugup.

Setelah ia mengatakan itu, lampu ruangan tiba tiba menyala kembali. Ratna mengambil kain berwarna merah, dilipatnya serapih mungkin,ia sentuhkan lipatan kain itu kekening dan kembalikan kedalam kotaknya.

Iapun kembali memakai ****** *****, rok dan bajunya. Pikirannya melayang mencari siapakah korban selanjutnya.

Ponsel dikeluarkan dari Laci meja dan ia menelpon seseorang dikepolisian.

"Kita sudah bangkit kembali, kamu panggil Suginan dan Robert, kita berkumpul lusa ini dilobi gedungku jam 6 sore. Satpam akan aku beritau"

"Wah sukurlah, bagaimana dengan persembahannya?"

"Biar Tania dan Nani yang urus itu. Kali ini aku mendapat tugas untuk melakukan persembahan secepatnya, beliau sudah menunggu kita..2 tahun sudah cukup lama"

"Siap! Rencana yang bagus..kita juga sudah lama tidak ketemu..apakah akan ada pesta setelah itu?"

"Pesta akan dilakukan awal sebelum persembahan..Kau akan berpasangan denganku, Suginan dengan Tania dan Robert dengan Nani. Iya kita juga mempunyai 2 anggota baru, mereka pasangan suami istri..kita bisa saling bergantian, dan anggota baru ini sudah setuju adanya pesta semacam itu"

"Wah wah..ini baru hebat! Jangan kawatir dengan tenagaku, anda akan merasakan sepenuhnya kejantananku"

"Kita liat nanti, jangan sampe aku menyesal ya..persiapkan dirimu"

"Oh jangan kuwatir, yang penting baginda Karatzi terus memberikan kemudahan untuk aku mencapai pangkat yang lebih tinggi lagi! Hehehe.."

Selepas pembicaraan itu Ratna langsung mengontak Tania dan Nani.

"Hai ibu Ratna! Aduuh lama sekali tidak Ada kontak, Saya kangen sekali!"

"Ya kita memang harus dalam keadaan begini, kamu call Nani, sudah waktunya kita bangkit. Baginda Karatzi sudah memanggil kita untuk acara sesembahan"

"Wow asik! Bagaimana dengan persembahannya? Apakah kita sudah Ada calon?"

"Justru itu, kalian berdua ambil 2,3 bahkan 4 kalo bisa. Usahakan yang berfisik kuat. Kamu bisa lakukan itu?"

"Pasti bisa! Malam ini kita akan Mulai hunting"

"Oke becareful and good hunting!"

...∆∆∆∆∆...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!