"Mas Asmoro, bisa tidak bawa saya kesebuah kamar jangan ketempat lokasi dulu..masalahnya Saya ingin mencoba berkomunikasi dengan sang korban"
"Bisa pak, kita mampir ke kantor polres terdekat saja..disana ada kamar khusus"
"Oke boleh"
Siang itu Dario dibawa kekantor Polres dekat dengan lokasi yang dituju. Dario diantar masuk kesebuah ruangan khusus dimana Ada sebuah sofa panjang.
"Mas Asmoro mending duduk dekat Saya dan catat apabila ada yang penting keluar dari mulut saya"
Dario kemudian melakukan self hipnotism, tidak lama sosok Nuri muncul.
"Sukurlah,anda sudah ada diSurabaya"
"Ya kebetulan saya dipanggil anggota diSurabaya dan ini ada hubungannya dengan kejadian kalian"
"Dario, aku menemukan temuan baru disini..beberapa korban baru telah berjatuhan, mereka Belum dibinasakan..sebaiknya polisi segera menangkap dan menyelamatkan mereka"
"Oh begitu ya..ceritakan lagi" ucap Dario selanjutnya.
"Lokasinya berada didaerah Griya Semeru, disana ada rumah bertingkat 2. Siang fioake sebagai salon kalau malam menjadi markas besar perkumpulan mereka"
"Perumahan Griya Semeru ya, Siapa yang tinggal disana?"
Detektip Asmoro ketika mendengar nama Griya Semeru cepat cepat menulis dilaptopnya.
"Saya tidak tau,tapi pemiliknya aku yakin sebagai pemimpin mereka, kalian harus bergerak cepat jangan sampai terlambat" ucap Nuri.
"Baik..kami akan telusuri kesana,.apakah ada lagi?"
"Saat ini cukup sekian dulu, pesanku gerak cepat sebelum mereka terbunuh"
"Oke terima kasih Nuri, kami akan bergerak sekarang, sampai nanti lagi"
Dario kemudian menatap kewajah Asmoro.
"Wah..hebat, saya baru pertama kali diperlihatkan hal seperti ini!"
"Jadi tadi korban menjelaskan kita secepatnya menuju kearah perumahan Griya Semeru dimanakah itu?"
"Hmm..itu daerah elit, rumah orang orang berduit disana. Apakah Ada spesifik alamat?"
"Dia bilang ada sebuah salon,coba kita liat disana ada apa.. dia juga menceritakan adanya korban yang sudah tersekap disana"
"Oke kita meluncur kesana"
...~...
"Dario, ini Pak Hendri"
"Oh ya siap! halo bapak'
"Kamu dimana sekarang dan dengan siapa?'
"Saya sedang meluncur kesalah satu alamat yang diperkirakan tempat salah satu kelompok itu, dan Saya didampingi seorang petugas Intel Surabaya"
"Oke..Dario, Mulai dari sekarang kamu bergerak sendiri, biarkan Intel itu mendampingimu sampai disini..setelah itu bergerak sendiri..Saya dapati beberapa masukan Intel khusus yang mengatakan bahwa ada beberapa orang dalam yang mempunyai peran penting dikelompok itu"
"Baik, siap pak!"
Dario sempet melirik kearah Asmoro yang sedang memegang setir, apakah dia juga terlihat? keliatannya Asmoro tidak berpotensi kearah itu..tapi tadi pesan pak kepala sangatlah penting dan rahasia..ia harus bergerak sendiri..hmm menarik sekali.
...~...
Kendaraan mereka kini memasuki gerbang perumahan Griya Semeru.
Mata Dario menengok kekiri dan Kanan mencari salon yang dituju.
"Eh bukannya itu?" ucap Dario sambil menunjuk kearah sebuah rumah besar.
"Oh ya betul, keliatannya itu dia" jawab Asmoro.
Asmoro membawa mobilnya kearah sana dan parkir pas didepan salon potong rambut wanita.
"Kita jangan keluar kendaraan disini saja, kita liat siapa saja yang keluar masuk" ucap Dario sambil menatap lurus kearah rumah itu.
"Pak, coba saya turun..saya mau berlagak cari istri yang katanya potong rambut disitu" ujar Asmoro.
"Oke silahkan, saya tunggu disini"
Dario mengecek jam tangan, menghitung semenjak ia keluar mobil dan melangkah masuk kedalam salon.
Asmoro terlihat berbicara dengan seorang staff di salon itu. Tidak Ada keanehan disana, mungkin Asmoro adalah benar benar seorang reserse,bukan bagian dari komplotan itu.
Tidak lama kemudian terlihat Asmoro kembali kemobil, langkahnya santai agar supaya tidak terlihat mencurigakan.
"Bagaimana?" Tanya Dario.
"Salon itu nampaknya biasa saja, tapi Saya mendapatkan info bahwa pemilik rumah bernama Ratna. Sayangnya orang yang bernama Ratna itu sering keluar Kota urusan bisnis"
"Oke bagus, punya suami atau tidak?"
"Oh lupa, dia tidak punya suami dan menurut staff tadi sepanjang sejarahnya dia bekerja dengan bu Ratna tidak pernah menyinggung siapa pacarnya atau mantan suaminya"
"Ya sudah, yang penting kita tau pemilik rumah ini bernama Ratna. Nanti kita akan telusuri lebih dalam lagi. Coba kita kearah gedung perpustakaan, Ada sesuatu yang aku ingin liat"
"Baik Pak kita meluncur sekarang"
Dario mengakui dan mengerti bahwa pada saat itu kunci permasalahan belum terlihat jelas, peran orang yang bernama Ratna itu siapa dan hubungannya kemana,semuanya masih abu abu.
...~...
"Tania..kalian Ada dimana?"
"Kami sedang menuju kekawasan Jalan Suropati bu, disana ada cafe yang banyak pengunjungnya"
jawab Tania.
"Oke, usahakan malam ini 2 lagi yang Seger seperti kemarin, itu semua barang Bagus!"
"Siap bu, Nanti kalo sudah dapet saya kabari"
Kendaraan Tania ahirnya memasuki pekarangan cafe EasyGo, dengan santai mereka parkir dan berjalan masuk. Seketika semua pandangan mata para priya tertutup kepada 2 wanita yang cantik dan sexy berjalan dengan lemah gemulai.
Diujung dalam ruang cafe duduk 3 orang executive muda yang sedang bercengkrama. Sore Hari setelah selesai jam kantor memang waktu yang tepat bagi Tania dan Nani berburu mangsa.
Nanilah yang pertama melihat keberadaan ke 3 pemuda duduk disana.
"Sst arah jam 12 tepat" bisiknya.
Tania sedikit menoleh dan benar juga bisikan Nani, mangsa mangsa yang muda dan bergairah.
Mereka langsung mengambil tempat duduk tidak jauh dari meja ke 3 pemuda itu.
Nani yang mengenakan rok mini sengaja duduk menghadap kearah mereka. Ia mengangkat salah satu kakinya agar nampak pahanya yang mulus.
Dengan santai Tania mengeluarkan rokok AMild, menyulut dan menghembuskan asap keatas.
"Sandi, elo liat?"
"Busyet bang..mantap ini, gue demen yang lagi ngroko bodynya bagus banget!"
"Oke..gue pulang dulu deh..kalian enjoy disini, soalnya musti jemput Bini gue" ucap Salah satunya.
"Yah..kasian yang sudah berkeluarga hehe..oke deh sampe ketemu besok dikantor" ucap Sandi.
Kini tinggal 2 orang yang duduk disana, orang yang bernama Bambang sudah tidak sabar ingin mendekati cewe cewe sexy yang duduk didepan.
"Bang..elo berani ga kesana ajak mereka duduk kesini atau kita yang kesana?"
"One tenang..gue mau kesana" ucap Bambang, ia mematikan batang rokok dan berjalan santai kearah Tania dan Nani.
"Selamat sore, apa kabarnya?"
"Hei sore juga, apa kabar?"
"Boleh kita ajak kalian duduk bareng kita?"
"Hmm..kalian pindah aja kemeja sini gimana, kita sudah tanggung duduk disini" jawab Tania sambil melemparkan senyum genit yang mengundang.
"Boleh..sebentar ya"
Bambang kembali kemejanya dan mengajak Sandi pindah meja.
"Kenalkan aku Bambang dan ini Sandi, sudah pesen makanan atau minuman?"
"Belum tuh..oya aku Tania dan ini sahabatku Nani"
"Kebetulan sekali, aku mau pesen kentang goreng lagi, kalian pesen aja apa maunya aku yang traktir hehe"
"Waah asik deh..oke sebentar kita liat dulu"
Tawa dan canda mereka terlihat sangat akrab, bahkan Bambang sudah berani memegang bahu Tania.
Tidak selang lama mereka meninggalkan cafe bersama sama. Kali ini Tania tidak mengajak mereka kehotel tetapi mengundang mereka untuk meneruskan minum minum ditempat kediamannya.
Dengan semangat Bambang dan Sandi langsung menyetujui. Pikiran mereka hanya satu, bisa membawa ke 2 cewe itu keatas ranjang.
...∆∆∆∆∆...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments