"Coba jangan kamu parkirkan dekat gedung itu..Nanti saya akan Jalan dari kendaraan dan kamu tunggu dimobil saja ya" Dario memberikan instruksi kepada Asmoro.
"Siap pak"
Mobil langsung meluncur kearah gedung perpustakaan. Didalam kendaraan Dario terus berpikir siapakah dalang dibelakang semua ini?
Ia meraih tas kecil dari atas kopernya dan memeriksa, oke beres..pistol revolver kaliber 22 sudah ditas kecil dan 10 peluru juga siap. Didalam tas itu tersimpan juga sebuah borgol.
Tidak jauh dari gedung perpustakaan tua yang gedungnya terlihat tidak terpakai itu, Asmoro memarkirkan kendaraannya dan Dario turun sendirian. Tas kecil ia oegang ditangan kanannya.
Gedung itu pernah ia datangi pada waktu sesi hipnotis, kini Dario melangkahkan kakinya kedepan pintu gerbang. Ia menoleh kekiri dan Kanan melihat apakah ada pintu yang terbuka.
Tiba tiba ia mendengar ada suara seseorang mendekat dari arah belakang, ia menoleh ternyata seorang wanita sedang mendekat kepadanya.
"Maaf bapak siapa? Apakah bapak dari kepolisian?" Tanya wanita itu sambil tersenyum kecil.
"Oh ya buk, kebetulan saya lagi mau liat liat gedung ini..Ibu siapa?"
"Saya punya warung didepan sana..bapak mungkin mau memeriksa gedung ya pak? Dulu memang oas kejadian banyak polisi yang kesini tapi setelah itu tidak ada sama sekali"
"Oh ibu menyaksikan ketika polisi kesini?"
"Iya pak, tapi aneh sepertinya mereka melakukan pemeriksaan dengan cepat dan seterusnya tidak ada lagi"
"Oh Baik buk, coba saya liat kedalam. Terima kasih ya bu"
Dario kemudian meninggalkan wanita itu dan melanjutkan pengecekan sekitar gedung, ahirnya ia menemukan sebuah pintu disisi samping gedung yang tidak terkunci. Dario langsung membuka pintu dan masuk kedalam.
Ruang Lobi terlihat lembab dan tidak terang hanya beberapa sinar cahaya luar yang masuk dari celah celah dinding.
Dario menelusuri semua pintu, seingat dia ada sebuah pintu diujung ruangan lobi yang Ada akses menuju keruang bawah.
Diujung sana ia melihat ada seutas tali plastic polisi yang menutup sebuah pintu, persis seperti yang ia lihat pada sesi hipnotis dulu.
Ia melangkahkan kakinya kesana, pintu kayu besar itu ia dorong. Bunyi pintu yang beradu dengan debu dan lantai berdering keras dikeheningan ruangan.
Ketika pintu terbuka ia melihat adanya tangga turun kebawah, dengan langkah penuh kehati hatian ia menuruni anak tangga. Ternyata ketika turun, sampailah ia pada satu ruangan besar yang gelap. Dario mengeluarkan ponsel dan menghidupkan lampu senternya.
Ia menemukan sebuah tombol listrik dan menyalakan lampu, sukurlah listrik masih mengalir sehaingga ia busa melihat is ruangan bawah tanah itu.
Ditengah ruangan kosong itu terdapat satu meja yang berdiri tegak ditengah ruangan, meja itu mirip sebuah altar cukup untuk satu orang tidur diatasnya.
Dario mengelilingi ruangan yang sepi itu, meskipun kejadiannya sudah 2 atau 3 tahun yang silam tapi masih ada bau bau semacam dupa yang mengapung diudara. Dipojok ruangan ia melihat sebuah lemari tua. Dario mendekat dan membuka pintu lemari itu.
Sekilas debu berterbangan dari dalam lemari, ia menyorotkan lampu senter kedalam. Ternyata benar apa yang ia liat dulu. Dipojok belakang sebuah Laci ia menemukan sehelai kertas.
Kertas itu nampak sangat tua, dan didalamnya masih terlihat guratan guratan tulisan dan gambar yang sudah Mulai buram.
Dario kaget melihat gambar yang terpampang ditengah kertas itu. Ia ingat nama yang tertera disana, itu adalah salah satu nama anak setan!
Tangannya gemetar memegang kertas itu, apakah mereka dari golongan sekte ini? Apabila benar maka masalah ini berbahaya, apalagi adanya info bahwa beberapa anggota kepolisian yang ikut terlibat. Berarti, kelompok inilah yang dulu melakukan pembantaian dimana korbannya adalah persembahan bagi setan! Mungkin Karatzi ini adalah nama lain dari setan jahanam.
Tiba tiba ia mendengar suara kaki menuruni anak tangga, cepat cepat ia melipat kertas dan menyimpannya kedalam kantong celana.
"Pak Dario.." terdengar suara Asmoro menuruni tangga.
"Ya saya disini" jawab Dario. Ia bingung kenapa Asmoro ikut kesini?
"Oh bapak disini..Saya tunggu bapak dimobil kenapa ga kembali, takutnya ada apa apa"
Dario tersenyum dan mengisyaratkan untuk kembali kemobil.
"Ada hal menarik disini pak?"
"Keliatannya biasa saja..kapan terahir polisi memeriksa gedung ini?"
"Menurut catatan..terahir tangga 30 Desember 2021 dan dinyatakan bahwa tidak ditemukan jejak jejak pembunuh..tapi beberapa sampel darah yang berceceran ada dilaporan laboratorium"
"Itu darah korban? Apakah ditemukan jasad korban?'
"Mungkin darah korban pak, sayangnya jasad korban tidak ada, semuanya bilang seperti dibuang entah kemana"
"Hmm..aneh juga. Asmoro saya didrop saja kepenginapan, malam ini saya akan atur strategic untuk besok dan besok saya tidak usah dijemput, biar saya lakukan pemeriksaan sendiri"
"Oh begitu ya pak..tapi Saya ditugaskan untuk mengawal bapak selamat disini"
"Ya betul,kita Ada waktu sampai senin..Nanti senin saya dijemput kita menghadap ke Direktur Reskrimsus"
"Baik Pak siap! bapak nginap dimana?"
"Saya sudah book di Embong Kenongo"
"Oh siap pak, didaerah Embong Kaliasin itu.."
...~...
Ketika malam tiba Dario merebahkan dirinya dikamar hotel ya dan melakukan self hipnotism untuk mengundang Nuri hadir.
"Nuri apa kabar?"
"Halo Dario, bagaimana hari pertama diSurabaya?"
"Ada beberapa Hal yang misterius disini, saya masih mencoba menelaah satu persatu tapi, Hari ini saya sempet kegedung perpustakaan..sangat menarik dimana disana Saya menemukan sebuah kertas didalam sebuah lemari tua"
"Kertas apakah itu?"
"Nanti setelah kita bicara saya akan ambil dan perlihatkan..tapi is dari kertas itu aneh dan menghawatirkan. Disana ada foto satu sosok yang sepertinya salah satu wujud setan dan Ada tulisan Karatzi..siapakah itu?"
"Saya perkirakan itulah sosok yang memimpin pergerakan kelompok itu dan alasan utama kenapa saya membawa kamu masuk kepermasalahan ini karena arwah ayah,ibu dan kakaku terjebak didalam lingkaran gelap, mereka tidak bisa kemana mana,berbeda dengan Saya karena darahku tidak sempet diambil mereka"
"Saya juga sudah tau tentang pemilik salon yang kau katakan, seorang wanita namanya, Ratna"
"Ya ampun! Itulah wanita yang datang kerumah kita dan membunuh kami!"
"Loh gitu rupanya..kalau menurut staff salon dia selalu bepergian keluar Kota, Saya akan menyelidiki selanjutnya"
"Dario, tidak usah kesana lagi..percuma saja, kamu harus pergi kesebuah rumah besar didaerah Darmo. Itu milik Ratna juga, ia sekarang menyimpan 2 korban disana..kamu berangkat sendiri jangan bawa temanmu itu.. letak rumah di blok B no 12 Jalan Sudirman didalam komplek Darmo Raya"
"Sudah Ada 2 korban disana? Hmm..coba Saya selidiki sebelum terlambat" Tanya Dario.
"Atur bagaimana caranya, selamatkan mereka secepat mungkin"
"Baiklah Saya akan cek rumah itu besok pagi pagi"
...∆∆∆∆∆...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments