Pukul 5 sore Nani dan Tania sudah bersolek cantik, Nani dengan rok mini berwarna merah dan kaos hitam ketat, saking ketatnya baju dalamnya terlihat menjiplak jelas. Sedangkan Tania mengenakan celana putih super ketat dipadu dengan kaos hitam yang juga ketat.
"Kita pake mobilmu ya say, biar agak besaran" ucap Nani.
"Boleh..Kursi belakang bisa dilipat lho" jawab Tania.
"Itu maksudnya haha" Nani tertawa dengan riangnya.
"Masih sore,mending kita ngopi di Citra Mall dulu. Jam jam segini banyak yang nongkrong, siapa tau dapet yang bagus" Ucap Nani sambil menyibakkan rambutnya yang tebal sebahu.
"Wah aku setuju aja, eh semua batang sudah dimobil?"
"Beres..dari semalam sejak bu Ratna call aku langsung siapkan semuanya hehe"
"Ayok tunggu apa lagi"
...~...
"Halo Maya, ada kuliah Hari ini?"
"Eh paklik..Ga santai Hari ini"
"Kita ngopi yuk, aku mau sedikit tanya tanya kamu tentang yang waktu itu kejadian dirumah"
"Assiik! Kalo fitraktir kapan saja aku oke, jam berapa kerumah?"
"Jam 11.30 sekalian makan siang"
"Double enak! Oke aku tunggu dirumah paklik"
Dario sebetulnya ada rencana ingin keSurabaya besok, ia penasaran dengan gedung perpustakaan yang ia datangi pada waktu self hipnotism. Dan rencananya ia ingin menanyakan sedikit bagaimana latar belakang kejadian sampe Maya kemasukan arwah Nuri.
Pada saat ketika Dario hendak berangkat kerumah kakanya, sebuah telepon datang dari kantor Ditreskrimsus Surabaya.
"Halo" Dario menjawab dengan agak ragu, ia tau seri 4 nomor didepan itu adalah nomor khusus direktorat reserve bagian kriminal khusus.
"Selamat siang pak, nama saya Asmoro dari Ditreskrimsus Surabaya"
"Oh ya..Saya Dario Ada yang penting kiranya? Ada yang bisa dibantu?"
"Pak, Saya ditugaskan untuk meneliti kejadian pembunuhan diSurabaya sekitar 3 tahun yang lalu tapi masih Belum terpecahkan..semacam cold case gitulah"
Jantung Dario serasa berhenti, lho ko Surabaya dan kenapa sampe menghubungi aku? Pikir Dario bingung.
"Oh begitu..tapi Ada apa hubungannya dengan diri saya?" Tanya Dario.
"Bapak masih ingat Dokter Suhadi? Pada tahun 2019 Dokter Suhadi masih bertugas diJakarta diLaboratorium Forensik, saat itu beliau masih berpangkat asisten Kabid. Sekarang beliau menjadi Kabidlapfor di Kapolda Surabaya. Kebetulan kami mempunyai hubungan cukup dekat satu dan lainnya. Ketika kasus Surabaya ini diserahkan kepada Saya, Dokter Suhadi menyarankan untuk mengontak bapak dipusat"
Dario Jadi ingat nama yang disebutkan Asmoro. Karena dibeberapa kejadian kriminalitas didaerah Jakarta Selatan, Dokter Suhadi meminta bantuan untuk melakukan hipnotism kepada para pelaku kriminal. Dan selalunya sukses dalam pengungkapan kejahatan.
"Oh ya Saya ingat Dokter Suhadi, dia Dokter yang hebat!"
"Pak Kapolda sudah kirim email kepada Pak Kabareskrim Jakarta agar bapak diperbantukan ke Surabaya mulai ahir minggu ini, mungkin sebentar lagi akan ada perintah kerja dari Pak Kabareskrim..Saya hanya mendahulukan melakukan perkenalan"
"Oh siap..siap, kebetulan sekali kalo begitu"
"Maksudnya gimana pak?"
"Saya sudah diperkenalkan dengan salah satu korban yang meninggal"
"Aduuh..saya bingung, maksudnya korban yang sudah meninggal?"
"Gini saja, besok saya ke Surabaya. Tapi bukan untuk lapor kerja, kita ketemuan dulu.. ada cerita yang akan saya bicarakan..sangat penting kolerasinya dengan kejadian"
"Siap pak..setibanya diSurabaya saya di call ke ponsel pribadi pak jangan kesini...Nanti Saya kirim via WhatsApp nomor saya"
...~...
Tania dan Nani sudah masuk dan sengaja mengambil meja dipojok ruangan agar bisa memantau ruangan. Mereka menatap satu persatu pelanggan yang sudah Ada didalam cafe.
"Ko ga ada yang menarik ya,.kita pindah tempat aja?" Tanya Nani.
"Sebentar dulu, pizza kita habisin, sayang sudah dibeli" ujar Tania.
"Sst..Ada yang datang tuh, gayanya lumayan keren dan bodynya juga bagus bagus" kata Nani sambil mengangkat alis matanya.
"Kan..aku bilang apa, coba di pancing"
Nani berdiri dan berlagak mencari sesuatu dikolong meja, padahal ia hendak memperlihatkan bodynya yang memakai rok super mini. Berharap salah satu dari cowo cowo melayangkan pandangannya.
Benar sekali, pancingan Nani berhasil mencuri perhatian mereka. Kedua laki laki muda itu mengambil meja pas didepan meja Tania dan Nani.
Salah satunya menoleh kearah Nani dan tersenyum, Nani langsung melemparkan senyum manisnya.
"Selamat sore" ucap laki laki muda itu kepada Nani.
"Sore juga" jawab Nani.
"Boleh kita bergabung disatu meja kalian?" Tanya sang pemuda gagah itu.
Tania dan Nani tidak mengucapkan kata kata,tapi menggeserkan posisi duduknya, Nani menganggukan kepala tanda setuju.
"Halo kenalkan saya Toni dan ini Imam" ucap pemuda yang bernama Toni sambil mengulurkan tangan.
Mereka terlihat bahagia, berbincang sambil makan dan minum. Sedikit sekali perasaan jelek yang ada dipikiran kedua pemuda itu. Dipikiran mereka hanyalah kapan bisa mengajak 2 cewe super seksi ini kehotel. Mereka tidak sadar bahwa maut sedang mengintai.
"Ton, kita Jalan yuk..bosen disini" ucap Tania sambil mengedipkan satu matanya.
Ucapan itulah yang Toni tunggu tunggu, tanpa lama lama Toni mengajak Tania dan Nani Jalan Jalan keluar dari cafe itu. Bahkan tanpa malu Malu Toni menggandeng tangan Tania dengan mesranya.
"Tania enaknya kita kemana ya?"
"Aku agak cape kita istirahat yuk" jawab Tania sambil mengglendotkan tubuhnya ketubuh Toni. Darah muda Toni langsung memuncak.
Mereka langsung membawa 2 wanita sexy itu cek in disebuah hotel kecil.
...~...
Nani membiarkan Toni melepaskan semua rayuan mautnya, ia minta ijin kepada partnernya Imam untuk kekamar mandi.
Didalam kamar mandi Nani dengan cepat mengeluarkan 2 butir pil tidur dari dompet kecil. Ia tidak terkejut ketika melihat Toni sedang bergumul dengan serunya ditempat tidur bersama Tania.
Ketika Imam tidak melihat Nani berhasil menaruh pil tidur digelas Coca-Cola.
"Imam matiin lampu dong..terang bener" ucap Nani merayu sambil melepaskan bajunya.
Ketika Imam berdiri Nani menyempatkan menaruh sebuah pil digelas kepunyaan Toni. Iapun merebahkan dirinya dikasur yang empuk.
Tanpa sadar setengah jam sudah mereka bergumul seru, ******* nafas mereka saling berburu, gejolak birahi meletus tidak terkontrol. Mereka tenggelam dalam nafau setan, seakan tiada hari esok satu sama lainnya saling menerjang.
"Ini sayang minum dulu, kasian kamu kehabisan tenaga" ucap Nani sambil membetilkan rambutnya yang acak acak.
Imam minum Coca Cola dingin itu sampai satu gelas habis. Begitu juga Toni yang kehausan iapun menghabisi minumannya.
Setelah 2 menit dua laki laki muda itu tertidur dengan nyenyaknya.
"Cepat bersihkan badanmu dan berpakaian" bisik Tania.
"Bagaimana caranya kita bawa mereka keluar dari sini?" Tanya Nani.
"Call mas Suginan, dia punya tim pembersih" Tania memberikan instruksi.
Tidak berapa lama, Suginan dan timnya datang. Mereka membawa 2 buah kotak ukuran besar yang didorong sebuah trolley.
"Wah keren..mas jadi tukang angkut sekarang" kata Nani ketika melihat Suginan datang mengenakan seragam kurir.
Tanpa banyak omong Suginan dan timnya memasukkan 2 laki laki muda itu kedalam 2 kotak besar. Dan merekapun turun melalui lift kearah kendaraan van yang sudah disiapkan.
...∆∆∆∆∆...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments