Asmoro bagian dari mereka.

"Bu..Ada info baru tentang orang Jakarta ini"

"Hmm..gimana? Ceritakan"

"Dia seorang ahli hipnotis, dia berhasil bertemu dengan seorang korban yang sudah mati dan dia mengetahui siapa kelompok kita ini..apa yang harus aku lakukan?"

"Kontak Suginan secepatnya, hilangkan dia..Nanti bisa menjadi halangan bagi kita. Minggu depan merupakan hari kebangkitan kekuatan bagi Lord Karatzi"

"Baik buk, saya out dulu"

Laki laki muda itu yang ternyata adalah Asmoro mengikat rambutnya yang panjang. Ia harus bisa membunuh Dario secepatnya sebelum dia melakukan pelacakan lebih dalam.

...~...

Semenjak dari rumah terkutuk itu Dario sudah dua kali berbicara dengan Kabareskrim Jakarta, dalam pembicaraan mereka Kepala Bareskrim sudah mendengar semua cerita Dario dan sangat terkejut dengan apa yang ia temukan disana.

"Dario, besok ketika bertemu dengan Bareskrim Surabaya tidak usah cerita tentang rumah itu..dengarkan saja apa yang ia akan arahkan, sementara kita akan kirim 5 orang. 2 dari bagian Forensik namanya Pak Burhan dan Pak Ali.

2 orang ini boleh dikatakan ahli dalam bidang supranatural, mereka akan kawal kamu disana dan 3 orang lagi adalah satuan unit khusus kriminal"

"Oh siap pak!,sebaiknya besok siang mereka sudah disini..saya rasa para tawanan sebentar lagi akan dibunuh kita perlu lakukan penanganan secepatnya"

"Ini bagian dari Surabaya, saya akan Minta petunjuk ke Kapolda kebetulan teman seangkatan. Supaya pergerakan kamu mendapat sokongan dari pihak setempat, selain beliau jangan Ada yang tau bahwa Jakarta mengirim 5 anggota khusus"

"Siap"

"Kita akan usahakan sebelum makan siang mereka sudah diSurabaya dan mereka akan kontak kamu secepatnya mereka tiba"

"Siap pak!"

...~...

Malam itu entah kenapa Dario tidak dapat tidur, meskipun sudah rebahan tapi pikirannya melayang. Ia melihat sendiri bagaimana menyeramkan sosok setan yang hadir diatas rumah itu. Tapi lebih mengedipkan adalah keadaan para tawanan, mereka semua laki laki muda dan sehat. Bagaimana mereka bisa sampai ditawan disana?

Setelah setengah jam pikirannya melayang, tiba tiba ia mendapatkan sebuah bisikan..

"Dario, aku datang..temui aku sekarang" terdengar bisikan Nuri ditelinganya.

Cepat cepat ia menutup mata dan konsentrasi. Dalam hitungan detik ia sudah hadir dihadapan Nuri.

"Ada apa Nuri?"

"Hmm..besok kamu akan menemui seorang kepala polisi, berhati hatilah Ada seseorang yang ingin mencelakakan dirimu"

"Oh ya? Siapakah itu dan bagaimana caranya sampai akan Ada kecelakaan?"

"Dalam perjalanan kekantor polisi, dia akan berhenti disebuah toilet umum disebuah pom bensin. Ketika dia keluar akan masuk seorang temannya kemobil, jangan kasih dia duduk dibelakang kamu harus duduk dibelakang dan siapkan senjatamu"

"Hah? Asmoro terlibat?"

"Banyak yang terlibat disini"

"Bagaimana dengan Kabareskrimnya?"

"Dia tidak terlibat tapi, kita liat nanti bagaimana bicaranya"

"Besok ada beberapa orang dari Jakarta yang datang, mereka tim khusus kita untuk menyerbu kerumah itu"

"Bagus!..Ya sudah kamu istirahat biar siap besok menghadap semuanya"

"Oke Nuri, terima kasih infonya"

"Besok pagi kalau kamu mau saya akan bangunkan ya"

"Boleh..oke saya pamit tidur dulu Nuri"

...~...

Meskipun letih Dario tidur cukup pules, namun kebiasaan seperti biasanya ditambah naluri yang tajam, tepat jam 5.30 ia terbangun bahkan sebelum Nuri datang membangunkan.

"Selamat pagi Dario, wah hebat sudah bangun duluan" terdengar bisikan ditelinganya. Dario sekarang sudah tidak asing lagi apabila Nuri hadir. Ia tidak merasa kaget lagi seperti waktu waktu awal dulu, bahkan ia senang dan kadang kadang kangen ingin berdialog dengan Nuri.

"Selamat pagi Nuri.."

Tanpa Dario sadari mulai jam 5 pagi Asmoro sudah memarkirkan kendaraannya tidak jauh dari rumah kontrakan Tempat Dario berada.

Dari semalam ia sudah mengontak seorang temannya yang biasa melakukan penyergapan dan pembunuhan atas nama Ratna.

"Siapkan dirimu, aku akan jemput jam 7 dipertigaan Jalan Dharmo Raya"

"Siap bos!" jawab orang itu.

Asmoro juga sudah menyiapkan pistolnya dipinggang. Misinya adalah pembunuhan dipagi hari ini. Ia sudah tidak memikirkan karir jabatan dan konsekwensi apapun yang penting misi terlaksana demi memuaskan hawa nafsunya.

Tepat jam 6.30 pagi Asmoro mengatakan kontak kepada Dario.

Ponsel disamping tempat tidur menyala, Dario melihat dilayar ponsel nomor telepon Asmoro.

"Halo selamat pagi Asmoro" ucap Dario.

"Selamat pagi pak! Karena berhubung adanya rapat kerja pimpinan maka saya diperuntahkan untuk menjemput bapak ketemu dengan Kabarekrimsus diKapolda"

"Oh begitu? Jam berapa akan kesini?"

"Jam 7 Saya datang Pak, kita langsung berangkat"

"Baik, Saya akan siap didepan rumah"

Selesai pembicaraan Dario menyiapkan pistol yang ia ikatan didalam Dada sebelah kiri dan ia tutupi dengan mengenakan sebuah jaket tipis.

"Selamat pagi pak, mau laporan pagi ini tiba tiba saya dicall untuk berangkat menemui Kabarekrimsus" ucap Dario pagi pagi buta itu kepada pimpinan diJakarta.

"Lho ko pagi sekali,padahal saya sudah janjian dengan beliau bahwa pertemuan diadakan jam 10 bukan pagi ini?"

"Itulah pak, aneh juga..apakah tim akan merapat ke Surabaya pagi ini?"

"Mereka akan mendarat jam 11, temui mereka di bandara udara dan jangan bawa Asmoro, kamu sendiri saja..dan, siapkan dirimu sebab ini ada keanehan, kenapa pertemuan dipercepat"

"Baik siap pak!"

"Pagi ini Saya akan konfermasi kenapa adanya perubahan jadwal..Nanti saya call anda setelah adanya pemberitahuan"

"Siap"

Dario juga berpikir aneh kenapa ini?

Tidak lama kemudian Nuri membisikkan sesuatu ditelinganya.

"Aku akan berada denganmu dimobil, aku akan kawal sampai tujuan"

"Terima kasih Nuri dan saya akan duduk dibelakang sesuai oermintaanmu apabila ada yang ikut kemobil"

"Ati ati Dario, orang ini berbahaya"

"Baik Nuri, saya akan berhati hati"

...~...

"As dimana posisimu?"

"Halo pak, saya didepan rumah kontrakan reserse yang dari Jakarta"

"Sudah jelas perintah bu Ratna ya?"

"Sudah pak, eksekusi hari ini"

"Setelah eksekusi beres lapor ke Bareskrimsus adanya kecelakaan dan malam ini akan ada pertemuan dirumah bu Ratna tentang acara persembahan kita,kamu harus hadir"

"Siap pak!"

"Saya tidak ikut acara karena adanya acara diKapolda, kamu wakilku. Laporkan semua hasil rapat kalau sudah selesai acara"

"Siap!"

...~...

Jam 7 pintu rumah Dario diketuk, Asmoro nampak berdiri didepan rumah sambil mengenakan senyum.

"Selamat pagi Asmoro apa kabar?"

"Baik pak, kabar Baik..siap pak?"

"Kita langsung ke kantor Bareskrim?"

"Ya pak! Kita akan jemput bapak Ajun komisaris sekalian Minta dijemput"

"Oh begitu?"

Dario pikirannya langsung kepada apa yang diceritakan Nuri. Tiba tiba kuping kirinya seperti ada yang nyentuh. Ia tau itu pasti sentuhan Nuri memberitahu adanya bahaya mengancam.

Mereka kemudian meninggalkan tempat itu, Dario agak tegang apa yang akan terjadi didalam Mobil ia sendiri tidak pasti.

...∆∆∆∆∆...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!