Briliance Era

Briliance Era

Chapter 1 : Prolog

Tiupan angin membawa bau anyir darah yang begitu semerbak, sepi, sunyi. Tumpukan mayat prajurit tak bernyawa itu tergeletak begitu saja dan tak ada satupun yang selamat.

Perang besar melawan para Iblis berlangsung sekitar 200 Tahun lamanya, Namun perang tersebut berakhir membawa kedamaian setelah kemenangan manusia yang berlangsung selama 1 dekade.

Namun 25 tahun kemudian pasukan Iblis yang kembali datang, menyerang manusia dari laut utara untuk memasuki dataran Benua Regina dan tanpa ampun langsung membunuh para manusia yang terlihat.

Empat Kaisar yang menguasai dataran, sepakat untuk melakukan kerja sama militer untuk berperang melawan pasukan Iblis.

Dan mereka adalah :

-Kekaisaran Jiksa.

-Kekaisaran Orta.

-Kekaisaran Darten.

-Kekaisaran Guza.

[Laut Utara]

Tiga belas ribu prajurit gabungan dikerahkan untuk memerangi Iblis yang masuk ke wilayah pantai di laut utara dan diantara pasukan yang diutus untuk menyerang daerah pantai laut utara terdapat pangeran dari Kekaisaran Orta.

Sezi Aj Orta, keterampilan bertarungnya tidak perlu dipertanyakan lagi. Dia adalah salah satu jenius yang hidup di Benua Regina, namun bahkan untuk seorang jenius sekalipun. Para iblis yang berjumlah 100 × lipat dari pasukan yang diutus untuk mengambil alih Laut Utara berhasil menghabisi para prajurit, dan sang jenius Sezi Aj Orta juga ikut kehilangan nyawanya.

Dan itu hanyalah awal dari kisah kehancuran umat manusia. Kini, Pahlawan umat manusia dan satu satunya sang harapan berbaring lemas tak berdaya diatas tanah dengan nafas yang terasa sangat sulit, tubuhnya dipenuhi luka-luka dan noda darah kering.

"hufttt .... huft .... huft ..."

Pandangan matanya mulai kabur diiringi sakit kepala, dan rasa perih di setiap luka nya menyebar begitu menyakitkan.

Zai Ju Vaze, seorang duke dari keluarga Vaze yang hampir runtuh. Ia adalah pahlawan berumur 17 tahun yang terpaksa menjadi Kepala keluarga dikarenakan tewasnya sang ayah Glone Ju Vaze.

Dengan suara yang sudah tak terdengar dan rasa putus asa yang memuncak Zai hanya bisa menggumamkan sesuatu. "Ayah ... Ke empat kaisar bahkan tak dapat menghentikan serangan para Iblis, mereka kuat. Sangat-sangat kuat, kuharap ketika aku menemui di sana kamu tidak begitu kecewa padaku."

Tiba-tiba guncangan tanah yang begitu terasa terjadi begitu saja, ini menandakan pasukan iblis sedang bergerak untuk bersiap menyerang manusia yang mereka temui.

Zai perlahan mulai merasakan kantuk dan matanya mulai berat. "Aku ... Pulang Ay—" belum selesai Zai menggumam untuk berpisah dengan dunia, secara tiba-tiba seseorang tidak dikenal datang dan menyapa Zai.

Orang itu adalah seorang pria dengan rambut putih cerah, bahkan sedikit bercahaya dan mengenakan mantel berwarna putih.

"Yo! , Kamu mau menyerah tentang hal ini begitu saja? Lihatlah pasukan iblis di sana, gerombolan makhluk-makhluk tolol itu bergerak membantai para manusia. Maka dari itu aku akan membantu dirimu." ucap orang misterius itu dengan wajah tersenyum lebar penuh misteri.

Zai yang sudah putus asa memutuskan untuk menghargai tawaran omong kosong dari orang misterius di atas nya itu. "Jadi apa yang bisa kamu bantu?" tanya Zai.

"Zehid, panggil aku dengan nama itu." Zehid tersenyum lalu menjelaskan bahwa ia akan memutar waktu. "Aku akan memutar ulang waktu ke 10 Tahun yang lalu. Kau yang paling tahu apa yang mesti kau lakukan bukan? Namun apa kamu sanggup untuk mengubah takdir ini Zai Ju Vaze sang harapan?"

"Aku menyanggupinya."

"Baiklah pergilah ke masa lalu. Dan untuk mu Enzo untuk menebus banyak kesalahan mu di dunia sebelumnya, kau harus menghentikan invasi Iblis di Benua Regina seperti yang telah aku jelaskan."

Enzo tak dapat berbicara dan berdiri seperti mayat hidup, namun otaknya berusaha. memberontak.

"Kau tak akan mencapai nirvana apabila belum menyelesaikan tugas ini Enzo, sampai nanti ...."

...----------------...

"Gah! Dasar malaikat bajingan!" teriaknya dengan lantang.

Di sebuah kamar dengan interior yang luar biasa mewah dengan kasur besar super empuk terlihat pemuda kecil berwajah tampan sedang mengamuk.

Nama asliku adalah Enzo Denoch seorang mahasiswa yang sebentar lagi akan lulus, namun takdir berkata lain. Kekasihku membunuh diriku di rumahku setelah kami cekcok hebat.

Namun kukira aku akan langsung pergi ke Nirvana/Surga ataupun Neraka, akan tetapi seseorang menungguku. Ia adalah Zehid sang aturan kematian.

Dia menjelaskan padaku jika diriku tak dapat pergi ke Nirvana karena banyak kesalahan yang ku perbuat di dalam hidupku dulu.

"Yang kuasa memberikan kamu kesempatan, yaitu hidup di Dunia lain."

Zehid menawarkan hal yang aneh padaku. Hidup di dunia lain seperti di anime, dimana kekuatan sihir dan pedang adalah yang paling utama lalu mendapatkan kehormatan tinggi dan hidup bahagia selamanya.

Namun aku menolaknya dan saat itulah dia tersenyum dan memasang senyum licik, dia menyeret diriku kesini dan me reinkarnasi kan diriku ke dunia ini.

Tuan muda Sarfon Fotd Cazey, yaitu keturunan dari keluarga Cazey yang agung karna memiliki hubungan darah dengan Kaisar Jiksa Pertama.

"Sial, sekarang yang dapat kulakukan hanyalah bersiap untuk pertarungan melawan para Iblis. Zehid dan aku telah melakukan perjalanan waktu untuk melihat keseluruhan dari Benua Regina.

Aku akan mulai dari hal paling mendasar tentang dunia yang dipenuhi sihir ini, aku akan membunuh para iblis dan pergi ke Nirvana."

[Kota Santino]

"Selamat pagi Tuan muda, hari ini anda di undang ke ulang tahun anak dari Perdana Mentri. Saya sudah menyiapkan pakaian untuk anda Tuan Muda, silahkan bangun."

Sarfon membuka matanya perlahan meskipun rasanya sangat malas dan tak nyaman. 'Anak perdana mentri? ulang tahunnya dirayakan lagi ... Sialan.'

"Baiklah aku bangun Miranda ... "

Pelayan berjenis kelamin perempuan itu bernama Miranda ia adalah gadis muda dari keluarga bangsawan yang mengabdi pada Keluarga Agung Cazey, dan dipilih untuk menjadi pelayan pribadi Tuan muda Sarfon Fotd Cazey.

Setelah beberapa persiapan, Sarfon telah siap untuk pergi ke pesta. Pesta besar itu dihadiri cukup banyak anak-anak bangsawan yang sebaya dengan Sarfon.

Di pesta itu tersedia banyak sekali hidangan kelas atas dan kue kue cantik yang tertata rapi diatas meja yang telah disediakan.

Ketika Sarfon datang ke dalam Pesta, anak-anak bangsawan yang ada melihatnya langsung memberikan salam hormat padanya.

"Salam bagi kemuliaan Kekaisaran Jiksa."

Setelah cukup, Sarfon kemudian menyuruh mereka untuk mengangkat kepala mereka. "Iya, senang melihat kalian datang kesini dalam keadaan sehat. Angkatlah kepala kalian."

Mereka semua lalu melanjutkan aktifitas nya seperti tadi. Sarfon berjalan menghampiri sang pemilik acara yaitu Jason Gen Erickson sang anak dari Perdana Menteri.

"Oh! Anda datang Tuan Muda Cazey! Sungguh kemuliaan." Sambut Jason dengan semangat.

"Iya, ambillah hadiah dari diriku."

Jason menerimanya dengan senang hati. "Sungguh terimakasih Tuan Muda, silahkan nikmati hidangan terbaik yang sudah kami sediakan.

Sarfon mengangguk dan pergi ke meja dimana berbagai macam kue dihidangkan di atas sana. 'Hm! Kue coklat tak pernah gagal, ini enak.'

^^^Bersambung.^^^

Terpopuler

Comments

Dwiki Tandes

Dwiki Tandes

dri prolog aja dah amburadul haduee karkter mc sbnrnya yg mana sih kambing

2024-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Prolog
2 Chapter 2 : Ini mulai menyebalkan
3 Chapter 3 : The great Cazey [1]
4 Chapter 4 : The Great Cazey [2]
5 Chapter 5 : Dilema
6 Chapter 6 : Operasi Penyelamatan
7 Chapter 7 : Operasi Penyelamatan [2]
8 Chapter 8
9 Chapter 9 : Keluarga Baru [1]
10 Chapter 10 : Keluarga Baru [2]
11 Chapter 11 : They are Coming [1]
12 Chapter 12 : They are Coming[2]
13 Chapter 13: Cahaya putih
14 Chapter 14 : Operation Ellery [1]
15 Chapter 15 : Operation Ellery (II)
16 Chapter 16: Eyes on you
17 Chapter 17 : Child Of Light
18 Chapter 18 : Nightmare
19 Chapter 19 : Konsekuensi
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25 : Sarfon started to move
26 Chapter 26 : Asumsi
27 Chapter 27 : Kepala Keluarga Cazey
28 Chapter 28 : Trik
29 Chapter 29 : Kepercayaan
30 Chapter 30 : Red Era
31 Chapter 31
32 Chapter 32 : Dark Forest [1]
33 Chapter 33: Dark Forest[II]
34 Chapter 34 : Datangnya Badai.
35 Chapter 35 : Sturdy Varhemen [I]
36 Chapter 36: Sturdy Varhemen [III]
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41 : Blank Mind
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46 : Titik Krusial
47 Chapter 47 : Esensi
48 Chapter 48: Phoenix
49 Chapter 49: The Dancer
50 Chapter 50: Personal problems?
51 Chapter 51: Klasik
52 [Season 1 End] Chapter 52: Kotak pengorbanan
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55: Dust
56 Chapter 56: Dust II
57 Chapter 57: Laut Arthea
58 Chapter 58: Dust III
59 Chapter 59: Mission Imposible
60 Chapter 60
61 Chapter 61
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Chapter 1 : Prolog
2
Chapter 2 : Ini mulai menyebalkan
3
Chapter 3 : The great Cazey [1]
4
Chapter 4 : The Great Cazey [2]
5
Chapter 5 : Dilema
6
Chapter 6 : Operasi Penyelamatan
7
Chapter 7 : Operasi Penyelamatan [2]
8
Chapter 8
9
Chapter 9 : Keluarga Baru [1]
10
Chapter 10 : Keluarga Baru [2]
11
Chapter 11 : They are Coming [1]
12
Chapter 12 : They are Coming[2]
13
Chapter 13: Cahaya putih
14
Chapter 14 : Operation Ellery [1]
15
Chapter 15 : Operation Ellery (II)
16
Chapter 16: Eyes on you
17
Chapter 17 : Child Of Light
18
Chapter 18 : Nightmare
19
Chapter 19 : Konsekuensi
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25 : Sarfon started to move
26
Chapter 26 : Asumsi
27
Chapter 27 : Kepala Keluarga Cazey
28
Chapter 28 : Trik
29
Chapter 29 : Kepercayaan
30
Chapter 30 : Red Era
31
Chapter 31
32
Chapter 32 : Dark Forest [1]
33
Chapter 33: Dark Forest[II]
34
Chapter 34 : Datangnya Badai.
35
Chapter 35 : Sturdy Varhemen [I]
36
Chapter 36: Sturdy Varhemen [III]
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41 : Blank Mind
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46 : Titik Krusial
47
Chapter 47 : Esensi
48
Chapter 48: Phoenix
49
Chapter 49: The Dancer
50
Chapter 50: Personal problems?
51
Chapter 51: Klasik
52
[Season 1 End] Chapter 52: Kotak pengorbanan
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55: Dust
56
Chapter 56: Dust II
57
Chapter 57: Laut Arthea
58
Chapter 58: Dust III
59
Chapter 59: Mission Imposible
60
Chapter 60
61
Chapter 61

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!