Chapter 8

Sarfon menoleh kearah Jenu yang berada tepat di belakangnya, dan tanpa peringatan Sarfon langsung melayangkan serangannya.

Kepalan tinju Sarfon melesat di depan mata Jenu namun di hindari dengan mudah, Jenu berusaha melayangkan serangan balik dengan menggunakan lututnya untuk menyerang dagu Sarfon, namun Sarfon menahannya menggunakan siku tangannya.

Pertarungan tersebut terjadi dengan cepat dan sangat sengit. Demonic Energy : Light Destroyer.

Sebuah serangan laser dengan warna hitam bergerak dengan cepat melesat mengarah ke diri Sarfon. BOOM!

Ledakan besar itu terdengar sangat jelas bahkan terdengar hingga ke Benteng Hazil. "Suara menggelegar tadi?!" Alene berhenti sejenak setelah bertarung dengan beberapa Iblis yang mencoba menyerang dirinya.

Sementara itu Anastasia juga sedang menuju Ibu Kota setelah mengganti pakaiannya dengan pakaian tempur. "Apa anak itu benar-benar bertarung dengan para Iblis-Iblis itu?! Dari sini aku sudah tak melihat Ular raksasa yang menjulang tinggi itu."

Swusshh

Sebuah tinju kuat dilayangkan kearah perut Sarfon, "Hei nak, sudah cukup bermain-mainnya." Tinju dari Jenu berhasil mengenai perut Sarfon dan dengan sekejap Sarfon terpental ke belakang.

Brak! . "Uhuk!" Sarfon memuntahkan banyak darah dari mulutnya, tulang di bahu kirinya sudah patah sehingga membuat tubuh di bagian kirinya melemas.

Sarfon masih mencoba untuk berdiri meskipun keadaan dirinya sudah sangat gawat. 'berdiri! berdiri! BERDIRI TUBUH SIALAN!' Namun berhenti sampai disini saja, Jenu berjalan menghampirinya dan langsung menginjak kepala Sarfon ke tanah.

BRAKK! "Tetap letakkan kepalamu di bawah." Mata Jenu melotot menatap Sarfon yang mencoba untuk bergerak. Namun Sarfon masih terus mencoba untuk bergerak meskipun ia dihajar terus menerus.

Sarfon mencengkram pergelangan kaki Jenu yang langsung membuatnya tambah mengamuk. Dengan kekuatan penuh Jenu langsung menginjak kembali kepala Sarfon. "Bajingan ini masih saja!"

Namun sebelum Jenu berhasil menginjak kepala Sarfon kakinya tiba-tiba terputus begitu saja, dan Sarfon telah berhasil di selamatkan. Orang yang menyelamatkan Sarfon tak lain adalah Anastasia sendiri.

Ia menggendong Sarfon di kedua tangannya. 'Luka di tubuhnya sangat parah. Dan kepalanya ... Anak ini hampir mati.' Jenu tak menyadari kedatangan Anastasia terbelalak tak percaya.

Tak membiarkan harga dirinya di lukai untuk kedua kalinya lagi oleh seorang manusia Jenu yang kehilangan kesabarannya bertransformasi ke bentuk Iblis Kuno nya.

"Wanita idiot! Mati kau!" Cakar tajam dan besar itu ditujukan untuk menusuk Anastasia namun Anastasia bergerak sangat cepat menghindari serangan tersebut. "Aku akan menghukum mu Iblis!"

{Power Of Light : Sword Of Judgement!}

Langit malam yang gelap tertutupi oleh awan tebal secara tiba-tiba muncul sebuah cahaya dari balik awan tebal itu, dan sebuah pedang raksasa datang dari langit layaknya meteor yang datang untuk menghancurkan.

Ledakan besar dan dahsyat benar-benar memporak-porandakan Ibu Kota Kekaisaran Darten. Jenu seketika hancur hanya dengan paparan cahaya dari pedang penghancur itu.

"KEKUATAN INI?! MUSTAHIL ARRRGGHHHH!"

Anastasia menyaksikan lenyapnya Jenu bersama dengan Ibu Kota Kekaisarannya dari atas langit. Meskipun begitu, Anastasia masih merasakan suatu hal. "Aneh ... Aku masih merasakan Aura Iblis disini." bahkan saat ini Anastasia masih membopong Sarfon di tangannya.

Anastasia menatap kearah Sarfon yang berada di gendongannya, 'Anak ini harus di selamatkan.' Maka dari itu Anastasia langsung pergi kembali ke Kediamannya.

----------------

Sementara itu di ruang bawah tanah Kastil Darten, Trazer menyaksikan pertarungan dari Jenu melawan Anastasia memilih bersembunyi. "Tidak masuk akal, mengapa makhluk itu ada disini?!" Gumam Trazer geram. "Cih!" pada akhirnya Trazer memilih untuk mundur dari dataran Utama untuk mengatur rencananya lagi.

Dan di Benteng Hazil, Nyonya Alene berhasil di selamatkan oleh 3 Orang Elite yang dipimpin langsung oleh Rein. Rein memeluk Alene dengan sangat erat dan menumpahkan semua rasa takutnya di pelukan Suaminya.

Di perjalanan pulang Alene menceritakan tentang seorang prajurit muda yang menyelematkan dirinya. Rein yang mendengar hal tak masuk akal itu sontak menanyakan sesuatu pada Alene dan menghentikan pergerakan kedua prajurit yang ia bawa.

"Alene, disini ada beberapa hal yang tidak masuk akal. Pertama, aku hanya membawa 2 orang dalam misi penyelamatan dirimu. Lalu yang kedua, misi ini adalah misi rahasia karena misi penyusupan. Lalu yang ketiga, Katana yang kamu bawa tidak dapat di sarungkan karena terus membelah wadahnya. Dan yang terakhir adalah seluruh penjaga di Benteng Hazil sudah tewas bahkan sebelum kami datang."

Alene tak percaya dengan apa yang baru saja dijelaskan oleh Rein, namun Rein tidak langsung mengatakan bahwa Alene berbohong padanya, dengan fakta Alene berhasil selamat dari Trazer.

"Mustahil ... Aku benar-benar melihatnya dengan mata ku Rein, meskipun tubuhnya kecil—"

"Hentikan Alene, bukannya aku tidak percaya padamu, tapi kau tau sendiri bukan bagaimana syarat minimum seseorang untuk bergabung ke pasukan Keluarga Cazey? Tidak ada pria bertubuh kecil di pasukan kita ... Kita akan melanjutkan perjalanan lagi, sebaiknya kita bicarakan semua hal ini dengan Yang Mulia Kaisar bersama dengan Informasi pengkhianatan Kaisar Darten."

----------------

Sementara itu Di Kediaman Keluarga Agung Kloz di Kastil Fertera. 3 Healer dipanggil untuk menyelamatkan nyawa Sarfon yang sedang dalam keadaan terluka parah, selama hampir 3 Jam para Healer secara bergantian mengobati luka yang berada di tubuh Sarfon.

Sementara itu Anastasia menunggu sambil menyaksikan para healer bekerja, ia menatap Sarfon sambil melamunkan sesuatu. 'Mantel itu jelas memiliki lambang Keluarga Cazey di belakangnya ... Anak kecil dari keluarga Cazey. Di usia mudanya ia bahkan sanggup menghadapi Iblis-Iblis kuat.'

Anastasia teringat dengan beberapa kenangan yang pernah ia lalui, dipanggil jenius diantara para jenius di usia yang begitu muda karena mampu menguasai sihir dengan sangat-sangat baik, dan menjadi teladan bagi seluruh murid di Akademi Kekaisaran Darten.

'Kukira aku sangatlah hebat, namun rupanya ada anak dari keluarga cazey dengan bakat yang luar biasa melampaui diriku.'

"Nona Anastasia? Nona Anastasia? Halo ..."

"!?, hm? Oh iya ada apa?"

"Perawatannya sudah selesai, nyawa anak itu berhasil diselamatkan. Namun sepertinya benturan di daerah kepalanya akan menjadi masalah serius Nona ... Kemungkinan ia akan kehilangan ingatan."

Anastasia menghela nafas panjang. "Syukurlah ia tidak ada yang membahayakan nyawanya."

"Iya kami bersyukur pada Dewi Rhea karena telah memberikan anak manis itu kesempatan untuk terus hidup... Kalau begitu kami pamit Nona ..."

Anastasia menghampiri Sarfon yang terbaring tak sadarkan diri di atas ranjang kasurnya. "Kehilangan ingatan ya ... Apa anak-anak lain dari Keluarga Cazey memang sekuat dirimu?" Anastasia menatap Sarfon sekali lagi, lalu menatap keluar Jendela.

'Ibu Kota sudah hancur, namun keberadaan yang mulia Kaisar beserta sang Ratu serta keturunannya tak dapat di temukan oleh prajurit kami ... Sepertinya bencana besar akan melanda kekaisaran Darten. Dewi Rhea ... Kumohon padamu, lindungilah rakyat-rakyat Kekaisaran Darten.'

Bersambung....

Episodes
1 Chapter 1 : Prolog
2 Chapter 2 : Ini mulai menyebalkan
3 Chapter 3 : The great Cazey [1]
4 Chapter 4 : The Great Cazey [2]
5 Chapter 5 : Dilema
6 Chapter 6 : Operasi Penyelamatan
7 Chapter 7 : Operasi Penyelamatan [2]
8 Chapter 8
9 Chapter 9 : Keluarga Baru [1]
10 Chapter 10 : Keluarga Baru [2]
11 Chapter 11 : They are Coming [1]
12 Chapter 12 : They are Coming[2]
13 Chapter 13: Cahaya putih
14 Chapter 14 : Operation Ellery [1]
15 Chapter 15 : Operation Ellery (II)
16 Chapter 16: Eyes on you
17 Chapter 17 : Child Of Light
18 Chapter 18 : Nightmare
19 Chapter 19 : Konsekuensi
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25 : Sarfon started to move
26 Chapter 26 : Asumsi
27 Chapter 27 : Kepala Keluarga Cazey
28 Chapter 28 : Trik
29 Chapter 29 : Kepercayaan
30 Chapter 30 : Red Era
31 Chapter 31
32 Chapter 32 : Dark Forest [1]
33 Chapter 33: Dark Forest[II]
34 Chapter 34 : Datangnya Badai.
35 Chapter 35 : Sturdy Varhemen [I]
36 Chapter 36: Sturdy Varhemen [III]
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41 : Blank Mind
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46 : Titik Krusial
47 Chapter 47 : Esensi
48 Chapter 48: Phoenix
49 Chapter 49: The Dancer
50 Chapter 50: Personal problems?
51 Chapter 51: Klasik
52 [Season 1 End] Chapter 52: Kotak pengorbanan
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55: Dust
56 Chapter 56: Dust II
57 Chapter 57: Laut Arthea
58 Chapter 58: Dust III
59 Chapter 59: Mission Imposible
60 Chapter 60
61 Chapter 61
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Chapter 1 : Prolog
2
Chapter 2 : Ini mulai menyebalkan
3
Chapter 3 : The great Cazey [1]
4
Chapter 4 : The Great Cazey [2]
5
Chapter 5 : Dilema
6
Chapter 6 : Operasi Penyelamatan
7
Chapter 7 : Operasi Penyelamatan [2]
8
Chapter 8
9
Chapter 9 : Keluarga Baru [1]
10
Chapter 10 : Keluarga Baru [2]
11
Chapter 11 : They are Coming [1]
12
Chapter 12 : They are Coming[2]
13
Chapter 13: Cahaya putih
14
Chapter 14 : Operation Ellery [1]
15
Chapter 15 : Operation Ellery (II)
16
Chapter 16: Eyes on you
17
Chapter 17 : Child Of Light
18
Chapter 18 : Nightmare
19
Chapter 19 : Konsekuensi
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25 : Sarfon started to move
26
Chapter 26 : Asumsi
27
Chapter 27 : Kepala Keluarga Cazey
28
Chapter 28 : Trik
29
Chapter 29 : Kepercayaan
30
Chapter 30 : Red Era
31
Chapter 31
32
Chapter 32 : Dark Forest [1]
33
Chapter 33: Dark Forest[II]
34
Chapter 34 : Datangnya Badai.
35
Chapter 35 : Sturdy Varhemen [I]
36
Chapter 36: Sturdy Varhemen [III]
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41 : Blank Mind
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46 : Titik Krusial
47
Chapter 47 : Esensi
48
Chapter 48: Phoenix
49
Chapter 49: The Dancer
50
Chapter 50: Personal problems?
51
Chapter 51: Klasik
52
[Season 1 End] Chapter 52: Kotak pengorbanan
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55: Dust
56
Chapter 56: Dust II
57
Chapter 57: Laut Arthea
58
Chapter 58: Dust III
59
Chapter 59: Mission Imposible
60
Chapter 60
61
Chapter 61

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!