Reinkarnasi Cinta

Reinkarnasi Cinta

Episode 1

Di dalam gedung kosong terlihat seorang wanita yang duduk di sebuah kursi dengan tangan dan kaki di ikat menggunakan tali. Di depannya berdiri sepasang kekasih. Dapat di lihat dari tatapan sepasang kekasih tersebut bahwa mereka sangat membenci wanita yang duduk di depannya.

"Tidak menyangka kan, kamu akan berakhir seperti ini?" ucap seorang wanita yang berdiri dengan kekasihnya.

Wanita yang kejam nan keji itu bernama Safira. Dia mengikat sahabatnya karena rasa iri yang di milikinya terhadap sahabatnya itu.

"Ya, aku tidak menyangka akan di bunuh oleh sahabat dan kekasihku. Aku menyesal telah menyayangi kalian berdua dan menganggap kalian orang yang paling baik terhadapku," ucap wanita yang di ikat di kursi.

Dia bernama Naila, memiliki nama lengkap Naila Pratista. Naila adalah anak dari seorang pria duda yang berusia 45 tahun. Ibunya meninggal saat Naila di lahirkan karena kehabisan nafas.

"Salahkan kamu yang b0doh terlalu percaya terhadap kami. Tetapi menyesal juga tidak ada gunanya, silahkan nikmati api neraka dan bertemu dengan Ibu mu di sana!" ucap Safira.

Pria yang berdiri di sampingnya mulai menuangkan bensin ke lantai tanpa mempedulikan teriakan mantan kekasihnya. Pria ini bernama Fernando.

'Jika aku memiliki kesempatan hidup aku akan pergi untuk balas dendam terhadap kalian!' batin Naila dengan isakan tangis yang masih tersisa.

Api sudah mulai menyala dan dia tinggal sendirian di dalam gedung tersebut. Naila hanya bisa pasrah karena baginya untuk keluar dari dalam gedung sudah tidak memungkinkan. Sedikit demi sedikit penglihatan Naila kabur dan akhirnya menutup matanya dan tak sadarkan diri.

...***...

"Naila bangun sayang, nanti kamu telat sekolahnya!" teriak seorang pria di balik pintu kamar.

Naila samar-samar mendengarkan suara pria tersebut. Sedikit demi sedikit matanya terbuka dan melihat ke sekeliling.

"Naila, Ayah masuk ya!" ucap seorang pria yang suaranya tak asing di telinga Naila.

Pria tersebut masuk setelah memberitahu Naila, dia menghampiri Naila yang sedang bengong.

"Kok malah melamun, sana cepat mandi!" usir ayahnya sambil menarik selimut yang masih menutupi badan putrinya.

"Aku di rumah Yah?" tanya Naura bingung.

Seorang pria yang bernama Peter tersebut lebih bingung. Kenapa tiba-tiba anaknya bersikap seperti bukan anaknya?.

"Kamu melawak ya Naila? kalau tidak di rumah lalu kamu di mana?. Sudah-sudah jangan mengundur waktu lagi, Ayah tahu kamu cari-cari alasan biar gak sekolah kan?" ucap Peter yang telah mnegenal sifat putrinya.

Naila bangkit dari tidurnya, dia lalu bercermin melihat wajahnya. Dia tidak percaya dengan wajah yang ada di cermin, lalu berbalik melihat kalender.

"Yah, sekarang tahun 2018 ya?" tanya Naila berbalik menghampiri Peter yang duduk di atas ranjang.

"Naila kamu kenapa sih? kok bangun-bangun seperti orang yang lupa ingatan?" Peter balik bertanya.

Tidak biasanya Naila bersikap aneh seperti ini.

Mendengar jawaban ayahnya, Naila tidak lagi membahasnya. Dia izin ke kamar mandi untuk mandi dan berangkat sekolah dengan penuh semangat.

'Tumben anak ini semangat banget pergi ke sekolah?' batin Peter.

Peter keluar dari kamarnya dan menyuruh Naila untuk cepat-cepat berangkat ke sekolah.

Sedangkan Naila yang berada di kamar mandi masih bingung dengan apa yang di alami.

"Apa aku tadi cuma mimpi ya? Tapi mimpi itu seperti nyata. Atau jangan-jangan aku terlahir kembali?" tanya Naila pada dirinya sendiri.

"Ya! Ini pasti terlahir kembali. Itu terlalu nyata untuk di jadikan sebuah mimpi," ucap Naila.

Beberapa saat kemudian, Naila keluar dari kamarnya dengan membawa sebuah tas di bahunya.

"Anak ayah cantik banget sih," puji Peter ketika melihat anaknya mengenakan sebuah sweater.

"Ayah bisa saja!" ucap Naila sambil duduk di kursi sebelah ayahnya.

"Kamu semangat kuliahnya. Ingat jangan tidur lagi di kelas, harus rajin belajar!" Pesan Peter kepada Naila.

Beberapa hari ini Peter selalu mendapat laporan kalau Naila sering bolos atau bahkan tidur di kelas. Nilai Naila juga sangat rendah di mata pelajaran apapun. Ini membuat Peter khawatir karena telah memanjakan putri satu-satunya.

Peter berencana untuk mengajak Naila bergabung ke dalam perusahaan. Membagi waktunya untuk kuliah dan bekerja mungkin Naila sadar susahnya mencari uang.

"Yah, aku berangkat dulu ya. Aku janji gak akan tidur di kelas lagi!" ucap Naila bangkit dari kursinya.

Dia mencium ayahnya dengan roti yang masih ada di tangan.

"Hati-hati ya, ingat belajar yang rajin!" ucap Naila.

Beberapa saat kemudian, Naila sudah sampai di kampus. Seorang wanita melambaikan tangan kepadanya. Namun Naila pura-pura tak melihatnya, dia ingat di kehidupan yang lalu dia berselingkuh dengan kekasihnya. Dan bersama-sama membunuhnya.

'Kali ini aku tidak akan di tipu oleh kalian lagi,' batin Naila.

"Naila, kenapa kamu abaikan aku?" tanya wanita tadi yang melambai kepada Naila.

Dia mengejar Naila dan mendapatkan tangannya sehingga Naila dengan terpaksa menghentikan langkahnya.

"Maaf, aku tadi gak lihat kamu!" ucap Naila tersenyum.

"Aku kira kamu marah sama aku," ucap Safira yang ikut tersenyum juga.

Naila kemnali melangkahkan kakinya di ikuti oleh Safira. Naila memainkan handphonenya tanpa mempedulikan sahabatnya.

"Naila, aku ingin sekali punya handphone seperti kamu. Tapi....," Safira dengan sengaja menggantung kalimatnya agar Naila merasa iba terhadapnya.

"Kalau mau beli saja, untuk apa kamu ngadu ke aku!" Sahut Naila tidak peduli.

"Kamu tahu aku tidak punya uang, dan harga handphone itu pasti sangat mahal. Jadi aku kapan-kapan aja deh belinya," sahut Safira yang mulai memancing rasa iba Naila.

"Oh ya udah, tunggu kamu punya uang baru beli. Itu lebih baik daripada kamu meminta uang dengan orang lain," ucap Naila.

"Naila kok kamu ngomongnya gitu sih? aku merasa tersinggung,"

"Maaf, aku tidak bermaksud seperti itu. Lagipula kalau kamu bukan orang yang seperti itu untuk apa kamu tersinggung?" ucap Naila sambil menghentikan langkahnya.

"Kamu...,"

"Udah ya, aku sudah sampai kelas nih. Aku mau masuk dulu!" ucap Naila lalu pergi meminggalkan Safira.

Safira merasa ada yang aneh dengan Naila saat ini. Tidak seperti biasanya Naila bersikap dingin terhadapnya apalagi sampai berani menyinggung perasaannya. Safira kemudian menghubungi Fernando untuk di ajak bertemu.

Mereka telah menjalin hubungan setelah beberapa bulan sebelum Fernando pacaran dengan Naila. Ini memang kemauan Safira, dia berniat untuk memanfaatkan kekayaan Naila untuk hidup enak.

Dengan begitu Fernando dan Safira bisa sekolah dengan nyaman berkat Naila. Mereka juga tidak perlu membayar uang kuliah karena kampus tersebut milik ayah Naila.

Di sisi lain, Naila duduk di meja seperti biasa dia sekolah dulu. Tidak ada yang mau mendekatinya karena ulah Safira.

Safira selalu membuat ulah dan tidak mendapat hukuman dari kampus setelahnya berkat Naila. Ini membuat Naila terkena imbasnya dan di jauhi oleh teman-teman sekelasnya.

Terpopuler

Comments

CaH KangKung,

CaH KangKung,

pecinta time travell...👣👣🥀

2023-06-09

1

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu

2023-05-08

0

MAY.s

MAY.s

Baru baca bab pertama sdh berisi penghianatan. Nyesek banget rasanya jadi Naila 🤧

2023-04-29

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!