Episode 3

BRUK!!!

Naila di tabrak oleh sepasang kekasih saat dia akan kembali ke kelas bersama Erni. Wanita tersebut tidak sengaja menumpahkan minuman yang dia bawa ke baju Naila.

Namun bukannya meminta maaf, wanita itu justru memberikan tatapan marah terhadap Naila. Naila tahu wanita tersebut adalah bunga sekolah yang sangat populer di kampusnya. Dan pria yang berjalan dengannya adalah kekasihnya yang merupakan pria tertampan dan juga sangat populer di kampus.

"Kamu gak punya mata ya, main tabrak saja!" ucap wanita tersebut dengan berteriak ke arah Naila.

"Itu jelas-jelas kamu yang menabrak, jalan sambil main handphone dan menumpahkan minuman ke pakaian seseorang. Bukannya minta maaf justru marah-marah, kamu tidak bisa bilang kata 'Maaf' ya?" sahut Naila dengan emosi yang meledak-ledak.

Awalnya Naila tidak akan mempermasalahkan pakaiannya yang kotor, tetapi melihat perilaku bunga sekolah yang tidak seindah namanya dia menjadi sangat marah.

Pria yang berdiri di samping wanita tersebut membukakan sebuah tisu kecil dan memberikannya kepada Naila. Tetapi sebelum di terima oleh Naila, wanita itu justru mengambil tisu tersebut.

"Vania ada apa dengan kamu?" tanya pria yang di sampingnya dengan nada tinggi.

Pria tersebut memberikan sebungkus tisu yang masih tersisa terhadap Naila.

"Kamu kenapa kasih dia tisu? toh juga dia yang salah. Di kampus ini seorang bunga sekolah tidak pernah salah, atau tidak nanti akan di serbu oleh fans-fansnya," ucap wanita yang bernama Vania tersebut dengan nada angkuh.

"Bukannya sadar justru menjadi-jadi. Kamu tidak pernah di ajari sopan santun ya?. Model orang seperti kamu di dijadikan bunga sekolah, aku yakin fans kamu itu cuma orang yang hanya memandang harta dan kecantikan kamu saja," ucap Erni yang ikut memarahi Vania.

"Saya mewakili pacar saya meminta maaf kepada kamu ya," ucap pria tersebut.

"Tolong ajari pacar kamu berbicara seperti manusia normal, aku yakin cuma kamu yang dia dengar!" ucap Naila lalu pergi dari hadapan pria tersebut.

"Tunggu Nai!" Teriak Erni yang dengan segera mengejar langkah kaki Naila.

Sedangkan Vania masih marah dengan kekasihnya itu.

"Kamu kenapa sok baik sih sama mereka?" tanya Vania sekali lagi kepada pasangannya.

"Itu kamu yang salah! untuk apa kamu marah-marah kepada mereka tadi? Bikin malu tahu gak!" ucap pria tersebut.

"Angkasa kamu g*la ya? Justru harusnya yang bikin kita malu bukan aku!" ucap Vania dengan kekasihnya.

Angkasa sudah tidak tahan dngan wanita yang ada di depannya saat ini. Dia sudah sering melihat sifat kekanak-kanakan Vania, namun dia mencoba bersabar dengan itu.

"Kita putus saja! Aku sudah gak cocok sama sikap kamu," ucap Angkasa yang membuat Vania terkejut.

"Kamu minta putus sama aku? itu semua pasti gara-gara wanita tadi kan?" ucap Vania menuduh Naila yang tidak salah apa-apa.

"Bukan karena dia tapi kalau kamu anggap itu karena dia aku tidak masalah untuk menghemat kata ku menjelaskan kepada kamu!" ucap Angkasa lalu pergi meninggalkan Vania begitu saja.

"Angkasa, kamu jangan menyesal setelah putus dengan aku. Aku memiliki banyak fans dan masih banyak yang menanti kita putus untuk pacaran sama aku!" teriak Vania kepada Angkasa.

Angkasa membalikkan badannya dengan senyuman yang merendahkan, lalu berkata, "Selain itu apa yang kamu punya? Aku tidak tertarik dengan itu semua. Benar yang di katakan wanita tadi kamu fans kamu pasti sudah buta telah me-ratu-kan kamu!".

Setelah meninggalkan jejak luka di hati Vania, Angkasa langsung pergi kembali. Tentu saja hal itu membuat Vania sangat marah.

...***...

Di lain tempat, terlihat Safira bersama dengan Fernando tengah makan di kantin memanfaatkan sisa waktu istirahat.

"Jadi, kamu resmi putus dengan Naila?" tanya Safira kepada Fernando.

"Iya, lagipula itu bukan masalah besar kan? Kita bisa cari mangsa lain untuk kita manfaatin!" ucap Fernando.

"Tapi dokumen yang aku minta belum berhasil kita dapatkan! Aku ingin dokumen itu dan satu-satunya cara adalah kamu membujuk dia. Tapi justru kamu tidak becus membuat wanita b0doh itu jatuh cinta terhadapmu!" kata Safira menyalahkan Fernando.

"Sepenting apa sih dokumen itu? lagipula tidak ada hubungannya kan dengan hubungan kita?"

"Ada! Itu sangat penting untuk aku. Dan sebelum kita pacaran kamu akan menuruti semua permintaanku, dan ini adalah salah satunya!" kata Safira mengingatkan kembali janji Fernando terhadapnya.

"Mari kita coba sekali lagi!" ucap Fernando terhadap Safira.

Safira tersenyum, dia berharap kali ini Fernando tidak akan gagal untuk mencuri hati Naila dan membujuknya kembali untuk mengambil dokumen milik ayahnya.

"Jika hal ini gagal lagi, aku akan putus dengan kamu!" ucap Safira mengancam Fernando.

Fernando hanya tunduk, dia sangat mencintai Safira.

"Aku akan bekerja dengan keras. Tapi setelah aku berhasil, aku harap kamu tidak lupa memberiku hadiah di hotel nanti," ucap Fernando kembali.

"Tentu saja. Aku tidak pernah ingkar janji," kata Safira.

'Tidak apa aku harus tidur dengannya beberapa kali, yang penting ayah akan sangat bangga terhadapku dan berhenti membandingkan aku dengan saudaraku yang lainnya,' batin Safira.

Safira memiliki dua saudara yang di mana mereka adalah kakak-kakaknya yang telah sukses. Mereka selalu menjadi juara pertama di bidang akademi sehingga membuat orang tuanya bangga terhadap mereka. Sangat berbeda dengan Safira yang tidak memiliki prestasi apapun selama sekolah.

Justru Safira banyak membuat masalah untuk ayahnya, sehingga Safira di anggap anak yang berguna bagi keluarganya. Safira tidak memiliki kontribusi apapun di keluarganya, hingga akhirnya ayahnya tahu kalau Safira bersahabat dengan Naila.

Ayahnya Safira yang bernama Mahendra memanfaatkan persahabatan anaknya. Awalnya dia hanya ingin bekerja di perusahaan Peter melalui Naila dengan posisi yang tidak terlalu rendah. Namun lama-kelamaan Mahendra menjadi tamak dan memiliki rasa iri terhadap Peter sehingga dia ingin menerima kerja sama dari saingan Peter.

Mahendra memberi tugas kepada Safira untuk mendapat dokumen yang dia mau melalui Naila. Dengan begitu baru lah Safira menjadi anak kebanggaan ayahnya.

'Aku sudah sampai di tahap seperti ini dan aku tidak mau berhenti. Banyak hal sudah aku lakukan tetapi itu belum cukup membuat ayah bangga terhadapku!. Ini semua gara-gara kamu Naila, jika aku sampai gagal orang yang akan aku cari adalah kamu!' batin Safira penuh kebencian.

Meskipun mereka di bilang sahabat yang sangat dekat, namun persahabatan itu palsu bagi Safira. Dia tentu saja tidak memerlukan persahabatan, yang di butuhkan adalah harta dan kekuasaan.

Beruntung bagi Safira menemukan pria yang tergila-gila dengannya sehingga bisa di manfaatkan begitu mudah bahkan tanpa membayarnya.

Terpopuler

Comments

ARA

ARA

Sekolah atau kampus? Walau Sama2 tempat belajar jelas beda sebutan dan predikat sesuai lazimnya tbor😁

Sepanjang beberapa alinea diatas juga Sepertinya Othor "kagok" dalam menuliskan "predikat" seorang dan tempat mahasiswa atau siswa, kampus atau sekolah
Anyway... So far so goodlah ceritanya thor😊👍

2023-06-24

1

Maria_azis

Maria_azis

nah ternyata aku sdah pernah baca 🤣🤣🤣

2023-05-23

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!