PENGANTIN PRIA TERKUTUK

PENGANTIN PRIA TERKUTUK

Berawal

Di suatu pemukiman warga, di zaman yang tidak diketahui waktunya dan tentunya sangat jauh dari zaman modernisasi.

gruk......bruk.....bam......

Sirrr......brasssssss.......bam..........

Gunung merapi itu akhirnya memuntahkan laharnya berupa bebatuan dan lahar panas.

'haaaaa...........

oppung mula jadi nabolon......

bereng ma hami nadangol on......' * bahasa batak toba.*

(wahai pencipta alam semesta, lihat kami yang menderita ini).

Ujar salah seorang warga, dengan bahasa daerah yang bersujud di depan rumah nya yang berhadapan langsung ke gunung merapi yang meletus.

Sekelompok warga yang terdiri dari tujuh keluarga yang di pimpin oleh raja Huta (Pemangku adat) memilih meninggalkan pemukiman tersebut ke suatu wilayah yang terdapat sungai yang menopang kehidupan.

*pemimpin suatu daerah di tanah batak toba kuno disebut sebagai raja huta atau happung. harus laki-laki dan turun temurun, dianggap memiliki ilmu gaib atau supernatural, dan dianggap sebagai perwakilan kepada leluhur warga adat nya.

orangnya bijaksana dan dianggap tidak bercela.*

Sekelompok warga tersebut akhirnya mendiami lembah pegunungan yang terdapat sungai jernih yang dapat menopang kehidupan.

Setelah mendirikan pondok untuk berteduh, dan benar-benar menetapkan tempat tersebut sebagai tempat tinggal karena alam yang mendukung kehidupan.

Kemudian pemangku adat menikahkan putra semata wayangnya dengan salah satu gadis dari kelompok warga tersebut.

Pernikahan berdasarkan restu oppung mula jadi nabolon (restu leluhur). yang di anggap Tuhan atau Dewa, bagi kelompok warga tersebut, konon katanya hanya pemangku adat yang bisa berkomunikasi dengan leluhurnya itu.

*masyarakat batak toba memiliki kepercayaan kepada leluhur, yang disebut dengan Oppung Mula Jadi Nabolon.

Pencipta alam semesta dan jadi penguasa ciptaan nya, asal mula kehidupan dan hidup yang kekal.*

Segala sesuatu aspek kehidupan warga, baik pernikahan, penyakit, memulai panen, masa panen dan sebagainya harus mendapatkan restu leluhur yang dipanggil oppung mula jadi nabolon melalui perwakilan Raja Huta atau pemangku adat dengan serangkaian ritual adat.

Dari pernikahan anak semata wayang pemangku adat tersebut lahir seorang anak laki-laki yang diberi nama Binsar Batara (yang berarti kebangkitan oppung mula jadi nabolon) atau leluhur yang berkuasa.

Alasannya adalah karena Binsar Batara lahir ketika purnama penuh dan para leluhur hadir saat kelahirannya.

Binsar Batara sedari kecil sudah di dikte atau diajarkan pria tua itu, yang ku panggil Nya dengan sebutan oppung (kakek). untuk selalu tunduk dan hormat kepada oppung mula jadi nabolon (leluhur penguasa alam semesta) atau seperti Tuhan bagi kelompok warga.

Para warga dengan tuntunan atau arahan dari oppung Binsar Batara yang menjadi pemimpin, memerintahkan untuk membangun gubuk dengan tujuh tiang.

Setiap tiangnya di gorga (ukiran khas batak), dihiasi menggunakan arang dan darah ayam hitam yang di campur dengan getah pohon yang dipercaya bisa mengawetkan tiang gubuk dan perekat.

Gubuk bertiang tujuh tersebut yang beratap daun-daun yang terbaik, rotan terbaik sebagai pengikat antara tiang bangunan dan gubuk itu harus jauh lebih baik dari gubuk para warga. tujuannya agar leluhur tidak marah. karena leluhur harus diatas segalanya.

Setiap bulan purnama dan hari-hari tertentu atas petunjuk dari oppung Binsar Batara, sebagai pemangku adat, akan melakukan ritual penyembahan kepada oppung mula jadi nabolon.

Harus ada persembahan berupa dapuran tano-tano tujuh lembar (daun sirih), buah pinang yang sudah tua dan kering yang dibelah dua sebanyak tujuh buah dan darah ayam hitam.

*dapuran tano-tano adalah sirih dimana sirih itu harus menjalar di tanah.*

Ritual ini biasa dilakukan saat bulan purnama, memulai penanaman padi, panen, pernikahan sampai upacara kematian. dan semua itu harus petunjuk dari raja huta atau pemangku adat selaku pemimpin.

Beberapa mantra yang di ucapkan yang selalu berulang-ulang. dan selalu ada korban persembahan berupa ternak, khusus babi dan juga ayam hitam.

Para warga semakin bertambah banyak, dan oppung nya Binsar Batara (Pemangku adat) masih sebagai Pemangku adat yang memimpin segala sesuatu Nya.

Raja huta berkata kepada cucunya yaitu Binsar Batara, bahwa kelak dirinya akan menggantikan posisi sebagai pemangku adat. karena Binsar Batara lahir atas restu leluhur.

Sejak kecil, sampai beranjak dewasa. Binsar Batara, selalu di ajak Oppung nya untuk bertapa untuk mendekatkan diri kepada leluhur.

Semakin dewasa, Binsar Batara berpikir bahwa semua yang dilakukan oleh Oppung Nya, sang pemangku adat. hanya bualan semata, Binsar Batara merasa bahwa oppung Nya adalah budak Iblis dan menjadi warga sebagai pengikut atas dasar adat.

Dalam benaknya, semua yang dilakukan oppung (Pemangku adat) hanyalah tipuan semata untuk mengelabuhi para warga. dengan berpura-pura bisa berbicara dengan yang gaib atau oppung mula jadi Nabolon itu.

Atau memang oppung nya benar-benar pemuja iblis. Binsar Batara merasa akan ada korban manusia yang akan di tumbal kan oleh oppung Nya kelak nantinya.

Iblis harus di lawan, dan selama Binsar Batara bertapa dengan Oppung Nya. tidak ada sesuatu yang terjadi. dan hanya oppung nya yang berbicara sendiri dan seolah-olah di buat-buat.

Binsar Batara berniat berniat untuk membakar gubuk persembahan itu, akan tetapi selalu terhalangi.

Setelah habis bulan purnama penuh, tepat di musim kemarau. Binsar Batara memastikan tidak ada lagi orang di dalam gubuk itu, akhirnya Binsar Batara bisa membakar gubuk persembahan itu.

Seperti dugaannya, gubuk yang terbakar hanya mengeluarkan asap yang bergumpal-gumpal dan jelas itu hanya ulah iblis untuk mengelabuhi para warga.

Oppung (pemangku adat) langsung keluar setelah api mulai menghabiskan gubuk persembahan tersebut. oppung langsung memotong ayam hitam peliharaan Nya dan bersujud dengan membaca mantra-mantra dengan suara parau karena menangis.

Tangisannya semakin menjadi-jadi, dan hingga akhirnya petir menyambar dan suara gemuruh yang sangat kuat.

Tiba-tiba saja hujan deras turun dan terdengar suara-suara aneh, oppung (Pemangku adat) terlihat seperti orang, kesurupan dan akhirnya terdiam di tengah-tengah hujan lebat itu.

Suara-suara aneh itu sudah berakhir, Begitu juga dengan hujan berhenti mengguyur bumi. pemangku adat mendekati Binsar Batara lalu menatap nya dengan tatapannya yang tajam nan menyeramkan.

"on do oppung nahuhalhosohon seleleng on. Asing do parangem, sai marpangalo tu nadenggan roha." *bahasa batak toba.

(inilah yang ku takutkan selama ini dari mu cucuku, karena kamu berbeda dari yang lainnya. dan kamu berseberangan dengan Ku).

Ucapan itu terdengar bergetar eraya menatap Binsar Batara dengan penuh amarah. dan kemudian berlalu mengambil seekor ayam jantan hitam dan memotong nya di hadapan keluarga dan para warga yang sudah berkumpul.

Darah ayam tersebut di tampung nya di dalam mangkok yang terbuat dari tanah liat dan mengucapkan mantra sembari mengangkat mangkuk tersebut.

"Oppung mula jadi jabolon, on ma naboi sibahen nokku. dang boi hutogu pahoppu tu dalan mu. pangidoanku oppung lehon ma hatorangan di pahoppu hon. *bahasa batak toba

( wahai para leluhur Ku, inilah persembahan terakhir dariKu, saya telah gagal membimbing cucu untuk berada di jalanmu, tapi berilah dia sedikit cahaya terang baginya).

Ucapnya setelah selesai membaca mantra yang ribet itu, dan seketika itu juga oppung (pemangku adat) langsung terdiam membisu.

"Binsar Batara, hami napitu di bagos ni oppung mon, Oppung naharhuaso. alai dang tarhissak ho Binsar Batara, ikkon tagamon mu nature tu pangalakup mu." * bahasa batak toba

(Binsar Batara, yang telah memasuki tubuh kakek mu ini adalah tujuh penguasa alam semesta ini, kami adalah leluhur mu yang berkuasa. tapi kamu Binsar Batara adalah pembangkang. dan kami leluhur akan memberikan hukuman yang setimpal sesuai dengan kelakuan mu.)

Ujar oppung raja huta (pemangku adat) dengan pribadi yang berbeda, dia seperti kerusakan Iblis yang disembah nya selama ini dan matanya yang merah dan wajahnya sedikit bercahaya di kegelapan malam ini.

"di portibi on ma ho massai leleng-leleng na. jala taonon mu akka nabarnit sian roha dohot akka pangalakkup akka natorop, nadi haholongi ho manadikkon sahalakmu di portibi on. dangol ni roha, sipu-sipu ni ate-ate alani tading-tading nadihaholongi ho. jala ikkon dapat mu pitu anak boru di sedanggan roha dohot pambahanen. songon sude tiang ni sopo-sopo nadi tutung mi. ikkon songgop do tondi nami di simanjujung boru-boru naeng oroan mu na papudihon. di papituhon anak boru baru pe sae suda parsitaononmu di portibi on." *bahasa batak toba

(kamu akan hidup dengan umur yang panjang, kamu akan melihat penghianatan dari orang-orang disekitar mu, penderitaan orang lain dan melihat berbagai penderitaan lainnya.

Kamu akan menderita menyaksikan orang-orang yang kamu sayangi meninggalkan kamu di dunia yang pana ini.

Kamu harus menikahi 7 perempuan yang baik hati sesuai dengan jumlah tiang rumah kami yang telah kamu bakar. dan gadis ke tujuh adalah akhir mu. dan gadis ketujuh harus restu dari kami.)

Begitu Ujarnya, hingga akhirnya Oppung raja huta (Pemangku adat) menghilang bersamaan dengan hilangnya asap hitam nan menggumpal itu.

Saat itu juga para warga mengusir Binsar Batara dari pemukiman tersebut dan dari kejauhan Binsar Batara menatap ibunya yang menangis meraung karena kepergian anaknya yang di usir.

Episodes
1 Berawal
2 Restu Leluhur Pengantin Pertama.
3 Malam Pertama Berujung Maut.
4 Balas Dendam
5 Kutukan Yang Nyata.
6 Kisah Lia.
7 Selamat Dari Maut.
8 Tsunami.
9 Alex Lepas Dari Maut.
10 Tanah Kelahiran.
11 Jejak Keluarga Binsar Batara.
12 Kisah Lusi.
13 Rejeki Yang Melimpah.
14 Pria Aneh.
15 Lusi Mulai Kerja.
16 Lusi Bertemu Dengan Pria Mesum Itu.
17 Tawaran Untuk Menjadi Istri.
18 Calon Istri
19 Masih Menjadi Misteri.
20 Pengakuan Sepihak.
21 Perasaan Yang Tidak Menentu.
22 Misteri Tanda Lahir Lusi.
23 Mimpi.
24 Terlalu Asyik Ngoceh.
25 Kelebihan Yang Lain Dari Lusi.
26 Rahasia Keluarga Lusi.
27 Diterima.
28 Kejutan Dari Lusi.
29 Siapa Ayah kandung Lusi?
30 Arwah Dendam uak Santo.
31 Aji Keturunan Gopal.
32 Kenangan Dari Keluarga Aji.
33 Aji Melamar Desi.
34 Hendak Bersantai Tapi Malah....
35 Curhat.
36 Wajah Suci Hancur.
37 Berpoya-poya.
38 Rana Dideportasi Dari Thailand.
39 Penyesalan.
40 Keserakahan Istri Jono.
41 Kisah Dari Suci.
42 Masuk Penjara.
43 Curhatan Dari Bude.
44 Curhatan Lusi Mengenai Yogi.
45 Kisah Bude.
46 Lusi Bertemu Dengan Papa Nya.
47 Hal Gaib.
48 Santi Minta Maaf.
49 Bertemu Dengan Ibu Tiri.
50 Rencana Lompat Kelas.
51 Lulus.
52 Akan Berangkat ke Paris.
53 Terasa Haru.
54 Sambutan Hangat.
55 Tidak Bisa Membenci.
56 Balik ke Indonesia.
57 Bude nya Lusi Meninggal.
58 Merasa Kehilangan.
59 Yogi Bertindak.
60 Didatangi Oleh Yogi.
61 Bebas Dari Tuduhan.
62 Berhalusinasi.
63 Tidak Ada Yang Mengenali Rana dan Putrinya.
64 Akhirnya Di Tangkap Polisi.
65 Teka-teki yang Belum Terjawab.
66 Hampir Celaka.
67 Pribadi Yogi Yang Masih Misterius.
68 Kisah Dari Seorang Aji.
69 Tanda Lahir Yang Tidak Terlihat.
70 Masih Penasaran.
71 Kejadian Tak Terduga.
72 Masih Menjadi Misteri.
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Berawal
2
Restu Leluhur Pengantin Pertama.
3
Malam Pertama Berujung Maut.
4
Balas Dendam
5
Kutukan Yang Nyata.
6
Kisah Lia.
7
Selamat Dari Maut.
8
Tsunami.
9
Alex Lepas Dari Maut.
10
Tanah Kelahiran.
11
Jejak Keluarga Binsar Batara.
12
Kisah Lusi.
13
Rejeki Yang Melimpah.
14
Pria Aneh.
15
Lusi Mulai Kerja.
16
Lusi Bertemu Dengan Pria Mesum Itu.
17
Tawaran Untuk Menjadi Istri.
18
Calon Istri
19
Masih Menjadi Misteri.
20
Pengakuan Sepihak.
21
Perasaan Yang Tidak Menentu.
22
Misteri Tanda Lahir Lusi.
23
Mimpi.
24
Terlalu Asyik Ngoceh.
25
Kelebihan Yang Lain Dari Lusi.
26
Rahasia Keluarga Lusi.
27
Diterima.
28
Kejutan Dari Lusi.
29
Siapa Ayah kandung Lusi?
30
Arwah Dendam uak Santo.
31
Aji Keturunan Gopal.
32
Kenangan Dari Keluarga Aji.
33
Aji Melamar Desi.
34
Hendak Bersantai Tapi Malah....
35
Curhat.
36
Wajah Suci Hancur.
37
Berpoya-poya.
38
Rana Dideportasi Dari Thailand.
39
Penyesalan.
40
Keserakahan Istri Jono.
41
Kisah Dari Suci.
42
Masuk Penjara.
43
Curhatan Dari Bude.
44
Curhatan Lusi Mengenai Yogi.
45
Kisah Bude.
46
Lusi Bertemu Dengan Papa Nya.
47
Hal Gaib.
48
Santi Minta Maaf.
49
Bertemu Dengan Ibu Tiri.
50
Rencana Lompat Kelas.
51
Lulus.
52
Akan Berangkat ke Paris.
53
Terasa Haru.
54
Sambutan Hangat.
55
Tidak Bisa Membenci.
56
Balik ke Indonesia.
57
Bude nya Lusi Meninggal.
58
Merasa Kehilangan.
59
Yogi Bertindak.
60
Didatangi Oleh Yogi.
61
Bebas Dari Tuduhan.
62
Berhalusinasi.
63
Tidak Ada Yang Mengenali Rana dan Putrinya.
64
Akhirnya Di Tangkap Polisi.
65
Teka-teki yang Belum Terjawab.
66
Hampir Celaka.
67
Pribadi Yogi Yang Masih Misterius.
68
Kisah Dari Seorang Aji.
69
Tanda Lahir Yang Tidak Terlihat.
70
Masih Penasaran.
71
Kejadian Tak Terduga.
72
Masih Menjadi Misteri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!