Malam Pertama Berujung Maut.

Hanya mengundang para pegawai dan juga orang-orang terdekatnya, Poltak dan Tiur resmi menjadi suami Istri.

Gadis belia itu sudah resmi menjadi istri Poltak tanpa sepengetahuan orangtuanya, karena pada dasarnya kedua orang tuanya telah menjual Tiur ke rumah bordir untuk menjadi PSK (pekerjaan **** komersial).

"Abang akan menjaga kamu, bahkan nyawa akan abang pertaruhkan demi kamu Dek."

Poltak meyakinkan istrinya sembari meraba kedua pipinya dengan lembut.

"adek percaya sama abang, hidupku tidak akan berarti tanpa Abang."

ujarnya kepada suaminya dan meraih tangan Poltak dari pipinya serta mencium punggung tangan suaminya.

"Tiur tidak menyesal menikah dengan Abang, bahkan bersyukur karena bisa menjadi istrimu bang. Tiur sangat mencintaimu bang."

ucapnya kepada Poltak yang sudah menjadi suaminya, dengan perlahan Poltak mencium bibirnya dan saling berbalas.

Sinar rembulan pada malam pertama, sepasang suami-istri itu memadu kasih karena cinta yang menyatukan mereka.

Terhanyut dalam buaian asmara cinta, ketika tubuh mereka sudah menyatu dan darah kesucian Tiur yang belum berhasil direnggut oleh pria berhidung belang saat dirumah bordir berhasil dipersembahkan kepada suaminya dimalam pertama mereka.

Poltak mengakhiri permainan dari atas tubuh istrinya, setelah cairan kenikmatan berhasil disemprotkan di rahim Istrinya, terlihat jelas kepuasan akan kenikmatan dari istrinya yang masih perawan.

Poltak mencabut rudalnya dari lubang kenikmatan istrinya dan tersenyum ke arahnya.

Setelah beberapa saat berpadu kasih, mereka berdua tergeletak lemas dengan kenikmatan atas nama cinta.

"terimakasih dek, cinta tulus darimu membuat abang semakin bertambah kuat."

demikian ucapkanya dan hal itu disambut senyuman oleh istrinya.

Poltak mencium kening istrinya, dan kemudian menoleh ke arah alas tidur mereka. terlihat bercak darah dan Poltak mencium kembali Istrinya itu.

Dibawah sinar rembulan, tubuh Poltak melayang dan mengeluarkan cahaya dan hal itu membuat Tiur ketakutan.

"bang, apa yang terjadi? kenapa bang seperti itu?"

Tiur bertanya dengan ketakutan dan air matanya menetes.

Seketika itu juga tubuh Poltak berhenti bersinar dan kembali berbaring di samping istrinya, kemudian memeluk istrinya yang menangis ketakutan.

"tenang dek, Abang baik-baik saja. itu semua berkat ketulusan dan darah kesucian yang menambah kekuatan fisik abang

Mereka berdua kembali berpelukan tanpa mengenakan sehelai benang yang membalut tubuh mereka, akhirnya Tiur bisa kembali tenang di pelukan suaminya.

'tolong.... tolong....tolong......'

Terdengar suara mintak tolong.dari luar kamarnya, dan suara hentakan seperti seseorang yang di pukul oleh orang lain.

"bang, kenapa ya bang?"

Tanya Tiur dengan penuh kecemasan.

Poltak dan Tiur segera berpakaian untuk melihat kondisi rumah mereka.

Akan tetapi Tiur di cegah oleh Poltak untuk ikut melihat keadaan dan disuruh untuk bersembunyi dan berlindung di dalam lemari pakaian.

Setelah yakin mengunci kamar, Poltak berlari menuju suara itu dan melihat semua pegawainya tergeletak dengan luka-luka yang sangat parah, sisanya seperti tidak bernyawa lagi.

"Tuan, geng preman jago menghabisi semua para pegawai serta tamu yang menginap disini, mereka mencari istri Tuan."

Jelas salah pegawainya yang masih selamat dan berlari hendak mencari Poltak.

'burr...burrr.....'

Tiba-tiba saja api mulai melahap dari seluruh penjuru ruangan bangunan dan mulai menghanguskan tempat itu.

Poltak dengan segera berlari untuk menyelamatkan istrinya yang berada dikamar.

Setibanya di dekat kamar, istrinya sudah diseret oleh seseorang pria yang berwajah seram bersama dengan rekan yang lain.

"pahabis si pangangus di." *bahasa batak

(habisi pria itu),

Perintah pria berwajah seram itu kepada rekannya.

Dengan kekuatan barunya, Poltak dengan sekejap membunuh rekan pria seram itu dan kemudian menghajar pria yang menyandra istrinya.

Dengan kedipan matanya preman seram itu langsung melayang dan tertancap di diantara kayu yang terbakar.

"bos.... "

Teriak seseorang dengan membawa banyak rekan yang lain yang datang menghampiri mereka sembari melempar obor yang menyala.

Rekan preman itu melemparkan tombak ke arah Tiur dan dengan sigapnya Poltak memeluk istrinya akan tetapi tombak tersebut tembus dari punggungnya tepat mengenai dada istrinya.

Karena kobaran api semakin membesar, para preman itu meninggal Poltak dan istrinya yang terkapar yang tertusuk tombak.

Trak.....push.....bam.....

Suara ledakan dari kobaran api serta suara gemuruh dan akhirnya hujan turun membasahi tempat itu yang hampir yang sudah sebagian di lahap si jago merah.

"bang.... m...a...a...f... gara-gara Tiur, preman itu menghancurkan semuanya."

Ujar Tiur dengan sangat pelan, seraya menatap wajah suaminya.

"tidak dek, maafkan suami ini yang tidak bisa menepati janji untuk melindungi kamu dek."

Ungkap nya kepada istrinya yang sudah mulai memejamkan kedua matanya.

"bang.. Tiur sangat mencintaimu bang, dan tidak ada penyesalan bagiku menikah dengan mu bang, Tiur bahagia berada di pelukan abang. Tiur mencintai mu ba...n..g."

Kata terakhir dari Tiur sebelum menghembuskan napas terakhirnya.

"Tiur.... bangun Tiur, jangan tinggalkan abang sendirian."

Ucapnya kepada istrinya yang sudah tidak bernapas lagi.

Berkali-kali Poltak menciumnya untuk berusaha memberi napas buatan, akan tetapi semua itu tidak ada gunanya. Tiur sudah meninggal di pelukannya untuk yang terakhir kalinya.

"Tiur...... Tiur...... "

teriakan Poltak ditelan gelapnya malam dan derasnya hujan serta gemuruh dan kilat yang menyambar.

ah....ah.....ah.....

Dengan mengerang kuat, Poltak mencoba melepaskan diri dari tombak yang menusuk punggungnya, dan akhirnya terlepas juga.

Dibawah derasnya hujan dan tiadanya sinar rembulan malam, istrinya tercintanya digendongnya kemudian dibaringkan di tanah.

Dengan air mata berurai, Poltak memperhatikan sekeliling dan semuanya sudah rata dengan tanah dan mayat para pegawainya tergeletak begitu saja.

Hatinya terasa teriris, untuk kesekian kalinya melihat orang-orang disekitarnya dan istrinya yang dicintainya yang telah mendapatkan restu dari leluhurnya harus meninggalkan saat itu juga.

Dengan menggunakan kayu yang setengahnya telah terbakar, Poltak menggali tanah untuk kuburan istrinya.

Setelah merasa cukup dalam untuk mengubur jasad istrinya, dengan berlinang air mata yang menyatu dengan air hujan, Tiur yang baru saja di nikahi olehnya kini harus dikubur bersama cintanya.

Selesai mengubur istrinya, dengan berjalan sempoyongan menuju bekas kamarnya. tepat dibawah ranjangnya ada tempat khusus penyimpanan keping emas untuk bekalnya.

"akan akan aku habisi kalian semua,...Tiur......"

Poltak berteriak dengan sekuat tenaga, petir menyambar disekelilingnya dan gemuruh semakin kuat terdengar bersamaan dengan petir menyambar silih berganti.

Sinar matahari pagi mengakhiri gelapnya malam itu, kondisi yang demikian menjadi tontonan warga sekitar, mayat yang tergeletak beberapa diantaranya hangus di bagian tubuhnya. dan ada yang hanya tinggal bagian anggota tubuh yang tersisa.

Kondisi yang sangat miris, beberapa mayat akhirnya di evaluasi oleh pihak berwajib dibantu oleh masyarakat setempat.

Banyak hal yang tidak ketahui oleh masyarakat setempat mengenai pemilik rumah dan penginapan yang terbakar hangus itu, karena memang Poltak sengaja mengurangi interaksi sosial dengan sesamanya.

Tujuannya untuk merahasiakan statusnya sebagai Pria Abadi.

Tapi yang jelas mereka tahu siapa pelaku yang menyebabkan semua kekacauan itu, tapi tidak satupun yang berani bungkam karena takut dengan ganasnya geng preman jago yang terkenal akan sadisnya.

Tidak seorangpun yang hidup, semua tergeletak dengan keadaan memperhatinkan dan terkesan sadis. para warga tidak mengetahui akan identitas mayat yang tergeletak.

Episodes
1 Berawal
2 Restu Leluhur Pengantin Pertama.
3 Malam Pertama Berujung Maut.
4 Balas Dendam
5 Kutukan Yang Nyata.
6 Kisah Lia.
7 Selamat Dari Maut.
8 Tsunami.
9 Alex Lepas Dari Maut.
10 Tanah Kelahiran.
11 Jejak Keluarga Binsar Batara.
12 Kisah Lusi.
13 Rejeki Yang Melimpah.
14 Pria Aneh.
15 Lusi Mulai Kerja.
16 Lusi Bertemu Dengan Pria Mesum Itu.
17 Tawaran Untuk Menjadi Istri.
18 Calon Istri
19 Masih Menjadi Misteri.
20 Pengakuan Sepihak.
21 Perasaan Yang Tidak Menentu.
22 Misteri Tanda Lahir Lusi.
23 Mimpi.
24 Terlalu Asyik Ngoceh.
25 Kelebihan Yang Lain Dari Lusi.
26 Rahasia Keluarga Lusi.
27 Diterima.
28 Kejutan Dari Lusi.
29 Siapa Ayah kandung Lusi?
30 Arwah Dendam uak Santo.
31 Aji Keturunan Gopal.
32 Kenangan Dari Keluarga Aji.
33 Aji Melamar Desi.
34 Hendak Bersantai Tapi Malah....
35 Curhat.
36 Wajah Suci Hancur.
37 Berpoya-poya.
38 Rana Dideportasi Dari Thailand.
39 Penyesalan.
40 Keserakahan Istri Jono.
41 Kisah Dari Suci.
42 Masuk Penjara.
43 Curhatan Dari Bude.
44 Curhatan Lusi Mengenai Yogi.
45 Kisah Bude.
46 Lusi Bertemu Dengan Papa Nya.
47 Hal Gaib.
48 Santi Minta Maaf.
49 Bertemu Dengan Ibu Tiri.
50 Rencana Lompat Kelas.
51 Lulus.
52 Akan Berangkat ke Paris.
53 Terasa Haru.
54 Sambutan Hangat.
55 Tidak Bisa Membenci.
56 Balik ke Indonesia.
57 Bude nya Lusi Meninggal.
58 Merasa Kehilangan.
59 Yogi Bertindak.
60 Didatangi Oleh Yogi.
61 Bebas Dari Tuduhan.
62 Berhalusinasi.
63 Tidak Ada Yang Mengenali Rana dan Putrinya.
64 Akhirnya Di Tangkap Polisi.
65 Teka-teki yang Belum Terjawab.
66 Hampir Celaka.
67 Pribadi Yogi Yang Masih Misterius.
68 Kisah Dari Seorang Aji.
69 Tanda Lahir Yang Tidak Terlihat.
70 Masih Penasaran.
71 Kejadian Tak Terduga.
72 Masih Menjadi Misteri.
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Berawal
2
Restu Leluhur Pengantin Pertama.
3
Malam Pertama Berujung Maut.
4
Balas Dendam
5
Kutukan Yang Nyata.
6
Kisah Lia.
7
Selamat Dari Maut.
8
Tsunami.
9
Alex Lepas Dari Maut.
10
Tanah Kelahiran.
11
Jejak Keluarga Binsar Batara.
12
Kisah Lusi.
13
Rejeki Yang Melimpah.
14
Pria Aneh.
15
Lusi Mulai Kerja.
16
Lusi Bertemu Dengan Pria Mesum Itu.
17
Tawaran Untuk Menjadi Istri.
18
Calon Istri
19
Masih Menjadi Misteri.
20
Pengakuan Sepihak.
21
Perasaan Yang Tidak Menentu.
22
Misteri Tanda Lahir Lusi.
23
Mimpi.
24
Terlalu Asyik Ngoceh.
25
Kelebihan Yang Lain Dari Lusi.
26
Rahasia Keluarga Lusi.
27
Diterima.
28
Kejutan Dari Lusi.
29
Siapa Ayah kandung Lusi?
30
Arwah Dendam uak Santo.
31
Aji Keturunan Gopal.
32
Kenangan Dari Keluarga Aji.
33
Aji Melamar Desi.
34
Hendak Bersantai Tapi Malah....
35
Curhat.
36
Wajah Suci Hancur.
37
Berpoya-poya.
38
Rana Dideportasi Dari Thailand.
39
Penyesalan.
40
Keserakahan Istri Jono.
41
Kisah Dari Suci.
42
Masuk Penjara.
43
Curhatan Dari Bude.
44
Curhatan Lusi Mengenai Yogi.
45
Kisah Bude.
46
Lusi Bertemu Dengan Papa Nya.
47
Hal Gaib.
48
Santi Minta Maaf.
49
Bertemu Dengan Ibu Tiri.
50
Rencana Lompat Kelas.
51
Lulus.
52
Akan Berangkat ke Paris.
53
Terasa Haru.
54
Sambutan Hangat.
55
Tidak Bisa Membenci.
56
Balik ke Indonesia.
57
Bude nya Lusi Meninggal.
58
Merasa Kehilangan.
59
Yogi Bertindak.
60
Didatangi Oleh Yogi.
61
Bebas Dari Tuduhan.
62
Berhalusinasi.
63
Tidak Ada Yang Mengenali Rana dan Putrinya.
64
Akhirnya Di Tangkap Polisi.
65
Teka-teki yang Belum Terjawab.
66
Hampir Celaka.
67
Pribadi Yogi Yang Masih Misterius.
68
Kisah Dari Seorang Aji.
69
Tanda Lahir Yang Tidak Terlihat.
70
Masih Penasaran.
71
Kejadian Tak Terduga.
72
Masih Menjadi Misteri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!