Jodoh Pilihan Si Kembar
Ari melihat jam yang berada di kamarnya yang menunjukkan pukul sembilan pagi. senyum terbit di bibir Ari. Ari mengambil kunci mobilnya lalu turun ke bawah.
"Anak bunda pagi pagi sudah rapih mau kemana". Tanya Sintia
"Ari ada janji sama teman bunda, Ari izin pergi ya". ucap Ari
"Perempuan". Tanya Sintia dan dengan malu malu Ari menanggukan kepalanya
"Boleh, tapi ingat jangan sampai melampaui batas dan ingat apa yang sudah di ajarkan oleh Abi, jangan kecewakan Abi dan Bunda". Ucap Sintia
"Bunda tenang saja, Ari tidak akan lupa lagian janjiannya di cafe dan pasti banyak orang". Jawab Ari
"Assalamualaikum bunda". Ucap Ari dan mencium punggung tangan bundanya
"Waalaikumussalam hati hati". Jawab Sintia
Ari masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya menuju cafe cahaya, sesampainya di cafe Ari langsung masuk dan senyumnya mengembang saat melihat punggung seseorang.
"Assalamualaikum". Ucap Ari dan langsung duduk
"Waalaikumussalam". Jawab perempuan itu dengan tersenyum
"Maaf terlambat citra". Ucap Ari
"Tidak apa apa Ari, lagian aku juga baru sampai". jawab citra
"Bagaimana pekerjaan di kantor". Tanya Ari
"Lumayan berat apalagi sekarang ayah sudah menyerahkan kantor padaku". Jawab Citra
Ari dan Citra memesan makanan dan sambil menunggu makanan datang mereka berbincang
"Tumben mengajak ku makan berdua saja, biasanya kamu mengajak ku karena urusan pekerjaan". Tanya Citra
"Ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan mu". Jawab .
"Ari tadi kamu mau bicara apa". Tanya Citra
"hmmm sebenernya selama kita bekerja sama aku merasa nyaman dengan mu". Ucap Ari
"Aku juga merasa nyaman saat bersama mu Ari". Ucap Citra
"Sungguh". Tanya Ari dan Citra menanggukan kepalanya
Ari yang melihat citra menanggukan kepalanya tersenyum senang
"Jadi aku ingin mengajak mu menikah dan menjadi pendamping hidupku ". Ucap Ari langsung ke intinya
"Menikah ". Tanya Citra dan Ari menanggukan kepalanya
"Ari jika langsung menikah apa tidak terlalu cepat, bagaimana kalau kita berpacaran dulu ". Ucap Citra
"Citra, pacaran hanya akan menimbulkan dosa dan alangkah baiknya langsung menikah saja, lagian kita sudah sama sama nyaman bukan". Ucap Ari
"Iya sih tapi "
"Apa laki laki yang kamu cintai ". Tanya Ari
"Tidak ada ". Jawab Citra
kedua tangan citra saling meremas karena bingung menanggapi ucapan Ari yang memintanya untuk langsung menikah.
drt
drt
Citra mengambil ponselnya di dalam tasnya lalu memastikan ponselnya saat melihat namanya yang tertera di layar ponsel.
drt
drt
Ponselnya citra berdering kembali dan Citra kembali mematikannya.
"Diangkat dulu jika itu penting". Ucap Ari
"Tidak penting". Ucap Citra
"Bagaimana citra, jika kamu setuju aku akan datang ke rumah mu bersama orang tua ku".
Tanya Ari
"Baik."
"Sayang". Seseorang datang dan langsung duduk di pangkuan Ari
Citra yang melihat itu melebarkan matanya
"Sayang kenapa tidak menjemput ku". Ucap gadis itu dengan manja
"Oh maaf aku tidak tau jika kamu sudah berkerja". Ucap gadis itu dan duduk di samping Ari
"Maaf Tante tadi saya tidak melihat Tante". Ucap gadis itu
Ari memijat dahinya saat gadis itu datang menghampirinya
"Ari dia siapa". Tanya Citra
"Saya calon istrinya". Ucap gadis itu
"Calon istri, tapi kamu masih SMA". Ucap Citra dan memperhatikan gadis berseragam SMA itu
"Kenapa tidak percaya, aku memang calon istrinya, sayang jelaskan padanya". Ucap Gadis itu
"Citra dia bukan calon istriku". Ucap Ari
"Sayang kenapa berbohong padahal tiap hari kamu selalu datang ke kamar ku". Ucap gadis itu
"Citra itu tidak benar". Ucap Ari
"Tante yang di katakan saudara kembar saya benar, dia calon istrinya bahkan bang Ari selalu datang ke kamarnya bahkan juga tidur di sana". Ucap seorang pemuda dan duduk di sisi kanan Ari
"Ari aku tidak percaya bahwa kamu berbuat senonoh pada anak SMA, tadi kamu bilang pacaran akan membuat dosa lalu apa sekarang kamu sering datang ke kamar dan tidur di sana, bahkan status belum menikah masih calon istri". Ucap Citra
"Citra percaya padaku, dia adikku". Ucap Ari
"Hiks hiks kenapa kamu berbohong padahal tiap hari selalu memeluk di dalam selimut yang sama hiks hiks". Ucap gadis
"Dasar munafik tampang saja sok alim". Ucap Citra lalu pergi meninggalkan mereka bertiga
"Puas kalian sekarang". Tanya Ari dengan dingin
Eshal mengusap air matanya lalu bersikap acuh dan mengambil makanan yang ada di atas meja
"Abang tanya puas kalian sekarang". Tanya Ari dengan dingin
"Puas banget". Jawab Ehsan dan Eshal
"Bisakah kalian jangan menganggu Abang sekali saja". Ucap Ari
"Ini bukan pertama kalinya kalian membuat perempuan yang Abang dekati pergi karena ulah kalian". Sambung Ari
"Ya karena mereka tidak baik". Ucap Ehsan
"Tidak baik , Kalian tau dari mana, Abang yang dekat dengan mereka jadi Abang lebih tau di bandingkan kalian ". Ucap Ari
"Dari feeling ". Jawab Eshal
Ari berdiri lalu berjalan meninggalkan cafe itu dan tentu saja di ikuti oleh Ehsan dan Eshal. Mereka masuk ke dalam mobil. Ari melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh hingga sampai masuk ke halaman rumah
"Kalian itu sudah SMA jadi Abang mohon jangan mengganggu Abang ". Ucap Ari
Ehsan dan Eshal turun dan mengabaikan ucapan Ari sehingga membuat Ari menutup pintu mobil dengan kencang. Ilham dan Sintia yang melihat itu saling pandang
"Assalamualaikum Abi Bunda ". Ucap si kembar
"Waalaikumussalam ". Ucap Ilham dan Sintia secara bersamaan
setelah menyalami kedua orang tuanya si kembar langsung masuk ke dalam rumah
"Assalamualaikum". Ucap Ari dan mencium punggung tangan kedua orang tuanya
"Waalaikumussalam".
"Ada apa". Tanya Ilham
"Sepertinya biasa Abi ,si kembar selalu membuat ulah dan ini bukan yang pertama". Ucap Ari dengan kesal
"Kalau seperti kapan Ari akan menikah abi bunda jika si kembar selalu menggangguku". Rengek Ari
"Umurku sudah tiga puluh tahun". sambung Ari
"Bunda Abi, tolong bicara sama si kembar agar tidak menggangu ku dan membuat perempuan yang dekat dengan ku pergi". Ucap Ari
"Nanti bunda akan bicara dengan si kembar". Ucap Sintia
"Ya sudah Ari masuk dulu". Ucap Ari lalu masuk ke dalam rumah
"Mas aku bingung kenapa Eshal dan Ehsan itu selalu menganggu Ari". Ucap Sintia
"Dan di tanya pasti jawabannya mereka bukan perempuan baik". Sambung Sintia
"Kalau di tanya tau dari mana pasti jawabannya dari feeling ". Ucap Ilham
Sintia dan Ilham sudah sering menasihati si kembar tapi mereka tidak berubah hingga membuat Sintia dan Ilham sangat hafal dengan jawaban si kembar kalau di tanya mengapa membuat perempuan yang dekat dengan abangnya menjauh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Hasrie Bakrie
Assalamualaikum aq hadir ya thor
2023-05-16
0
ma" athif 😊
yuhu siap ngintilin nich ka
2023-04-02
0