Pulang

Lima bulan kemudian.

Jam satu dini hari sebuah mobil memasuki halaman rumah. Ari turun dari mobil dengan senyum yang mengembang.

"Abi dan Bunda pasti senang melihat ku pulang, sudah tidak sabar aku ingin menemuinya besok". Ucap Ari.

Sekitar dua bulan yang lalu Ari telah menyelesaikan studinya tetapi dia memilih untuk menetapkan di sana selama dua bulan untuk mengurus bisnisnya.

"Mas ini koper". Ucap supir taxi.

"Iya mas terima kasih". Ucap Ari.

Setelah taxi itu pergi Ari mengeluarkan kunci rumah dan membukanya secara perlahan lalu masuk ke dalam kamarnya. Sesampainya di dalam kamar Ari merebahkan tubuhnya dan terpejam karena benar benar merasa lelah

Ari mengeliat tubuhnya dan secara perlahan membuka matanya , Ari melebarkan matanya saat melihat jam dinding yang menunjukkan pukul sepuluh pagi

"Sudah siang ternyata, untung saja tadi sudah sholat subuh". Ucap Ari dan turun dari mobil

Ari membuka tirai jendela lalu menghirup udara segar.

"Sepertinya berenang segar ini, berenang dulu saja pasti Abi dan Bunda tidak ada di rumah jam segini". Ucap Ari.

Ari berjalan menuju kamar mandi dan melepas bajunya dan hanya menyisakan boxernya, Ari mengambil kimono lalu memakainya. Ari menuruni tangga dan berjalan menuju kolam renang.

Sebelum Berenang Ari melakukan pemanasan terlebih dahulu. Setelah merasa cukup Ari melepaskan kimononya dan meletakan di kursi santai

"Aaaa"

Ari langsung menolehkan ke sumber suara, Ari melebarkan matanya saat melihat seorang perempuan.

bugh

bugh

"Siapa kamu, dasar mesum". Ucap Nilam.

bugh

bugh

"Hey berhenti". Ucap Ari.

Nilam menghentikan pukulan dan Ari mengusap lengan yang terasa sakit karena Nilam memukulnya dengan sapu.

"Kamu pasti Maling ya atau jangan lupa kamu pria cabul". Tuding Nilam.

"Jangan asal nuduh". Ucap Ari.

"Aku tidak menuduh, lagian apa yang kamu lakukan di rumah orang dengan keadaan seperti ini". Ucap Nilam.

"Astaga jangan jangan kamu sudah berbuat macam-macam dengan Eshal". Lanjut Nilam.

"Tante om lihat ada orang cabul masuk rumah sembarangan". Ucap Nilam saat melihat Ilham dan Sinta.

Nilam langsung menghampiri Ilham dan Sintia . Ari membalikkan badannya dan menatap Abi dan Bundanya.

"Tante Ayo kita lihat Eshal takutnya orang ini sudah berbuat macam macam". Ucap Nilam.

"Ari pakai bajumu". Ucap Ilham.

Ari langsung tersadar bahwa dirinya hanya memakai boxer, Ari langsung memakai kimononya. Nilam terdiam saat Ilham mengenal Ari.

"Abi siapa dia , kenapa ada di sini". Tanya Ari dan menatap Nilam dengan tajam.

"Abi". Ucap Nilam.

"Nilam ini putra pertama kami". Ucap Sintia dan Nilam melebarkan matanya.

"Tante maaf Nilam tidak tau karena Nilam hanya tau Ehsan dan Eshal". Ucap Nilam.

"Iya tidak apa apa, kamu lanjutkan pekerjaan mu". Ucap Sintia.

"Baik Tante, Nilam pergi dulu". Ucap Nilam lalu meninggalkan keluarga Ilham.

"Masuk dan pakai bajumu, setelah itu temui Abi dan Bunda di ruang keluarga". Ucap Ilham.

"Iya Abi". Ucap Ari lalu masuk ke dalam rumah.

Ilham mengandeng tangan Sintia dan mengajak ke ruangan keluarga. Tidak ada sepuluh menit Ari sudah menyelesaikan mandinya dan langsung menemui Abi dan Bundanya. Sesampainya di ruangan tengah Ari mencium punggung tangan Abi dan Bundanya.

"Kapan sampai". Tanya Ilham.

"Jam satu pagi bi". Jawab Ari.

"Kenapa tidak bilang kalau pulang" Tanya Sintia.

"Ari ingin memberikan kejutan pada Abi dan Bunda". Jawab Ari.

Ilham menghela nafasnya.

"Kenapa tadi hanya berpakaian seperti itu". Tanya Ilham.

"Tadi Ari ingin berenang Abi dan Ari tidak tau di rumah ini ada perempuan muda". Jawab Ari.

"Kenapa Abi dan Bunda memperkerjakan perempuan yang masih muda ". Tanya Ari.

"Ceritanya panjang ". Jawab Sintia.

"Sekarang sudah tau di rumah ini ada perempuan muda jadi kejadian tadi jangan sampai terulang lagi ". Ucap Ilham.

"Iya Abi".

"Abang ". Ucap Eshal langsung memeluk Ari dengan erat.

"Adik Abang yang cantik ". Ucap Ari dan mencubit hidung adiknya.

"Ishh Abang suka banget cubit hidungku ". ucap Eshal.

"Ehsan mana". Tanya Ari.

"Biasa main game di kamar ". Jawab Eshal.

"Kenapa bukan belajar ". Ucap Ari.

"Katanya inikan hari Minggu jadi tidak belajar, hari Minggu waktunya untuk main". Ucap Eshal dan menirukan gaya Ehsan.

"Kangen, kenapa lama sekali ". Ucap Eshal.

Waktu sudah cukup siang Sintia menyiapkan makan siang untuk keluarga kecilnya. Ari yang sudah tidak lama memakan masakan bundanya makan dengan lahap

sedangkan di kamar Nilam memijat dahinya.

"Nilam kenapa tadi langsung bicara seperti itu dan tidak tanya dulu, bagaimana kalau aku di pecat, aku harus kemana belum lagi anak buah Tante Sarah berkeliaran ". Ucap Nilam

Nilam menghembuskan nafasnya lalu menumpuk dagunya dan menatap lurus ke arah pintu kamarnya yang terbuka.

"Kenapa melamun ". Ucap mbok Darmi dan menepuk bunda Nilam.

"Eh mbok sejak kapan di sini". Tanya Nilam.

"Barusan, melamun apa sampai tidak dengar mbok panggil ". Tanya mbok Darmi.

"Mbok apa Tante Sintia dan om Ilham punya anak lain selain Ehsan dan Eshal ". Tanya Nilam.

"Ada, den Ari namanya, Kenapa memangnya ". Tanya mbok Darmi.

"Tidak apa apa mbok". Jawab Nilam.

"Nilam bisa bantu mbok untuk menyetrika ". Tanya mbok Darmi.

"Bisa mbok". Jawab Nilam.

Mbok Darmi membawa Nilam ke ruangan yang berisi pakaian yang sudah kering dan tinggal menyetrika baju. Dengan semangat Nilam menyetrika baju baju itu

💙💙💙💙

Hay sambil menunggu update selanjutnya aku punya rekomendasi cerita yang sangat bagus untuk di baca cusss ketika" Behind The Divorce" karya " AG Sweetie"

Terpopuler

Comments

Marliana MARLIANA

Marliana MARLIANA

nilam nilam pertemuan pertama tak mengenakan... kacian Ari mpe kesakitan geto🤭🤭🤭🤭

2023-05-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!