Titik Terang

Keesokan harinya Ari mendatangi alamat yang di berikan Ghazali.

"Kenapa orang itu mengikuti terus". Ucap Ghazali dengan tetap fokus menyetir.

"Ada yang tidak beres ini". Sambung Ari lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Ketika melihat sebuah cafe Ari membelokkan mobilnya ke cafe tersebut. Ari memarkirkan mobilnya dan setelah mobil terparkir Ari melihat ke arah spion dan orang yang mengikutinya berhenti di depan cafe tersebut. Ari turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam cafe. Saat Ari telah duduk dua orang yang mengikutinya tadi juga ikut masuk dan mengambil tempat tidak jauh dari Ari.

"Berarti selama ini mereka selalu mengikuti ku, apa ini semua ada hubungannya dengan Nilam". Batin Ari.

Ari berdiri dan berjalan menuju toilet, sesampainya di toilet Ari melepaskan jaketnya lalu mengambil memakai masker.

"Maaf mas boleh saya ganti topi mas dengan jaket saya". Ucap Ari pada OB yang sedang memberikan toilet.

OB itu memperhatikan jaket yang di pegang oleh Ari.

"Mas yakin, itukan jaket mahal sedang topi saya harga tidak sampai lima puluh ribu". Ucap OB tersebut.

"Iya mas saya yakin". Ucap Ari.

"Baiklah". Ucap OB.

OB itu melepaskan topinya dan menyerahkan pada Ari begitu dengan Ari.

"Terima kasih mas". Ucap Ari.

"Sama sama mas". Ucap OB tersebut dan melajukan pekerjaannya.

Setelah memakai topi dan juga masker Ari keluar dari toilet dan melewati dua orang yang mengikutinya tadi di depan toilet.

"Benar mereka mengawasi ku". Ucap Ari lalu melangkahkan kakinya keluar dari cafe.

Ari lebih memilih untuk meninggalkan mobilnya di cafe dan menaiki taxi . Di dalam taxi Ari memberi tahu alamat tujuannya. Taxi berhenti di depan alamat tersebut. Saat akan turun dari taxi Ari mengurungkan niatnya saat melihat seseorang keluar dari rumah tersebut.

"Itukan wanita itu, mertua Nilam, ada urusan apa dia di sini". Ucap Ari dalam hati.

Saat Sarah sudah pergi Ari baru turun dari mobil dan melangkahkan kakinya menuju rumah itu.

tok

tok

tok

Pintu terbuka dan menampilkan seorang pria, pria itu memperhatikan Ari dan atas sampai bawah.

"Cari siapa ya". Tanya pria itu.

"Saya cari bapak Budi dan Ibu Imah, ini benarkan rumahnya ". Jawab Ari.

"Iya benar, saya Budi ". Ucap pria itu.

"Silahkan masuk ". Ucap pak Budi.

Ari mengikuti langkah pak Budi dan Ikut duduk di lantai bersama pak Budi.

"Maaf duduknya di bawah ". Ucap pak Budi.

"Tidak apa apa pak ". Ucap Ari.

"Bu buatkan minum ada tamu ". Ucap pak Budi.

"Bentar pak, ibu lagi mengantikan baju Aryo". Ucap Bu Imah.

"Tunggu sebentar yang mas istri saya masih menggantikan baju anak saya dulu ". Ucap pak Budi.

"Masih kecil pak anaknya ". Tanya Ari.

"Sudah Lima belas tahun ". Jawab pak Budi dan Ari menatap pak Budi dengan tanda tanya karena anak berusia lima belas tahun harus di gantikan bajunya.

"Maaf pak tadi waktu saya kemari , saya lihat ada wanita yang keluar dari rumah ini, apa dia juga keluarga bapak ". Tanya Ari.

"Bukan mas, itu tadi bos saya ". Jawab pak Budi dan Ari menanggukan kepalanya.

"Anak pak Budi berapa ". Tanya Ari.

"Hanya satu pak, Hanya Aryo anak saya ". Jawab pak Budi.

Ari hanya menanggukan kepalanya dan memikirkan sesuatu.

"Hanya satu anaknya tapi di file kedua itu mereka adalah orang tau korban yang di bunuh Nilam ". Ucap Ari dalam hati.

"Ini mas minuman maaf baru di buatkan soalnya lagi mengurus anak dulu ". Ucap Bu Imah.

"Maaf pak Bu tadi saya tau dari pak Budi bahwa Aryo berusia lima belas tahun tapi kenapa masih di gantikan bajunya ". Tanya Ari.

"Itu karena kami menolong ". Ucap Bu Imah berhenti saat pak Budi mencubitnya.

Ari memperhatikan gerak gerik pasangan suami istri itu.

"Ada tujuan apa datang kemari ". Tanya pak Budi.

"Saya ingin bertanya soal Nilam". Jawab Ari.

"Untuk apa bertanya pembunuh itu, dia sudah membunuh anak saya ". Ucap pak Budi.

"Bukannya tadi bapak bilang anaknya cuman satu ya". Ucap Ari.

" Ma ma maksud saya anak saya tinggal satu Karena yang satunya sudah meninggal ". Ucap pak Budi.

"Tapi di foto itu hanya ada satu foto anak dan di foto keluarga juga cuman satu ". Ucap Ari.

"I i itu karena kami tidak sempat berfoto dengan anak kami yang satunya ". Ucap pak Budi dan berkeringat dingin.

"Pak Bu saya butuh kejujuran dari bapak dan ibu, saya tau bapak dan ibu sedang dalam tekanan, jika bapak dan ibu mau jujur saya bisa membantu bapak dan ibu". Ucap Ari.

"Kami takut dengan bos kami mas". Ucap bu Imah.

"Bu". Tegur pak Budi.

"Bos kami "

"Ibu masuk saja tunggu Aryo". Perintah pak Budi.

"Tidak pak, ibu capek hidup dalam tekanan ". Ucap Bu Imah.

"Ibu pikir setelah itu Bu Sarah akan melepaskan kita, apa ibu tidak memikirkan Aryo". Bentak pak Budi.

Dari perdebatan suami istri itu Ari dapat menarik kesimpulan bahwa Nilam tidak pernah membunuh seseorang.

"Pak Bu boleh saya lihat Aryo". Tanya Ari.

"Boleh, mari mas". Ucap Bu Imah.

Ari mengikuti Bu Imah yang masuk ke dalam kamar, sesampainya di dalam kamar Ari melihat Aryo yang terbaring di kasur dengan sebelah kakinya yang sudah membusuk dan Aryo juga menggigil

"Bu ini tidak di bawa ke rumah sakit ". Tanya Ari.

"Kami tidak punya biaya mas". Jawab Bu Imah.

Ari mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang. setelah lima belas menit suara ambulan berada di depan. Ari keluar kemudian masuk dengan beberapa tenaga medis.

"Mau dibawa kemana anak saya". Tanya pak Budi.

"ke rumah sakit, bapak dan ibu tenang saja biar saya yang membayar biayanya". Ucap Ari

tenaga medis itu membawa Aryo masuk ke dalam ambulance dan di ikuti pak Budi, Bu Imah dan juga Ari.

"Bu apa sebelum Aryo sudah pernah di bawah ke rumah sakit ". Tanya Ari dan Bu Imah mengelengkan kepalanya.

"Ini sudah berapa lama". Tanya Ari.

"Dua tahun ". Jawab Bu Imah.

"Dua tahun, Bu bisa membahayakan Ari jika tidak segera mendapatkan penanganan dengan kondisi kaki seperti itu ". Ucap Ari.

"Mau bagaimana lagi kami tidak punya biaya, dulu kakinya hanya bengkak tapi baru satu bulan ini keadaan seperti itu ". Jawab Bu Imah.

Sesampainya di rumah sakit Aryo langsung di bawa masuk ke UGD.

"Bu apa sebenarnya terjadi dengan Aryo, kalau ibu mau menceritakan akan saya biayai Aryo sampai sembuh ". Tanya Ari.

Bu Imah menatap pak Budi yang mendustakan tatapan tajam dan gelengan dari pak Budi.

"Bu apa ini ada hubungannya dengan Nilam , jika iya jujur pada saya Bu, saya akan melindungi ibu dan keluarga jika memang ada yang menekan ibu dan keluarga". Tanya Ari

Bu Imah menarik nafasnya lalu menceritakan bahwa Aryo mengalami kelumpuhan sekitar dua tahun yang lalu karena siksaan dari bosnya yang tidak lain adalah majikan. Aryo menjadi sasaran amarah Sarah karena Bu Imah dan pak Budi menyelematkan Nilam yang hampir di gilir oleh anak buah Sarah atas suruhan Sarah. Ari yang mendengar cerita Bu Imah terkejut.

"Nilam itu menantunya Kenapa Tante Sarah melakukan itu". Ucap Ari.

"Nyonya tidak pernah setuju anaknya menikah dengan Nilam karena nyonya menganggap Nilam adalah pembawa sial dan pemikiran ini terjadi lantaran ibu Nilam meninggal karena melahirkan Nilam lalu ayah meninggal karena menyelamatkan Nilam dari penculikan, dan sebelum meninggal ayahnya Nilam menitipkan pada Nyonya Sarah dan suaminya untuk merawatnya karena mereka bersahabat, dua tahun yang lalu nyonya menyuruh beberapa anak buahnya untuk memperkosa Nilam karena tidak terima dengan kematian putranya ". Ucap Bu Imah.

Ari memejamkan matanya saat mendengar cerita Bu Ima.h

ceklek

Bu Imah mengahampiri dokter yang baru saja keluar.

"Bagaimana keadaan anak saya dok". Tanya Bu Imah.

"Bapak Bu kami harus mengambil tindakan dengan mengamputasi kaki anak ibu untuk keselamatan jadi kami butuh tanda tangan persetujuan bapak ibu sebagai orang tuanya ". Ucap dokter.

Bu Imah dan pak Budi terdiam dengan perkataan dokter.

"Pak bagaimana ini". Tanya Bu Imah.

"Dok pasti biaya mahal ya". Tanya pak Budi.

"Bapak dan ibu tidak perlu khawatir, saya yang akan menanggung, jadi keputusan mau di operasi atau tidak ada di bapak dan ibu". Ucap Ari

"Lakukan yang terbaik dok untuk anak saya ". Ucap pak Budi dan menandatangani surat tersebut.

Setelah mendapat persetujuan dokter masuk kembali ke dalam ruangan untuk melakukan tindakan selanjutnya.

"Mas yakin akan melindungi kami, karena nyonya Sarah adalah orang yang kejam, dia tidak akan melepaskan kami saat dia tau kamu sudah menceritakan Soal Nilam pada mas". Tanya pak Budi.

"Bapak tenang saja, nanti setelah pulang dari rumah sakit, bapak dan ibu pindah agar tidak bos bapak dan ibu tidak bisa menggangu lagi ". Ucap Ari.

"Jika kami pindah nanti kami tidak punya penghasilan dan akan makan pakai apa, selama ini kami berkerja dengan nyonya ". Ucap pak Budi.

"Tenang saja pak , nanti di tempat baru bapak dan ibu bisa buka usaha kecil-kecilan nanti saja kasih modal ". Ucap Ari.

"Terima kasih banyak mas". Ucap pak Budi dan Bu Imah.

"Ada satu lagi mas tentang Nilam dan nyonya kami". Ucap Bu Imah.

Bu Imah membisikan sesuatu sehingga membuat Ari mengepalkan tangannya.

"Sungguh jahat sekali". Batin Ari.

Ari mengirimkan pesan pada Ghazali untuk memerintahkan orang orang untuk menjaga keluarga pada Budi..

"apak Bu saya pulang dulu , bapak dan ibu tidak perlu khawatir mereka akan menjaga bapak dan ibu selama di sini, nanti setelah Aryo sudah di perbolehkan pulang, saya akan membawa bapak dan ibu di tempat baru". Ucap Ari dan menunjuk pada empat orang.

"Assalamualaikum". Ucap Ari.

"Waalaikumussalam". Jawab pak Budi dan Bu Imah secara perlahan.

Ari menghentikan taxi dan kembali ke cafe tersebut, sesampainya di sana Ari masih melihat dua orang yang mengikutinya tadi. Ari memasuki cafe lewat pintu belakang lalu keluar kembali menuju mobilnya dan lagi lagi dua orang yang mengikutinya.

"Pasti penjual siomay dan dua orang ini adalah suruhan wanita itu". Ucap Ari lalu memasuki rumah.

"Pasti wanita itu memerintahkan anak buahnya untuk mengikuti keluarga ku saat keluar rumah ". Sambung Ari.

"Aku harus kasih tau Abi soal ini, jangan sampai wanita itu mencelakai kami semua karena membantu Nilam ". Ucap Ari lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.

💙💙💙

Hay Hay aku punya rekomendasi lagi ni yang wajib di baca, cuss langsung Ketik judulnya" Fadil Dan Yara (Dikhianati karena Gendut" karya "Nita.P"

Terpopuler

Comments

Zain All Insany

Zain All Insany

lanjut kak

2023-05-18

0

New Oppo Medan

New Oppo Medan

lanjut Thor

2023-05-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!