Ari yang sudah sampai di Mesir langsung masuk ke asramanya, Ari mengambil ponselnya lalu menekan nomor Abinya.
"Assalamualaikum Abi". Ucap Ari.
"Waalaikumussalam sudah sampai". Tanya Ilham pada putranya.
"Alhamdulillah Abi, sekarang Ari lagi di asrama". Jawab Ari.
"Alhamdulillah, jangan lupa istirahat Ari". Ucap Ilham.
"Iya Abi, bunda dimana". Tanya Ari.
"Bunda lagi menemani si Kembar". Jawab Ilham.
Ilham dan Ari berbincang cukup lama hingga akhirnya mematikan sambungan telepon. Ari keluar dari kamar untuk mengurus beberapa berkas kuliah agar besok bisa langsung bimbingan.
"Assalamualaikum Ari". Ucap seorang perempuan.
"Waalaikumussalam Fatimah". Jawab Ari.
"Bagaimana kabar mu Ari". Tanya Fatimah.
"Alhamdulillah baik". Jawab Ari.
"Ayah mu ada Fatimah". Tanya Ari.
"Ada Ar, aku pikir kamu tidak akan menyelesaikan kuliah mu di sini". Ucap Fatimah.
"Sayang kalau tidak di selesaikan di sini, tinggal lima bulan lagi". Jawab Ari.
"Kalau begitu aku ingin menemui ayahmu , Assalamualaikum". Ucap Ari.
"Waalaikumussalam". Jawab Fatimah.
Ari berjalan meninggalkan Fatimah sedangkan Fatimah menatap punggung Ari yang mulai menjauh, setelah Ari tidak terlihat Fatimah meninggalkan tempat itu.
"Assalamualaikum ". Ucap Ari saat sampai di ruangan seorang dosen.
"Waalaikumussalam, masuk Ari". Ucap Umar.
"Maaf menganggu pak". Ucap Ari.
"Tidak sama sekali, silahkan duduk". Ucap Umar.
"Bagaimana kabar keluarga di Indonesia ". Tanya Umar.
"Alhamdulillah baik pak". Jawab Ari.
"Pak ini saya mau mengantarkan berkas untuk melanjutkan kuliah ". Ucap Ari.
"Bawa sini ". Ucap Umar.
Ari menyerahkan berkas tersebut dan Umar menerimanya. Setelah semua lengkap dan urusannya selesai Ari meninggalkan ruangan Umar dan menuju asramanya untuk beristirahat.
Di Indonesia tepat pagi hari Sintia sudah bersiap ke rumah sakit untuk melihat perempuan yang di tolong kemarin. Setelah si kembar berangkat sekolah dan juga Ilham yang berangkat ke kantor. Sintia mengeluarkan mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Sesampainya di rumah sakit Sintia langsung menuju ruang rawat.
"Assalamualaikum". Ucap Sintia.
"Waalaikumussalam". ucap Nilam dan mbok Darmi.
"Bagaimana kabar mu". Tanya sintia.
"Alhamdulillah baik tante dan terima sudah menolong saya". Ucap Nilam.
"Sama sama...". Ucap Sintia dan menghentikan ucapannya.
"Nilam Tante". Ucap Nilam.
"Nilam apa yang terjadi dengan mu, mungkin saya bisa membantu mu setelah mendengar cerita dari mu". Ucap Sintia.
"Maaf Tante saya tidak bisa menceritakannya". Jawab Nilam.
"Baiklah, dokter bilang kamu butuh di rawat di sini setidaknya lima hari". Ucap Sintia.
"Tidak Tante, hari saya pulang saja, saya tidak punya uang untuk membayar biayanya". Ucap Nilam.
"Nilam tidak perlu memikirkan itu, sekarang pikirkan kesehatan Nilam ya". Ucap Sintia.
"Tidak Tante, saya tidak ingin merepotkan tante terlalu lama dan saya juga tidak punya uang untuk mengganti biayanya". Ucap Nilam.
"Nilam dengar Tante tidak merasa di repotkan sama sekali". Ucap Sintia sambil tersenyum.
"Baiklah bagaimana jika setelah Nilam keluar dari rumah sakit, bekerja sama Tante". Ucap Sintia saat melihat Nilam memikirkan sesuatu.
"Tante ingin memberikan saya pekerjaan". Tannya Nilam dan Sintia menanggukan kepalanya.
"Untuk pergi jauh aku juga membutuhkan uang dan saat ini aku belum memiliki uang, apa sebaiknya aku terima saja ya dan sebagai gaji ku aku gunakan untuk mengganti biaya rumah sakit ini dan sisa aku tabung untuk menjauh dari kota ini". Ucap Nilam dalam hati.
"Bagaimana". Tanya Sintia.
"Saya mau Tante , saya juga butuh pekerjaan". Jawab Nilam.
Sintia tersenyum dan memperhatikan wajah Nilam dengan intens
"Kenapa wajah perempuan ini mirip dengan mu, bagaimana kabar mu sekarang, apa kamu baik baik saja". Ucap Sintia dalam hati.
Terjadi keheningan di dalam ruang rawat tersebut dengan pemikiran masing masing.
"Ya Allah semoga saja orang orang suruhan Tante Sarah tidak bisa menemukan ku dan membuat masalah dengan Tante baik ini". Ucap Sintia dalam hati.
"Hamba mohon ya Allah sekali saja jangan engkau buat orang orang yang ada di sekitar hamba terkena masalah, aamiin". Do'a Nilam dalam hati dan melihat Sintia yang tersenyum ke arahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
New Oppo Medan
up LG Thor
2023-04-21
0
Marliana MARLIANA
kasian sekali nasib mu nilam hidupmu penuh dengan tekanan...
smoga kamu tidak ketemu lagi dengan mantan mertua jahatmu itu...
2023-04-12
0