Rencana Kedatangan Fatimah

Satu bulan kemudian.

drt

drt

drt

Ari menghentikan pekerjaannya saat mendengar dering ponselnya, Ari langsung menekan tombol hijau dan masih tetap fokus mengetik di laptopnya.

"Assalamualaikum Ari". Ucap Fatimah di sebrang sana.

"Waalaikumussalam Fatimah". Ucap Ari.

"Ari besok aku sampai di Indonesia, jemput aku ya". Ucap Fatimah.

"Iya, kabari saja". Jawab Ari.

"sudah kamu Carikan hotel yang aman dan nyaman untuk aku menginap bersama sepupuku". Tanya Fatimah.

"Sudah". Jawab Ari dengan singkat.

"Terima kasih Ari, aku sudah tidak sabar untuk kesana, nanti ajak aku jalan jalan ke tempat wisata yang ada di Indonesia ya". Ucap Fatimah.

"Iya". Jawab Ari.

"Ari kamu kenapa, kenapa jawabnya singkat banget". Tanya Fatimah.

"Tidak apa apa, aku hanya sedang sibuk". Jawab Ari.

"Oh maaf aku menganggu mu, ya sudah aku tutup ya assalamualaikum ". Ucap Fatimah.

"Waalaikumussalam ". Jawab Ari.

Setelah panggilan terputus Ari melanjutkan pekerjaan.

"Mas ini minumannya ". Ucap Nilam dan meletakan jus yang di minta Ari tadi.

"Letakan di meja ". Jawab Ari yang masih fokus pada laptopnya.

Setelah meletakkan minuman Nilam berjalan masuk ke dapur untuk membersihkan dapur sedangkan Ari masih setia di halaman belakang.

"Mba Nilam". Panggil Ehsan.

"Iya Ehsan butuh sesuatu". Tanya Nilam.

"Mba Nilam bisa buatkan aku cemilan apa gitu untuk menemani membuat tugas sekolah". Ucap Ehsan.

"Cireng mau". Tanya Nilam.

"Mau mba". Jawab Ehsan.

"Ya sudah mba Buatkan, sekarang Ehsan lanjutkan tugasnya nanti setelah matang mba antar". Ucap Nilam.

"Iya mba". Ucap Ehsan.

Nilam mengambil bahan bahan untuk membuat cireng dengan cekatan Nilam membuat adonan cireng nya dan setelah di bentuk, Nilam memasukkan cireng ke wajan yang sudah berisi minyak mendidih. sambil menunggu cirengnya matang Nilam membuat sambal untuk cocolan cirengnya. Dua puluh menit cireng telah siap.

"Membuat apa kamu". Ucap Ari yang baru saja masuk dan melihat Nilam sedang menata sesuatu di atas piring.

"Cireng mas untuk Ehsan". Jawab Nilam.

"Saya mau". Ucap Ari lalu duduk di meja makan.

Nilam mengambil satu piring lagi lalu di isi dengan cireng dan di letakkan di depan Ari.

"Mas saya tinggal, mau mengantarkan cireng ini untuk Ehsan". Ucap Nilam dan Ari menanggukan kepalanya karena mulutnya sudah terisi dengan cireng.

Nilam berjalan menuju ruang keluarga untuk dan meletakan piring yang berisi cireng di atas meja.

"Terima kasih mba". Ucap Ehsan.

"Ehsal mana, apa dia tidak mengerjakan tugasnya". Tanya Nilam.

"Ehsal lagi di kamar mba". Jawab Ehsan dan Nilam menanggukan kepalanya.

"Mba tinggal ya, mba mau melanjutkan mengerjakan pekerjaan rumah". Ucap Nilam.

"Iya mba". Jawab Ehsan.

Nilam melangkahkan kakinya menuju ruang belakang untuk mencuci pakaian. Nilam menyisihkan baju yang berwarna putih untuk di cuci sendiri agar tidak tercampur dengan warna lain karena warna putih mudah kotor. Nilam memastikan tidak ada pakaian yang luntur dan setelah itu baru di masukan ke dalam mesin cuci. Sudah satu minggu ini Nilam yang mengerjakan pekerjaan rumah sendirian karena mbok Darmi izin pulang kampung Katena anaknya sedang sakit.

Setelah selesai mencuci Nilam langsung menjemurnya, setelah selesai menjemur Nilam melangkahkan kakinya menuju ruang setrika. Nilam menghembuskan nafas ketika melihat tumpukan pakaian.

"Semangat Nilam". Ucap Nilam lalu menyetrika satu persatu pakaian yang ada di sana.

"Enak juga cireng buatan tidak keras". Ucap Ari lalu mencuci piringnya.

Ari melangkahkan kakinya menuju ruang tamu dan Ari melihat adiknya sedang mengerjakan tugas.

"Abi, bunda dan Eshal mana". Tanya Ari pada Ehsan.

"Abi dan bunda pergi ke pasar untuk belanja kebutuhan pada sedangkan Eshal ada di kamarnya bang". Jawab Ehsan dan Ari menanggukan kepalanya.

Ting

*Fatimah*

sebentar lagi pesawatnya berangkat ini lagi siap siap , nanti kalau sudah sampai di Indonesia aku kabari

Sedangkan di bandara Fatimah tersenyum senyum sendiri.

"Ciee senangnya". Ucap khalisa sepupu Fatimah.

"Bagaimana aku tidak senang sa, aku harap kedatangan ku ke Indonesia bisa membuat aku dan Ari semakin dekat, aku sudah tidak sabar rasanya, apalagi menunggu hari di mana ayah menemui orang tua Ari". Ucap Fatimah.

"Kau yakin Ari akan menerima mu". Tanya khalisa.

"Aku yakin sa apalagi aku sudah berusaha seperti perempuan yang dia inginkan". Jawab Fatimah.

"Sa ayo". Ajak Fatimah untuk masuk ke dalam pesawat.

Sedangkan di rumah Ari membaca pesan yang di kirimkan Fatimah beberapa menit yang lalu.

^^^*anda*^^^

^^^ya hati hati di jalan, semoga selamat sampai tujuan^^^

Setelah membaca pesan Ari menyandarkan tubuhnya di .sofa dan menatap langit langit rumahnya

"Teman Abang jadi ke Indonesia". Tanya Ehsan.

"Jadi". Jawab Ari.

"Aku tidak menyukai teman abang itu, dia tidak akan tinggal di sini kan". Tanya Ehsan.

"Tidak, kenapa kamu tidak menyukainya, dia perempuan baik baik". Ucap Ari.

"Kalau perempuan baik baik tidak mungkin setiap hari menghubungi Abang jika hanya teman menghubungi pun sewajarnya saja , tapi ini teman Abang selalu menelepon apalagi kalau tidak angkat menelpon terus, Jika dia perempuan baik tidak mungkin memaksa untuk tinggal di sini". Ucap Ehsan.

"Sudah jangan banyak komentar, lanjutkan tugas mu". Ucap Ari dan mengusap puncak kepala adiknya.

"Besok aku ikut untuk menjemput teman Abang itu". Ucap Ehsan.

"Aku juga ikut". Ucap Ehsal langsung duduk di samping abangnya.

"Aku tidak akan membiarkan Abang berduaan dengannya". Sambung Ehsal.

"Teman Abang tidak sendirian, dia bersama sepupunya". Jawab Ari.

"Pokoknya kami berdua ikut". Ucap Ehsal.

"Baiklah". Ucap Ari dan memilih mengalah.

"Tugas mu sudah di kerjakan". Tanya Ari pada Ehsal.

"Sudah". Jawab Eshal.

"Abang Ehsan lama , duluan aku kan selesai makanya jadi orang jangan pelit wlee". Ejek Eshal.

"Abang pelit karena kamu maunya mencontek semuanya dan tidak mau Abang ajari, pasti kamu cari jawaban di internet kan". Ucap Ehsan.

"Eshal itu benar kamu maunya mencontek". Tanya Ari.

"hehehe hanya sekali Abang, Ehsal lagi malas mikir". Ucap Ehsal sambil menunjukkan huruf V.

"Tidak boleh seperti itu, kalau kamu mencontek nanti bagaimana kalau kamu tidak tau ketika di tanya". Ucap Ari.

"Tadi Ehsal sudah mengerjakan sendiri dan tidak melihat internet ". Jawab Eshal.

"Assalamualaikum ". Ucap Sintia dan Ilham.

"Waalaikumussalam ". Jawab Ari dan si kembar.

"Bunda mana eskrim ku". Ucap Ehsal yang sudah berada di di depan bundanya.

Sintia mengeluarkan es krim pesanan. Putrinya dan Eshal menerima dengan senang hati. Sintia melangkahkan kakinya menuju dapur untuk menata belanjaannya.

"Abi besok teman Abang mau ke sini ". Adu Ehsan.

"Tidak apa apa". Jawab Ilham.

"Tapi perempuan Abi mana minta di jemput lagi ". Sambung Eshal.

"Teman Abang baru pertama kali ke sini jadi wajar minta jemput yang penting mereka bisa menjaga batasan ". Jawab Ilham.

"Tenang Abi besok kita ikut ". Ucap si kembar dan Ari hanya mengelengkan kepalanya.

💙💙💙💙

Hay ada rekomendasi cerita lagi ini yang wajib dibaca cuss langsung ketik judulnya" I love U! Suami Dadakan" karya"Unchihah Sanskeh"

Terpopuler

Comments

Marliana MARLIANA

Marliana MARLIANA

tak sabar menunggu kelanjutannya...
jika jodoh ga bakal kemana...

2023-05-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!