Ari berjalan mengendap endap dan melihat ke sekitar ruangan.
"Kenapa jalan seperti itu". Ucap Ilham saat melihat putranya.
"Abi, ini Ari mau keluar tapi Ari tidak ingin si kembar ikut". Ucap Ari.
"Memang mau kemana". Tanya Ilham.
"Ari ada janji sama Ghazali bi". Jawab Ari.
"Ari pergi dulu bi, assalamualaikum". Ucap Ari dan mencium punggung tangan Abinya.
"Waalaikumussalam". Jawab Ilham.
Ari berjalan menuju garasi dan saat melewati Nilam, Ari menatapnya dengan tajam sehingga membuat Nilam menunduk kepala dan meremas kedua tangannya. Ari segera melajukan motornya, setelah kepergian Ari, Nilam baru mengangkat kepala dan mengusap dadanya.
"Tatapan begitu tajam, kenapa dia seperti tidak menyukai ku dan tatapan serasa ingin memakan ku hidup hidup". Ucap Nilam dan melanjutkan menyapu garasi.
Ari melajukan motornya dengan kecepatan sedang, Ari melihat ke arah spion.
"Kenapa mobil itu terus mengikuti ku sejak tadi". ucap Ari.
Ari melajukan motornya dengan kecepatan penuh dan menyalip motor atau mobil yang ada di depannya. Ari menormalkan laju motornya saat tidak melihat mobil yang mengikutinya. Lima belas menit kemudian Ari sampai di cafe tempat janjian dengan Ghazali.
Sesampainya di cafe Ari langsung masuk dan memperhatikan satu persatu pengunjung hingga matanya tertuju pada pelanggan yang ada di dekat jendela, seorang laki laki dan kedua anaknya yang berumur dua tahun. Ari langsung melangkahkan kakinya menuju Seseorang tersebut.
"Assalamualaikum". Ucap Ari.
"Waalaikumussalam". Jawab Ghazali.
"Assalamualaikum anak anak ganteng". Ucap Ari dan mencubit satu persatu pipi.
"Sudah lama". Tanya Ari.
"Belum". Jawab Ghazali.
Ghazali memperhatikan Ari yang sedang bercanda dengan kedua anaknya, kedua anaknya tertawa.
"Sudah pantas jadi ayah kamu Ari". u
Ucap Ghazali.
"Iya tapi harus cari ibunya dulu, jika tidak ada ibunya maka aku tidak bisa jadi ayah ". Jawab Ari.
"Makanya segera menikah ". Ucap Ghazali.
"Do'a kan saja, Semoga segera bertemu dengan jodohku dan si Kembar tidak membuatnya menjauh ". Ucap Ari dan Ghazali tersenyum.
"Bagaimana kabar Tante dan om". Tanya Ghazali.
"Alhamdulillah baik". Jawab Ari.
"Kemarin kamu bilang butuh bantuan ku". Tanya Ghazali.
"Iya , aku ingin menyelidiki seseorang ". Jawab Ari.
"Menyelidiki siapa". Ucap Ari.
"Namanya Nilam dan ini fotonya ". Ucap Ari dan menunjukkan foto Nilam yang ada di ponselnya yang dia ambil secara diam diam kemarin sore.
"Seorang perempuan, wah pasti kamu ingin melamarnya ya, maka kamu menyuruh ku untuk mencari informasi tentang nya". Ucap Ghazali.
"Bukan". Ucap Ari.
Ari menceritakan pada Ghazali bahwa bunda memperkerjakan seorang perempuan dan kemarin ada seorang wanita yang mencarinya dan mengatakan bahwa dia adalah mertuanya dan perempuan itu sangat berbahaya. Ghazali menanggukan kepalanya dan memperhatikan foto Nilam.
"Jadi aku ingin tau siapa yang benar siapa yang bohong, jika benar perempuan itu tidak aku bisa melakukan tindakan untuk melindungi keluarga ku". Ucap Ari.
"Dan wanita itu juga bilang bahwa dia sudah membunuh orang satu tahun yang lalu". Sambung Ari.
"Baiklah aku akan mencari tahunya". Ucap Ghazali.
"Terima kasih ". Ucap Ari.
"Sama sama". Ucap Ghazali.
Ari dan Ghazali memakan makanan mereka dengan tenang, Ari memperhatikan Ghazali yang sedang menyuapi kedua anaknya.
Ting
Ari melihat ke ponsel yang menampilkan sebuah pesan.
*Fatimah*
Bulan depan aku ke Indonesia, jemput aku ya Ari , aku ingin berkunjung ke rumah mu dan mengenal kedua orang tuamu dan juga adik kembar mu.
Ting
*Fatimah*
Pokok harus jemput aku ya soalnya aku datang sendiri dan orang Indonesia yang aku kenal hanya kamu.
Ari mengambil ponselnya dan membalas pesan dari Fatimah.
^^^*Anda*^^^
^^^Iya kabari saja jika sudah berangkat^^^
"Sekali lagi terimakasih sudah mau membantu, aku tunggu secepatnya". Ucap Ari.
"Tenang saja". Jawab Ghazali.
"Ari aku tidak bisa lama lama , ini aku langsung pulang ya". Ucap Ghazali.
"Iya tidak apa apa". Jawab Ari.
Ghazali mengedong kedua anaknya mengunakan gedong kembar.
"Assalamualaikum ". Ucap Ghazali.
"Waalaikumussalam ". Jawab Ari.
Ari keluar dari cafe dan menuju motor. Ari melajukan motornya untuk mencari penjual seblak karena Eshal mengirimkan pesan padanya untuk membelikan seblak. Tidak hanya mencari seblak tapi Ari juga harus mencari earphone untuk Ehsan. Setelah mendapatkan keduanya Ari melajukan motornya menuju rumah.
"Tumben ada penjual siomay yang mangkal di depan rumah ". Ucap Ari saat melihat penjual siomay.
Ari memelankan motornya dan memperhatikan penjual siomay itu, Ari memasukkan halaman rumah dan menghentikan motornya lalu mengahampiri satpam.
"Pak apa selama ini ada penjual siomay di depan rumah, seperti dulu tidak ada". Tanya Ari.
"Baru hari ini den". Jawab pak Aryo.
"Sejak kapan itu ada di sana". Tanya Ari.
"Tidak lama dari Aden keluar, penjual siomay datang". Jawab pak Aryo.
"Pak tutup gerbangnya dan kunci saja walaupun ada orang di rumah, agar aman". Ucap Ari.
"Iyaa den". Ucap pak Aryo.
"Pak Aryo saya masuk dulu". Ucap Ari.
"Iya den".
Ari melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah dan saat sampai di ruang tamu Ari melihat si kembar sedang makan siomay.
"Bang ada siomay untuk Abang". Ucap Ehsan.
"Seblaknya mana". Tanya Eshal.
"Ini, habiskan dulu siomay baru seblak nya". Ucap Ari dan memberikan Kantong plastik.
"Ehsan Eshal ini jusnya". Ucap Nilam.
"Iya mba taruh di sini saja". Ucap Eshal dengan makanan berada di mulut.
"Eshal jangan bicara kalau mulut penuh makanan, apa lupa dengan nasihat Abi". Tegur Ehsan.
"Maaf Abang". Ucap Eshal lalu meminum jus karena kepedasan.
"Ehsan Eshal mba kebelakang". Ucap Nilam.
"Iya mba". Jawab Ehsan dan Eshal.
"Abang liatnya biasa saja, lihat itu mba Nilam jadi takut kan". Ucap Eshal.
Ari memilih untuk meninggalkan si kembar dan masuk ke dalam kamar, sesampainya di kamar Ari berjalan menuju balkon dan memperhatikan Nilam dengan intens.
"Astaga dia benar benar mengawasi ku". Ucap Nilam saat melihat pantulan Ari di kolam renang yang sedang memperhatikan dirinya.
"Tidak apa apa Nilam wajar jika dia waspada pasti Tante Sarah sudah membuat berita yang tidak benar tentang diriku". Ucap Nilam.
Setelah cukup lama Ari lebih memilih untuk masuk ke dalam kamarnya.
Ting
*Fatimah*
Assalamualaikum Ari sedang sibuk tidak.
^^^*Anda*^^^
^^^Tidak.^^^
*Fatimah*
Boleh minta bantuan.
^^^*Anda*^^^
^^^Apa.^^^
*Fatimah*
Tugas akhir ku, kamu tau kan aku belum selesai, nah di beberapa bagain selalu salah padahal sudah aku revisi.
^^^*Anda*^^^
^^^Kirim saja filenya dan tandai di bagian mana. yang kamu belum paham nanti aku jelaskan^^^
*Fatimah*
Baiklah.
Setelah Fatimah mengrimkan file tugasnya dan Ari langsung membacanya agar bisa segera menjelaskan pada Fatimah.
💙💙💙
Yuhuu aku punya rekomendasi cerita lagi ini yang sangat sangat wajib di baca, cuss ketik judulnya "Benih Yang Kau Titipkan" karya " Febyanti"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Marliana MARLIANA
Smoga gazali bisa membongkar kebusukan mantan mertuanya nilam...
2023-05-12
0